Teori Rantai Blomstrand -Jorgensen ( 1869) 1 8 69 Blom s trand ( Swedi a ) men g ajukan teori rantai untuk struktur kom p leks lo g am. Karena tiap - tiap unsur mem p uny a i v alensi yang t e ta p , maka Bl o ms t rand dan J o rg e n s en men g atak a n bahwa : D a lam komple k s ko b alt ( III) han y a ad a tiga ik a ta n . Oleh karena itu, maka dapat digambark a n struktur dari kom p lek s - kom p leks : CoC l 3 . 6NH 3 , CoCl 3 . 5N H 3 , CoCl 3 . 4N H 3 , dan Co C l 3 . 3N H 3 s e ba g ai s t ruktur I, II, III, dan IV .
Atom Cl yang : - T er i kat lang s ung pada Co s u kar d i lepaskan - T i dak ter i kat lan g s u ng pada atom Co mudah d i lepaskan, seh i ng g a deng a n m u dah dapat d i endapkan deng a n p e nambahan AgN O 3
Teori koordinasi Alfred Werner Tahun 1891-1893 werner memberikan teori tentang senyawa-senyawa kompleks yang disebut Teori koordinasi, yang mempunyai tiga postulat penting. Tahun 1891 ia mempublikasikan karyanya tentang teori keserupaan dan valensi, yang di dalamnya menggantikan konsep Kekule tentang valensi konstan. Konsepnya ini mengatakan keserupaan adalah kekuatan menarik yang dihasilkan dari pusat atom yang bereaksi tidak sama terhadap seluruh bagian permukaan atom.
Pada waktu itu telah berhasil disintesis serangkaian senyawa kompleks dari CoCl3 dengan ligan NH3 dan diberi nama berdasarkan warnanya. Tabel senyawa kompleks dari CoCl3 dengan ligan NH3
T ahun 1983 dalam makalahnya tentang senyawa-senyawa mineral, ia mengemukakan teorinya tentang valensi variabel. Teori ini menyatakan senyawa-senyawa molekuler anorganik mengadung atom-atom tunggal yang bertindak sebagai nuclei pusat (atom pusat). Di sekitar atom pusat ini terususnlah atom-atom lain dalam jumlah tertentu, molekul radikal atau molekul-olekul lain dengan pola sederhana, berjarak, dan geometris. Dengan demikian, pola yang menunjukan jumlah atom-atom tersebut membentuk kelompok di sekitar atom pusat, oleh Werner disebut bilangan koordinasi
Postulat Teori Koordinasi 1. Kebanyakan unsur mempunyai dua jenis valensi : Valensi primer, yang sekarang disebut elektrovalensi atau bilangan oksidasi (dapat terionisai) Valensi sekunder, yang sekrang disebut kovalensi atau biangan koordinasi (tidak dapat terionisasi) 2. Valensi sekunder harus dipenuhi oleh anion atau molekul netral (dengan pasangan elektron bebas), misalnya: halida, sianida, amonia, air. 3. Valensi sekunder memiliki ruang dan struktur geometri tertentu
Aplikasi postulat teori koordinasi Berdasarkan tiga tiga postulat tersebut, werner mencoba menggambarkan struktur kompleks-kompleks berikut CoCl3.6NH3 CoCl3. 5 NH3 CoCl3. 4 NH3 CoCl3. 3 NH3
Pengertian S enyawa K oordinasi Senyawa koordinasi adalah senyawa yang mengandung satu atau lebih ion kompleks dengan sejumlah kecil molekul atau ion di seputar atom atau ion logam pusat , biasanya dari logam golongna transisi .( Chang, 2005 ) AgCl + 2NH 3 [H 3 N Ag NH 3 ]Cl
Latar belakang senyawa kompleks Pada tahun 1798 tassaert(prancis) menemukan bahwa jika larutan kobalt(III) klorida ditambah larutan NH3 dan dibiarkan semalam, akan terbentuk kristal-kristal CoCl 3 .6NH 3 = CoN 6 H 18 Cl 3 = CoCl 3 (NH 3 ) 6 yang berwarna orange/pink. Tassaert dan pr ilmuwan massa itu tidak dapat menjelaskan mengapa dua senyawa yang mempunyai valensi jenuh masih dapat berikatan membentuk senyawa baru.
Tahun 1850-1870 muncul persoalan tentang struktur dari senyawa-senyawa kompleks Pada masa itu para ahli kimia organik menemukan bahwa atom krbon mempunyai valensi empat dan senyawa-senyawa organik mempunyai mempunyai struktur rantai CH3(CH2)3Cl strukturnya adalah CH3-CH2-CH2-CH2-Cl Akibatnya : Penentuan struktur senyawa kompeks didasarkan atas perilaku senyawa organik tersebut(bentuk rantai)
Beberapa senyawa kompleks penting secara historik Zat warna alizarin (1,2-dihidroksiantrakuinon) zat padat yang berwarna jingga tua (orange), m erupakan senyawa kompleks sepit dari aluminium dan kalsium dengan 1,2-dihidroksiantrakuinon.
Ion tetraminatembaga (II) [Cu(NH3)4]2+ Yang menyebabkan larutan kalsium hidroksida jenuh yang mengandung amonium klorida berubah dari tidak berwarna menjadi biru pada waktu bersentuhan dengan kuningan . Ion tetraaminatembaga(II)
Biru prusia ( prussian blue) Diperoleh secara kebetulan oleh Diesbach , seorang produsen cat minyak di Berlin pada tahun 1704. Rumusnya yaitu KCN.Fe (CN)2.Fe(CN)3 atau KFe [Fe(CN)6]. Senyawa lain seperti Fe4[Fe(CN)6]3 juga dikenal sebagai biru prusia . Dua senyawa ini memiliki kesamaan yaitu mengandung ion kompleks heksasianoferat (II), [Fe(CN)6]4-
Ion heksaminakobalt (III) Disentesis oleh Tassaert (1798) Senyawa kompleks tersebut mengandung ion kompleks [CO(NH3)6]3+ dengan struktur octahedral Ion heksaaminakobalt(III)
Garam vauquelin dan garam hijau magnus Senyawa kompleks tetraminapaladium (II) tetrakloropaladat (II) atau dikenal dengan garam vauquelin berwarna merah muda disintesis oleh Vauquelin (1763-1829). Ion kompleks yang terdapat pada senyawa tersebut yaitu [Pd(NH3)4]2+ dan [PdCl4]2- berbentuk bujur sangkar . Senyawa tetraaminaplatina (II) tetrakloroplatinat (II)[Pt(NH3)4][PtCl4] yang disintesis oleh Magnus (1802-1879) dikenal sebagai garam hijau magnus . Ion kompleks yang terdapat pada senyawa tersebut yaitu [Pt(NH3)4]2+ dan [PtCl4]2- juga berbentuk bujur sangkar . Ion kompleks [M(NH 3 ) 4 ] 2+ dan [MCl 4 ] 2- , (M=Pd,Pt) yang berebntuk bujur sangkar
Garam Peyrone dan klorida kedua Reiset Platosemidiamina klorida atau garam peyrone dibuat oleh Peyrone dengan mereaksikan larutan amonia dalam air dan kalium tetrakloroplatinat (II) klorida , K2 [PtCl4]. platosamina klorida atau klorida kedua reiset dibuat oleh Reiset dengan mereaksikan asam klorida pekat atau panas dan tetraaminaplatina (II) klorida Dua senyawa tersebut merupakan pasangan isomer geometri . Platosemidiamina klorida merupakan isomer trans sedangkan platosamina klorida merupakan isomer cis
Unsur pembentuk senyawa kompleks Senyawa koordinasi atau senyawa kompleks atom pusatnya tidak harus merupakan unsur transisi . Klorofil ( pusatnya adalah ion Mg2+)
S enyawa kompleks dengan atom pusat logam alkali Be(NO3)2.4H2O dan BeSO4.4H2O mengandung ion kompleks tetraquaberilium (II), [Be(H2O)4]2+ dengan struktur tetrahedral
Senyawa kompleks dengan atom pusat unsur-unsur golongan utama lain ( misalnya aluminium ) Contoh : ion tetrakloroaluminat (III), [AlCl4]- dengan struktur tetrahedral Triklorobis ( trimetilamina ) aluminium (III), [AlCl3(NMe3)2] dengan struktur trigonal bipiramida
Pentingnya Mempelajari Kimia Koordinasi Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari senyawa koordinasi atau senyawa kompleks. Setiap hari kita mengonsumsi NaCl. NaCl yang m asuk kedalam tubuh adalah dalam bentuk ion kompleks [Na(H2O) 6 ] + . Saat bernapas kita memerlukan oksigen(O2 ) dan mmengeluarkan karbondioksida(CO2). proses pengambilan O2 di paru-paru oleh hemoglobin untuk dibawah ke jaringan tubuh dan pengambilan CO2 dari jaringan tubuh untuk dibawh ke paru-paru adalah melalui pembentukan senyawa koordinasi