Teoper - Teori Substantif dan Normatif.pptx

Pujosantoso2 7 views 10 slides Sep 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

Teori substantif dan normatif


Slide Content

MATA KULIAH: TEORI PERENCANAAN TOPIK: TEORI PERENCANAAN SUBSTANTIF DAN NORMATIF Rama Permana Putra, S.T., M.Sc., M.P.W.K. PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS) © PWK UNS 2020 Pertemuan #

Teori Perencanaan Substantif Teori perencanaan substantif berfokus pada substansi/ subjek perencanaan wilayah dan kota. misal, teori mengenai bentuk kota, desain kawasan , tata letak fasilitas, dan apa yang membuat kota dianggap baik. Teori perencanaan substantif pengaruhi oleh arsitektur, arsitektur lanskap, geografi, dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Sedangkan teori perencanaan prosedural berfokus pada perencanaan sebagai proses (pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat, transfer pengetahuan menjadi tindakan, tantangan implementasi rencana; dll.) Dikotomi teori substantif dan prosedural tidak bersifat absolut, dan banyak teori-teori yang menggabungkan elemen prosedural dan substantif. Dikotomi prosedural-substantif merupakan cara pandang yang berguna untuk memahami berbagai teori yang termasuk bagian dari teori perencanaan.

Teori Perencanaan Substantif Kecenderungan saat ini dalam teori perencanaan adalah bergerak ke arah teori perencanaan prosedural daripada teori perencanaan substantif. Hal ini mungkin menunjukkan tanda kedewasaan disiplin ilmu perencaan . Kegagalan ahli teori perencanaan untuk memberikan solusi bagi masalah masyarakat telah membuat mereka memilih jalan keluar yang mudah, yaitu hanya berurusan dengan abstraksi ( Camhis , 1979). Perencanaan Susbstantif berkaitan dengan masalah perencanaan atau objek perencanaan ( Compton , Hens & Nath , 1998). Teori perencanaan substantif lebih menjadi dasar teoritis dalam perencanaan dibandingkan dengan teori perencanaan prosedural. Teori perencanaan substatif merupakan teori tentang fenomena yang menjadi perhatian perencanaan ( Hightower , 1969: 326) ( Camhis , 1979 p1). Perencanaan substantif meminjam konsep atau formulasi teoritis terutama dari ilmu alam dan juga ilmu sosial. Jadi, yang penting dalam teori perencanaan substantif adalah pendekatan sains dalam melaksanakan prosedur tertentu.

Teori Perencanaan Substantif 1. The Urban and Regional Economics Theorization Tradition Micro-economic theoretical approaches Agricultural Land Rent Theory developed ( J. H. von Thunen , 1826 ) Urban Land Market Theory (Alonso , 1964) Agent-Based Theories of Urban and Regional Spatial Structure : ( Christaller 1966, Pred 1966, Myrdal 1957, Henderson 1974 , Krugman 1995, Henderson and Mitra 1996, Anas et al. 1998, Fujita et al. 1999. Macro-economic theoretical approaches Spatial Equilibrium Theory ( Alfred Weber 1929 , August Losch , 1954), Regional Disequilibrium Theories cumulative causation theory (Myrdal 1957) growth pole theory (Perroux 1955, Boudeville 1966) Keynesian Development Theory : Harrod- Domar models, the export-base model, the factor-export models, neoclassical multiregional growth analysis (Cooke 1983, Hoover and Giarratani 1984, Andersson and Kuenne 1986, Bennett and Hordijk 1986). Other Theoretical Approaches in Regional Science Social Physics : Carey (1858) and Ravenstein (1885) , Niedercorn and Bechdolt (1969) the gravity model , Entropy ( Wilson 1970, 1974; Wilson and Bennett 1986). F ractal growth and fractal structures (Tobler 1979, Batty et al. 1989, Fotheringham et al. 1989, Frankhauser 1991, White and Engelen 1993). Urban and Regional Mathematical Ecology ( Wilson 1981, Dendrinos and Mullaly 1985, Nijkamp and Reggiani 1998).

Teori Perencanaan Substantif 2. The Sociological (and Political Economy) Theorization Tradition Functionalist – Behaviorist Theories Human Ecological Theories The concentric zone theory ( Burgess , 1925) The radial sector theory ( Hoyt , 1939) T he multiple nuclei theory ( McKenzie 1933 , Harris and Ullman 1945) S equent occupance ( Whittlesey , 1929) Planning Theories U rban structure theorizing (Foley , 1964 ) The urban place and the non-place urban realm (Webber 1964), R esidential activity systems (Chapin 1965) Structuralist - Institutionalist Theories U rban social movements , theory of reproduction (Castells , 1977) T heory of social formations (Althusser and Balibar , 1970) T he urban land nexus ( Scott , 1980) T he urban development process in capitalist societies ( Harvey , 1973)

Teori Perencanaan Substantif 2. The Sociological (and Political Economy) Theorization Tradition (lanjutan) Core-periphery theories E arlier modernization theories (Lewis 1955) S tages theory of economic growth ( Rostow , 1960) C ore-periphery model ( Friedmann , 1966) W orld - system theory (Wallerstein 1974) Unequal exchange and dependency theories Unequal exchange theories (Emmanuel 1972, Amin 1976) E nvironmental space and the ecological footprint ( Hille 1997, Wackernagel 1993) A ppropriated carrying capacity (Rees , 1996) Dependency theories (Frank 1967 , Dos Santos 1970), T he associated-dependent development (Cardoso , 1973 ) Uneven development – Capital logic theories T heory of unequal regional exchange ( Lipietz , 1977) T heory of the spatial divisions of labor ( Massey , 1 984) T heory of uneven development (Smith , 1990)

Teori Perencanaan Substantif 3. The Nature-Society Theorization Tradition Humanities-based theories F rontier thesis (Richards , 1990) T heory of structuralism (Levi-Strauss , 1963) I nterpretation of the world through opposing mental categories (Tuan 1971, Graber 1976) The Image: Knowledge in Life and Society ( Boulding , 1956) The Image of the City ( Kevin Lynch , 1960) Natural sciences-based theories E nvironmental determinism (Johnston , 1994) Theory of Cultural Change (Stewart , 1955) E cosystem approach ( Rappaport , 1968) M aterialist -ecological approach ( Ellen , 1982) U nified model of human ecology ( Rambo , 1983) Social Sciences-based theories T heory of the mass-consumption culture ( Sack , 1990) E cological revolutions ( Merchant , 1990) T heory of the spatial divisions of labor ( Massey , 1984)

Teori Perencanaan Normatif Teori perencanaan normatif mencakup teori bagaimana dunia yang seharusnya dan menyediakan ide tentang bagaimana mencapai keadaan tersebut ( Allmendinger , 2002). Secara tradisional teori perencanaan normatif bisa juga dianggap sebagai teori perencanaan prosedural, misalnya, teori Marxis , New Right , dan komunikatif atau pendekatan perencanaan kolaboratif ( Allmendinger , 2002). "... Teori normatif berkaitan dengan bagaimana perencana harus membuat rencana secara rasional. Pendekatan perilaku lebih fokus pada keterbatasan yang mereka hadapi dalam berusaha memenuhi program atau tindakan rasional mereka. "( Faludi , 1983, p.4) ( Faludi , 1986). "Perencanaan pasca perang Inggris didorong oleh serangkaian nilai yang berbeda, yang secara umum sama dengan teori normatif tentang apa yang membuat lingkungan fisik menjadi ideal dan yang seharusnya menjadi tugas disiplin perencanaan kota untuk mencoba mewujudkannya "(Taylor, 1998 p.20).

Teori Perencanaan Normatif Taylor lebih lanjut untuk berpendapat bahwa apa yang mendorong perencanaan pasca perang Inggris, lebih khusus untuk negara tersebut dengan batasan waktu dan tempatnya. Jadi, dari argumen Taylor kita harus menghargai bahwa perencanaan normatif adalah memang relatif. Ini untuk mengatakan bahwa apa yang dianggap norma dalam satu budaya, waktu, dan ruang geografis bisa berbeda karena adanya hambatan budaya, regional dan hukum nasional. Faktor yang menentukan "Apa yang menjadi seharusnya" adalah inti perencanaan normatif. Teori perencanaan normatif berbicara bagaimana caranya perencana harus mencapai ay \ pa yang menjadi seharusnya secara rasional, seperti yang dikemukakan oleh Faludi . Perencanaan normatif memberikan gagasan tentang bagaimana mencapai keadaan tertentu seperti yang diajukan oleh Allmendinger , oleh karena itu perencanaan normatif jelas membahas mengenai elemen prosedural perencanaan. Teori perencanaan normatif menjelaskan bahwa perencana harus melakukan praktik perencanaan sesuai cara yang telah ditentukan. Secara teori jika terdapat lima belas tahapan dalam proses pembangunan kompleks perumahan, maka perencana harus mengikuti semua langkah dan tidak boleh kurang, serta perencana harus mengingat konteks dan tujuan proyek yang direncanakan.

Diskusi Jelaskan perbedaan Theory of planning (prosedural), Theory in planning (substantif) dan Theory for planning (normatif)! Apa yang melatarbelakangi munculnya setiap teori-teori perencanaan?
Tags