Testing Strategy is a structured approach used to determine how the software testing process is carried out.
JohniSPasaribu
1 views
13 slides
Oct 23, 2025
Slide 1 of 13
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
About This Presentation
Testing Strategy is a structured approach used to determine how the software testing process is carried out.
Size: 116.91 KB
Language: none
Added: Oct 23, 2025
Slides: 13 pages
Slide Content
📘 Strategi Testing Johni S Pasaribu
1. Pendahuluan • Strategi Testing (Testing Strategy) adalah pendekatan terstruktur yang digunakan untuk menentukan bagaimana proses pengujian perangkat lunak dilakukan. • Strategi ini mencakup metode, teknik, alat, dan jenis pengujian yang digunakan untuk memastikan hasil pengujian efektif dan efisien.
2. Tujuan Strategi Testing 1. Menentukan pendekatan pengujian yang paling sesuai. 2. Menjamin fungsi dan kebutuhan sistem diuji menyeluruh. 3. Mengoptimalkan waktu, biaya, dan sumber daya. 4. Memastikan pengujian dilakukan secara sistematis. 5. Mengurangi risiko bug kritis pada implementasi.
3. Manfaat Strategi Testing • Memberikan arah dan konsistensi dalam pengujian. • Memudahkan koordinasi antara QA, developer, dan project manager. • Meningkatkan test coverage. • Mengurangi pengujian berulang atau terlewat. • Dasar evaluasi efektivitas testing dan kualitas produk.
4. Komponen Utama Strategi Testing 1. Pendekatan (Approach) – Manual, otomatis, atau kombinasi. 2. Jenis Pengujian – Unit, Integration, System, Acceptance. 3. Lingkup Pengujian – Modul/fungsi yang diuji. 4. Teknik – Black Box, White Box, Gray Box. 5. Tools – Selenium, JUnit, Postman, dsb. 6. Jadwal & Sumber Daya – Waktu dan tanggung jawab. 7. Risiko & Mitigasi – Potensi masalah dan solusinya.
5. Jenis Strategi Testing Berdasarkan Pendekatan a. Preventive – Pencegahan bug sejak awal (static testing). b. Reactive – Pengujian setelah sistem jadi (dynamic testing). c. Analytical – Berdasarkan analisis risiko (Risk-Based Testing). d. Model-Based – Berdasarkan model perilaku (UML, state diagram). e. Methodical – Mengikuti checklist/standar (ISO, IEEE). f. Regression – Fokus pasca perubahan kode.
6. Teknik yang Digunakan dalam Strategi Testing Black Box → Equivalence Partitioning, Boundary Value Analysis White Box → Statement Coverage, Branch Coverage, Path Coverage Gray Box → Kombinasi black & white box testing
7. Strategi Testing Berdasarkan Level Unit Testing – Menguji modul terkecil (Developer) Integration Testing – Menguji interaksi antar modul (Dev/Tester) System Testing – Menguji sistem secara keseluruhan (Tester) Acceptance Testing – Memastikan sesuai kebutuhan pengguna (User/QA)
8. Strategi Otomatisasi Testing • Digunakan untuk pengujian berulang dan stabil. • Tools: Selenium, JUnit, Katalon, Postman, Robot Framework. Kelebihan: menghemat waktu, hasil konsisten, mendukung CI/CD. Keterbatasan: biaya awal tinggi, tidak cocok untuk testing eksploratif.
9. Kriteria Pemilihan Strategi Testing 1. Kompleksitas sistem. 2. Risiko bisnis dan teknis. 3. Ketersediaan sumber daya & waktu. 4. Stabilitas requirement. 5. Tujuan proyek (stabilitas, performa, keamanan).
10. Contoh Penerapan Strategi Testing Sistem Keuangan → Risk-Based + Regression Testing Aplikasi Mobile → Black Box + Usability Testing Sistem E-Commerce → Integration + Load & Performance Testing Sistem Kritis → Preventive + Model-Based Testing
11. Kesimpulan • Strategi testing menentukan arah dan efektivitas proses pengujian. • Pemilihan strategi bergantung pada tujuan, risiko, dan karakteristik sistem. • Pengujian bukan hanya menemukan bug, tapi menjamin kualitas sistem.
📌 Catatan untuk Mahasiswa Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan perbedaan berbagai strategi testing dan menentukan strategi yang tepat untuk studi kasus sistem informasi yang berbeda.