Zakat Untuk Kesefffffffffjahterddddaan .ppt

rohman912408 27 views 51 slides Aug 29, 2025
Slide 1
Slide 1 of 51
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51

About This Presentation

dffff


Slide Content

1
Zakat Untuk
Kesejahteraan
Bersama
OLEH: DIDIN HAFIDHUDDIN
a

2

Hasil survey PIRAC
11 Kota Besar  Zakat  Rp.
4 Triliun
Potensi Zakat di Indonesia

3

Pembayaran Zakat

Atas Dasar Kesadaran Agama (99%)
Lebih Kuat Pemahaman

Motivasi ini
Lebih Langgeng Pengetahuan
Potensi Zakat di Indonesia

4
Potensi Besar Belum Teraktualkan?
Sosialisasi Kelembagaan Pendayagunaan
Kesejahteraan
Pengaruh Yang Signifikan
Pengembangan Dunia Usaha
Potensi Zakat di Indonesia

5
Makna dan Hakikat Zakat
Secara bahasa (etimologi), zakat berarti:

Suci

Tumbuh

Berkembang

Berkah

Beres
QS. 30:39, QS. 9:103, QS. 18:81
• HARTA
• JIWA
• PERILAKU

6
Makna dan Hakikat Zakat
Di dalam Al-Qur’an dan sunnah
terdapat pula beberapa kata yang
sering digunakan untuk Zakat :

Shadaqah (QS. 9:60, QS. 9:103)

Infaq (QS. 9:34)

Hak (QS. 6:141)

7
Makna dan Hakikat Zakat

Shadaqah berasal dari kata قدص (benar),
orang yang bershadaqah adalah orang yang
benar imannya 
ٌناَهْرُب ُةَقَدَّصلا
}ثيدحلا{.
Infaq mempunyai arti mengeluarkan harta
untuk suatu kebaikan yang diperintahkan Allah
SWT di luar zakat (QS. 2:195).
Hak mempunyai makna zakat/shadaqah
merupakan hak para Mustahik, sekaligus hak
dari harta itu sendiri.

8
Makna dan Hakikat Zakat
Secara terminologis
Zakat mempunyai arti mengeluarkan sebagian
harta dengan persyaratan tertentu untuk
diberikan kepada kelompok tertentu
(mustahiq) dengan persyaratan tertentu pula
Infaq dan shadaqah mempunyai makna
mengeluarkan harta untuk kepentingan-
kepentingan yang diperintahkan Allah SWT di
luar zakat. Shadaqah kadangkala dipergunakan
untuk sesuatu yang bersifat non materi

9
Urgensi dan Hikmah ZIS
1.Sebagai perwujudan dari keimanan kepada
Allah SWT dan keyakinan akan kebenaran
ajaran-Nya. (QS. 9:5, QS. 9:11)
2.Perwujudan syukur nikmat, terutama
nikmat benda. (QS. 93:11, QS. 14:7)
3.Meminimalisir sifat kikir, materialistik,
egoistik dan hanya mementingkan diri
sendiri. Sifat bakhil adalah sifat yang tercela
yang akan menjauhkan manusia dari
rahmat Allah SWT. (QS. 4:37).

10
Sabda Rasul Saw.
ِ
هللا ُلْوُسَر َلاَق
s :
ِهللا َنِّم ٌبْيِرَق
ُّ
ىِخَّسلا

ِراَّنلا َنِّم ٌدْيِعَب ِةَّنَجْلا َنِّم ٌبْيِرَق
ِ
ساَّنلا َنِّم ٌبْيِرَق

َنِّم ٌدْيِعَب
ِ
ساَّنلا َنِّم ٌدْيِعَب ِهللا َنِّم ٌدْيِعَب ُلْيِخَبْلاَو

ُّبَح
أَ

ُّ
ىِخَّسلا ُلِهاَجْلاَو ِراَّنلا َنِّم ٌبْيِرَق ِةَّنَجْلا
}ىذم
6رّتلا هاور{ ٍلْيِخَب ٍدِباَع ْنِّم ِهللا ىَل
إِ
.
“Rasulullah Saw. bersabda: “Orang yang pemurah itu dekat dengan Allah, dekat
dengan manusia, dekah dengan syurga, dan jauh dari neraka. Dan orang yang
bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari syurga, dan dekat dengan
neraka. Orang yang jahil (bodoh) tapi pemurah, itu lebih dicintai Allah daripada ahli
ibadah tapi bakhil”. (HR. Turmudzi).

11
Sifat kikir hanyalah akan menghancurkan
harta yang kita miliki. Setiap pagi di pintu
rumah kita ada Malaikat yang mendo’akan:
ً
افَلَت ًاكِسْمُم ِتئْاَو ًافَلَخ ًاقِفْنُم ِتئْا ّمهّللا
.
“Rasulullah Saw. bersabda: “Ya Allah berilah orang yang
berinfaq itu pengganti, dan orang yang menahan diri (dari
berzakat/berinfaq) kehancuran”.

12
Dalam sebuah hadits shahih
lainnya, Rasulullah Saw. bersabda:
ا
ْوُواَدَو ِةوَكَّزلاِب ْمُكَلاَوْم
أَ
اْوُنِّصَح
ُءا
َعُّدلا ِءَلاَبْلِل اْوُّدِع
أَ
َو ِةَقَدَّصلاِب ْمُكاَضْرَم

.}دوعسم نبا نع بيطخلا هاور{
“Rasulullah Saw. bersabda: “Bersihkanlah hartamu dengan zakat, dan
obatilah sakit kalian dengan bershadaqah, dan tolaklah olehmu bencana-
bencana itu dengan do’a". (HR. Khatib dari Ibnu Mas’ud).

13
ه
66للا لو66سر لاق
s : ا
ْوُّلَ66صَو َ66هللا اْوُقَّتِا

َ66ةاَكَز اْوُّد
أَ
َو ْ66مُكرْهَش اْوُمْوُ66صَو ْمُكَ66سمخ
ا
َذ اْوُعْيِط
أَ
َو ْمُك66سُفْن
أَ
ا66َهِب ً66ةَبِّيَط ْ66مُكَلاَوْم
أَ
م
6كاحلا هاور{ْ6مُكَّبَر َ6ةَّنَج اْوُلُخْدَت ْ6مُكرم
أَ
}ةمام
أ ىبا نع
.
4.Membersihkan, mensucikan dan membuat
ketenangan jiwa Muzakki (orang yang
berzakat). Perhatikan Q.S. 70 : 19-25.
Urgensi dan Hikmah
ZIS

14
“Rasulullah Saw. bersabda: “Bertaqwalah kalian kepada
Allah, kerjakanlah shalat lima waktu, berpuasalah di bulan
Ramadhan, dan keluarkanlah zakat pada harta bendamu,
untuk kebaikan bagi dirimu dan ikutilah perintah
pemimpinmu (yang membawa kepada kebaikan) niscaya
Allah SWT akan memasukkan kamu ke dalam syurga-Nya”.
(HR. Hakim dari Abi Umamah).
Artinya:

15
5.Harta yang dikeluarkan zakat dan infaq/
shadaqahnya akan berkembang dan memberikan
keberkahan kepada pemiliknya. Pintu rizki akan
selalu dibuka oleh Allah SWT. (Q.S. 2 : 261, Q.S. 30
: 39, Q.S. 35 : 29-30).
Urgensi dan Hikmah ZIS
ه
6للا لو6سر لاق
s : د
6بعلا د6ي ز6يلا ع6ضاوّتلا
ى
6لاعت ه6للا م6كعفري اوعضاوتف ،ة6عفر ّلاإ
م
6كّزعي اوفعاف ًاّزع ّلاإ د6بعلا د6ي ز6يلا و6فعلاو

ّلاإ لاملا د66ي ز66تلا ةقدّ66صلاو ى66لاعت ه66للا
ن
6با هاور{ ه6للا م6كمحري اوقّد6صتف ةرثك
}اين
ّدلا ىبا
.

16
“Rasulullah Saw. bersabda: “Sikap rendah hati itu hanya akan
menambah seseorang makin menjadi mulia, maka dari itu
berlaku rendah hatilah kalian, niscaya Allah SWT akan
memuliakanmu. Sikap pemaaf hanya akan menambah seseorang
makin mulia, oleh karena itu banyak maaflah kalian, niscaya
Allah SWT akan memuliakanmu. Dan amal sedekah itu
hanyalah akan menambah seseorang makin banyak hartanya,
maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah SWT akan
melimpahkan rahmat-Nya kepada kalian”. (HR. Ibnu Abu
Dunya).
Artinya:

17
6.Zakat, Infaq/Shadaqah merupakan
perwujudan kecintaan dan kasih sayang
kepada sesama ummat manusia. Kecintaan
Muzakki akan menghilangkan rasa dengki
dan iri hati dari kalangan Mustahik.
Urgensi dan Hikmah ZIS
ه
6للا لو6سر لاق
s : تان
6سحلا ل6كأي د6س6حلا
ئ
66فطت ةقدّ66صلاو ب66طحلا راّنلا ل66كأت ا66مك
رون ةلا
ّ6صلاو راّنلا ءاملا ئ6فطي ا6مك ة6ئيط6خلا
ن
6با هاور{.راّنلا ن6م ٌ6ةّنج مايّ6صلاو ن6مؤملا
}هجام.

18
“Rasulullah Saw. bersabda: “Dengki itu bisa
menghabiskan kebaikan, sebagaimana api membakar
kayu; sedekah itu dapat menghapuskan kesalahan,
sebagaimana air dapat memadamkan api; shalat itu
adalah cahaya orang yang beriman, dan puasa adalah
perisai dari siksa api neraka”. (HR. Ibnu Majah).
Artinya:

19
“Rasulullah Saw. bersabda: “Engkau akan melihat orang-orang
yang beriman dalam kasih sayang mereka, dalam kecintaan
mereka dan dalam keakraban mereka antar sesamanya adalah
bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu anggotanya merasakan
sakit, maka sakitnya itu akan merembet ke seluruh tubuhnya,
sehingga (semua anggota tubuhnya) merasa sakit, dan
merasakan demam (karenanya)”. (HR. Bukhari).
هللا ل
6وسر
s : ىف نينمؤملا ىرت
لثمك مهفطاعتو مهدداوتو مهمحارت
هل ىعادت
ٌوضع ىكتشا اذإ دسجلا

ّمحلاو رهّسلاب هدسج رئاس
}ىراخبلا هاور{.

20
Urgensi dan Hikmah ZIS
7.Zakat, Infaq/Shadaqah, merupakan salah satu
sumber dana pembangunan sarana dan
prasarana yang harus dimiliki ummat Islam,
seperti sarana pendidikan, kesehatan, institusi
ekonomi, dan sebagainya (Q.S. 9 : 71).
8.Untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar,
sebab zakat bukanlah membersihkan harta yang
kotor, melainkan membersihkan harta yang
didapat dengan cara yang bersih dan benar, dari
harta orang lain (Q.S. 51 : 19).

21
ه
66للا لو66سر لاق
s : ه
66للا ّ66نإ
هاور{ .لولغ ن
6ع ةقد6ص ل6بقيلا
}ملسم .
"Sabda Rasul : " Sesungguhnya Allah tidak
akan menerima shadaqah yang ada unsur tipu
daya". (H.R. Muslim).

22
Urgensi dan Hikmah ZIS
9.Dari sisi pembangunan kesejahteraan ummat, zakat
merupakan salah satu instrumen pemerataan
pendapatan, dengan zakat yang dikelola dengan baik,
dimungkinkan membangun pertumbuhan ekonomi
sekaligus pemerataan pendapatan, economic with
equity (Q.S. 59 : 7).
10.Ajaran zakat, infaq/shadaqah sesungguhnya
mendorong kaum muslimin untuk memiliki etos kerja
dan usaha yang tinggi, sehingga memiliki harta
kekayaan yang disamping dapat memenuhi kebutuhan
hidup diri dan keluarganya juga bisa memberi kepada
orang yang berhak menerimanya.

23
Ancaman bagi Penolak
Membayar Zakat
1.Harta bendanya akan berubah menjadi azab di akhirat kelak (QS.
9 : 34-35).
2.Enggan berzakat dianggap mengambil harta para mustahik (QS.
9 : 60).
3.Enggan berzakat sama dengan mengundang azab Allah dalam
kehidupan dunia ini, misalnya kemarau yang panjang (H.R.
Thabrani dari Ibn Abbas).
4.Keberkahan harta dan kemaslahatan hidup akan
hilang/berkurang dengan sebab enggan berzakat.
5.Abu Bakar Shiddiq pernah memerangi orang yang enggan
berzakat.
6.Rasulullah Saw. pernah akan melakukan isolasi sosial bagi orang
yang enggan untuk berzakat.

24
Zakat, infaq dan shadaqah
Urgensi dan Hikmah sama
Beda antara Zakat
Vs
Infaq dan Shadaqah
•Tidak ada nishab (Qs 3:134)
•Tidak ada prosentase
•Penerima luas (Qs 2:215)

25
Harta Obyek Zakat
Tafsili (terurai)

Emas-perak Qs 9:34-35

Hasil pertanian Qs 6:141

Peternakan (al-hadits)

Perdagangan (al-hadits)

Hasil temuan/rikaz (al-
hadits)
Ijmali (Global)

Harta (Qs 9:103)

Hasil usaha yang
baik/halal (Qs 2:267)

Beberapa hadits
Nabi
Fatwa Ulama : Mu’tamar Internasional I tentang zakat
di Kuwait (30 April 1984 M), antara lain: profrsi,
perusahaan dan kegiatan usaha lainnya.

26
Contoh: Hasil Profesi
Hasil profesi (pegawai negeri/swasta, konsultan, dokter, notaries, dll)
merupakan sumber pendapatan (kasab) yang tidak banyak dikenal di
masa salaf (generasi terdahulu). Oleh karena itu, bentuk kasab ini tidak
banyak dibahas, khususnya yang berkaitan dengan zakat. Lain halnya
dengan bentuk kasab yang lebih populer saat itu, seperti pertanian,
peternakan dan perniagaan. Ketiga bidang ini mendapat porsi
pembahasan yang sangat memadai dan mendetail. Meskipun
demikian, bukan berarti harta yang di dapat dari hasil profesi tersebut
bebas dari zakat. Hal ini disebabkan, zakat pada hakekatnya adalah
pungutan harta yang diambil dari orang-orang mampu untuk
dibagikan kepada orang-orang miskin diantara mereka (sesuai dengan
ketentuan syara’). Adapun istilah ulama salaf bagi pendapatan rutin
atau gaji yang didapatkan seseorang biasa adalah a’thoyat. Sedangkan
untuk profesi biasanya disebut dengan al-maalul musthafaad.

27
Contoh: Hasil Profesi
Beberapa riwayat menjelaskan hal tersebut,
diantaranya adalah riwayat dari Ibnu Mas’ud,
Mu’awiyah dan Umar bin Abdul Aziz yang menjelaskan
bahwa beliau mengambil zakat dari a’thoyat, jawaiz
(hadiah) dab al-madholim (barang ghasab yang
dikembalikan). Abu Ubaid meriwayatkan, “Adalah Umar
bin Abdul Aziz memberi upah kepada pekerjaannya dan
mengambil zakatnya, dan apabila mengembalikan al-
madholim (barang ghasab yang dikembalikan) diambil
zakatnya, dan beliau juga mengambil zakat dari a’thoyat
(gaji rutin) yang diberikan kepada yang menerimanya”.

28
Zakat Profesi

Nishab Analogi zakat pertanian

Prosentase Analogi zakat emas

Nishab  5 ausaq  524 kg beras 
dikeluarkan setiap panen/hasil  QS. 6:141

Contoh : Gaji setiap bulan  zakat 2 ½ %
Qiyas
Syabah

29
Beberapa alasan Kewajiban
Zakat Profesi, antara lain:
1.Ayat-ayat Qur’an yang bersifat umum yang
mewajibkan semua jenis harta dikeluarkan zakatnya
2.Berbagai pendapat para ulama terdahulu maupun
sekarang, meskipun dengan menggunakan istilah
yang berbeda. Sebagian dengan menggunakan
istilah yang bersifat umum yaitu al-amwaal,
sementara sebagian lagi secara khusus memberikan
istilah dengan istilah al-mustafad seperti teradapat
dalam fiqh zakat dan al-fiqh al-Islamy wa ‘Adillatuhu.

30
Beberapa alasan Kewajiban
Zakat Profesi, antara lain:
3.Dari sudut keadilan – yang merupakan ciri utama ajaran
Islam – penetapan kewajiban zakat pada setiapa harta yang
dimiliki akan terasa sangat jelas, dibandingkan dengan
hanya menetapkan kewajiban zakat pada komoditas-
komoditas tertentu saja yang konvensional. Petani yang
saat ini kondisinya secara umum kurang beruntung, tetapi
harus berzakat, apabila hasil pertaniannya telah mencapaia
nishab. Karena itu sangat adil pula, apabila zakat inipun
bersifat wajib pada penghasilan yang didapatkan para
dokter, para ahli hukum, konsultan dalam berbagai bidang,
para dosen, para pegawai dan karyawan yang memiliki gaji
tinggi, dan profesi lainnya.

31
Beberapa alasan Kewajiban
Zakat Profesi, antara lain:
4.Sejalan dengan perkembangan kehidupan ummat manusia,
khususnya dalam bidang ekonomi, kegiatan penghasilan
melalui keahlian dan profesi ini akan semakin berkembang
dari waktu ke waktu. Bahkan akan menjadi kegiatan ekonomi
yang utama, seperti terjadi di negara-negara industri sekarang
ini. Penetapan kewajiban zakat kepadanya, menunjukkan
betapa hukum Islam sangat aspiratif dan responsif terhadap
perkembangan zaman. Afif Abdul Fatah Thabari menyatakan
bahwa aturan dalam Islam itu bukan saja sekedar
berdasarkan pada keadilan bagi seluruh ummat manusia,
akan tetapi sejalan dengan kemaslahatan dan kebutuhan
hidup manusia, sepanjang zaman dan keadaan, walaupun
zaman itu bebeda dan berkembang dari waktu ke waktu.

32
Zakat Perusahaan

Adapun yang menjadi landasan hukum
kewajiban zakat pada perusahaan adalah nash-
nash yang bersifat umum  QS. 2:267, QS.
9:103. Juga merujuk pada hadits riwayat imam
Bukhari (hadits ke-1448 dan dikemukakan
kembali dalam hadits ke-1450 dan 1451) dari
Muhammad bin Abdillah al-Anshari dari
bapaknya, ia berkata bahwa Abu Bakar r.a.
telah menulis sebuah surat yang berisikan
kewajiban yang diperintahkan Rasulullah Saw.

33
Hadits Rasulullah Saw.

َنْيَب ُقَّرَفُي َلاَو
ٍ
قِرَتْفُم َنْيَب ُعَمْجُي َلا
ِ
ةَقَدَّصلا َةَيْشَخ
ٍ
عَمَتْجُم
.
“..... Dan janganlah disatukan (dikumpulkan)
harta yang mula-mula terpisah. Sebaliknya
jangan pula dipisahkan harta yang pada
mulanya bersatu, karena takut mengeluarkan
zakat".

34
Hadits Rasulullah Saw.
ا
َمُهَّن
إِ
َف
ِ
نْيَطْيِلَخ ْنِم َناَك اَمَو
ِ
ةَّيِوَّسلاِب اَمُهَنْيَب ِناَعَجاَرَتَي
.
"..... Dan harta yang disatukan dari dua orang
yang berkongsi, maka dikembalikan kepada
keduanya secara sama".

35
Hadits tersebut pada awalnya, berdasarkan asbab
al-wurud-nya, adalah hanya berkaitan dengan
perkongsian dalam hewan ternak, sebagaimana
dikemukakan dalam berbagai kitab fiqhAkan
tetapi dengan dasar qiyas (analogi) dipergunakan
pula untuk berbagai syirkah dan perkongsian
serta kerjasama usaha dalam berbagai bidang.
Apalagi syirkah dan perkongsian itu merupakan
kegiatan usaha yang sangat dianjurkan oleh
ajaran Islam, sebagaimana dikemukakan dalam
sebuah hadits riwayat Imam Abu Dawud, dari
Abu Hurairah r.a. yang di-marfu’-kannya
(dinisbahkan kepada Rasulullah Saw.), beliau
bersabda,

36

ُثِلاَث اَن
أَ
: ُلْوُقَي ىَلَاعَت َهللا َّن
إِ
ا
َمُهُدَح
أَ
ْنُخَي ْمَلاَم
ِ
نْيَكْيِرَّشلا
.
ْم
ِ
هِنْيَب ْنِم ْتَجَرَخ ُهَناَخ اَذ
إِ
َف ُهُبِحاَص
“Sesungguhnya Allah SWT berfirman :
“Aku adalah pihak ketiga dari dua orang
yang berkongsi (berserikat) selam salah
satunya tidak berkhianat kepada yang
lainnya. Jika terjadi pengkhianatan,
maka Aku akan keluar dari mereka".

37
Zakat Perusahaan

Landasan hukum : Qs 2:267, Qs 9:103, Hadits
dalam Shahih Bukhari no 1448, 1450 dan
1451

UU No 38 tahun 1999, tentang pengelolaan
zakat, bab IV pasal 11 ayat (2) bagian (b)
dikemukakan bahwa diantara obyek zakat
yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah
perdagangan dan perusahaan.

38
Berdasarkan hadits-hadits tersebut, keberadaan
perusahaan sebagai wadah usaha menjadi badan
hukum (recht person). Karena itu Muktamar
Internasional Pertama tentang Zakat di Kuwait (29
Rajab 1404 H) menyatakan bahwa kewajiban zakat
sangat terkait dengan perusahaan, dengan catatan
antara lain adanya kesepakatan sebelumnya antara
para pemegang saham, agar terjadi keridhaan dan
keikhlasan ketika mengeluarkannya. Kesepakatan
tersebut seyogyanya dituangkan dalam aturan
perusahaan, sehingga sifatnya menjadi mengikat.
Perusahaan, menurut hasil muktamar tersebut
termasuk ke dalam syakhsan i'tibaran (badan hukum
yang dianggap orang) atau syakhsiyyah hukmiyyah
menurut Mustafa Ahmad Zarqa.

39
Oleh karena diantara individu itu kemudian timbul
transaksi, meminjam, menjual, berhubungan dengan
pihak luar, dan juga menjalin kerja sama. Segala
kewajiban dan hasil akhirnya pun dinikmati secara
bersama, termasuk didalamnya kewajiban kepada
Allah SWT dalam bentuk zakat. Tetapi diluar zakat
perusahaan, tiap individu juga wajib mengeluarkan
zakat, sesuai dengan penghasilan dan juga nishab-
nya.
Dalam kaitan dengan kewajiban zakat
perusahaan ini, dalam undang-undang No. 38 Tahun
1999, tentang Pengelolaan Zakat, Bab IV pasal 11
ayat (2) bagian (b) dikemukakan bahwa di antara
objek zakat yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah
perdagangan dan perusahaan.

40
Mustahiq Zakat
1.Fuqara
2.Masakin
3.‘Amilin ‘Alaiha
4.Muallaf
5.Memerdekakan
budak
6.Orang-orang yang
berhutang
7.Sabilillah
8.Ibn Sabil

41
Azas Pelaksanaan
(Manajemen) Zakat
Muzakki Amil/petugas Mustahiq
Doa (Qs
9:103)
Zakat Ada petugas/lembaga amil
Bersifat otoritatif disamping
karitatif

42
Manfaat Melalui Lembaga
Lembaga /petugas : BAZ dan LAZ (UU 38/99)
Manfaat :
1.Kepastian muzakki membayar zakat
2.Menghilangkan rasa rendah diri mustahiq
3.Efisiensi dan efektivitas (pengumpulan dan
penyaluran)
4.Syiar Islam

43
Contoh Pengelolaan zakat
Zakat = hak mutlak Mustahiq (Qs 9:60)
a.Orang yang bekerja  tidak memenuhi
kebutuhan hidup, diberi modal usaha dan
peralatan bekerja , didampingi, diawasi dan
dibina oleh Amil
b.Orang yang tidak mampu bekerja (fisik,
usia), diberi zakat konsumtif atau modal
yang diusahakan oleh orang/lembaga lain
(dengan sistem Syirkah)

44
Contoh Pengelolaan zakat
c.BAZ/LAZ  mendirikan kegiatan usaha.
Contoh : Pabrik, dimana pekerjanya dan
kepemilikan sahamnya adalah para
mustahiq
d.Untuk meningkatkan kualitas pendidikan
e.Untuk meningkatkan kualitas kesehatan
f.Untuk meningkatkan kualitas da’wah, dll

45
Contoh Pengelolaan zakat
Catatan :
Perlu dilakukan sinergi/ta’awun antar
badan/lembaga zakat, terutama
dalam praktek pendistribusian
/pemanfaatan zakat dan bekerjasama
dengan lembaga keuangan syari’ah

46
Persyaratan Lembaga Zakat
1.Amanah
2.Terbuka
3.Profesional (memiliki waktu yang cukup)
4.Mengerti masalah zakat
5.Memiliki data Muzakki-Mustahiq
6.Memiliki program kerja
7.Memiliki badan hukum
8.Bersedia diaudit secara terbuka

47
Balasan bagi amil yang
amanah
1.Akan mendapatkan rahmat dan pertolongan
Allah swt
2.Akan menjadi amal shaleh yang bernilai abadi di
hadapan Allah swt
3.Menolong dan memudahkan urusan orang lain
akan dimudahkan urusannya oleh Allah swt
4.Berusaha meningkatkan kesejahteraan hidup
orang-orang lemah, akan ditolong dan
dimudahkan rezekinya oleh Allah swt
5.Dan keutamaan lainnya

48
Wallahu A’lam bi Ash-Shawab

49
Potensi Zakat
Potensi zakat di Indonesia menurut Menteri Agama Said
Aqiel Munawar per tahunnya mencapai Rp. 7,5 triliun.
Sementara hasil survei yang dilakukan PIRAC (public
interest Research and Advocacy Center) mengenai Pola
dan Kecenderungan Masyarakat Berzakat di 11 kota
besar menyebutkan bahwa nilai zakat yang dibayarkan
para muzakki berkisar antara Rp. 124.200/tahun.
Sedangkan nilai zakat yang dibayarkan berkisar antara
Rp. 44.000 sampai Rp. 339.000 per tahun. Dari data
tersebut PIRAC memperkirakan jumlah dana ZIS yang
tergalang di Indonesia berjumlah sekitar Rp. 4 triliun.

50
Potensi Zakat
Besarnya potensi dana ZIS ini dikarenakan ajaran agama
menjadi motivasi utama masyarakat untuk berderma. Hal ini
tercermin dari salah satu hasil survei “Potensi dan Perilaku
Masyarakat dalam Menyumbang” yang dilakukan PIRAC di 11
kota besar di Indonesia. Salah satu temuan menarik dari survei
yang melibatkan 2.500 orang responden tersebut adalah
dominannya peran ajaran agama dalam mempengaruhi
seseorang untuk menyumbang. Hampir seluruh responden
(99%) mengaku menyumbang karena dorongan ajaran agama.
Kegiatan keagamaan juga mendapatkan porsi sumbangan
yang cukup besar karena sebagian besar dari responden (84%)
mengaku pernah menyumbang untuk organisasi keagamaan
atau kegiatan keagamaan.

51
Potensi Zakat
Hanya sebagian kecil saja (16%) yang mengaku dalam
setahun terakhir ini tidak pernah menyumbang
oraganisasi atau kegiatan keagamaan. Sedangkan rata-
rata jumlah sumbangan untuk organisasi atau kegiatan
kegamaan pun relatif besar yaitu mencapai Rp. 304.679
per tahun atau setara dengan US$ 34 (jika 1 US$ = Rp.
10.000,-). Potensi ini akan bisa diaktualkan manakala
langkah-langkah dan upaya sistematis dilakukan
dengan amanah, profesional dan penuh
tanggungjawab. Langkah-langkah tersebut antara lain
mencakup: Sosialisasi, kelembagaan dan
pendayagunaan.