survey enginer berbasis gis pada tahun 2022.pptx

RoniBakhtiar 25 views 26 slides Sep 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

'p[gkl['g


Slide Content

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki suatu problematika yang terjadi tiap tahun yaitu bencana banjir . Salah satu penyebab terjadinya banjir adalah adanya genangan air yang terjadi pada suatu tempat dalam kurun waktu tertentu . Berdasarkan rekapitulasi data bencana banjir di indonesia Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat 67 kejadian (BNPB, 2021) . Kecamatan Bangkinang kota termasuk daerah yang beberapa wilayahnya selalu tergenang air disaat hujan. Hal ini dikarenakan saluran drainase banyak yang mengalami kerusakan dan tidak berfungsi secara efektif sehingga terjadi luapan air dan membuat genangan di bahu badan jalan dan mengeluarkan bau yang tidak sedap (DATARIAU.com, 2021)

Pada saat ini Pemerintah Daerah belum mempunyai database dan mengetahui Kondisi Saluran drainase yang ada di kecamatan Bangkinang Kota secara akurat. U ntuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan suatu database sebagai dasar penanganan masalah tersebut. Untuk database kondisi Saluran Drainase menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), dengan infomasi berbentuk pemetaan sehingga memudahkan dalam perencanaan perbaikan atau pemeliharaan Saluran Drainase yang ada di Kecamatan Bangkinang Kota.

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan Latar belakang di atas mengidentifikasikan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh kondisi Saluran Drainase yang berdampak terjadi n ya genangan air pada saat hujan ? Bagaimana hasil pemetaan kondisi saluran drainase menggunakan sistem informasi geografis (SIG) ?

BATASAN MASALAH Penelitian ini hanya menggambarkan dan mendata kondisi saluran drainase primer yang ada di Kecamatan Bangkinang Kota . Penelitian ini menggunakan aplikasi ArcGIS yang tidak dimuat secara Online atau berbasis WEB ,

TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui kondisi saluran drainase yang ada dan faktor penyebab pada saluran drainase terhadap genangan air hujan. Untuk membantu pemerintah bangkinang kota mengetahui titik-titik saluran drainase yang tidak berfungsi secara efektif atau mengalami kerusakan,

MANFAAT PENELITIAN Mengetahui kondisi saluran drainase di kota bangkinang Mengetahui tingkat kerusakan saluran drainase di kota bangkinang Sebagai ilmu pengetahuan dan proses belajar untuk bahan masukan dalam melakukan kajian ilmiah tentang kondisi saluran drainase Menjadi referensi dalam pertimbangan perbaikan saluran drainase

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Penelitian Suleman et al., (2018) membahas tentang hasil pengolahan SIG diperoleh rencana saluran drainase , Adapun saluran drainase yang terdiri beberapa lokasi di Kota Sengkang. Penelitian Aurdin, (2018) membahas tentang Pemetaan Daerah Genangan di Drainase Existing STA 12+250 - 23+500 Studi Kasus LRT Palembang didapatkan 423 Titik Daerah Genangan dan 76 Drainase Existing. Penelitian Isma et al., (2018) bertujuan memberikan informasi tentang kelayakan jaringan drainase di Gampong Sungai Pauh yang perlu dilakukan evaluasi terhadap fisik drainase.

KERANGKA TEORI Tujuan Drainase meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman. Pengendalian kelebihan air permukaan dapat dilakukan secara aman, lancar dan efisien mengurangi genangan-genangan air yang menyebabkan bersarangnya nyamuk malaria dan penyakit-penyakit lain memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik antara lain ; jalan, kawasan pemukiman, kawasan perdagangan Drainase Mengalirkan, Menguras, Membuang, Atau Mengalihkan Air

FUNGSI DRAINASE Mengeringkan Mengalirkan Kelebihan Air . Mengendalikan Sebagian Air . Meresapkan Air Permukaan .

A. Drainase alami Drainase yang dibentuk secara alamiah tanpa adanya bangunan pendukung di dalamnya . JENIS – JENIS DRAINASE B. Drainase Buatan Drainase yang dibangun dengan tujuan tertentu. Dibutuhkan pembangunan khusus seperti selokan, gorong-gorong menggunakan beton, pipa maupun batu.

C. Drainase Permukaan Tanah Saluran air yang berada di atas permukaan tanah untuk mengalirkan aliran curah hujan yang berada di atas permukaan sebuah kawasan. D. Drainase Bawah Tanah Drainase ini dibuat di bawah tanah karena ada alasan tertentu . Alasan yang paling umum adalah alasan artistik . Drainase dipasang di bawah tanah agar tatanan pembangunan terlihat lebih rapi . E. Single Purpose Saluran ini berfungsi hanya untuk mengalirkan satu jenis air pada saluran pembuangan F. Multi Purpose digunakan untuk membuang beberapa aliran air sekaligus . Pembuangannya bisa secara langsung sehingga airnya bercampur menjadi satu atau bergantian .

G. Terbuka Drainase ini digunakan untuk menyalurkan air hujan pada wilayah yang luas . H. Tertutup Drainase ini dibuat tertutup karena mengalirkan air yang mengandung limbah berbahaya.Jika tidak ditutup maka akan membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar DRAINASE PERKOTAAN Berikut definisi drainase perkotaan ( Hasmar , 2002) : Drainase perkotaan yaitu ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi lingkungan sosial-budaya yang ada di kawasan kota .

Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah perkotaan yang meliputi : Lapangan Olahraga Rumah Sakit Dan Fasilias Umum Kampus Dan Sekolah Kawasan Industri Dan Perdagangan Permukiman Pelabuhan Udara Instalasi Militer , Listrik , Telekomunikasi Lapangan Parkir

Sistem Jaringan Drainase Perkotaan Sistem jaringan drainase perkotaan umumnya dibagi atas 2 bagian , yaitu : 1. Sistem Drainase Mayor Sistem drainase mayor yaitu sistem saluran atau badan air yang menampung dan mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan ( Catchment Area ). S istem drainase mayor ini disebut juga sebagai sistem saluran pembuangan utama ( major system ) atau drainase primer Perencanaan drainase makro ini umumnya dipakai dengan periode ulang antara 5 sampai 10 tahun 2. Sistem Drainase Mikro Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan . Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada . Sistem drainase untuk lingkungan permukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase mikro .

Klasifikasi Kerusakan Drainase Menurut Bina Marga , (2021) kerusakan saluran drainase dapat dikategorikan sebagai berikut : Tingkat kerusakan > 20 % tingkat kerusakan ini terdapat kerusakan struktur saluran drainase seperti Terdapat retak , Terdapat pecah , Terdapat runtuh / longsoran talud , Terdapat gerusan Tingkat kerusakan < 60 % Tingkat kerusakan ini terdapat kerusakan struktur saluran drainase seperti , Terdapat endapan lumpur ( sedimen ), Terdapat timbunan sampah , Terdapat rumput liar, Aliran air membawa material ( endapan dan / timbunan sampah ) yang cukup banyak , Tidak terhubungnya saluran tepi dengan saluran pembawa / outlet / sungai ;

PETA Pengertian peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas . Dengan menggunakan peta , kita dapat mengetahui segala hal yang berada dipermukaan bumi , seperti letak suatu wilayah , jarak antarkota , lokasi pegunungan , sungai , danau , lahan persawahan , jalan raya , bandara , dan sebagainya .

FUNGSI PETA Secara umum, fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut : Penunjuk jalan bagi orang-orang yang bepergian ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya . Menunjukkan letak satu tempat di permukaan bumi dalam hubungannya dengan tempat lain (letak relatif). Memperlihatkan ukuran, karena dari peta dapat diukur jarak, luas, ataupun arah sebenarnya di permukaan bumi. Memperlihatkan bentuk seperti bentuk pulau, negara, benua, pola aliran sungai dan sebagainya. Membantu para peneliti sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti. Alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan, dan lain-lain.

TUJUAN PEMBUATAN PETA 1) Memberikan informasi ruang 2) Membantu pekerjaan , perencanaan , dll 3) Membantu untuk desain jalan 4) Untuk analisa data spasila misal : perhitungan luas , volume dan lain-lain MACAM-MACAM PETA Ada beberapa jenis peta yang dapat dibedakan berdasarkan : Berdasarkan Sumber Datanya 1. Peta Induk ( Basic Map ) Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan . 2. Peta Turunan ( Derived Map ) Peta turunan yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada , sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan . Peta turunan ini tidak bisa digunakan sebagai peta dasar .

Berdasarkan Isi Data yang Disajikan Peta Umum Peta umum yaitu peta yang menggambarkan semua unsur topografi di permukaan bumi, baik unsur alam maupun unsur buatan manusia, serta menggambarkan keadaan relief permukaan bumi yang dipetakan. Peta umum di bagi menjadi 3 bagian, sebagai berikut , Peta topografi , Peta Chorografi dan Peta dunia . 2. Peta Tematik Peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus . misal peta Geologi , peta pegunungan lahan , peta persebaran objek wisata , peta kepadatan penduduk , dan sebagainya

1. Peta Kadaster / Teknik Peta ini mempunyai skala sangat besar antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000. 2. Peta Skala Besar Peta ini mempunyai skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Biasanya peta ini digunakan untuk perencanaan wilayah . 3. Peta Skala Sedang Peta ini mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000 . 4. Peta Skala Kecil Peta ini mempunyai skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 5. Peta Geografi / Dunia Peta ini mempunyai skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000. Berdasarkan Skalanya Komponen-komponen Peta Judul Peta Tahun dan sumber pembuatan peta Petunjuk arah Skala Legenda Garis Astronomi Garis Tepi dan Insert

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Menurut Setiawan (2020), sistem informasi geografis merupakan kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer , perangkat lunak , data geografi , dan personel yang didesain untuk memperoleh , menyimpan , memperbaiki , memanipulasi , menganalisis , dan menampilkan semua bentuk informasi yang bersifat geografi . Berikut merupakan penyedia layanan yang menampilkan informasi geografis seperti Google Maps, Mapbox , ArcGIS, ArcMap , ArcCatalog , ArcReader , QuantumGIS .

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2022 dengan mengumpulkan data – data yang diperlukan .

Metode Perancangan Langkah pertama yang dilakukan adalah studi pendahuluan, kemudian diikuti identifikasi masalah yang dilanjutkan dengan penetapan tujuan penelitian dan tinjauan pustaka, pengumpulan data yaitu data primer data sekunder Selanjutnya melakukan survey untuk pengumpulan data primer. Survey data primer ini meliputi : 1. Data Spasial Data ini berupa hasil tracking drainase menggunakan GPS (Global Positioning System) dan pengambilan waypoint per-STA dan titik kerusakannya . 2. Data Atribut Data situasi / kondisi drainase berupa gambar photo menggunakan kamera , serta ukuran dimensi drainase menggunakan meteran . Setelah itu dilakukan penyusunan database yang berbasis SIG ( Sistem Informasi Geografis ).

Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini secara garis besar diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu data primer dan data sekunder . 1. 1. Data primer, data primer berupa data panjang saluran , lebar saluran , kedalaman saluran , pada saluran drainase di Kec . Bangkinang Kota Pengambilan data tersebut dilakukan menggunakan GPS Navigasi untuk mengambil koordinat-koordinat objek yang akan dipetakan atau dengan kata lain dapat disebut sebagai metode waypoint. 2. Data sekunder berupa data peta administrasi Kec . Bangkinang Kota tahun 2020 yang diperoleh dari Geospacial serta citra Kec . Bangkinang Kota yang diperoleh dari pengunduhan Citra Google Earth. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini instrumen yang dibutuhkan adalah : GPS Map Garmin K amera Meteran Baterai Alkaline Konektor USB GPS Laptop Software Map Source, Map Info Software Arc GIS 10.8 Software Google Earth dan SAS Planet

Pengolahan Data Data yang sudah diambil di lapangan di olah dengan menggunakan komputer dengan aplikasi software ArcGIS 10. 8 d ipadukan dengan peta batas Kec. Bangkinang Kota, dan citra dari Google Earth hingga mendapatkan hasil yang akurat. Pengolahan data terdiri dari identifikasi saluran, ploting hasil pengukuran di lapangan, pemetaan, input data atribut. Hasil akhir yang diperoleh berupa Peta Saluran Drainase Kec. Bangkinang Kota . Jadwal Penelitian
Tags