Transformasi Pendidikan untuk Mewujudkan SDM Unggul

DadangSolihin 0 views 30 slides Oct 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

Confucius pernah berkata: “If your plan is for one year plant rice. If your plan is for ten years plant trees. If your plan is for one hundred years educate children.” Kutipan ini menegaskan bahwa pendidikan adalah investasi jangka panjang yang menentukan kualitas sebuah bangsa. Tujuan pendidika...


Slide Content

Dr. H. Dadang Solihin, SE, MA -Tenaga Ahli Profesional Bidang Sosial Budaya
Ceramah Materi Sosial Budaya P3N 26
Jakarta, 8 Oktober 2025
Transformasi Pendidikan untuk
Mewujudkan SDM Unggul

Dr. H. Dadang Solihin, S.E., M.A.
IapernahmenjadiRektorPTSUniversitasDarmaPersada(Unsada)JakartaMasaBakti2015-2018,dansempatmendirikan
BatalyonBushidoResimenMahasiswaJayakarta.PangkatAkademiknyaadalahAssociateProfessor/LektorKepalaTMT1
Oktober2004.
IajugapernahmenjadiKetuaDewanRisetDaerahProvinsiDKIJakartaMasaBakti2018-2022.Jabatanterakhirnyasebagai
PNSadalahDeputiGubernurDKIJakartaBidangBudayadanPariwisata(Eselon1/GolonganIV.e).Iamemasukiusia
pensiun60tahunsebagaiPNSTMT1Desember2021.
SeniorcitizenyangsetiapharimenikmatiperjalananBiketoWorkiniadalahPesertaTerbaikDiklatKepemimpinanTingkat
IIAngkatanXXIXtahun2010yangdiselenggarakanolehLembagaAdministrasiNegara(LAN)RIJakartadanPesertaTerbaik
ProgramPendidikanRegulerAngkatan(PPRA)XLIXtahun2013yangdiselenggarakanolehLembagaKetahananNasional
(Lemhannas)RI.IadinyatakanLulusDenganPujiansertadianugerahiPenghargaanWibawaSerojaNugraha.
SejakawalJanuari2022DadangSolihinmemperkuatLemhannasRIsebagaiTenagaAhliProfesional
(Taprof).WredatamainimenempuhpendidikanS1danS2padaProgramStudiEkonomi
Pembangunan.GelarSEiaperolehdariFakultasEkonomiUniversitasKatolikParahyanganBandung
(1986),dangelarMAiaperolehdariUniversityofColoradoatDenver,USA(1996).Adapungelar
DoktorIlmuPemerintahaniaperolehdariFISIPUniversitasPadjadjaranBandung(2011).
KariernyasebagaiPNSiatekunilebihdari33tahun.DimulaidariBappenassejakawal1988,dimana
iapernahmenjadiDirekturselama7tahunlebih.Ataspengabdiannyaini,negaramenganugerahi
TandaKehormatanSatyalancanaKaryaSatyamelalui3PresidenRI,yaitudariPresidenGusdur(2020),
PresidenSBY(2009)danPresidenJokowi(2019).
dadang-solihin.blogspot.com 2

dadang-solihin.blogspot.com 3dadang-solihin.blogspot.com 3

dadang-solihin.blogspot.com 4
1.Pengantar
2.Pendahuluan
3.Tujuan Pendidikan
4.Sasaran Pembangunan Pendidikan
5.Analisis Situasi dan Isu Strategis
6.Pendidikan sebagai Wahana Membangun Manusia Berakhlak, Berbudi
Pekerti, dan Berkompetensi
7.Pendidikan sebagai Sarana Mobilitas Sosial dalam Mengatasi Kemiskinan
8.Pendidikan untuk Penguatan SDM agar Berkontribusi di Panggung Dunia
9.Pendidikan sebagai Strategi Kebudayaan
10.Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan
11.Arah Transformasi Pendidikan untuk Mewujudkan SDM Unggul 2045
12.Penutup
13.Daftar Pustaka
Outline
Transformasi Pendidikan untuk
Mewujudkan SDM Unggul

dadang-solihin.blogspot.com 5dadang-solihin.blogspot.com 5
1 Pengantar

dadang-solihin.blogspot.com 6
•Bangsa Indonesia berada di persimpangan sejarah menuju Indonesia Emas 2045. Visi besar ini hanya
bisa diwujudkan jika kita berhasil menghasilkan SDM unggul yang berkarakter, berkompetensi global,
sekaligus berakar kuat pada nilai-nilai kebangsaan. Pendidikan menjadi instrumen utama dalam
perjuangan ini.
•Pendidikan tidak boleh hanya menjadi sarana transmisi pengetahuan, tetapi harus menjelma menjadi
kawah candradimuka yang melahirkan manusia berakhlak, berbudi pekerti, berdaya saing, dan siap
mengabdi untuk tanah air.
•Transformasi pendidikan adalah amanat konstitusi dan panggilan sejarah. Dalam konteks geopolitik
global yang ditandai oleh persaingan ketat, perubahan teknologi yang disruptif, dan krisis
multidimensi seperti perubahan iklim, bangsa yang tidak menyiapkan pendidikan unggul akan
tertinggal.
•Oleh karena itu, pendidikan harus menjadi motor utama dalam membangun ketahanan nasional,
memperkokoh ideologi, memperkuat demokrasi, dan menyiapkan generasi masa depan yang siap
tampil di panggung dunia.
2 Pendahuluan

dadang-solihin.blogspot.com 7
•Pendidikan bertujuan untuk membangun peradaban bangsa dengan mewujudkan manusia yang
berakhlak dan berbudi pekerti baik, unggul, dan berdaya saing sebagai landasan membentuk
masyarakat yang demokratis dan berkeadaban.
•Pembangunan pendidikan bertumpu pada empat pilar utama yang saling terkait antara satu dengan
yang lain.
1.Akses pendidikan yang berkeadilan. Pilar ini dimaksudkan untuk memastikan semua anak
Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan berkualitas
2.Mutu pendidikan yang holistik dan kontekstual. Pilar ini dimaksudkan menghasilkan lulusan
yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.
3.Relevansi pendidikan dengan tujuan pembangunan nasional. Pilar ini ditujukan untuk
mempersiapkan lulusan mampu bersaing dalam dunia kerja dan perkembangan teknologi.
4.Tata kelola pendidikan yang partisipatif dan akuntabel.Pilar ini dimaksudkan untuk
menciptakan sistem pendidikan yang transparan, akuntabel, dan responsif.
•Sumber:Bappenas (2024). Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045
3 Tujuan Pendidikan

dadang-solihin.blogspot.com 8
2 Tujuan Pendidikan
Sumber:Bappenas (2024). Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045

dadang-solihin.blogspot.com 9
•Untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, pembangunan pendidikan diarahkan pada empat sasaran
strategis yang saling terkait.
1.Akses pendidikan berkeadilan.
Pendidikan harus mampu menjangkau seluruh anak bangsa tanpa terkecuali, baik di perkotaan
maupun pelosok, termasuk kelompok rentan.
Wajib belajar 13 tahun, pemerataan PAUD, serta beasiswa afirmasi adalah langkah nyata
memastikan semua anak Indonesia memiliki kesempatan setara untuk belajar.
2.Mutu pendidikan yang holistik dan kontekstual.
Pendidikan tidak boleh sekadar mentransfer pengetahuan, melainkan membentuk manusia
seutuhnya dengan keseimbangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Mutu pendidikan harus relevan dengan kondisi sosial budaya lokal, sekaligus mempersiapkan
peserta didik menghadapi tantangan global.
Sasaran Pembangunan
Pendidikan
4

dadang-solihin.blogspot.com 10
3.Relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional.
Pendidikan harus menghasilkan lulusan yang sesuai kebutuhan pembangunan, khususnya dalam
bidang vokasi, sains, teknologi, dan kewirausahaan.
Link and match dengan dunia usaha, industri, dan riset menjadi kunci agar pendidikan benar-benar
mendukung produktivitas dan daya saing bangsa.
4.Tata kelola partisipatif dan akuntabel.
Sistem pendidikan perlu dikelola secara transparan, efisien, dan melibatkan berbagai pemangku
kepentingan: pemerintah pusat, daerah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan dunia usaha.
Dengan tata kelola yang baik, pendidikan akan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan
mampu menjaga keberlanjutan kebijakan lintas pemerintahan.
Keempat sasaran ini merupakan fondasi strategis dalam membentuk SDM unggul, berkarakter
kebangsaan, sekaligus kompetitif di panggung global. Tanpa pemenuhan keempatnya, visi Indonesia
Emas 2045 akan sulit tercapai.
Sasaran Pembangunan
Pendidikan
4

dadang-solihin.blogspot.com 11
Tabel 1
Sasaran Pembangunan Pendidikan
Sasaran Pembangunan
Pendidikan
4
No Sasaran Fokus Utama Referensi
1.Akses Wajib Belajar 13 Tahun RPJMN 2025–2029
2.Mutu Kurikulum kontekstual, asesmen
nasional
OECD (2019)
3.Relevansi Vokasi, link & match industriWorld Bank (2018)
4.Tata Kelola Data & partisipasi publik Bappenas (2024), Peta Jalan
5.Indonesia Emas 2045SDM unggul, daya saing globalBappenas (2024)

dadang-solihin.blogspot.com 12
Pendidikan Indonesia tidak dapat dilepaskan dari arus megatren global yang mengubah wajah
peradaban.
•Pertama, kemanusiaan universal dan global citizenship menuntut pendidikan untuk membentuk
warga dunia yang memiliki empati lintas batas, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dan siap
berkolaborasi dalam komunitas global.
•Kedua, urbanisasi global menuntut akses pendidikan yang inklusif di tengah kepadatan kota, sehingga
setiap anak tetap memperoleh kesempatan belajar tanpa terpinggirkan oleh ketimpangan sosial.
•Ketiga, demografi penduduk dunia, khususnya bonus demografi di Indonesia, harus dikelola agar
generasi muda menjadi modal produktif, bukan beban struktural.
•Keempat, perubahan lanskap kerja akibat AI dan digitalisasi menggeser pola ekonomi, melahirkan
profesi baru sekaligus menghilangkan pekerjaan lama; hal ini menuntut kurikulum yang adaptif.
•Kelima, perkembangan teknologi menegaskan pentingnya literasi digital dan etika penggunaannya
agar generasi muda mampu menjadi kreator, bukan sekadar konsumen.
•Keenam, perubahan iklim mengharuskan pendidikan lingkungan untuk membentuk generasi yang
sadar keberlanjutan dan tangguh menghadapi krisis global.
5Analisis Situasi dan Isu Strategis

dadang-solihin.blogspot.com 13
•Di dalam negeri, terdapat sejumlah tantangan pembangunan pendidikan.
1.Akses PAUD masih belum merata, mengakibatkan kesenjangan sejak dini.
2.Pendidikan tinggi dan STEAM perlu diperkuat agar bangsa tidak tertinggal dalam inovasi.
3.Kualitas guru dan hasil belajar masih rendah, tercermin dari capaian PISA yang belum
memuaskan.
4.Layanan pesantren sebagai ciri khas pendidikan Indonesia perlu ditingkatkan mutunya agar
lulusan diakui setara.
5.Produktivitas pendidikan vokasi rendah, dengan lulusan yang belum sepenuhnya terserap
industri.
6.Terakhir, tata kelola pendidikan masih lemah, baik dalam distribusi guru, efektivitas anggaran,
maupun akuntabilitas kebijakan.
•Dengan memahami situasi dan isu strategis ini, transformasi pendidikan menjadi kebutuhan
mendesak untuk menyiapkan SDM unggul yang mampu menjawab tantangan global sekaligus
memperkuat ketahanan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
5Analisis Situasi dan Isu Strategis

dadang-solihin.blogspot.com 14
Tabel 2
Analisis Situasi dan Isu Strategis
5Analisis Situasi dan Isu Strategis
No Isu Dampak Referensi
1.GlobalisasiPersaingan SDM global Peta Jalan (2024)
2.UrbanisasiKetimpangan akses BPS (2020)
3.Teknologi Disrupsi AI, digitalisasiDadang Solihin (2025), AI-Driven Intelligence
4.Iklim Butuh pendidikan hijau UNESCO (2021)
5.Demografi Bonus demografi 2030-an Bappenas (2024)

dadang-solihin.blogspot.com 15
•Pendidikan nasional kita harus membentuk manusia seutuhnya: cerdas secara
intelektual, matang secara moral, tangguh secara spiritual, dan unggul secara
kompetensi. Inilah konsep pembangunan manusia dengan keseimbangan cipta,
rasa, dan karsa.
•Pendidikan yang berorientasi hanya pada kognitif akan menghasilkan generasi
cerdas tetapi rapuh secara moral.
•Sebaliknya, pendidikan yang menekankan karakter tanpa kompetensi akan
kehilangan daya saing.
•Oleh karena itu, pendidikan Indonesia harus menumbuhkan manusia yang
berilmu sekaligus berakhlak mulia, berkompetensi global sekaligus berakar pada
Pancasila dan kebudayaan bangsa.
6
Pendidikan sebagai Wahana Membangun Manusia
Berakhlak, Berbudi Pekerti, dan Berkompetensi

dadang-solihin.blogspot.com 16
6
Pendidikan sebagai Wahana Membangun Manusia
Berakhlak, Berbudi Pekerti, dan Berkompetensi
Tabel 3
Pendidikan untuk Membangun Manusia Berakhlak dan Kompeten
No Dimensi Fokus Utama Referensi
1.Cipta (pikiran) Literasi, numerasi, keterampilan
abad 21
OECD (2019), Education at a Glance
2.Rasa (hati) Etika, moral, spiritualitasGunawan (2013), Pendidikan
Karakter
3.Karsa (tindakan)Etos kerja, solidaritas sosialTilaar (2012), Perubahan Sosial dan
Pendidikan
4.Kebangsaan Pancasila sebagai roh kurikulumKemendikbudristek (2024), Peta
Jalan
5.Kompetensi GlobalSTEAM, inovasi, soft skillsZhao (2012), World Class Learners

dadang-solihin.blogspot.com 17
•Pendidikan adalah eskalator sosial. Melalui pendidikan, anak-anak dari keluarga
miskin dapat mengubah nasib, memperoleh pekerjaan layak, dan membangun
masa depan lebih baik.
•Di Indonesia, tantangan kemiskinan masih nyata. Namun bukti empiris
menunjukkan, peningkatan akses pendidikan berkualitas mampu menurunkan
angka kemiskinan secara signifikan.
•Oleh karena itu, wajib belajar 13 tahun harus benar-benar dilaksanakan, disertai
perluasan beasiswa, pendidikan vokasi yang link and match dengan industri, serta
pendidikan tinggi yang inklusif.
7
Pendidikan sebagai Sarana Mobilitas Sosial
dalam Mengatasi Kemiskinan

dadang-solihin.blogspot.com 18
Tabel 4
Pendidikan sebagai Sarana Mobilitas Sosial
7
Pendidikan sebagai Sarana Mobilitas Sosial
dalam Mengatasi Kemiskinan
No Aspek Dampak Strategis Referensi
1.PAUD Mengurangi stunting, kesiapan
belajar
BPS (2023), dalam Peta Jalan
2.Wajib Belajar 13 TahunMengurangi angka putus sekolahRPJPN 2025–2045
3.Pendidikan VokasiMemperluas lapangan kerjaWorld Bank (2018), Learning to
Realize Education’s Promise
4.Pendidikan TinggiMobilitas sosial vertikalAnindito (2024), Kata Pengantar
Peta Jalan
5.Bantuan AfirmasiKIP, beasiswa, pemerataanPusat Data Pendidikan (2022)

dadang-solihin.blogspot.com 19
•Bangsa Indonesia harus menyiapkan SDM unggul yang tidak hanya kompetitif di
dalam negeri, tetapi juga mampu tampil sebagai pemain global.
•Pendidikan tinggi berbasis riset, penguasaan teknologi mutakhir, penguatan soft
skills, dan kemampuan bahasa internasional adalah kunci.
•Hasil tes PISA yang masih rendah menunjukkan bahwa kualitas pendidikan kita
perlu ditingkatkan.
•Namun kita tidak boleh patah semangat. Justru di sinilah momentum untuk
melakukan lompatan besar melalui reformasi kurikulum, digitalisasi pendidikan,
dan kolaborasi internasional.
8
Pendidikan untuk Penguatan SDM agar
Berkontribusi di Panggung Dunia

dadang-solihin.blogspot.com 20
Tabel 5
Pendidikan untuk Daya Saing Global
8
Pendidikan untuk Penguatan SDM agar
Berkontribusi di Panggung Dunia
No Aspek Strategi Referensi
1.Inovasi Penguatan riset & teknologiSchwab (2017), The Fourth
Industrial Revolution
2.Soft Skills Leadership, komunikasi globalBass & Riggio (2006),
Transformational Leadership
3.STEAM Integrasi sains, teknologi, seniBappenas (2024), Peta Jalan
4.Perguruan Tinggi Publikasi & sitasi globalOECD (2019), Education at a
Glance
5.Diplomasi AkademikKerja sama internasional Robinson (2015), Creative
Schools

dadang-solihin.blogspot.com 21
•Pendidikan tidak hanya mempersiapkan tenaga kerja, tetapi juga membentuk jati
diri bangsa. Ia adalah strategi kebudayaan untuk memperkuat identitas nasional,
meneguhkan karakter, dan membangun masyarakat demokratis.
•Melalui pendidikan kewargaan (civic education), generasi muda dibekali
kesadaran akan hak dan kewajiban, nilai toleransi, serta kecintaan kepada tanah
air.
•Dengan demikian, pendidikan menjadi benteng budaya bangsa sekaligus pintu
untuk berinteraksi dengan budaya global tanpa kehilangan identitas.
9
Pendidikan sebagai Strategi
Kebudayaan

dadang-solihin.blogspot.com 22
Tabel 6
Pendidikan sebagai Strategi Kebudayaan
9
Pendidikan sebagai Strategi
Kebudayaan
No Dimensi Arah Kebijakan Referensi
1.Kreativitas Pendidikan seni, sastra, budayaUNESCO (2021), Reimagining
Futures
2.Demokrasi Civic education, toleransiAnwar (2020), Transformasi
Pendidikan Indonesia
3.Identitas NasionalWawasan Nusantara Ace Hasan Sadzily (2025),
Rejuvenasi Lemhannas
4.Karakter Gotong royong, solidaritasGunawan (2013), Pendidikan
Karakter
5.Multikultural Pluralisme & toleransi Sahlberg (2011), Finnish Lessons

dadang-solihin.blogspot.com 23
Tabel 7Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan
10
Arah Kebijakan Pembangunan
Pendidikan
No Arah Kebijakan Program
1.Percepatan Wajib Belajar 13
Tahun (1 Tahun Pendidikan
Prasekolah dan 12 Tahun
Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah)
1.Perluasan dan Penguatan Kualitas Layanan PAUD 1 Tahun Pendidikan Prasekolah
2.Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan yang Berkualitas
3.Penyaluran Bantuan Pendidikan yang Tepat Sasaran
4.Pencegahan dan Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS)
5.Revitalisasi Pendidikan Nonformal
6.Akselerasi Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berkualitas dalam
Percepatan Pelaksanaan Wajib Belajar 13 Tahun
7.Pemanfaatan Kerangka Penjaminan Mutu untuk Penyediaan Layanan Pendidikan
Berkualitas
2.Penguatan Pendidikan Tinggi
Berkualitas dan
Pengembangan STEAM
1.Peningkatan Partisipasi Pendidikan Tinggi Berkualitas
2.Penguatan Kualitas Infrastruktur Perguruan Tinggi
3.Pengembangan Pembelajaran Berbasis STEAM dan Program Studi STEAM
4.Peningkatan Kualitas serta Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di
Perguruan Tinggi
5.Penguatan Kualitas Tata Kelola Pendidikan Tinggi

dadang-solihin.blogspot.com 24
10
Arah Kebijakan Pembangunan
Pendidikan
No Arah Kebijakan Program
3.Peningkatan Kualitas
Pengajaran dan
Pembelajaran
1.Pengembangan Inovasi Pembelajaran dengan Memanfaatkan Teknologi Digital
dan Penerapan Pedagogi Modern
2.Penciptaan Ekosistem Satuan Pendidikan yang Mendukung Proses Pembelajaran
Berkualitas, termasuk Peningkatan Kecakapan Literasi Kelas Awal, serta
Penguatan Karakter dan WellbeingPeserta Didik dan Pendidik
3.Pemantapan Sistem Asesmen Komprehensif
4.Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUDHI)
5.Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Pendidikan Kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa
6.Penerapan Kurikulum yang Berfokus pada kompetensi Fondasional, Kontekstual,
dan Berpusat pada kebutuhan Peserta Didik
4.Pemenuhan Layanan
Pendidikan Pesantren dan
Pendidikan Keagamaan yang
Berkualitas
1.Peningkatan Kualitas Pendidikan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan
2.Penguatan Kualitas dan Rekognisi Lulusan Pendidikan Pesantren dan Pendidikan
Keagaman
3.Peningkatan Penjaminan Mutu Pendidikan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan
Tabel 7 Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan

dadang-solihin.blogspot.com 25
10
Arah Kebijakan Pembangunan
Pendidikan
No Arah Kebijakan Program
5.Peningkatan Produktivitas,
Daya Saing. dan
Kemampuan Kerja
1.Penguatan Layanan Pendidilkan Vokasi
2.Penguatan Infrastruktur Esensial Pendidikan Vokasi
3.Penguatan Pembelajaran Pendidikan Vokasi
4.Penguatan SDM Pendidikan Vokasi
5.Penguatan Pendidikan Tinggi sebagai Pencipta dan Pengembang Ilmu
Pengetahuan Berbasis Riset Imiah (Dasar dan Terapan)
6.Penguatan Produktivitas dan Daya Saing Pendidikan Tinggi
6.Penguatan Pengelolaan
Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Berkualitas
1.Restrukturisasi Kewenangan Pengelolaan Guru: formasi, rekrutmen,
pengangkatan & penempatan, mobilitas, pembinaan karier profesional (seperti
Pelatihan, in-service training), Perlindungan Hukum, dan kesejahteraan berbasis
kinerja
2.Reformasi Pendidikan Keguruan dengan Penguatan LPTK dan Revitalisasi
Pendidikan Profesi Guru
3.Penguatan ekosistem pendampingan bagi pengembangan profesional
berkelanjutan
Tabel 7Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan

dadang-solihin.blogspot.com 26
10
Arah Kebijakan Pembangunan
Pendidikan
No Arah Kebijakan Program
7.Penguatan Sistem Tata
Kelola Pendidikan
1.Penguatan Manajemen Kepemimpinan Lembaga Pendidikan
2.Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah untuk Meningkatkan Kualitas
Pendidikan
3.Penyediaan Sistem Informasi Data Pendidikan
4.Penguatan Sistem Penjaminan Mutu
5.Peningkatan Kualitas dan Efisiensi Pembiayaan Pendidikan
Tabel 7 Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan
Sumber:Bappenas (2024). Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025-2045

dadang-solihin.blogspot.com 27
11Arah Transformasi Pendidikan
Berdasarkan Arah Kebijakan Pembangunan Pendidikan (Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025–2045), berikut 10 poin arah
transformasi pendidikan untuk mewujudkan SDM Unggul 2045:
1.Pemerataan Akses Pendidikan Berkeadilan–memperluas akses
dari PAUD hingga perguruan tinggi dengan memastikan
kesetaraan kesempatan bagi semua anak bangsa, termasuk di
daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan.
2.Peningkatan Mutu Pendidikan Holistik –mengembangkan
kurikulum yang relevan, kontekstual, dan berorientasi pada
penguatan karakter, literasi, numerasi, serta kecakapan abad 21.
3.Transformasi Digital Pendidikan –mempercepat digitalisasi
sekolah, kampus, dan lembaga pendidikan dengan pemanfaatan
teknologi, platform daring, serta literasi digital yang merata.
4.Penguatan Pendidikan STEAM –menekankan sains, teknologi,
rekayasa, seni, dan matematika guna membangun daya saing
inovasi dan kreativitas bangsa.
5.Pengembangan Guru dan Tenaga Kependidikan–meningkatkan
kualitas guru melalui pelatihan berkelanjutan, manajemen talenta,
serta penghargaan berbasis kompetensi dan kinerja.
6.Keterhubungan dengan Dunia Kerja –menyinergikan pendidikan
vokasi, politeknik, dan perguruan tinggi dengan industri serta
pembangunan nasional untuk menghasilkan lulusan siap kerja.
7.Pendidikan Karakter dan Kebangsaan –memperkuat
internalisasi nilai Pancasila, etika publik, toleransi, serta
kepemimpinan berbasis gotong royong sebagai fondasi
ketahanan nasional.
8.Kebijakan Pendidikan Inklusif –memastikan penyandang
disabilitas, perempuan, dan kelompok rentan memperoleh
layanan pendidikan berkualitas tanpa diskriminasi.
9.Tata Kelola Pendidikan Partisipatif –mendorong kolaborasi
pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan keluarga dalam
penyelenggaraan pendidikan yang transparan dan akuntabel.
10.Pendanaan Pendidikan Berkelanjutan –menjamin
keberlangsungan pembiayaan pendidikan yang adil, efektif, dan
berorientasi pada peningkatan mutu untuk semua jenjang.

dadang-solihin.blogspot.com 28
•Transformasi pendidikan adalah amanat konstitusi dan panggilan
sejarah.
•Tanpa pendidikan unggul, Indonesia akan tertinggal. Tetapi dengan
pendidikan unggul, Indonesia akan berdiri sejajar bahkan
memimpin di antara bangsa-bangsa dunia.
•Mari kita jadikan pendidikan sebagai jalan suci untuk melahirkan
generasi emas yang berakhlak mulia, berilmu tinggi, berkompetensi
global, sekaligus berjiwa nasionalis.
•Inilah generasi yang akan mengibarkan panji kejayaan Indonesia di
tahun 2045.
Penutup12

dadang-solihin.blogspot.com 29
Daftar Pustaka
1.Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). Rejuvenasi Lemhannas RI guna Mewujudkan Indonesia Maju. UNJ Press & Lemhannas Press.
2.Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). School of Strategic Leaders: Mencetak Pemimpin Bangsa di Era Ketidakpastian Global. UNJ Press.
3.Ace Hasan Sadzily, et al. (2025). Geopolitik Global: Asta Cita dan Tantangan Mewujudkan Ketahanan Nasional. IPB Press.
4.Anwar, S. (2020). Transformasi Pendidikan Indonesia. Bandung: Alfabeta.
5.Anindito, A. (2024). Kata Pengantar Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2025–2045. Jakarta: Kemendikbudristek.
6.Bappenas. (2024). RPJMN 2025–2029dan RPJPN 2025–2045. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas.
7.Barber, M., Donnelly, K., & Rizvi, S. (2013). An Avalanche is Coming: Higher Education and the Revolution Ahead. London: IPPR.
8.Bass, B. M., & Riggio, R. E. (2006). Transformational Leadership(2nd ed.). Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates.
9.Darling-Hammond, L. (2010). The Flat World and Education. New York: Teachers College Press.
10.Fullan, M. (2016). The New Meaning of Educational Change. New York: Teachers College Press.
11.Gunawan, H. (2013). Pendidikan Karakter: Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
12.Mulyasa, E. (2017). Kurikulum 2013 dan Implementasinya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
13.OECD. (2019). Education at a Glance 2019: OECD Indicators. Paris: OECD Publishing.
14.Robinson, K. (2015). Creative Schools: The Grassroots Revolution That’s Transforming Education. New York: Viking.
15.Sahlberg, P. (2011). Finnish Lessons: What Can the World Learn from Educational Change in Finland?New York: Teachers College Press.
16.Schwab, K. (2017). The Fourth Industrial Revolution. Geneva: World Economic Forum.
17.Sudjana, N. (2019). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
18.Tilaar, H.A.R. (2012). Perubahan Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
19.UNESCO. (2021). Reimagining Our Futures Together: A New Social Contract for Education. Paris: UNESCO.
20.World Bank. (2018). World Development Report 2018: Learning to Realize Education’s Promise. Washington, DC: The World Bank.
21.Zhao, Y. (2012). World Class Learners: Educating Creative and Entrepreneurial Students. Thousand Oaks: Corwin.
13

Terima Kasih
dadang-solihin.blogspot.com 30
Di Antara Dua Benua
Yang Menghubungkan Dua Samudera
Aku Berpijak, Aku Menatap
Keagungan Karya Ciptaan-Nya
Dan di Sana Aku Dilahirkan
Mengarungi Jalan Kehidupan
Aku Berdo'a, Aku Bekerja
Mengisi Kemerdekaan Bangsa
Tenteram Kurasa di Pangkuanmu
O Ibu Pertiwi Trimalah Karya Baktiku
Kan Kupertahankan,
Wilayah Negeriku
Bumi Nusantara,
Indonesia Raya