fiks_sumber-hukum-islam.ppt fiks_sumber-hukum-islam.ppt

alimudinalim 9 views 83 slides Nov 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 83
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83

About This Presentation

fiks_sumber-hukum-islam.ppt


Slide Content

Rian Hidayat, S.Pd.I

IJTIHAD
AL-QUR’AN
PEMBAGIAN
HUKUM
AL-HADIS
PENERAPAN
TAKLIFI
SUMBER
HUKUM ISLAM

Segala sesuatu yang dijadikan dasar aturan
atau pedoman ketika seorang muslim
melakukan aktivitasnya
Yang telah disepakati jumhur (kebanyakan)
ulama ada 4 (empat), yaitu Al-Qur’an, As-
Sunnah, Ijma’, dan Qiyas
Hai orang orang beriman taatilah Allah dan
taatilah rasul dan ulil amri (pemegang
kekuasaan). Kemudian jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan
Rasul (Sunnahnya) jika kamu beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya.” (QS 4: 59)
Sumber
hukum Islam

SUMBER HUKUM DALAM ISLAM
AL-QUR’AN
AL-HADIST
IJTIHAD

1
AL-QUR’AN

PENGERTIAN AL-QUR’AN
Kumpulan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw melalui perantaraan malaikat Jibril
sebagai pedoman hidup, membacanya merupakan ibadah.

Firman Allah:
“Dan Kami telah turunkan
kepadamu al-Qur’an dengan
membawa kebenaran,
membenarkan apa yang
sebelumnya yaitu kitab-kitab (yang
diturunkan sebelumnya) dan al-
Quran adalah ukuran untuk
menentukan kebenaran terhadap
kitab-kitab yang lain itu.” (QS. al-
Maidah : 48)

“Dia menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu
(Muhammad) yang mengandung kebenaran,
membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, dan
menurunkan Taurat dan Injil.” (Q.S. Ăli ‘Imrān
[3] : 3)

oMalaikat memasukkan wahyu itu ke
dalam hati nabi Muhammad Saw
oMalaikat menampakkan sebagai
seorang laki laki yang megucapkan kata
kata kepada nabi Muhammad Saw
oWahyu datang kepada nabi
Muhammad Saw . seperti suara
lonceng
PROSES
TURUNNYA
AL-QUR’AN
oMalaikat menampakkan dirinya
kepada Nabi Muhammad Saw. dalam
wujud yang asli

Al-Qur’an diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan yang dikenal
sebagai Nuzulul Qur’an.
Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur selama 22
tahun, 2 bulan, 22 hari.
Wahyu yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW adalah surah Al-alaq ayat 1-5.
Membaca Al-Qur’an bernilai ibadah dan mendapatkan pahala.
Empire of faith

MANFAAT DITURUNKANNYA AL QURAN BAGI UMAT MANUSIA
SECARA BERANGSUR-ANGSUR
1.Agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan
2.Turunnya Al-Qur’an sesuai dengan peristiwa yang terjadi
3.Memudahkan untuk diingat dan dihafal
4.Diantara ayat Al-Qur’an ada yang merupakan
5.Jawaban dari pertanyaan pertanyaan

Sifat-sifat Al-Qur’an
Nur (cahaya)
Huda (petunjuk)
Syifa’ (obat)
Mau’idzah (nasihat)
‘Aziz (mulia)
Mubarok (yang diberkahi )
Bashir (pembawa kabar baik)
Nazhir (pembawa kabar buruk)

KEDUDUKAN AL-QUR’AN
Kumpulan wahyu Allah SWT
Sumber hukum Islam yang pertama.

Fungsi Al-Qur’an
1.Al-Qur’an sebagai pedoman hidup (QS 45: 20).
2.Al-Qur’an sebagai rahmat bagi alam semesta (QS 10:57, & QS
17:82)
3.Al-Qur’an sebagai cahaya petunjuk (QS 42:52; QS 2: 2, 185)
4.Al-Qur’an sebagai peringatan (QS 18: 2)
5.Al-Qur’an sebagai penerangan dan pembeda (QS. 2: 185; QS
3:138 & QS. 36:69)
6.Al-Qur’an sebagai pelajaran (QS.10:57 & QS. 69:48)
7.Al-Qur’an sebagai sumber ilmu (QS. 96:1-5).
8.Al-Qur’an sebagai hukum (QS 13:37).
9.Al-Qur’an sebagai obat penyakit jiwa (QS 10:57).
10.Al-Qur’an sebagai pemberi kabar gembira (QS 16: 102).
11.Al-Qur’an sebagai pedoman melakukan pencatatan (QS. 2 :282-
283).

ISI KANDUNGAN AL-QUR’AN
SEGI KUANTITAS
SEGI KUALITAS
30 JUZ, 114 SURAT, 6236
AYAT, 323015 HURUF, 77439
KOSA KATA
AQIDAH AKHLAQ
SYARI’AH
IBADAH
MUAMALAH
MUNAKAHAT, FARAID, JINAYAT, HUDUD, JUAL BELI,
AL-KHILAFAH, MAKANAN, PENYEMBELIHAN. AQDHIYAH,
JIHAD DAN DUALIYAH

Aqidah, yakni
mengajarkan
kepercayaan
terhadap Allah Swt,
malaikat-malaikat,
kitab-kitab, rasul-
rasul, hari akhir, dan
takdir

Ibadah, yakni
mengajarkan tentang
cara-cara beribadah
kepada Allah Swt

Muamalah,
yakni
mengajarkan
hubungan
atar manusia.

Akhlak
Karimah,
yakni
mengajarkan
budi pekerti
yang mulia.

Tarikh, yakni
mengajarkan
sejarah umat
terdahulu.

Syariat, yakni
mengajarkan
tentang peraturan
perundang-
undangan secara
menyeluruh

2
AL-HADITS

Defenisi
hadits 1 baru; 2 percakapan; 3 sesuatu yang diberitakan,
diperbincangkan, dan dipindahkan dari seseorang kepada
orang lain; 4 apa yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad
Saw, baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya, sifat
jasmani atau sifat akhlak, perjalanan setelah diangkat
sebagai Nabi Saw dan terkadang juga sebelumnya. Kata
hadits yang mengalami perluasan makna sehingga
disinonimkan dengan
 
sunah
•sunnah, al- teladan atau contoh; terutama berlaku bagi
teladan Nabi Muhammad Saw dan termasuk juga sikap,
tindakan, ucapan dan cara Rasulullah menjalani hidupnya

MACAM-MACAM AL-HADITS
AL-HADITS
QAULIYAH/
PERKATAAN
FI’LIYAH/
PERBUATAN
TAQRIRIYAH/
KETETAPAN
HAMIMIYAH/
CITA-CITA
hadits yang
menyebutkan
keinginan Nabi
Muhammad Saw yang
belum terealisasikan,
seperti halnya
keinginan untuk
berpuasa pada 19
‘Asyura
hadits yang
menyebutkan
ketetapan Nabi
Muhammad Saw
terhadap apa yang
dilakukan atau
diucapkan oleh para
sahabat
hadits yang
menyebutkan
perbuatan Nabi
Muhammad Saw
hadits yang memuat
perkataan atau
ucapan Nabi
Muhammad Saw

KEDUDUKAN AL-HADITS
Sebagai sumber hukum Islam ke-dua setelah Al-Qur’an

FUNGSI AL-HADITS
FUNGSI AL-HADITS
BAYAN TAQRIR/
MEMPERKUAT
BAYAN TAFSIR/
MENJELASKAN
BAYAN TASYRI/
MENETAPKAN

ISTILAH-ISTILAH DALAM HADITS
1. SANAD 2. MATAN
3. RAWI
MUTAWATIR
SHAHIH
HASAN
DHAIF
MASYHUR
AZIZ
GHARIB
AHAD

Sanad – Matan - Rawi
Sanad/Sandaran
Matan/Konten
Rawi/periwayat

ISTILAH-ISTILAH DALAM HADITS
1. SANAD 2. MATAN
3. RAWI
MUTAWATIR
SHAHIH
HASAN
DHAIF
MASYHUR
AZIZ
GHARIB
AHAD
hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah
orang yang tidak terhitung jumlahnya dan
mereka tidak mungkin bersepakat
berbohong dengan perawi yang sama
banyaknya hingga sanadnya bersambung
sampai kepada Nabi SAW
hadits yang diriwayatkan dari
Rasulullah SAW oleh seorang, dua
orang atau sedikit lebih banyak, dan
belum mencapai syarat hadits
MUTAWATIR.
Kuantiitas Kualitas
Alur sandaran Konten
Periwayat

Hadits Masyhur, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh tiga
orang sanad berlainan
Hadits Aziz, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
dua orang sanad
Hadits Gharib, yaitu hadits yang diriwayatkan
oleh satu orang, tidak ada yang lain.
HADITS
AHAD (dr sisi
kuantitas)
MASYHUR
AZIZ
GHARIB
Kuantiitas
AHAD

Hadist shahih: hadist yang diriwayatkan oleh
perawi yang adil, dan sempurna ketelitiannya,
sanadnya bersambung, sampai kepada
Rasulullah, tidak mempunyai cacat.
Hadist hasan: hadist yang diriwayatkan oleh
perawi yang adil tetapi kurang ketelitiannya,
sanadnya bersambung sampai kepada
Rasulullah, tidak mempunyai cacat dan tidak
berlawanan dengan orang yang lebih
terpercaya.
Hadist dha’if hadist yang tidak memenuhi
syarat-syarat hadist Shahih dan Hadist
Hasan.
HADITS AHAD
(dr sisi kualitas)
AHAD
SHAHIH
HASAN
DHAIF
Kualitas

Contoh jalur periwayatan
hadits

Kitab-kitab Hadits

Hadits Nabi Saw
dan Fakta Ilmiah

Obat Pada Sayap Lalat
Dari Anas bahwasanya Nabi bersabda: “Apabila
lalat jatuh pada bejana salah satu diantara
kalian, maka celupkanlah karena pada salah
satu sayapnya terdapat penyakit dan sayap
lainnya terdapat obat”. (HR. Bukhari, Ibnu
Majah, dan Ahmad)

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Tim Departemen
Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qâshim, Kerajaan
Arab Saudi, beberapa peneliti muda yang terdiri dari,
 Sâmi Ibrâhîm
at-Taili,
 ‘ dil ‘Abdurrahman al-Misnid, dan Khalid Dza’ar al-Utaibi.
Kesimpulan:
Masuknya lalat pada makanan atau minuman, dengan  dan
tanpa dicelup, ternyata memberikan hasil berbeda yang secara
 signifikan. Hal ini membenarkan apa yang disabdakan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, bahwa pada sayap lalat
itu terdapat penyakit sekaligus penawarnya.

Pembuahan
Sperma
Rasulullah SAW bersabda : ”Tidak
semua bagian cairan kelamin akan
menghasilkan keturunan” (HR Muslim)
Hanya unsur tertentu yang ada dalam cairan
kelamin laki-laki atau perempuan yang akan
menghasilkan keturunan
Spermatozoa di dalam cairan sperma dan sel
telur ovum yang terdapat didalam folikel.
Ada juga para ahli yang menafsirkan sebagai
hanya satu sperma saja yang akan
membuahi sel telur dan hanya satu sel telur
yang matang dari beberapa sel telur yang
berkembang.
Pendapat ini juga sudah terbukti benar secara
ilmiah karena dari sekian juta spermatozoa yang
mendekati ovum hanya satu yang berhasil
menembus zona pelucida dan membuahi sel telur

Sendi Manusia
Hadist Rasulullah SAW ”Sesungguhnya dalam
jasad manusia itu ada tiga ratus enam puluh
persendian. Barangsiapa yang mampu
membebaskan satu persendian dari api neraka,
maka hendaklah ia kerjakan. Ada yang
bertanya,”Bagaimana caranya, wahai
Rasulullah ?” Beliau menjawab yaitu seseorang
mengucapkan lafal takbir atau mengucapkan
lafal tasbih atau menyingkirkan duri dari jalan
atau menyuruh kepada kebaikan, atau
mencegah dari kemungkaran” (HR. Bukhari-
Muslim)
Sampai tahun 1996 ilmu modern masih menetapkan
bahwa jumlah persendian manusia adalah 340
ditambah beberapa persendian yang menyatu menjadi
suatu susunan.
Setelah diteliti kembali mereka menemukan bahwa
jumlah seluruh persendian tersebut adalah 360,
bilangan yang tidak kurang dan tidak lebih sesuai
dengan yang tercantum dalam hadis Rasulullah SAW

Istinsyaq Dan Istintsar
Hadist Rasulullah SAW : ”Apabila salah
seorang dari kalian bangun tidur hendaklah ia
berwudhu dan beristintsar (menghirup air
kehidung kemudian mengeluarkannya) 3 kali.”
(HR. Bukhari)
” Sempurnakalah wudhu, ratakanlah air
diantara jari jemari, dan bersungguh-
sunguhlah dalam istinsyaq (menghirup air ke
dalam hidung), kecuali kamu berpuasa” (HR
Bukhari dan Muslim)

Dalam berwudhu ada istilah istinsyaq dan istintsar
Istinsyaq adalah menghirup air ke dalam hidung, sedangkan istintsar
adalah mengeluarkannya dengan nafas
Studi-studi kedokteran menjelaskan bahwa istinsyaq dan istintsar
yang dilakukan 3 kali setiap kali wudhu, akan membersihkan kuman-
kuman dan bakteri berbahaya yang terdapat dihidung, yang dapat
menyebabkan penyakit pernafasan, radang paru-paru, demam,
rematik sinusitis dan alergi
Dr. Musthafa Syahata Sp THT, Dekan Fakultas THT Universitas
Alexandria mengatakan bahwa jumlah kuman-kuman yang ada
dihidung manusia akan berkurang setengah setelah istinsyaq
pertama, kemudian berkurang seperempat setelah istinsyaq kedua,
kemudian sangat sedikit setelah istinsyaq ketiga.

Siwak
Hadist Rasulullah SAW : Jika saja tidak
memberatkan umatku, sudah pasti akan aku
wajibkan kepada mereka bersiwak setiap kali
berwudhu”. (HR. Imam Malik)
Setiap kali bangun tidur, baik siang atau malam,
Rasulullah SAW pasti bersiwak dulu sebelum
wudhu” (HR. Abu Daud).
Bersiwak merupakan tindakan penting dalam
pencegahan penyakit yang menyerang mulut dan
menjaga kesehatan gigi
Dr. Faruq Mursyid dosen dan Kepala Bagian Penyakit
Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Howard,
Amerika Serikat mengingatkan bahwa menyikat gigi
adalah satu-satunya cara untuk mencegah karies gigi.

Sistem Karantina
Hadist Rasulullah SAW : ”Apabila kamu mendengar ada wabah di
suatu negeri maka kamu jangan pergi kesana, dan jika ada wabah
menimpa suatu negeri dan kamu berada di dalamnya maka kamu
jangan keluar menghindarinya. ” (HR Muslim)
Ketika utusan Tsaqif datang untuk menyatakan baiat kepada Nabi
SAW, salah seorang di antara mereka terkena penyakit lepra. Lalu
Rasulullah SAW memanggilnya ” Aku telah terima baiatmu, maka
pulanglah sekarang (HR. Muslim, Nasai dan Ibnu Majah)
Kedua Hadist ini menyiratkan pentingnya sistem karantina dalam upaya
pencegahan penyakit menular
faktor preventif dalam ilmu kedokteran modern.
Sebagai hasilnya dibangun rumah sakit pertama untuk penderita lepra pada
masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada tahun 88H/706M. Pada
waktu itu Eropa belum mengenal rumah sakit semacam itu sampai abad ke 12,
setelah pasukan salib meniru dari umat Islam.

Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Makan
Imam Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits:
Rasulullah Saw. bersabda: "Berkah makanan
ada pada wudhu sebelumnya dan wudhu
sesudahnya.” (Abu Daud, al-Ath'imah, 11; al-
Tirmidzi, al-Ath'imah, 39; al-Musnad, Imam
Ahmad 5/441).
Lewat hadits ini, Rasulullah seakan berkata
bahwa jika kita ingin mendapatkan berkah
makanan, kita diminta untuk mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan seperti yang kita
lakukan di saat berwudhu.

Sterilisasi dan Keseimbangan
Imam Muslim dan beberapa ahli hadits lainnya menukil sebuah
hadits: "Cara menyucikan bejana kalian yang dijilat anjing
adalah dengan dicuci tujuh kali, dan cucian pertama
dicampur dengan debu.” (HR. Muslim, Abu Daud, al-Tirmidzi, al-
Nasai)
Melalui hadits ini, Rasulullah Saw. mengajarkan kepada kita
prinsip sterilisasi, meski saat itu bahan pensteril belum
ditemukan. Sains modern telah membuktikan bahwa debu
dapat dipakai untuk membersihkan seperti halnya air, karena
debu mengandung zat tetrolite dan tetracycline. Dua zat inilah
yang saat ini digunakan dalam proses sterilisasi untuk
membunuh bakteri tertentu. Jadi jelaslah bahwa ketika
Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk menggunakan
debu di saat mencuci bejana yang terkena jilatan anjing,
beliau sedang mengajarkan teknik sterilisasi yang diakui
kebenarannya oleh ilmu kedokteran modern

Khitan
Rasulullah Saw. bersabda bahwa ada
lima perkara yang termasuk fitrah
manusia; salah satunya adalah
khitan. (Muslim, al-Thahârah, 49, 56;
Abu Daud, al-Thahârah, 29).
Kulup dapat menjadi tempat
bersarangnya kuman yang dapat
menyebabkan terjadinya kanker.
Cara satu-satunya untuk
menghilangkan resiko penimbunan
kuman di daerah kulup adalah
dengan khitan.

Larangan Meniup Makanan Selagi Panas
Dari Abu Qatadah Ra, Rasulullah Saw bersabda: “Apabila kalian minum,
janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah
menyentuh kemaluan dengan tangan kanan… 
(HR. Bukhari 153).
Apabila kita hembuskan napas pada makanan atau minuman, kita akan
mengeluarkan CO2 yaitu carbon dioxide, yang apabila bercampur
dengan air H20, akan menjadi H2CO3, yaitu asam carbonat,
menyebabkan minuman itu menjadi acidic yang bersifat asam. (H2O +
CO2 => H2CO3).
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai
pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH
darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa
menyebabkan salah satu dari dua kelainan utama dalam keseimbangan
asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.

Riba
"Kelak akan datang kepada manusia suatu zaman
yang tidak ada seorang pun dari mereka pada saat itu
yang tidak memakan riba. Barangsiapa yang tidak ikut
memakannya tetap terkena debunya.” (Ibnu Majah, al-
Tijârah, 58; al-Musnad, Imam Ahmad, 2/494; al-Nasai,
al-Buyû', 2).

3 Berusaha dengan
sungguh-sungguh
untuk
memecahkan
suatu masalah
yang tidak ada
ketetapan
hukumnya dalam
Al-Qur’an dan Al-
Hadits

SYARAT-SYARAT SEORANG MUJTAHID :
oMengetahui isi dan kandungan Al-Qur’an dan Al-Hadits
oMengetahui seluk beluk bahasa Arab
oMengetahui ilmu ushul dan kaidah-kaidah fiqh secara mendasar
oBerakhlak mulia

Catatan :
Ijma : Kesepakatan para ulama tentang hukum suatu masalah yang
belum disebutkan dalam Al-Qur’an. Contoh : tidak dikafaninya korban
Tsunami Aceh.
Qiyas : Menyamakan suatu masalah yang tidak ada hukumnya dengan
suatu masalah yang ada hukumnya karena memiliki illat yang sama.
Contoh ; menyamakan haramnya bir dengan arak.
BENTUK-BENTUK IJTIHAD
IJMA QIYAS

KEDUDUKAN IJTIHAD
Sebagai hukum Islam yang ketiga setelah Al-Hadits.

FUNGSI IJTIHAD
Sebagai jawaban atas problematika dalam kehidupan manusia yang muncul,
sementara dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits tidak ada.
Untuk menghargai peran akal, asal sesuai dengan prinsip dalam Al-Qur’an
dan Al-Hadits

IJMA’
“Ingatlah, barangsiapa yang ingin menempati surga,
maka bergabunglah (ikutilah) jama’ah. Karena
syaithan adalah bersama orang-orang yang
menyendiri. Ia akan lebih jauh dari dua orang, dari
pada dari seseorang yang menyendiri.” (HR.Umar
bin Khatthab).

Tingkatan Ijmak
Ijma’ Sharih ialah jika salah seorang ulama
mengatakan, “hukum ini telah disepakati”, maka
niscaya setiap ulama yang anda temui juga
mengatakan seperti apa yang anda katakan.
Ijma Sukuti ialah suatu pendapat yang
dikemukakan oleh seorang mujtahid, kemudian
pendapat tersebut telah diketahui oleh para
mujtahid yang hidup semasa dengan mujtahid di
atas, akan tetapi tidak ada seorang pun yang
mengingkarinya.
Ijma pada permasalahan pokok: Jika para ahli
fiqih (fuqaha) yang hidup dalam satu masa
(generasi) berbeda dalam berbagai pendapat,
akan tetapi bersepakat dalam hukum yang pokok,
maka seseorang tidak boleh mengemukakan
pendapat yang bertentangan dengan pendapat-
pendapat mereka.

Syarat Ijma sebagai Dasar Hukum
1.Pada masa terjadinya peristiwa itu harus ada
beberapa orang mujtahid
2.Kesepakatan itu haruslah kesepakatan yang
bulat
3.Seluruh mujtahid menyetujui hukum syara’
yang telah mereka putuskan itu dengan tidak
memandang negara, kebangsaan dan
golongan mereka
4.Kesepakatan itu diterapkan secara tegas
baik lewat perkataan maupun perbuatan

Qiyas
Bahasa: penyamaan sesuatu dengan
sejenisnya
Terminologi: suatu proses
penyingkapan kesamaan hukum suatu
kasus yang tidak disebutkan dalam
suatu nash baik di Al-Qur’an dan As-
Sunnah dengan suatu hukum yang
disebutkan dalam nash karena ada
kesamaan dalam alasan(illat)nya
”Maka ambillah pelajaran wahai orang-
orang yang mempunyai wawasan.” (QS
59: 2)

Syarat Qiyas sebagai Sumber Hukum
1.Sepanjang mengacu dan tidak berten-tangan dengan
Al-Qur’an dan As- Sunnah
2.Qiyas juga sesuai dengan logika yang sehat .

Dalil Qiyas
“Wahai orang-orang yang beriman!, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Muhammad) dan Ulil amri (pemegang
kekuasaan) diantara kamu. Kemudian jika kamu
berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya) jika
kamu beriman kepada Allah Swt dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya”. (QS 4:59)

Istihsan: berdasarkan kepentingan umum dan keadilan
Istishab: meneruskan hukum ang sudah ada
Istidlal: berdasarkan adat-istiadat
Maslahah Mursalah: berdasarkan kebaikan yang tersesar
Urf: berdasarkan yang disepakati segolongan manusia
Zara’i: jalan untuk menghilangkan mudarat

HUKUM
TAKLIFI
Pengertian :
Ketentuan Allah SWT yang harus dilaksanakan oleh setiap orang mukallaf
dengan konsekuensi dan sangsi yang telah ditetapkan

PEMBAGIAN HUKUM TAKLIFI
WAJIB SUNNAT HARAM MAKRUH MUBAH
1.Syar’I
a. A’in
b. Kifayah
2. Aqli

Hukum Taklifi
A.Wajib
Segala perintah Allah yang harus kita kerjakan, jika dilakukan mendapat
pahala. Bila ditinggalkan mendapat dosa.
B.Sunah
Perkara yang kita kerjakan akan mendapat pahala dan bila ditinggalkan
tidak apa-apa.
C.Haram
Suatu perkara yang dilarang, bila dikerjakan berdosa. Jika ditinggalkan
mendapat pahala.
D.Makruh
Suatu hal yang tidak disukai atau diinginkan Allah SWT. Bila dikerjakan
tidak berdosa. Bila ditinggalkan berpahala.
E.Mubah
Suatu perkara apabila dikerjakan tidak berpahala dan jika ditinggalkan
tidak berdosa.

Wajib
Syar’i (jika dilakukan dapat pahala, jika tidak berdosa)
Aqli (harus diyakini kebenaranya)
‘Aini (harus dikerjakan setiap muslim)
Kifayah (jika dikerjakan sebagian muslim yang lain terlepas dari kewajiban itu, jika
tidak berdosa semua)
Muaiyyah (keharusan yang ditetapkan macam tindakanya)
Mukhayar (boleh memilih satu dari beberapa pilihan)
Mutlaq (tidak ditentukan waktu pelaksanaanya)
Aqli nazari (mempercayai suatu kebenaran dengan memahami dalil-dalilnya)
Aqli daruri (mempercayai suatu kebenaran dengan sendirinya)

KEDUDUKAN HUKUM TAKLIFI
 Menempati urutan ke-dua setelah aqidah
dalam ajaran Islam
 Inti dari ajaran Islam yang diajarkan
rasulullah Saw pada akhir periode Mekkah
dan selama periode Madinah
 Petunjuk dalam melaksanakan ibadah dan
Muamalah

FUNGSI HUKUM TAKLIFI
1.Mengatur kehidupan manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan
akhirat
2.Mewajibkan setiap muslim agar hidup dalam ketentraman dan bahagia
3.Sebagai stabilisator dalam menjalani hidup agar tercapai ketentraman dan
kebahagiaan

IBADAH
Pengertian :
Pengabdian diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

SYARAT-SYARAT IBADAH
1.Sesuai dengan aturan Islam
2.Luruskan niat
3.Tidak berbuat aniaya pada yang berhak
4.Tidak mengabaikan ibadah mahdah.

Hikmah Ibadah Salat, Puasa,
Zakat, dan Haji
Salat
Zakat
Puasa
Haji

1. SALAT
Salat menurut bahasa berarti doa, dan salat menurut ahli
fikih adalah tindakan ibadah disertai membaca doa-doa
yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam
sesuai syarat dan rukunnya. Manfaat salat diantaranya :
•Allah akan mencegah manusia dari perbuatan keji &
mungkar
•Allah akan memberikan rahmat, petunjuk & keberuntungan
•Allah akan memberikan rida-Nya & kesudahan yang baik
•Allah menghilangkan rasa khawatir & sedih pada hamba-
Nya
•Allah akan memberikan ampunan, rezeki & ketinggian
derajat
•Allah akan mencegah manusia dari keluh kesah & kikir

2. PUASA
Puasa dalam bahasa Arab adalah saum yang berarti menahan diri dari
sesuatu. Adapun menurut istilah, saum adalah menahan diri dari sesuatu
yang membatalkan puasa. Hikmah dari ibadah puasa antara lain :
•Disiplin rohaniah
•Pembentukan akhlak mulia
•Pengembangan nilai-nilai sosial
•Memperbaiki kondisi psikologis manusia

3. ZAKAT
Zakat merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam, yaitu memberikan
sebagian harta kita kepada kaum duafa yang sangat membutuhkan. Hikmah
yang dapat diambil antara lain :
A. Dari Sisi
Pemberi Zakat
B. Dari Sisi
Penerima Zakat
A. Dari Sisi
Ukhuwah
Islamiyah

a. Dari sisi yang memberi zakat
Menyucikan diri dari sifat kikir
Menyuburkan sifat-sifat baik
Mendekatkan diri kepada Allah
Menyuburkan harta
Membuktikan kebenaran tauhid & syahadat
Membuktikan rasa syukur kepada Allah
Memelihara harta
Menghilangkan kejahatan
Mendapat pahala berlipat ganda
Doanya mudah dikabulkan
Menghilangkan kesulitan

b. Dari sisi yang menerima zakat
•Menghilangkan kesulitan hidup fakir miskin
•Mengangkat fakir miskin dari kehinaan
•Menguatkan iman
•Membantu orang-orang yang berhutang untuk
membayar hutang
•Membantu orang-orang yang berjuang dijalan
Allah SWT.

c. Dari sisi ukuwah Islamiyah
•Memberi motivasi untuk menyempurnakan
iman
•Mewujudkan persaudaraan & kasih sayang
•Terjadinya hubungan yang harmonis & sinergi

4. HAJI
Ibadah haji sangat istimewa karena kaum muslim dari
seluruh dunia berkumpul di satu tempat dan melakukannya
bersama-sama. Hikmah ibadah haji antara lain :
•Menumbuhkan perasaan & keyakinan akan keagungan Allah
SWT.
•Menimbulkan persaudaraan antara umat Islam
•Mendidik jiwa untuk berkorban, ikhlas & sabar
•Timbulnya disiplin yang kuat pada pribadi muslim
•Pengembangan sosialis yang harmonis
•Meningkatkan kadar ketakwaan

HIKMAH IBADAH
Mendapat petunjuk dari Allah SWT
Terhindar dari perbuatan keji dan munkar
Dicintai dan diridhai allah SWt
Dicintai sesama manusia
Senantiasa mendapat doa dari malaikat
(QS 40 : 7)