UPNVJT-SEMESTER 3-MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN-PERILAKU KEUANGAN.pptx

DaudSofyan 6 views 10 slides Oct 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 10
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10

About This Presentation

PERILAKU KEUANGAN - MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN


Slide Content

PERILAKU KEUANGAN (BEHAVIOR FINANCE)

PERILAKU KEUANGAN Shefrin (2000), perilaku keuangan adalah studi yang mempelajari bagaimana fenomena psikologi mempengaruhi tingkah laku keuangannya. Tingkah laku dari para para pemain saham tersebut disebut tingkah laku para praktisi. Nofsinger (2001), perilaku keuangan yaitu mempelajari bagaimana manusia secara actual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan (a financial setting) Litner (1998), perilaku keuangan merupakan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana manusia menyikapi dan bereaksi atas informasi yang ada dalam upaya untuk mengambil keputusan yang dapat mengoptimalkan tingkat pengembalian dengan memperhatikan risiko yang melekat di dalamnya (unsur sikap dan tindakan merupakan faktor penentu dalam berinvestasi).

TUJUAN PERILAKU KEUANGAN Tujuan dari behavioral finance adalah memahami dan memprediksi implikasi – implikasi sistematis pasar keuangan dari sudut pandang psikologi d a n mengidentifikasi atribut–atribut pengambilan keputusan dalam berinvestasi di pasar.

ANCHORING DAN MENTAL ACCOUNTING A. Anchoring Anchor adalah suatu hal yang jika terjadi akan memicu suatu perasaan atau emosi tertentu. Dalam istilah psikologi klasik, anchor adalah suatu stimulus yang memicu reaksi khusus B. Mental Accounting (Akuntansi Mental) Akuntansi mental mengacu kepada kecenderungan orang untuk memisahkan uang mereka ke dalam rekening yang terpisah (berbeda) berdasarkan kriteria subjektif, seperti sumber uang dan niat untuk setiap akun

● Confirmation and Hindsight Bias Sering dikatakan bahwa “apa yang dilihat itulah yang dipercaya”. Sementara ini sering terjadi, dalam situasi tertentu apa yang Anda anggap benar belum tentu benar berdasarkan representasi dari realitas a). Konfirmasi Bias Dalam berinvestasi, bias konfirmasi menunjukkan bahwa investor akan lebih mungkin untuk mencari informasi yang mendukung idenya yang asli tentang investasi dan bukan mencari informasi yang bertentangan dengan hal itu b). Hindsight Bias Persepsi umum lain tentang bias adalah ‘hindsight bias’, yang cenderung terjadi dalam situasi dimana seseorang percaya bahwa timbulnya beberapa peristiwa masa lalu sudah bisa ditebak dan benar-benar terjadi, padahal nyatanya tidak mungkin cukup untuk diprediksi. c). Menghindari Konfirmasi Bias Konfirmasi bias merupakan kecenderungan bagi kita untuk fokus pada informasi yang menegaskan beberapa pemikiran yang sudah ada.

Gambler’s Fallacy Ketika hal ini menyangkut tentang masalah profitalitas, kurangnya pemahaman dapat menyebabkan asumsi yang salah dan prediksi terjadinya sebuah peristiwa a). Gambler’s Fallacy In Investing investor berkeyakinan bahwa harga saham yang sedang menurun atau trend menurun pada waktu tertentu akan kembali berbalik arah alias meningkat lagi b). Menghindari Gambler’s Fallacy Cara untuk menghindari gambler’s fallacy adalah investor harus mendasarkan keputusan investasi mereka berdasarkan analisis fundamental dan/atau analisis teknis sebelum menentukan apa yang akan terjadi.

Herd Behavior Salah satu peristiwa keuangan yang paling terkenal adalah perilaku kawanan (herd behavior). Perilaku kawanan merupakan kecenderungan individu untuk meniru tindakan (rasional atau tidak rasional) dari kelompok yang besar. a). The Cost of Being Led Astray Investor yang menggunakan strategi perilaku kawanan terus menjual dan membeli aset investasi mereka dalam mengejar tren investasi terbaru b) Menghindari Herd Mentality Cara untuk menghindari perilaku kawanan ini adalah investor umumnya lebih baik untuk bebas dari kawanan dengan cara mempelajari sebelum memutuskan

OVER CONFIDENCE DAN KETERSEDIAAN BIAS Terlalu Percaya Diri (Over Confidence) Percaya diri menyiratkan realitis percaya pada kemampuan seseorang, sedangkan terlalu percaya diri biasanya menyiratkan penilaian terlalu optimis terhadap pengetahuan atau kontrol seseorang terhadap situasi. • Investasi yang Terlalu Percaya Dalam dunia investasi, terlalu percaya dapat merusak kemampuan saham (investasi saham dalam jangka panjang) • Menghindari Terlalu Percaya Investor cukup percaya namun tidak terlalu percaya diri dan selalu berhati-hari dalam berinvestasi • Over Reaction dan Ketersediaan Bias Salah satu konsekuensi memiliki emosi di pasar saham adalah reaksi berlebihan terhadap informasi baru. Menurut teori efisiensi pasar, informasi baru harus kurang lebih tercermin dalam keamanan harga

Over Reaction dan Ketersediaan Bias Salah satu konsekuensi memiliki emosi di pasar saham adalah reaksi berlebihan terhadap informasi baru. Menurut teori efisiensi pasar, informasi baru harus kurang lebih tercermin dalam keamanan harga • Winners and Losers Dalam kasus saham loser, investor beraksi terlalu berlebihan terhadap berita buruk, sehingga mendorong harga saham ‘turun secara tidak proporsional’ • Menghindari Ketersediaan Bias Penting yang harus dipelajari disini adalah untuk mempertahankan rasa perspektif

PERILAKU INVESTOR TERHADAP RISIKO a) Loss aversion menunjukkan keengganan investor untuk menderita kerugian. b) Mental Accounting memiliki pengaruh tidak rasional dan merugikan pada keputusan konsumsi dan perilaku lainnya. c) Self-control menjelaskan sejauh mana investor dapat mengendalikan dirinya d) Regret aversion adalah kecenderungan investor untuk menghindari beberapa perilaku yang mungkin menjadikan dirinya tidak nyaman sesudahnya