desain perencanaan untuk penataan kawasan alun-alun kembangjoyo
Size: 14.04 MB
Language: none
Added: Aug 28, 2025
Slides: 13 pages
Slide Content
TELAAH KESESUAIAN PENATAAN KAWASAN BUNDERAN KEMBANGJOYO DENGAN RDTR KECAMATAN PATI
PENATAAN KAWASAN BUNDERAN KEMBANGJOYO LOKASI PENATAAN KAWASAN BUNDERAN KEMBANGJOYO LINGKUP AREA PENATAAN KAWASAN BUNDERAN KEMBANGJOYO PERUNTUKAN RDTR KEC. PATI PAADA AREA PENATAAN KAWASAN BUNDERAN KEMBANGJOYO RENCANA POLA RUANG RDTR KEC PATI (PERBUB 15/2025)
NO PERUNTUKAN DALAM RDTR LUAS (HA) % 1 Badan Air 0.09 1.7% 2 Badan Jalan 0.31 5.9% 3 Jalur Hijau 0.15 2.8% 4 Kawasan Peruntukan Industri 0.77 14.5% 5 Perdagangan dan Jasa Skala Kota 0.00 0.0% 6 Perkantoran 0.28 5.2% 7 Perumahan Kepadatan Tinggi 0.24 4.5% 8 Taman Kota 3.48 65.4% JUMLAH 5.32 100.0% HASIL OVERLAY AREA KAWASAN PENATAAN KAWASAN BUNDERAN KEMBANGJOYO DENGAN RENCANA POLA RUANG RDTR KEC. PATI
BLOCK PLAN PENATAAN KAWASAN BUNDERAN KEMBANGJOYO
KESESUAIAN BLOCK PLAN DENGAN RENCANA POLA RUANG RDTR KEC. PATI SESUAI?
U paya untuk memperbaiki dan mengembangkan suatu wilayah agar menjadi lebih baik dari segi fisik , sosial , ekonomi , lingkungan , dan tata ruang .. Penataan ruang terbuka hijau (RTH) → membuat taman , jalur hijau , dan ruang publik . Peningkatan aksesibilitas → membangun jalan , jembatan , dan sarana transportasi . Revitalisasi kawasan kota tua / pusat kota → mempertahankan nilai sejarah sambil memperbaiki fungsinya . Rehabilitasi permukiman kumuh → membenahi infrastruktur dasar ( jalan , drainase , air bersih , sanitasi ). Penataan kawasan pesisir , pertanian , atau industri → agar lebih tertib , ramah lingkungan , dan efisien . Peningkatan pelayanan publik → seperti pendidikan , kesehatan , & keamanan . M enciptakan lingkungan yang layak huni , produktif , berkelanjutan , Meningkatkan kualitas hidup masyarakat . Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal . Menjaga kelestarian lingkungan . Mengurangi kesenjangan antar wilayah . PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN CONTOH KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN TUJUAN TELAAH KESESUAIAN; ESSENSI PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN
Peningkatan kualitas hidup Akses air bersih , sanitasi , ruang publik , dan transportasi jadi lebih baik dibandingkan sebelumnya . Tata ruang lebih tertib Kawasan yang sebelumnya semrawut , kumuh , atau tidak teratur menjadi lebih rapi dan fungsional . Meningkatnya nilai ekonomi lahan dan properti Tanah dan bangunan di kawasan tersebut menjadi lebih bernilai . Meningkatnya partisipasi dan kebanggaan masyarakat Warga merasa lebih memiliki dan menjaga lingkungan mereka . Lingkungan lebih sehat dan hijau Pengurangan polusi dan perbaikan ekosistem lokal yang sebelumnya terabaikan . Gentrifikasi Warga asli yang berpenghasilan rendah bisa terusir akibat naiknya harga sewa atau biaya hidup . Perubahan sosial dan budaya Identitas atau kearifan lokal bisa tergeser oleh pembangunan modern. Potensi konflik sosial Jika proses perencanaan tidak melibatkan masyarakat , bisa timbul penolakan atau ketegangan . Biaya pembangunan tinggi Dibutuhkan investasi besar yang bisa membebani anggaran daerah jika tidak direncanakan dengan matang . Ketimpangan antar wilayah Kawasan lain bisa tertinggal jika pembangunan terlalu terfokus di satu area. TELAAH KESESUAIAN ; DAMPAK/ PENGARUH PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN POSITIF NEGATIF
PERUBAHAN RUANG Rehabilitasi Bangunan tak layak huni dibongkar / ditata ulang Penataan ruang terbuka hijau (RTH) Penataan RTH eksisting direvitalisasi agar lebih fungsional . Penataan fungsi kawasan Kawasan diatur menjadi lebih produktif (mix-use). Revitalisasi Penataan tanpa menghilangkan nilai historisnya . Pengembangan infrastruktur dasar Akses jalan , jaringan air bersih , sanitasi , listrik , dan internet, dll . PERUBAHAN KEGIATAN Peningkatan kegiatan ekonomi lokal Mewadahi kegiatan UMKM, pedagang kaki lima, pasar rakyat , atau wisata lokal . Penguatan fungsi sosial Pemberdayaan masyarakat ( pelibatan warga sekitar untuk mendukung pengelolaan ). Perubahan pola mobilitas perubahan jalur kendraan bermotor , sepeda , dan pejalan kaki. Peningkatan kegiatan pelestarian lingkungan Pengelolaan sampah , limbah , dan edukasi lingkungan . TELAAH KESESUAIAN; KONSEKUENSI PERUBAHAN RUANG & KEGIATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN
Paragraf 3 Ketentuan Variansi Pemanfaatan Ruang Pasal 63 Ketentuan variansi pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 huruf b merupakan ketentuan yang memberikan kelonggaran untuk menyesuaikan dengan kondisi tertentu dengan tetap mengikuti ketentuan massa ruang yang ditetapkan dalam peraturan zonasi , meliputi : a. pelaksanaan pemanfaatan ruang terhadap satu kepemilikan hak atas tanah yang terdapat lebih dari satu zona pemanfaatan ruang selain Zona Lindung dan/ atau Sub-Zona Tanaman Pangan , pemanfaatannya diperbolehkan mengikuti zona yang memiliki nilai ekonomi paling tinggi ; b. pelaksanaan pemanfaatan ruang terhadap satu kepemilikan hak atas tanah yang terdapat lebih dari satu zona pemanfaatan ruang yang salah satunya berupa Zona Lindung dan/ atau Sub-Zona Tanaman Pangan maka berlaku ketentuan proporsional ; c. pelaksanaan pemanfaatan ruang terhadap satu kepemilikan hak atas tanah yang sebagian merupakan Zona Ruang Terbuka Hijau, lokasi perwujudannya dapat disesuaikan dengan rencana tapak tanpa mengurangi luas Zona Ruang Terbuka Hijau yang ditetapkan ; d. pelaksanaan pemanfaatan ruang prasarana dan sarana untuk kepentingan umum yang berbeda dengan peraturan Bupati ini dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi kajian Forum Penataan Ruang atau Dinas yang membidangi urusan penataan ruang ; e. hak atas tanah yang telah diterbitkan di zona lindung dan zona budi daya sesuai peraturan perundang-undangan , pemanfaatannya berdasarkan Peraturan Bupati ini ; dan f. ketentuan pemanfaatan ruang untuk kegiatan non pertanian pada kawasan yang termasuk ke dalam daerah irigasi , dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan . TELAAH KESESUAIAN ; KETENTUAN VARIANSI PEMANFAATAN RUANG (dalam RDTR Kec. Pati)
FUNGSI UTAMA FUNGSI PENDUKUNG TELAAH KESESUAIAN ; FUNGSI RUANG TERBUKA HIJAU
TELAAH KESESUAIAN ; PENINGKATAN KUALITAS DAN KESETARAAN LUAS RTH Dengan Metode Indeks Hijau Biru Indonesia (IHBI) Permen ATR/BPN 14/2022 tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan RTH IHBI adalah metode perhitungan RTH dengan menilai kualitas ruang berdasarkan fungsi ekologis dan sosial
KESIMPULAAN & REKOMENDASI KESIMPULAN: Penataan Kawasan Bunderan Kembangjoyo merupakan kegiatan kualitas kawasan Penataan Kawasan Bunderan Kembangjoyo yang tidak sesuai dengan rencana pola ruang RDTR Kecamatan Pati merupakan konsekuensi atas kebutuhan ruang dan kegiatan . Penaataan Kawasan Bunderan Kembangjoyo merupakan bagian program strategis Kepala Daerah dan bersifat kepentingan umum Penataan Kawasan Bunderan Kembangjoyo secara luasan dapat mengurangi luas RTH dalam RDTR Kecamatan Pati Dalam Perbub 15/2025 (RDTR Kec . Pati), Pasal 63 huruf c dan di d disebutkan : c. pelaksanaan pemanfaatan ruang terhadap satu kepemilikan hak atas tanah yang sebagian merupakan Zona Ruang Terbuka Hijau, lokasi perwujudannya dapat disesuaikan dengan rencana tapak tanpa mengurangi luas Zona Ruang Terbuka Hijau yang ditetapkan ; d. pelaksanaan pemanfaatan ruang prasarana dan sarana untuk kepentingan umum yang berbeda dengan peraturan Bupati ini dapat dilakukan berdasarkan rekomendasi kajian Forum Penataan Ruang atau Dinas yang membidangi urusan penataan ruang ; REKOMENDASI: Program Penaataan Kawasan Bunderan Kembangjoyo bukan kegiatan yang melanggar RDTR Kecamatan Pati , sehingga dapat diteruskan pelaksanaanya . Berdasarkan blockplan , perlu dilakukan perhitungan secara detail terhadap luas lahan bangunan , prasarana , sarana , utilitas , dan ruang terbuka , jika ditemukan lahan yang berfungsi sebagai RTH lebih kecil dari yang tergambar dalam RDTR, maka dapat diselesaikan menggunakan Metode Indeks Hijau Biru Indonesia (IHBI)