variabel penelitian nbhgdrdtfbygnhumhunbvc.pptx

MuhammadWahyuNashrul 3 views 56 slides Sep 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 56
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56

About This Presentation

nbyvdrsccwsevdrfbtgybhunmbvxasedrcftvgbhnjkmnbvcxcerftgybhun


Slide Content

V ARI A BEL DAN DEFINISI OPERASIONAL

VARIABEL Karakteristik yang melekat pada populasi, bervariasi variabel merupakan sesuatu yang di dalamnya terdapat atribut-atribut, unit-unit, dimensi-dimensi atau nilai- nilai yang beragam

KEGUNAAN VARIABEL PENELITIAN : Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data . Untuk mempersiapkan metode analisis / pengolahan data . Untuk pengujian hipotesis

VARIABEL PENELITIAN YANG BAIK Relevan dengan tujuan penelitian . Dapat diamati dan dapat diukur

Dalam suatu penelitian, variabel perlu d iidentifikasi , diklasifikasi dan didefinisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta dalam pengujian hipotesis

D e fi nisi Variabel Penelitian adalah setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh .

Jenis-jenis variabel I ndependent variable D ependent variable Variabel penengah (moderating variable) Variabel sela/antara (intervening variable) Variabel Kontrol Variabel perancu (counfonding variabel)

INDEPENDENT VARIABEL Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dinamakan sebagai variabel independen karena bebas dalam mempengaruhi variabel lain

Variabel independen (dalam eksperimen) dapat dimanipulasi oleh peneliti . V ariabel dependen akan diketahui tingkat perubahannya bila variabel terlebih dahulu dipersiapkan . Variabel independen adalah variabel yang meramalkan, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang d i ramalkan .

Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Disebut Variabel Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent DEPENDENT VARIABLE

Variabel akibat atau variabel yang akan berubah akibat pengaruh atau perubahan yang terjadi pada variabel independent Sering disebut sebagai Variabel out put, kriteria, konsekuen, variabel efek, variabel terpengaruh, variabel terikat atau variabel tergantung.

Jumlah Gaji Pendidikan Prestasi Kerj a a Dll. Variabel tergantung

Variabel respon atau out put akan muncul sebagai akibat dari manipulasi suatu variabel independen

Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel moderator disebut juga variabel independen kedua. VARIABEL PENENGAH/ MODERATOR

Contoh hubungan Variabel Independen – Moderator – Dependen Hubungan motivasi dan prestasi belajar akan semakin kuat bila peranan dosen dalam menciptakan iklim/lingkungan belajar sangat baik , dan hubungan semakin rendah bila peranan dosen kurang baik dalam menciptakan iklim belajar

Motivasi Belajar (Variabel Bebas) Prestasi Belajar (Variabel Terikat) Iklim Belajar (Variabel Moderator)

INTERVENING VARIABLE Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi tidak dapat diamati dan diukur . Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel bebas dan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak secara langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel terikat.

Contoh : Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap umur harapan hidup. Di sini ada variabel antaranya yaitu yang berupa Gaya Hidup seseorang. Antara variabel penghasilan dan gaya hidup terdapat variabel moderator yaitu Budaya Lingkungan Tempat Tinggal.

Penghasilan (Variabel Bebas) Gaya Hidup (Variabel I n t e r v e n i n g ) Umur Harapan Hidup (Variabel Terikat) Budaya L i n g k un ga n (Variabel Moderator)

VARIABEL KONTROL Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental.

Disebut V ariabel K ontrol , karena variabel tersebut berfungsi untuk mengontrol variabel independen dan atau variabel dependen. Tujuan dari pemunculan variabel kontrol yang paling penting adalah, untuk; menetralisir pengaruh variabel- variabel luar yang tidak perlu, dan atau menjembatani hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

Karena itu variabel kontrol dapat menempati posisi-posisi tertentu dalam hubungan antar variabel; ada yang ditempatkan sebelum variabel independen dan ada yang berada di antara variabel independen-dependen. Variabel kontrol yang ditempatkan sebelum variabel independen adalah variabel penekan (suppressor variable) atau variabel pengganggu ( distorter variable ), sedangkan variabel kontrol yang berada di antara variabel independen-dependen adalah variabel antara ( intervening variable )

Contoh : Pengaruh metode pembelajaran saintifik terhadap kemampuan proses sains siswa . V ariabel bebasnya adalah metode pembelajaran saintifik . Sedangkan Variabel Kontrol yang ditetapkan adalah sama , misalnya Standard Keterampilan Proses Sains sama , dari kelompok siswa dengan latar belakang sama ( tingkat / semesternya sama ), dari institusi yang sama .

Dengan adanya variabel kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh metode pembelajaran terhadap penguasaan keterampilan proses sains siswa dapat diketahui lebih pasti. Penguasaan Keterampilan P roses Sains (Variabel Terikat) Standar KPS (Variabel Kontrol) Metode Ceramah & Metode Demonstrasi (Variabel Bebas)

Counfonding Variable (variabel Perancu) Variabel lain yang berhubungan baik dengan variabel independen maupun variabel dependen Keberadaan variabel perancu akan mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen Harus diidentifikasi secara konseptual, dikendalikan

Variabel Perancu Distorsi dalam menaksir pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, akibat dari tercampurnya pengaruh sebuah atau beberapa variabel lain • Variabel lain yang menyebabkan kerancuan disebut faktor perancu (counfounding factor)

Secara konseptual suatu variabel disebut counfounding , jika memenuhi 3 kriteria : 1. Variabel perancu merupakan faktor risiko (variabel yang berpengaruh) terhadap variabel depende n . 2. Variabel perancu berhubungan dengan variabel independen (paparan) 3. Variabel Perancu bukan merupakan variabel antara ( variabel intervening)

Hubungan/ pengaruh satu variabel independen thd satu variabel dependen V A R I A B E L BEBAS V A R I A B E L TERIKAT VARIABEL PE R A N C U

Contoh Variabel Perancu : Jika kita memeriksa apakah kurang olahraga mempengaruhi kenaikan berat badan, maka : kurang olahraga adalah variabel independen kenaikan berat badan adalah variabel dependen . Variabel perancu ini akan menjadi efek lain yang akan berdampak pada kenaikan berat badan, seperti jumlah konsumsi makanan dan kondisi cuaca .

Hubungan beberapa (lebih dari satu) variabel independen dengan satu variabel dependen Variabel Bebas VARIABEL TERIKAT Variabel Bebas Variabel Bebas Variabel Bebas

Hubungan antar Variabel Pada hakikatnya inti dari setiap kegiatan penelitian ilmiah adalah mencari hubungan antar variabel . Hubungan yang paling dasar adalah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen (X dengan Y).

Skema hubungan antar variabel VARIABEL I N D E P E N D E N/ B E B A S V A R I A B E L ANTARA VARIABEL D E P E N D E N / TERIKAT VARIABEL C O U N F O U N DING/PERA NCU V A R I A B E L ANTARA V A R I A B E L LUAR

Pengukuran Variabel Pengukuran variabel merupakan tahap awal dari kegiatan pengukuran dalam penelitian. Tujuan pengukuran variabel ini baru pada tahap menjawab pertanyaan “bagaimana cara untuk mengukur variabel tersebut ”? Selanjutnya muncul pertanyaan lanjutan; “apa yang diukur” atau “bagaimana cara merubah konsep, dan “apa alat ukur nya ? ”.

Mengukur adalah sebuah proses kuantifikasi, karena itu setiap kegiatan pengukuran berkaitan dengan jumlah, dimensi atau taraf dari sesuatu obyek/gejala yang diukur. Hasil dari pengukuran itu biasanya dilambangkan dalam bentuk bilangan.

Prosedur pengukuran variabel dimulai dari pembuatan definisi operasional konsep variabel. Kerlinger mengungkapkan, bahwa definisi operasional itu melekatkan arti pada suatu konsep variabel dengan cara menetapkan kegiatan- kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur suatu konsep variabel itu.

Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran, yaitu : 1. Skala Nominal A dalah suatu himpunan yang terdiri dari anggota – anggota yang mempunyai kesamaan tiap anggotanya, dan memiliki perbedaan dari anggota himpunan yang lain. Misalnya : Jenis Kelamin : dibedakan antara laki – laki dan perempuan Pekerjaan : dapat dibedakan petani, pegawai, pedagang Golongan Darah : dibedakan atas Gol. 0, A, B, AB Ras : dapat dibedakan atas Mongoloid, Kaukasoid, Negroid. Suku Bangsa : dapat dibedakan dalam suku Jawa, Sunda, Batak dsb

Skala Nominal Variasinya tidak menunjukkan perurutan atau kesinambungan, tiap variasi berdiri sendiri secara terpisah. Dalam Skala Nominal tidak dapat dipastikan apakah kategori satu mempunyai derajat yang lebih tinggi atau lebih rendah dari kategori yang lain ataukah kategori itu lebih baik atau lebih buruk dari kategori yang lain.

2. Skala Ordinal Adalah skala variabel yang menunjukkan tingkatan – tingkatan. Skala Ordinal adalah himpunan yang beranggotakan menurut rangking, urutan, pangkat atau jabatan. Skala Ordinal adalah kategori yang dapat diurutkan atau diberi peringkat. Skala Ordinal adalah skala data kontinum yang batas satu variasi nilai ke variasi nilai yang lain tidak jelas, sehingga yang dapat dibandingkan hanyalah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah daripada nilai yang lain.

Contoh : Tingkat Pendidikan : dikategorikan Pendidikan dasar (SD dan SMP), Pendidikan menengah (SMA), dan PT (Akademi dan Sarjana) Pendapatan : Tinggi, Sedang, Rendah Tingkat Keganasan Kanker : dikategorikan dalam Stadium I, II, dan III. Hal ini dapat dikatakan bahwa : Stadium II lebih berat daripada Stadium I dan Stadium III lebih berat daripada Stadium II. Tetapi kita tidak bisa menentukan secara pasti besarnya perbedaan keparahan itu. Sikap (yang diukur dengan Skala Linkert) : Setuju, Ragu – ragu, Tidak Setuju. Dsb.

3. Skala Interval Adalah Skala Data Kontinum yang batas variasi nilai satu dengan yang lain jelas, sehingga jarak atau intervalnya dapat dibandingkan. Dikatakan Skala Interval bila jarak atau perbedaan antara nilai pengamatan satu dengan nilai pengamatan lainnya dapat diketahui secara pasti

Nilai variasi pada Skala Interval juga dapat dibandingkan seperti halnya pada skala ordinal (Lebih Besar, Sama, Lebih Kecil..dsb); tetapi Nilai Mutlaknya TIDAK DAPAT DIBANDINGKAN secara Matematis, oleh karena itu batas – batas Variasi Nilai pada Skala Interval bersifat ARBITRER (ANGKA NOL-nya TIDAK Absolut).

Contoh : Temperature / Suhu Tubuh : sebagai skala interval, suhu 36 C jelas lebih panas daripada suhu 24 C. Tetapi tidak bisa dikatakan bahwa suhu 36 C 1½ kali lebih panas daripada suhu 24 C. Alasannya : Penentuan skala C Tidak Absolut (0 C tidak berarti Tidak Ada Suhu/Temperatur sama sekali). Tingkat Kecerdasan, Jarak, dsb.

4 . Skala Ratio = Skala Perbandingan . Skala Ratio adalah Skala yang disamping batas intervalnya jelas, juga variasi nilainya mempunyai batas yang tegas dan mutlak ( mempunyai nilai NOL ABSOLUT ).

Misalnya : Tinggi Badan : sebagai Skala Ratio, tinggi badan 180 Cm dapat dikatakan mempunyai selisih 60 Cm terhadap tinggi badan 120 Cm, hal ini JUGA dapat dikatakan Bahwa : tinggi badan 180 adalah 1½ kali dari tinggi badan 120 Cm. Denyut Nadi : Nilai dalam denyut nadi dapat dikatakan Tidak Ada Sama Sekali denyut nadinya. Berat Badan Dosis Obat, dsb

Skala Ratio, Interval, Ordinal dan Nominal berturut – turut memiliki nilai kuantitatif dari yang Paling Rinci ke yang Kurang Rinci. Skala Ratio mempunyai sifat – sifat yang dimiliki Skala Interval, Ordinal dan Nominal. Skala Interval memiliki ciri – ciri yang dimiliki Skala Ordinal dan Nominal, sedangkan Skala Ordinal memiliki sifat yang dimiliki Skala Nominal.

Adanya perbedaan tingkat pengukuran memungkinkan terjadinya Transformasi Skala Ratio dan Interval menjadi Ordinal atau Nominal. Transformasi ini dikenal sebagai Data Reduction atau Data Collapsing  Hal ini dimaksudkan agar dapat menerapkan metode statistic tertentu, terutama yang menghendaki skala data dalam bentuk Ordinal atau Nominal.

Sebaliknya, Skala Ordinal dan Nominal tidak dapat diubah menjadi Interval atau Ratio. Skala Nominal yang diberi label 0, 1 atau 2 dikenal sebagai Dummy Variable (Variabel Rekayasa). Misalnya : Pemberian label 1 untuk laki – laki dan 2 untuk perempuan tidak mempunyai arti kuantitatif (tidak mempunyai nilai / hanya kode).

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Menggambarkan / mendeskripsikan variable penelitian sedemikian rupa, sehingga variable tersebut bersifat : Spesifik ( Tidak Beinterpretasi Ganda ) Terukur ( Observable atau Measurable )

Contoh variable yang berinterpretasi ganda : Status Gizi. Variable ini dapat diukur dan dideskripsikan dengan bermacam kombinasi pengertian atau pengukuran, seperti : Berat Badan (BB) dengan Tinggi Badan (TB) BB – TB dengan Usia Kadar Protein serum Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Kepala, dsb

Definisi Operasional Adalah mendefinisikan variable secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Definisi Operasional ditentukan berdasarkan Parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran adalah Cara dimana variable dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya. Dalam Definisi Operasional mencakup penjelasan tentang : Nama variab el Definisi variab el berdasarkan konsep/ maksud penelitian. Hasil Ukur / Kategori Skala Pengukuran.

Contoh : Suatu penelitian dengan judul “ Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan penerapan model Problem Based Learning ” Berdasarkan judul tersebut, maka : Variabel bebasnya model Problem Based Learning Variabel terikatnya adalah Hasil Belajar Siswa

DEFINSI OPERASIONAL Merupakan spesifikasi kegiatan peneliti dalam mengukur suatu variabel atau memanipulasaikannya. Tujuan : membuat variabel menjadi lebih konkrit dan dapat diukur, mempermudah peneliti dalam mengembangkan instrumen penelitian, menentukan bagaimana metode pengumpulan data dan jenis data/ skala pengukurannya

Dalam mendefinisikan variabel : apa yang harus diukur, bagaimana mengukurnya, kriteria pengukurannya, instrumen yg digunakan, skala pengukurannya

• Hipotesis : pernyataan sementara ttg hubungan antar variabel penelitian Dalam pernyataan hipotesis pada dasarnya peneliti telah menyampaikan variabel yang akan diteliti hanya masih bersifat abstrak (masih belum tergambar apa yg akan diukur, kriteria apa yang akan digunakan dalam pengukuran, bagaimana mengukurnya, dll)

TERIMA KASIH
Tags