Tugas Individu Presentasi sitiiii maryam

ToniAhmadSubekti1 25 views 20 slides Aug 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

tugas


Slide Content

Gilang nugroho Pola organisasi makro dan mikro

Kelompok 7 Dea Aulia (225210275) Elsa Indriana (225210243) Lela Kumala Sari (225210245) Meliza putri (225210233) Salmia (225210274) Siti Maryam (225210278)

Pola organisasi Pola organisasi adalaha cara   atau pola hubungan  dan interaksi antar   bagian dalam   sebuah organisasi  yang membentuk struktur   kerja untuk mencapai   tujuan bersama . Pola organisasi   dapat dilihat dari  dua perspektif utama , yaitu   makro  dan  mikro .

Pola organisasi makro Pola organisasi makro adalah pola yang memandang organisasi sebagai bagian dari sistem sosial yang lebih besar , fokus pada hubungan dan interaksi organisasi dengan lingkungan eksternal serta organisasi lain untuk mencapai tujuan bersama . Universitas Islam Riau

Ciri ciri Pola organisasi makro Fokus pada hubungan antar organisasi   dalam mencapai tujuan masing-masing, bukan hanya pada unit internal organisasi . Memiliki struktur yang kompleks , melibatkan pembagian kerja , tingkatan hirarki , dan penyebaran unit organisasi secara geografis . Tingkat formalisasi yang tinggi , dengan aturan dan prosedur yang jelas untuk mengatur perilaku anggota organisasi . Koordinasi antar unit yang ketat   untuk menghindari konflik , pemborosan , dan duplikasi usaha . Memperhatikan lingkungan eksternal yang luas , seperti faktor ekonomi , sosial , politik , dan teknologi yang memengaruhi organisasi secara keseluruhan . Menggunakan pendekatan sistem sosial , di mana organisasi dipandang sebagai kesatuan sosial yang berinteraksi dengan lingkungan eksternal dan internal. Universitas Islam Riau

Industri Kecil Menengah (IKM) batik di Kabupaten Pekalongan merupakan salah satu sektor ekonomi penting yang mampu bertahan dan berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi nasional dan global. IKM batik ini menjadi tulang punggung perekonomian lokal dan nasional karena menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi di masa krisis . Universitas Islam Riau Studi kasus pola organisasi : Industri kecil menengah (IKM) Batik di Kabupaten Pekalongan

Universitas Islam Riau Pola organisasi makro pada IKM batik Pekalongan terlihat dari bagaimana organisasi-organisasi kecil ini berinteraksi dengan lingkungan eksternal yang luas serta bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan dinamika tersebut . Contohnya : IKM batik harus menyesuaikan strategi bisnisnya dengan perubahan kebijakan pemerintah , kondisi ekonomi makro , dan perkembangan teknologi agar tetap bertahan dan berkembang . Hubungan dengan pemasok bahan baku , pelanggan , dan lembaga pemerintah menunjukkan interaksi organisasi dengan lingkungan eksternal yang lebih luas . IKM juga berperan dalam jaringan sosial dan ekonomi yang lebih besar , seperti asosiasi pengrajin batik dan komunitas bisnis lokal , yang memperkuat posisi mereka dalam sistem ekonomi regional dan nasional . Pola Organisasi Makro dalam IKM Batik

Universitas Islam Riau Dampak dan Implikasi : IKM batik yang mampu mengelola hubungan dengan lingkungan makro secara efektif dapat mempertahankan kelangsungan usaha dan meningkatkan kinerja . Ketidakpastian dan perubahan lingkungan makro yang cepat menuntut IKM untuk memiliki fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang tinggi . Dukungan kebijakan pemerintah dan akses teknologi menjadi kunci keberhasilan IKM dalam menghadapi tantangan lingkungan makro . Dampak dan Implikasi

kesimpulan Pola organisasi makro pada studi kasus IKM batik di Pekalongan menegaskan bahwa organisasi tidak berdiri sendiri , melainkan merupakan bagian dari sistem sosial-ekonomi yang luas . Keberhasilan organisasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan mereka dalam menjalin hubungan dan beradaptasi dengan lingkungan makro , yang mencakup aspek ekonomi , teknologi , politik , hukum , dan sosial budaya . Studi ini juga menyoroti pentingnya peran kebijakan pemerintah dan dukungan eksternal dalam mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan organisasi kecil dan menengah di Indonesia Universitas Islam Riau

Pola organisasi mikro Pola organisasi mikro   adalah pola hubungan dan interaksi yang terjadi di dalam unit-unit kecil dalam organisasi , seperti antar individu , kelompok kerja , atau tim. Pola ini menitikberatkan pada komunikasi , koordinasi , dan kerja sama antar anggota dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama . Universitas Islam Riau

Ciri ciri Pola organisasi mikro Universitas Islam Riau Fokus pada hubungan antar individu atau kelompok kecil   dalam organisasi , seperti tim kerja atau unit kerja tertentu . Komunikasi bersifat langsung , intens , dan personal, memudahkan koordinasi dan pengambilan keputusan di tingkat kecil . Pembagian tugas dan peran yang jelas  di antara anggota kelompok sesuai dengan kemampuan dan fungsi masing-masing . Fleksibilitas tinggi dan adaptif   terhadap perubahan situasi operasional karena struktur yang tidak terlalu formal dan kaku . Pengambilan keputusan dilakukan dekat dengan pelaksana , sehingga respons terhadap masalah lebih cepat dan efektif . Menekankan kerja sama , motivasi , dan dinamika kelompok   untuk meningkatkan produktivitas dan sinergi antar anggota . Hubungan sosial dan komunikasi interpersonal sangat berpengaruh   terhadap keberhasilan kerja tim dan pencapaian tujuan

Universitas Islam Riau Kopi Tuku didirikan pada tahun 2015 oleh Andanu Prasetyo dan bernaung di bawah PT Karya Tetangga Tuku (PT MAKA). Kopi Tuku adalah brand kopi lokal yang mengusung konsep sederhana dan autentik dengan menu andalan kopi susu gula aren , yang sangat populer di kalangan masyarakat urban, khususnya generasi muda . Saat ini Kopi Tuku telah memiliki lebih dari 60 gerai di berbagai wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur. Dengan konsep kedai kopi sederhana namun berkualitas , Tuku mampu menjangkau berbagai segmen konsumen , terutama kalangan milenial . Di balik kesuksesannya , terdapat penerapan pola organisasi mikro yang kuat dalam manajemen internalnya Studi kasus pola organisasi :UMKM kopi Tuku

Pola organisasi mikro pada kopi tuku Universitas Islam Riau Struktur Organisasi yang Sederhana dan Terfokus Meskipun Kopi Tuku sudah berkembang pesat , struktur organisasinya tetap mempertahankan pola mikro pada tingkat operasional gerai . Setiap gerai memiliki tim kecil yang terdiri dari barista, kasir , dan staf pendukung dengan komunikasi langsung dan koordinasi intens antar anggota tim . Pembagian Tugas yang Jelas dan Fleksibel Dalam setiap gerai , pembagian tugas dilakukan secara jelas : barista bertanggung jawab pada pembuatan kopi dan kualitas produk , kasir mengelola transaksi dan layanan pelanggan , sementara staf lain membantu operasional harian . Pemilik dan manajemen pusat mengatur strategi dan pengawasan secara terpusat , namun pengambilan keputusan operasional harian dilakukan oleh tim di lapangan .

Pola organisasi mikro pada kopi tuku Universitas Islam Riau 3. Komunikasi Intens dan Koordinasi Langsung Pola komunikasi di tingkat mikro ini bersifat langsung dan informal, yang memungkinkan respons cepat terhadap masalah operasional dan kebutuhan pelanggan . Tim gerai berinteraksi erat sehingga meningkatkan efisiensi kerja dan kualitas layanan . 4. Pengembangan SDM dan Budaya Kerja Kopi Tuku juga berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan program pembinaan yang berkelanjutan . Hal ini memperkuat budaya kerja yang ramah dan profesional di tingkat mikro , sekaligus membangun loyalitas karyawan dan pelanggan (“ Tetangga Tuku”). 5. Fleksibilitas dalam Operasional Pola organisasi mikro memungkinkan Kopi Tuku untuk tetap adaptif dan responsif terhadap dinamika pasar dan kebutuhan pelanggan , terutama dalam menghadapi tren digital dan layanan pesan antar yang terus berkembang .

Manfaat Pola organisasi mikro di kopi tuku Efisiensi Operasional Dengan tim kecil yang terorganisir baik , Kopi Tuku mampu menjaga kualitas produk dan layanan secara konsisten di setiap gerai . Respons Cepat terhadap Pelanggan Komunikasi langsung antar anggota tim memudahkan penanganan keluhan dan inovasi layanan . Budaya Kerja Positif Hubungan interpersonal yang erat menciptakan suasana kerja yang kondusif dan meningkatkan motivasi karyawan . Pengendalian Kualitas Struktur mikro di gerai memudahkan pengawasan langsung sehingga standar kualitas tetap terjaga . Universitas Islam Riau

Dampak pola organisasi mikro di kopi tuku Efisiensi Operasional dan Respons Cepat Pola organisasi mikro yang diterapkan di tingkat gerai Kopi Tuku memungkinkan komunikasi langsung dan koordinasi intens antar anggota tim kecil (barista, kasir , staf pendukung ). Hal ini mempercepat pengambilan keputusan operasional dan respons terhadap kebutuhan pelanggan , sehingga meningkatkan efisiensi layanan dan kepuasan pelanggan . Kualitas Produk dan Konsistensi Layanan Terjaga Dengan pembagian tugas yang jelas dan fokus pada peran masing-masing anggota tim mikro , Kopi Tuku mampu menjaga standar kualitas kopi dan layanan secara konsisten di setiap gerai . Hal ini mendukung brand image yang kuat dan loyalitas pelanggan . Budaya Kerja Positif dan Motivasi Karyawan Hubungan interpersonal yang erat dalam tim kecil menciptakan suasana kerja yang kondusif , meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan . Budaya kerja yang baik ini berkontribusi pada produktivitas dan pelayanan yang optimal . Fleksibilitas dan Adaptasi terhadap Perubahan Pasar Struktur mikro memungkinkan Kopi Tuku untuk tetap adaptif terhadap tren dan kebutuhan pasar, seperti mengadopsi konsep “Go-To/Takeaway” yang sesuai dengan gaya hidup modern dan mobilitas tinggi pelanggan Universitas Islam Riau

Implikasi pola organisasi mikro di kopi tuku Pengelolaan Terpusat dengan Pendekatan Mikro Meskipun operasional gerai menggunakan pola mikro , Kopi Tuku menerapkan strategi bisnis terpusat (top-down) di tingkat manajemen pusat untuk menjaga kontrol kualitas dan konsistensi brand. Model ini mengharuskan keseimbangan antara otonomi tim mikro di lapangan dan pengawasan strategis dari pusat . Kebutuhan Pengembangan SDM Berkelanjutan Untuk mempertahankan kualitas dan budaya kerja , Kopi Tuku perlu terus mengembangkan program pelatihan dan pembinaan karyawan agar tim mikro di setiap gerai semakin profesional dan mampu menghadapi tantangan bisnis yang berkembang . Batasan dalam Ekspansi Cepat Berbeda dengan pesaing yang menggunakan sistem franchise dan kemitraan dengan investor besar , Kopi Tuku mengembangkan usahanya secara organik dengan pola organisasi mikro yang terkontrol . Hal ini membatasi kecepatan ekspansi outlet, tetapi memperkuat fondasi bisnis yang berkelanjutan dan menjaga kualitas . Peluang Memperkuat Brand Lokal dan Dukungan Komunitas Pola organisasi mikro yang dekat dengan komunitas lokal dan fokus pada produk lokal memberikan peluang besar bagi Kopi Tuku untuk memperkuat brand image dan mendapatkan dukungan masyarakat , yang menjadi modal penting dalam persaingan bisnis kopi kekinian . Universitas Islam Riau

kesimpulan Pola organisasi mikro di Kopi Tuku berdampak positif pada efisiensi operasional , kualitas layanan , dan budaya kerja yang mendukung loyalitas pelanggan dan karyawan . Implikasinya , Kopi Tuku mampu menjaga konsistensi brand dan adaptasi pasar dengan pengelolaan terpusat dan pendekatan mikro di lapangan . Namun , pola ini juga membatasi ekspansi cepat sehingga Kopi Tuku fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan penguatan brand lokal . Universitas Islam Riau

Tanya Yuk!

Terima Kasih
Tags