tentang penggunaan infak yang diperbolehkan.pptx

MJokoSusilo1 10 views 21 slides Aug 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

infaq


Slide Content

INFA Q

TERMINOLOGI Bahasa: I nfak  anfaqa- yunfiqu ( mengeluarkan atau membelanjakan harta ) KBBI  pemberian ( sumbangan ) harta dan sebagainya ( selain zakat wajib ) untuk kebaikan . ISTILAH  mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan / penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran Islam. Syariat : mengeluarkan sebagian dari harta atau penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan oleh agama Islam.

Perintah Infaq Adalah untuk Kebaikan Tujuannya bisa untuk kebaika n  : َاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًالِأَنْفُسِكُمْ ۗ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ Artinya : “ Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu . Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya , maka mereka itulah orang-orang yang beruntung .” (QS. At- Tagabun : 16)

SESUAI KEMAMPUAN لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدعُسْرٍ يُسْرًاَ ا Artinya : “ Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya . Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya . Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya . Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan .” (QS. At- Thalaq : 7)

DALIL AL-QUR’AN DAN AL-HADIS Surat al-Baqarah (2): 195; وَأَنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللهِ وَلاَ تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ . “ Dan belanjakanlah ( harta bendamu ) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan , dan berbuat baiklah , karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik .” Surat al-Baqarah (2): 215 يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلْ مَا أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَاْلأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيمٌ . “ Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan . Jawablah : Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak , kaum kerabat , anak-anak yatim , orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan . Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha mengetahuinya .”

DALIL AL-QUR’AN DAN AL-HADI T S Hadis Riwayat Muslim dari Abu Dzar ; … قَال أَوَ لَيْسَ قَدْ جَعَلَ اللهُ لَكُمْ مَا تَصَّدَّقُونَ إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ مُنْكَرٍ صَدَقَةٌ وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ … “… Rasulullah shallallahu ‘ alaihi wasallam menyatakan bukankah Allah telah menjadikan untukmu apa yang dapat engkau sedekahkan ( maksudnya bahwa jika tidak mampu bershadaqah dengan harta ), maka membaca tasbih, membaca takbir, tahmid , tahlil , melakukan kegiatan amar makruf dan nahi munkar , berhubungan suami istri , adalah shadaqah …”

YANG DIINFAKKAN HARTA YANG BAIK S urat Al-Baqarah ayat 267 yang berarti : “Hai orang-orang yang beriman nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagaian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu . Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya , padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan denagan memincingkan mata terhadapnya . Dan ketahuilah , bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji .” (QS. Al-Baqarah: 267)

HUKUM INFA Q Mubah Jenis Infaq mubah merupakan sebuah tindakan mengeluarkan harta untuk perkara mubah seperti berdagang dan bercocok tanam . Sunnah Infaq sunnah ini yaitu mengeluarkan harta dengan niat shadaqah . Jenis ini terbagi kedalam dua kategori , yaitu ; infaq untuk jihad dan infaq kepada yang membutuhkan . Wajib Bentuk Infaq wajib merupakan pengeluaran harta untuk perkara yang wajib seperti membayar mahar ( maskawin ), menafkahi istri , dan menafkahi istri yang ditalak dan masih dalam keadaan iddah .

Haram Jenis Infaq haram merupakan sebuah tindakan mengeluarkan harta dengan tujuan yang diharamkan Allah, seperti : Infaqnya orang kafir untuk menghalangi syiar Islam, Seperti firman Allah SWT dalam Surat Al-Anfal ayat 36 yang berbunyi : إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ ۗ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ Artinya : “ Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk mengahalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu , kemudian menjadi sesalan bagi mereka , dan mereka akan dikalahkan . Dan kedalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan . ” (QS. Al-Anfal [8]: 36)

Infaqnya orang Islam kepada fakir miskin tapi tidak karena Allah. Berdasarkan firman Allah SWT di dalam Surat An-Nisa ayat 38, yang berbunyi : و َالَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْآخِرِ ۗ وَمَنْ يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِينًا فَسَاءَ قَرِينًا Artinya : “ Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia , dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian . Barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya , maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya . ” (QS. An-Nisa [4]: 38)

HUKUM INFA Q YANG TIDAK SESUAI DENGAN NIAT S etiap orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah dengan niat ikhlas tentu akan mendapatkan ganjaran pahala kebaikan di sisi Allah, meskipun uang tersebut belum disalurkan kepada yang berhak menerimanya . Infaq merupakan harta ( materi ) yang disunnahkan untuk dikeluarkan dengan jumlah dan waktu yang tidak ditentukan . Penyalurannya tidak ditentukan penerimanya .

HUKUM POSITIF Menurut UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, bahwa dari segi pengelolaan infak dan shadaqah . M enurut Pasal 28 ayat (2), dinyatakan bahwa pendistribusian dan pendayagunaan infak , sedekah , dan dana sosial keagamaan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukan yang diikrarkan oleh munfiq  ( pemberi infak ).

Pemanfaatan / penggunaan INFAK

UANG KAS MASJID

HUKUM ALOKASI INFA Q MASJID UNTUK PENDIDIKAN H aram, sebab tidak sesuai peruntukannya . Para penyumbang bermaksud dengan pemberiannya untuk kemaslahatan masjid, bukan untuk hal lain. Ketika para penyumbang meletakkan uang di kotak amal masjid, indikasi kuatnya adalah tujuan mereka agar uang tersebut dialokasian untuk hal-hal yang berkaitan dengan masjid, baik berhubungan dengan perbaikan fisik bangunan masjid atau kemaslahatan masjid secara umum seperti gaji muadzin , gaji takmir , gaji khatib, biaya operasional masjid, dan lain sebagainya . Dalam fiqih , alokasi sumbangan infak masjid sendiri wajib diarahkan kepada salah satu dari dua hal . Pertama ,  ‘ imarah   yaitu kebutuhan fisik bangunan masjid, misalnya dana renovasi atau penjagaan kelestarian bangunan masjid. Kedua ,  mashalih , yaitu segala hal yang berkaitan dengan kemaslahatan masjid seperti gaji khatib, gaji nazir, biaya kemakmuran kegiatan masjid, dan lain sebagainya . Selain dari dua  tasaruf  ( pengalokasian ) tersebut tidak diperbolehkan .

HUKUM ALOKASI INFA Q MASJID UNTUK PENDIDIKAN Penentuan alokasi   ‘ imarah  dan  mashalih   disesuaikan dengan tujuan pemberi , bila penyumbang menentukan untuk kebutuhan fisik masjid ( ‘ imarah ), maka hanya boleh untuk kebutuhan fisik masjid. Bila tujuan penyumbang untuk   mashalih   atau dimutlakan , maka boleh untuk alokasi   ‘ imarah  dan kemaslahatan masjid secara umum . Namun pihak nazir wajib memprioritaskan kebutuhan   ‘ imarah  masjid (KH Ja’far Shadiq ,  Risalah al- Amajid , hal . 18).

Syekh Abdurrahman al- Masyhur فرع أعطى آخر دراهم ليشتري بها عمامة مثلاً ولم تدل قرينة حاله على أن قصده مجرد التبسط المعتاد لزمه شراء ما ذكر وإن ملكه لأنه ملك مقيد يصرفه فيما عينه المعطي  “ Cabang permasalahan . Bila seseorang memberi orang lain beberapa dirham untuk dibelikan serban semisal , dan indikasi keadaannya tidak menunjukan bahwa tujuan pemberi adalah sebatas basa-basi yang dibiasakan , maka wajib bagi pihak yang diberi membelikan serban tersebut , meski ia telah memilikinya , sebab kepemlikannya dibatasi , ia hanya boleh mentasarufkan dirham sesuai yang ditentukan pemberi ” ( Syekh Abdurrahman al- Masyhur ,  Bughyah al- Mustarsyidin , hal.367).

SOLUSI

PERHATIKAN, JIKA TIDAK SESUAI ِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا. لِيُعَذِّبَ اللَّهُ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ وَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا “ Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit , bumi , dan gunung-gunung ; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya ( berat ), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia . Sungguh , manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh . Sehingga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan , orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan ; dan Allah akan menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan . Dan Allah Maha Pengampun , Maha Penyayang .” (QS Al- Ahzab 72-73)

Gus Baha : hukumnya uang kas masjid yang digunakan untuk pengajian . “ Kalau ada pengajian , bikin urunan yang baru untuk pengaji , karena berarti orang amal untuk pengajian . Jangan pakai kas yang lama-lama, karena kas yang lama untuk masjid dan itu tidak boleh digunakan . Makanya itu ekstrem betul dalam bab fiqih ,” ujar Gus Baha.

SARAN GUS BAHA Menurut Gus Baha, selama ini banyak uang masjid yang digunakan hal-hal lain yang tidak digunakan semestinya , seperti santunan yatim dan pembangunan masjid untuk kepentingan bersama yang bisa dimanfaatkan secara maksimal . “Jika ada uang masjid yang sudah terlewat , usahakan jangan dipakai untuk transaksi . Kalau ada pengajian dibikin iuran , karena yang lalu sudah diniatkan untuk fungsinya ,” ucap Gus Baha.
Tags