V3. Kebijakan Introduksi Imunisasi Heksavalen.pptx

AsriYuliandari1 8 views 19 slides Oct 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Introduksi Heksavalent


Slide Content

UPTD. PUSKESMAS MENGWI III Kebijakan Introduksi Imunisasi Heksavalen

Analisa Situasi 18,8% 39,0% 37,8% 60,5% 81,6% 71,3% 82,2% 77,9% 73,0% 76,0% 98,3% 73,6% 81,7% 77,2% 84,0% 68,2% 81,6% 93,4% 84,1% 94,2% 78,6% 79,0% 90,4% 88,0% 99,8% 93,2% 84,2% 88,4% 95,7% 97,5% 88,4% 92,9% 97,1% 101,8% 92,8% 95,4% 96,0% 27,8% 45,1% 45,2% 69,3% 81,2% 59,5% 82,5% 83,1% 83,5% 85,0% 85,0% 85,3% 87,3% 87,9% 88,7% 89,1% 89,2% 90,2% 90,9% 92,2% 93,0% 74,2% 93,4% 93,9% 94,3% 95,2% 95,7% 96,4% 97,4% 97,7% 98,1% 98,2% 98,8% 99,2% 101,4% 101,7% 103,0% 103,9% 105,1% 105,3% 112,1% DKI JAKARTA INDONESIA JAWA TIMUR PAPUA MALUKU KALIMANTAN TIMUR MALUKU UTARA SUMATERA UTARA GORONTALO KALIMANTAN TENGAH SULAWESI TENGGARA KALIMANTAN UTARA KEPULAUAN RIAU SULAWESI TENGAH NUSA TENGGARA TIMUR PAPUA BARAT PAPUA BARAT DAYA RIAU KALIMANTAN BARAT BANGKA BELITUNG SULAWESI BARAT KALIMANTAN SELATAN PAPUA SELATAN SUMATERA BARAT PAPUA TENGAH ACEH PAPUA PEGUNUNGAN BALI SUMATERA SELATAN SULAWESI UTARA BENGKULU DI YOGYAKARTA BANTEN JAWA BARAT LAMPUNG JAMBI NUSA TENGGARA BARAT JAWA TENGAH SULAWESI SELATAN DPT3 Coverage 2022 2023 21,9% 3,8% 28,6% 61,9% 66,3% 69,9% 56,5% 57,2% 62,3% 73,9% 62,5% 50,2% 84,5% 76,4% 83,4% 71,0% 80,2% 52,4% 87,5% 49,0% 43,3% 70,5% 82,2% 93,2% 44,4% 92,9% 74,0% 70,7% 59,9% 73,7% 68,4% 93,7% 77,9% 78,6% 95,7% 84,0% 91,9% 21,6% 24,0% 38,4% 53,7% 64,7% 70,1% 71,5% 71,6% 72,1% 73,6% 74,2% 75,4% 75,5% 75,9% 77,3% 78,9% 79,6% 80,5% 79,9% 80,9% 82,1% 82,2% 82,4% 83,5% 85,5% 85,6% 86,8% 87,1% 87,8% 88,8% 94,0% 93,9% 93,1% 95,0% 96,3% 98,4% 97,2% 99,1% 100,5% 103,6% 109,2% BANTEN JAWA BARAT JAWA TIMUR SULAWESI UTARA BENGKULU INDONESIA KALIMANTAN TIMUR PAPUA SUMATERA SELATAN JAMBI LAMPUNG KALIMANTAN TENGAH PAPUA BARAT GORONTALO KEPULAUAN RIAU PAPUA BARAT DAYA KALIMANTAN UTARA BANGKA BELITUNG KALIMANTAN SELATAN MALUKU UTARA NUSA TENGGARA TIMUR SUMATERA UTARA SULAWESI TENGAH RIAU SULAWESI BARAT PAPUA SELATAN KALIMANTAN BARAT SULAWESI TENGGARA MALUKU SUMATERA BARAT PAPUA TENGAH PAPUA PEGUNUNGAN ACEH BALI DKI JAKARTA DI YOGYAKARTA SULAWESI SELATAN NUSA TENGGARA BARAT JAWA TENGAH IPV 1 Coverage 2022 2023 93,5 96,5 87,7 80,1 96,4 65,9 77,0 37,7 66,2 87,8 88,0 74,0 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Terdapat gap cakupan imunisasi DPT- HB- Hib3 vs imunisasi IPV1 rentang 9,9 – 50 Komitmen pemerintah eradikasi polio - cakupan imunisasi polio tinggi dan merata 20 40 60 80 100 120 Cakupan imunisasi DPT- HB- Hib dan IPV1 DPT 3 IPV 1

Jadwal imunisasi Usia Jenis Imunisasi <24 jam Hepatitis B 1 BCG, OPV1 2 DPT- HepB- Hib1 ( pentavalent ) , OPV2, PCV1, RV1 3 DPT- HepB- Hib2 ( pentavalent ) , OPV3, PCV2 , RV2 4 DPT- HepB- Hib2 ( pentavalent ) , OPV4, IPV1, RV3 9 MR1, IPV2 10 JE* (endemic region) 12 PCV3 18 DPT- HepB- Hib4 (pentavalent), MR2 Penerimaan masyarakat terhadap imunisasi rutin Survei Nielson Q2, 2023 - UNICEF Jadwal imunisasi nasional: Imunisasi DPT- HB- Hib3 diberikan bersamaan dengan imunisasi IPV1 pada anak usia 4 bulan Hampir 38% penolakan imunisasi disebabkan suntikan ganda (survei Nielsen Q2 2023 - UNICEF) Alasan tidak imunisasi

Menyetujui peralihan vaksin pentavalen (DTwP- HB- Hib) + IPV menjadi heksavalen DTwP- HB- Hib- IPV Mengurangi suntikan ganda Tetap memberikan imunisasi bOPV Tidak merubah jadwal imunisasi rutin – diberikan pada anak usia 2, 3 dan 4 bulan Peralihan dilakukan secara bertahap pada daerah dengan cakupan imunisasi rutin tinggi , dan pelaporan imunisasi baik Kajian Komite Imunisasi Nasional (KIN) Bulan Mei, 2024

Landasan Hukum Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/345/2025 Tentang Pelaksanaan Program Imunisasi Diphteria, Pertussis, Tetanus, Hepatitis B, Haemophilus Influenzae Type B, Inactivated Poliomyelitis tanggal 18 April 2025

Tahapan Perluasan Introduksi Vaksin Heksavalen 2026 September/ Oktober 2025 9 Provinsi DI Yogyakarta Nusa Tenggara Barat Bali Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya * Nasional * Menunggu Revisi KMK

Kemasan Multi dosis 5 mL untuk 10 dosis Bentuk sediaan Cairan suspensi yang berwarna pink kekuningan yang cenderung mengendap secara perlahan selama penyimpanan. Dosis 0,5 mL Cara pemberian Vaksin harus digunakan dengan memakai Auto Disable Syringe (ADS). Vaksin disuntik secara intramuskular pada paha atas bayi . Untuk anak usia 18 bulan atau lebih maka pemberian imunisasi dilakukan di otot lengan atas (deltoid) . Penyimpanan vial vaksin Vaksin disimpan dan dikirim dalam suhu 2-8 C dan terlindung dari sinar matahari. Vaksin Heksavalen

Usia Jenis Imunisasi Provinsi Sudah Introduksi Provinsi DIY Provinsi Belum Introduksi <24 Jam Hepatitis B- Hepatitis B- Hepatitis B- 1 Bulan BCG, OPV1 BCG BCG, OPV1 2 Bulan DPT- HB-Hib- IPV (Heksavalen) , OPV2, PCV1, RV1 DPT- HB-Hib- IPV (Heksavalen), PCV1, RV1 DPT- HB- Hib 1 (Pentavalen), OPV2, PCV1, RV1 3 Bulan DPT- HB-Hib- IPV (Heksavalen) , OPV3, PCV2, RV2 DPT- HB-Hib- IPV (Heksavalen) , PCV2, RV2 DPT- HB- Hib 2 (Pentavalen), OPV3, PCV2, RV2 4 Bulan DPT- HB-Hib- IPV (Heksavalen), OPV4, RV3 DPT- HB-Hib- IPV (Heksavalen), RV3 DPT- HB- Hib 3 (Pentavalen), OPV4, RV3, IPV1 9 Bulan Campak Rubella- 1 Campak Rubella- 1 Campak Rubella- 1, IPV2 10 Bulan JE* JE* JE* 12 Bulan PCV3 PCV3 PCV3 18 Bulan Vaksin yang mengandung DPT**, Campak Rubella- 2 Vaksin yang mengandung DPT**, Campak Rubella- 2 Vaksin yang mengandung DPT**, Campak Rubella- 2 *Pemberian imunisasi JE di daerah endemis **DPT atau DPT- HB- Hib atau DPT- HB-Hib- IPV Jadwal Pemberian

Strategi Pelaksanaan Imunisasi Heksavalen diberikan sebanyak 3 (tiga) dosis dengan target sasaran bayi usia 2, 3 dan 4 bulan. Pemberian imunisasi heksavalen dosis 1 dimulai pada bayi usia 2 bulan sampai dengan 2 bulan 29 hari yang dihitung dari tanggal introduksi ( bayi kelahiran 9 juli 2025 ke atas ) . Bayi yang tidak termasuk sasaran, maka tetap mendapatkan imunisasi pentavalen, OPV dan IPV sesuai jadwal semula. Anak yang mendapatkan imunisasi Pentavalen, maka masih mendapatkan imunisasi IPV 2 dosis

Reaksi yang Mungkin Terjadi Reaksi Gejala Reaksi Lokal Eritema di lokasi suntikan Nyeri lokal di lokasi suntikan Pembengkakan di lokasi suntikan Nodul Reaksi Sistemik Menangis Iritabel/rewel Demam Penurunan nafsu makan Mengantuk Muntah Ruam kulit KIPI Serius dan Non Serius yang terjadi agar dilaporkan ke dalam web keamananvaksin

Pelaksanaan BIAS DT dan Td November 2025

Vaksin DT ( kelas 1) Vaksin Td ( Kelas 2 & 5 )

Pembagian Tugas Tim BIAS (1) Administrator (1-2 orang) Membuat tanggal imunisasi di kartu BIAS siswa Membuat tanggal imunisasi di daftar nama siswa yang mendapat BIAS. Administrator (1-2 orang) 13 Presentation title 20XX Mengisi keterangan jika siswa tidak ikut BIAS ( sakit / ijin / pindah / menolak karena apa ). Membuat laporan pemakaian vaksin dan logistic ( bersama vaksinator ). Membantu untuk dokumentasi kegiatan untuk dikirim ke grup sebagai laporan

Richard Branson 14 Presentation title 20XX

20XX Presentation title 15

SISWA KELAS 3,4,6 INI DIBERIKAN IMUNISASI Td  tidak boleh diberikan DT karena DT hanya untuk usia maksimal 7 tahun ( kelas 1) Jika ada siswa yang sudah pindah , mohon diisi keterangan pindah

Pembagian Tugas Tim BIAS (2) Vaksinator (2-4 orang) Melakukan skrining awal , memastikan bahwa kondisi anak memungkinkan untuk imunisasi . Melakukan penyuntikan ke anak . Membantu dokumentasi kegiatan jika memungkinkan Vaksinator (2-4 orang) 17 Presentation title 20XX Menghitung sisa logistic yang masih ada dan jumlah pemakaiannya untuk dilaporkan ke admin. Mempertanggungjawabkan agar seluruh sisa logistic dan sampah tidak ada yang ketinggalan di sekolah .

Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan 18 Presentation title 20XX Vaksin sisa  belum terbuka dan masih utuh , boleh dibawa Kembali ke puskesmas . Jika sudah terbuka walaupun masih sisa banyak langsung dibuang ke safety box vial ( jangan dibawa kembali ke puskesmas ) Vaksin DT/ Vaksin Td 1 vial = 10 orang, idealnya 8 orang Siswa yang tidak ikut imunisasi saat pelaksanaan BIAS diarahkan menyusul ke : Puskesmas Induk  SD di wilayah Sempidi dan Lukluk Pustu Sading  SD di wilayah Sading Pustu Penarungan  SD di wilayah Penarungan Jadwal susulan  SETIAP HARI KERJA DARI JAM 8-11 wita tanpa pendaftaran di loket dengan membawa Kartu BIAS selama bulan November 2025.

23 T erima Kasih
Tags