Tatalaksana Kasus Cacingan Penyuluhan.pptx

ziaulhag 7 views 20 slides Sep 04, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

Tatalaksana Cacingan

Cacingan atau infeksi cacing usus merupakan masalah kesehatan yang masih banyak dijumpai di negara berkembang, termasuk Indonesia. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh kelompok cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylo...


Slide Content

Tata Laksana Kasus Cacingan Tim Kerja Negleted Disease, Direktorat P2PM

01 03 Pembahasan Soil Transmitted Helminths (STH) Definisi Cacingan, STH, jenis cacing STH Epidemiologi Cacingan Siklus Cacingan, Faktor Resiko Tatalaksana kasus Cacingan Gejala klinis, diagnosis, Pengobatan Pencegahan POPM, Pengobatan selektif 04 02

PENANGGULANGAN CACINGAN DI INDONESIA Cacingan merupakan salah satu diantara 8 penyakit menular tropik terabaikan (NTDs) yang ada di Indonesia M erupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia yang ditularkan melalui tanah ( soil transmitted helminths /STH) , yaitu cacing yang dalam siklus hidupnya memerlukan tanah yang sesuai untuk berkembang menjadi bentuk infektif Menimbulkan anemia, gangguan pertumbuhan dan gangguan kecerdasan Dapat m enurunkan kwalitas SDM dan menimbulkan kerugian ekonom i P en an g gulang an Cacingan di Indonesia dimulai sejak era tahun 1970-an Pemerintah bertekad mewujudkan Indonesia Reduksi Cacingan 2019 melalui POPM Cacingan yang t erintegrasi dgn Bulan Vitamin A dan UKS setiap bulan Agustus Keberhasilan terwujudnya Indonesia Reduksi Cacingan tahun 2019 ditentukan oleh dukungan semua pihak baik dijajaran pemerintah maupun seluruh masyarakat , termasuk kalangan swasta dan dunia

Soil Transmitted Helminth M erupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia yang ditularkan melalui tanah ( soil transmitted helminths /STH) , yaitu cacing yang dalam siklus hidupnya memerlukan tanah yang sesuai untuk berkembang menjadi bentuk infektif Cacing Gelang Ascaris lumbricoides Cacing Cambuk Trichuris trichiura Necator americanus Ancylostoma duodenale

SIKLUS PENULARAN Kebiasaan BAB Sembarangan 1 Terinfeksi cacingan kronis mengakibatkan kekurangan gizi dan protein, pertumbuhan terganggu Bermain tanpa alas kaki berisiko meningkatkan terinfeksi cacing dari tanah langsung Infeksi cacing bisa beredar sampai saluran nafas , bahkan bisa keluar lewat hidung atau mulut 2 3 4

Faktor Resiko Cacingan

Tanda dan Gejala Cacingan Lemas, lesu dan mudah sakit Sakit Perut Tidak nafsu Makan Stunting

Ascaris Lumbricoides Dapat menghinggapi semua umur tetapi paling banyak pada anak balita Cacing hidup di rongga usus halus Ukuran : - Cacing jantan : 10 – 30 cm - Cacing betina : 22 – 35 cm Jumlah telur : 100.000-200.000/ hari

Gejala Klinis Cacing di dalam usus - ringan ( jumlah cacing sedikit ): mual , tidak napsu makan , diare berat ( jumlah cacing banyak ): k urang gizi , sulit konsentrasi , kecerdasan menurun , pertumbuhan terhambat. Usus tersumbat  operasi Cacing masuk saluran empedu dan usus buntu  harus dioperasi  jika tidak  meninggal Obat cacing pirantel pamoat 10 mg/ kgBB atau mebendazol 500 mg atau albendazol 400 mg  dosis tunggal ( hanya sekali minum ) Pengobatan

SIKLUS PENULARAN PowerPoint Presentation Di dalam usus, cacing bertelur  telur keluar bersama tinja  jika telur kontak dengan tanah , telur menjadi matang /inf  jika manusia kontak dg tanah yang tercemar atau telur terbawa angin dan hinggap di makanan  telur tertelan manusia  larva tertelan  masuk usus dan menetap lalu menjadi cacing menetas di usus halus  larva menembus dinding usus halus  masuk peredaran darah  paru  trakea  tenggorokan  batuk 1. 2. 3. 4.

Bentuk seperti cambuk Ukuran cacing betina 5 cm, jantan 4 cm Jumlah telur 3000 - 10.000 per hari  keluar bersama tinja  kontak dengan tanah  tertelan  masuk ke usus  hidup di usus besar Trichuris Trichiura ( Cacing Cambuk ) Mebendazol - 100 mg dua kali sehari selama tiga hari Albendazol - 400 mg satu kali sehari selama tiga hari t idak dapat diobati dengan obat cacing yang ada di pasaran ( pirantel pamoat ) Pengobatan Gejala Klinis : Prolapsus Recti

MORFOLOG I Cacing betina : 1 cm Cacing jantan : 0 , 8 cm N.americanus : menyerupai huruf S A.duodenale : menyerupai huruf C mempunyai 2 pasang gigi Cacing tambang dalam siklus penularannya memerlukan tanah berpasir yang gembur , tercampur humus, dan terlindung dari sinar matahari langsung . Telur cacing tambang menetas menjadi larva rhabditiform dalam waktu 24 – 36 jam untuk kemudian pada hari ke 5 – 8 menjadi bentuk filariform yang infektif . Suhu optimum bagi N.americanus adalah 28o – 32oC dan untuk A.duodenale sedikit lebih rendah yaitu 23o – 25oC sehingga N.americanus lebih banyak ditemukan di Indonesia dari pada A.duodenale . Larva filariform dapat bertahan 7 – 8 minggu di tanah - Cacing Tambang Necator Americanus Ancylostoma Duodenale SIKLUS HIDUP

Akibat Larva: Kulit : gatal hebat  infeksi sekunder - P aru : batuk , sesak napas, radang paru bronkhitis Akibat cacing : Gejala tergantung jumlah cacing , status gizi - Gastroenteritis: 6 minggu setelah infeksi  mual , muntah , nyeri epigastrium, diare , melena, anemia PENGOBATAN pirantel pamoat 10 mg/kg bb selama 3 hari mebendazol 2x100 mg, selama 3 hari albendazol 400 mg dosis tunggal Atasi anemia Gejala Klinis

Pencegahan Cacingan BAB di tempatnya Mencuci Tangan Memakai Alas Kaki, Memotong Kuku Memasak Makanan / merebus Air

46 juta Target Program Pencegahan dan Pengendalian Cacingan adalah menurunkan prevalensi Cacingan <10% di setiap Kab /Kota KECACINGAN 2017 2018 2019 2020 35,97 juta 37,87 juta Cakupan POPM Cacingan 36,9 juta POPM pada anak usia 1-12 tahun Tantangan Program : PHBS dan Sanitasi yang masih kurang baik , situasi pandemi yang mengakibatkan terkendalanya pelaksanaan POPM dan penyediaan obat 2021

POPM CACINGAN Sasaran POPM 1-12 tahun POPM menggunakan Albendazol 400 mg, atau 200 mg untuk anak < 2tahun POPM di seluruh kab / kota 1 kali setahun , khusus Kab /Kota Stunting POPM 2 kali setahun Integrasi Mekanisme Pelayanan Integrasi Waktu pelaksanaan dengan POPM Filariasis , pemberian vitamin A, UKS, program gizi lainnya Integrasi Distribusi Logistik

Jenis Obat & Frekuensi Pemberian Obat Cacing Obat yang digunakan : Albendazole tablet kunyah dosis tunggal Frekuensi POPM Cacingan : Non Lokus Stunting: 1 kali/ tahun Lokus Stunting : 2 kali/tahun Dosis obat : 12 – 23 bulan : 200 mg atau ½ tablet 2 – 12 tahun : 400 mg atau 1 tablet

Tahapan POPM Cacingan You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your Presentations. Get a modern PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Your Text Here Penyusunan rencana Kerja Penyiapan Logisik Advokasi dan Sosialisasi Mobilisasi Masyar a kat

POMP Persiapan Sosialisasis Advokasi Organsasi Logistik Tenaga Pelatihan Sasaran Skrining Pemantauan pelaksanaan Monitoring KIPPOMP Pelaporan Penangangan kasus Investigasi kasus Rujukan Albendazol

Thanks! Do you have any questions? Filschisto@yahoo .com Please keep this slide for attribution