Voltameter tembaga ppt.pptxdagvcvx savxvsbcv

JecksonMowata 120 views 16 slides Jun 11, 2024
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

ini sangat membantu


Slide Content

Voltameter tembaga Kelompok 2 : Jekson mowata (4520123003) ALTIN horumoro (4520123005 )

vOLtAMETER TEMBAGA ADALAH ALAT YANG DI GUNAKAN UNTUK MENGUKUR BESAR TEGANGAN LISTRIK DALAM SUATU RANGKAIAN LISTRIK. Alat ini terdiri dari 3 buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelit yang dirangkai .

Tujuan percobaan Bagaimana kita dapat melakukan percobaan ini dengan baik dan benar sesuai konsep elektrolisa , dan bagaimana kita mampu menentukan tara kimia Listrik dengan rumus yang mendasari konsep elektrolisa .

Alat dan bahan 6 buah elektroda tembaga 1 buah power sapli 1 buah amperemeter dc 1 lembar kertas pasir Cuso4 ¼ Alkohol 1 buah gelas ukur 1 buah Penyangga elektroda 6 Kabel 1 buah Saklar 1 buah tahana geser stopwatch

Dasar teori dan rumus yang digunakan Di dalam larutan terurai proses: Ion Cu2+ ini akan berpindah menuju keping katode sedangkan ion SO42- akan menuju keping anode. Lama-lama keping katode ini akan timbul endapan dan terjadi perubahan massa . Massa ini dapat dihitung dengan cara : Dimana: Δm : jumlah endapan tembaga Cu (gram) Z : tara kimia listrik Cu (gram/ampere sekon ) I : kuat arus listrik (ampere) t : lamanya pengaliran arus ( sekon )  

Hukum Faraday I berbunyi “Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda sebanding dengan kuat arus atau arus listrik yang mengalir pada elektrolisis tersebut .” Secara matematis dapat ditulis dengan : Keterangan : m : massa zat yang dihasilkan (gram) e : berat ekuivalen = Ar / Valensi = Mr / valensi I : kuat arus listrik (ampere) t : waktu ( sekon F : tetapan Faraday, yaitu 96500 coulomb  

Jalannya percobaan Membersihkan semua elektroda yang akan digunakan dengan menggunakan kertas pasir Elektroda-elektroda tersebut kemudian dicuci dengan alkohol dan dibakar Menimbang massa masing-masing el ektroda tersebut dengan neraca Memasang elektroda tersebut berdasarkan rangkaian seperti berikut dengan memasang katoda percobaan Mengalirkan arus listrik pada rangkaian dengan menghidupkan power supply dan menutup saklar untuk menguji berfungsinya amperemeter dalam rangkaian Mengatur tahanan geser sehingga kuat arus yang ditunjukkan oleh amperemeter adalah bernilai 1 A, kemudian buka saklar tersebut . Mengganti katoda percobaan dengan katoda yang akan digunakan dalam proses elektrolisa Melakukan kembali langkah 5 sambil menghidupkan stopwatch untuk proses elektrolisa selama 10 menit Mematikan power supply dan melepaskan katoda . Setelah itu , katoda dicelupkan dalam alkohol dan dibakar Menimbang massa katoda yang telah dibakar tersebut Mengulangi langkah 7 sampai dengan langkah 10 dengan mengubah besar kuat arus menjadi 0,5 A.

Data hasil pengamatan Kuat Arus Waktu Massa Anoda Massa Katoda Bantu Massa Katoda Sebelum Elektrolisis Massa Katoda Sesudah Elektrolisis 1 A 10 menit  600 sekon 5,6 gr 4,3gr 4,6 gr 5 gr 0,5 A 4,2 gr 4,8 gr

Pengolahan data Rumus : Untuk katoda yang dialiri arus listrik 1 A Untuk katoda yang dialiri arus listrik 0,5 A  

Untuk katoda yang dialiri arus listrik 1 A menurut Hukum Faraday  

Untuk katoda yang dialiri arus listrik 0,5 A menurut Hukum Faraday  

pembahasan Untuk menghitung tara kimia listrik , terlebih dahulu dicari massa Cu yang diendapkan . Massa endapan Cu merupakan perbedaan massa logam Cu sebelum elektrolisis dengan massa logam Cu sesudah elektrolisis , yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Untuk massa endapan digunakan satuan gram (gr), bukan kilogram (kg), karena memiliki nilai yang sangat kecil . Setelah massa endapan diketahui , kemudian dicari nilai tara kimia listrik (Z) dengan rumus mencari massa endapan Cu  

Untuk menentukan Z, dapat digunakan operasi aljabar matematis Untuk menentukan muatan listrik yang timbul selama proses elektrolisis dapat diambil rumus hubungan kuat arus listrik terhadap jumlah muatan listrik . Hubungan di atas jika disubstitusikan ke dalam rumus penentuan massa endapan akan menjadi :  

Kesalahan pada praktikum Ketidaktelitian pada saat membersihkan katoda tembaga Ketidaktepatan pada saat menyalakan stopwatch bersamaan dengan power supply dinyalakan . Penyusunan rangkaian voltameter tembaga yang salah dan tidak tepat Pada saat terbentuk endapan Cu setelah 10 menit , cara mengangkat katoda yang telah terdapat endapan Cu dilakukan tidak dengan hati-hati sehingga endapan Cu terkikis . Hal ini dapat menyebabkan perhitungan Z yang dipengaruhi oleh massa endapan menjadi tidak akurat Kerusakan pada alat-alat percobaan , khususnya pada rangkaian voltameter tembaga Kesalahan perhitungan tara kimia listrik dengan Hukum Faraday

kesimpulan Elektrolisis merupakan peristiwa dimana arus yang mengalir menyebabkan terjadinya reaksi kimia , yaitu proses penguraian elektrolit . Energi listrik digunakan sebagai dasar penggerak berlangsungnya reaksi redoks yang tidak spontan , yaitu penguraian elekrolit menjadi unsur-unsurnya . Percobaan mengenai voltameter tembaga merupakan salah satu contoh reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia , yakni proses elektrolisis . Katoda yang merupakan tempat berlangsungnya reduksi dengan tembaga sebagai bahannya mengalami pengendapan , sedangkan anoda melepaskan ion positif . Perbedaan massa yang tejadi disebabkan karena larutan CuSO 4 yang digunakan mengalami reaksi reduksi yang menimbulkan endapan Cu 2+ yang akan menuju katode karena ion tersebut bermuatan positif. Endapan Cu yang terbentuk membuktikan adanya aliran elektron atau adanya hantaran listrik pada sel tersebut .

Terimah kasih selesai