“Beriman Kepada Rasul dan Nabi Allah” Sifat-sifat Nabi dan Rasul Allah Windiarto Nugroho, S.Pd.I Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IV BAB 7
Capain Pembelajaran Menyebutkan sifat-sifat Rasul dengan benar. Membuat karya poster tentang keteladanan sifat rasul sidiq, amanah, tabligh, dan fathonah dengan baik. Memberikan contoh perbuatan dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan sifat Wajib Rasul Allah dengan Matching game
Makna Iman Kepada Nabi dan Rasul Allah Iman kepada nabi dan rasul Allah artinya percaya bahwa nabi dan rasul Allah itu ada . Jumlah nabi dan rasul yang wajib diketahui ada 25.
Sifat-Sifat Nabi dan Rasul Allah Amanah Dapat di percaya / 02 Tabligh Menyampaikan 03 Fathonah Cerdas 04 SIFAT-SIFAT NABI DAN RASUL Sifat Wajib
1. SIDDIQ Setiap rasul pasti jujur dalam ucapan dan perbuatannya. Apa apa yang telah disampaikan kepada manusia baik berupa wahyu atau khabar sesuai dengan apa yang telah diterima dari Allah tidak boleh dilebihkan atau dikurangkan. Dalam erti lain apa yang disampaikan kepada manusia pasti benar adanya, kerana memang bersumber dari Allah. Ucapan dan perbuatannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan atau risalah yang diterima dari Allah. ”Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah,” (al-Hasyr, 7)
2. AMANAH Amanah bererti boleh dipercayai baik zahir atau batin. Sedangkan yang dimaksudkan di sini bahawa setiap rasul adalah dapat dipercaya dalam setiap ucapan dan perbuatannya. Para rasul akan terjaga secara zahir atau batin dari melakukan perbuatan yang dilarang dalam agama, begitu pula hal yang melanggar etika. “Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,” (asy-Syuara’ 143)
3. Tabligh Sudah menjadi kewajipan para rasul untuk menyampaikan kepada manusia apa yang diterima dari Allah berupa wahyu yang mengandungi didalamnya hukum hukum agama. Jika Allah memerintahkan para rasul untuk menyampaikan wahyu kepada manusia, maka wajib bagi manusia untuk menerima apa yang telah disampaikan dengan keyakinan yang kuat sebagai bukti atau saksi akan kebenaran wahyu itu. Allah berfirman, “(iaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan.” (al-Ahzab, 39). Hal ini dikiaskan bahawa jika Allah memberikan wahyu kepada para rasul untuk tidak disampaikan atau dirahsiakan kepada manusia, maka tidak wajib bagi manusia untuk mempelajarinya. Sedangkan menyampaikan adalah hal yang wajib dan menyembunyikan adalah hal yang terlaknat dan tercela.
4. Fathonah Dalam menyampaikan risalah Allah, tentu memerlukan kemampuan, diplomasi, dan strategi khusus agar wahyu yang tersimpan didalamnya hukum-hukum Allah dan risalah yang disampaikan boleh diterima dengan baik oleh manusia. Kerana itu, seorang rasul wajib memiliki sifat cerdas. Kecerdasan ini sangat berfungsi terutama dalam menghadapi orang-orang yang membangkang dan menolak ajaran Islam. Maka diharuskan bagi kita untuk meyakinkan bahawa para rasul itu adalah manusia yang paling sempurna dalam penampilan, akal, kekuatan berfikir, kecerdasan dan pembawaan wahyu yang diutus pada zamannya. Kalau saja para rasul itu tidak sesuai dengan sifat sifatnya maka mustahil manusia akan menerima dan mengakuinya. Sifat-sifat itu merupakan satu hujah bagi mereka agar apa yang disampaikan boleh diterima dengan baik. Allah berfirman: “Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya.” (al-An’am, 83)
Penerapan Sifat Wajib Rasul dalam Keidupan sehari-hari 1. Sidik (Kejujuran): Penerapan dalam Kehidupan sehar--hari : Menjadi orang yang dapat dipercaya, baik di lingkungan keluarga, sekolah, atau pekerjaan. Menjaga kejujuran dalam transaksi keuangan, pertemanan, dan hubungan lainnya 2. Amanah (Dapat Dipercaya) : Penerapan dalam Kehidupan sehari-hari: Menjadi orang yang dapat dipercaya dalam segala hal, baik dalam pekerjaan, tugas, maupun hubungan. Memenuhi tanggung jawab dengan baik dan tidak menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan.
3. Fathonah (Cerdas): Penerapan dalam Kehidupan: Menjadi pribadi yang cerdas dan berpengetahuan, serta mampu menggunakan kecerdasannya untuk kebaikan. Rajin belajar, membaca, dan mencari informasi untuk memperluas pengetahuan. 4. Tabligh (Menyampaikan): Penerapan dalam Kehidupan: Menjadi pribadi yang peduli dan aktif dalam menyebarkan kebaikan. Berpartisipasi dalam kegiatan dakwah, menyampaikan nasihat kepada orang lain, dan berbagi ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
LKPD KELOMPOK
LKPD Siswa Mandiri
Refleksi Pembelajaran Pertanyaan: Apakah yang telah kalian pahami setelah melakukan pembelajaran pada materi ini? Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti pelajaran pada hari ini ? Apa yang membuat kalian merasa sangat menguasai materi yang telah dipelajari? Apa usaha yang kamu lakukan untuk menguasai pembelajaran yang belum dipahami?
TERIMA KASIH Wassalamua’alaikum wr wb “SEMANGAT DALAM BELAJAR”