Inisiasi_4 organisasi bisnis dan teori produksi.ppt

GalihMukti5 8 views 41 slides Nov 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 41
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41

About This Presentation

organisasi bisnis dan teori produksi


Slide Content

Organisasi Bisnis
dan
Teori Produksi

PERUSAHAAN & LINGKUNGANNYA
Perusahaan
Pesaing
Pemerintah
Pemilihan
Input
Konsumen

Hubungan Masalah & Keputusan Bisnis
Informasi KeputusanMasalah
Kualitatif :
Pengalaman Bisnis
Kuantitatif :
Produksi, Biaya, SDM

Pengambilan Keputusan Melibatkan Ekonomi
Manajerial
Perusahaan
Peranan Manajer mengambil Keputusan untuk mengatasi
Masalah-masalah perusahaan & untuk mencapai tujuan
Ekonomi Mikro Teori Pengambilan Keputusan
Ekonomi Manajerial
Solusi yang optimal untuk memecahkan masalah
Tujuan Perusahaan
Masalah-masalah

SISTEM INDUSTRI MODERN
Tahap II :
Disain produk yang
Sesuai keinginan
Konsumen
Tahap I :
Riset pasar untuk
Mengetahui keinginan
Pasar / konsumen
Tahap III :
Proses produksi secara
Efektif & efisien sesuai
Disain produk
Tahap IV :
Pemasaran produk dgn
Pelayanan purna jual
Yang baik

MANAJEMEN BISNIS TOTAL DALAM SISTEM INDUSTRI
MODERN
Manajemen Bisnis Total mengintegrasikan :
1. Manajemen produktivitas total
2. Manajemen kualitas total
3. Manajemen sumberdaya total
4. Manajemen teknologi total
5. Manajemen biaya total
Melalui pengembangan sumberdaya manusia
yang handal untuk memperoleh hasil optimal
yang berorientasi pada kepuasan konsumen

VISUAL STRATEGIC THINKING PARADIGMS (VSTP)
Untuk dapat menciptakan industri modern, HANKIM &
WILLIAM mengemukakan metode Visual Strategic
Thinking Paradigms (VSTP)

PELANGGAN
KARYAWAN PEMEGANG SAHAM

Ketidakpuasan salah satu dari 3 unsur industri
tersebut dapat menyebabkan industri tidak dapat
berkembang

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
- TQM adalah inti dari perkembangan industri modern,
yaitu agar industri dapat memproduksi barang yang
bermutu, sehingga pelanggan menjadi puas
- TQM adalah proses yang menekankan pada
peningkatan sesuatu secara terus-menerus
didasarkan kepada dedikasi (SDM) untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan biaya
yang rendah
- Titik berat TQM adalah mutu produk (barang, jasa)
- Mutu adalah jasa atau produk yang menguasai atau
melebihi harapan pelanggannya

DELAPAN LANGKAH TOTAL QUALITY MANAGEMENT
1. Mendefinisikan masalah :
- Identifikasi proses masalah
- Definisikan kebutuhan pelanggan
2. Mendefinisikan proses :
- Definisikan isi dan ruang lingkup proyek yang akan diperbaiki
- Tentukan alasan proses
- Buat ukuran keragaman proses
3. Mendefinisikan penyebab masalah/problema
4. Kumpulkan dan analisis data :
- Tetapkan metode pengukuran
- Kumpulkan data
- Analisis data

DELAPAN LANGKAH TOTAL QUALITY MANAGEMENT
5. Cara penyelesaian masalah :
- Tetapkan alternatif pemecahan masalah
- Pilih cara pemecahan juga sebagai percobaan
6. Pemecahan masalah
7. Tetapkan standardisasi proses perbaikan
8. Perbaikan secara berkelanjutan (terus-menerus) sehingga
semua masalah yang ada di perusahaan dapat diperbaiki
dan kualitas meningkat terus.

DEMAND ANALYSIS
- Demand (Permintaan) adalah kuantitas barang atau jasa yg. rela atau mampu dibeli
oleh konsumen selama periode waktu tertentu berdasarkan kondisi-kondisi tertentu.
- Model matematis konsep permintaan barang atau jasa :
Q
DX = F (P
X, I, P
R, P
E, I
E, P
AE, T, N, A, F, O)
Dimana :
Q
DX = kunatitas permintaan barang atau jasa
F = fungsi, berarti fungsi dari atau tergantung pada
P
X = harga dari barang atau jasa X
I = pendapatan konsumen
P
R = harga dari barang lain yang bersangkutan
P
E = ekspektasi konsumen terhadap harga dari barang/jasa X di masa mendatang
I
E
= ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatan di masa mendatang
P
AE
= ekspektasi konsumen thdp. ketersediaan barang / jasa X di masa mendatang
T = selera konsumen
N = banyaknya konsumen potensial
A = pengeluaran iklan
F = features atau atribut dari barang / jasa tersebut
O = faktor-faktor spesifik lain dari permintaan barang / jasa tersebut

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DALAM FUNGSI PERMINTAAN
NO NAMA VARIABEL SIMBOL BENTUK
HUBUNGAN
TANDA
SLOPE
1Harga produk P Negatif -
2Pendapatan konsumen I Negatif untuk
produk inferior
-
3Harga produk lain P
R
Positif untuk
produk substitusi
Negatif utk produk
komplementer
+
-
4Ekspektasi harga produk di
masa mendatang
P
E
Positif +
5Ekspektasi pendapatan
konsumen di masa mendatang
I
E
Postif +
6Ekspektasi ketersediaan
produk di masa mendatang
P
AE Negatif -

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DALAM FUNGSI PERMINTAAN (Lanjutan)
NO.NAMA VARIABEL SIMBOL BENTUK
HUBUNGAN
TANDA
SLOPE
7Selera konsumen T Positif +
8Banyaknya
konsumen potensial
N Positif +
9Pengeluaran iklan A Positif +
10Atribut produk
(features)
F Positif +

CONTOH SOAL DEMAND ANALYSIS
Permintaan TV berwarna (20 inchi) ditemukan fungsi permintaan secara umum
sebagai berikut : Q
DX = -1,4 – 15 P
X + 7,5 P
R + 2,6 I + 2,5 A
Q
DX = kuantitas permintaan TV berwarna (ribuan unit)
P
X
= harga dari TV berwarna (ratusan ribu rupiah)
P
R
= harga TV dari merk lain (ratusan ribu rupuah)
I = pendapatan konsumen (jutaan rupiah per tahun)
A = pengeluaran iklan produk TV tersebut (ratusan juta rupiah per tahun)
Contoh :
Tahun 1996, harga rata-rata TV berwarna 20 inchi Samsung di Surabaya
Rp.
1,1 juta; harga TV berwarna merk lain Rp. 0,9 juta; rata-rata pendapatan
konsumen Rp. 10 juta per tahun dan total pengeluaran iklan untuk TV
berwarna Samsung 20 inchi Rp. 5 milyar.
- Tentukan fungsi permintaan TV berwarna Samsung 20 inchi !
- Hitunglah besar kuantitas permintaan TV berwarna Samsung 20 inchi !
- Gambarkan fungsi Demand tersebut !

JAWABAN SOAL DEMAND ANALYSIS
1. Fungsi Permintaan
Q
DX = - 1,4 – 15
PX + 7,5
PR + 2,6 I + 2,5 A
= - 1,4 – 15
PX + 7,5 (9) + 2,6 (10) + 2,5 (50)
= 217,1 – 15
PX
2. Kuantitas Permintaan
Q
DX = 217,1 – 15 (11)
= 217,1 – 165
= 51,9
3. - Titik potong sumbu Q
DX, syarat P
X = 0
Q
DX = 217,1 – 0 = 217,1  (217,1 ; 0)
- Titik potong sumbu P
X, syarat Q
DX = 0
0 = 217,1 – 15 P
X
15 P
X = 217,1
P
X = 14,47  (0 ; 14,47)

KURVA PERMINTAAN
P
X

(0 , 14,47) Q
DX
= 217,1 – 15 P
X


0 (217,1 ; 0) Q
X

SUPPLY ANALYSIS
-Supply (penawaran) adalah kuantitas produk yang ditawarkan atau dijual di
pasar yang secara umum sangat tergantung pada sejumlah variabel.
- Model matematis konsep penawaran produk :
Q
SX
= F (P
X
, P
I
, P
R
, T, P
E
, N
F
, O)
Dimana :
Q
SX = kuantitas penawaran produk X
F = fungsi, berarti fungsi dari atau tergantung pada
P
X = harga dari produk X
P
I = harga input yang digunakan untuk memproduksi produk X
P
R = harga dari produk lain (pengganti)
T = tingkat teknologi yang tersedia
P
E = ekspektasi produsen terhadap harga produk X di masa mendatang
N
F
= banyaknya perusahaan yang memproduksi produk yang sama
O = faktor-faktor spesifik lain dari penawaran produk tersebut

HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DALAM FUNGSI PENAWARAN









NO NAMA
VARIABEL
NOTASI BENTUK
HUBUNGAN
TANDA
SLOPE
1Harga Produk P
X
Positif (searah) +
2Harga Input P
I Negatif -
3Harga produk lain
yang berkaitan
P
R
- Positif untuk produk
komplementer
- Negatif untuk produk
substitusi
+
-
4Ekspektasi harga
produk di masa
mendatang
P
E
Negatif -
5Tingkat teknologi
yang dipakai
T Positif +
6Banyaknya
perusahaan
sejenis
N
F
Positif +

CONTOH SOAL SUPPLY ANALYSIS
Fungsi penawaran ruang pusat perbelanjaan (mall) di Surabaya tahun 1996
adalah sebagai berikut : Q
SX = 325 + 7 P
X – 0,25 P
I – 8 P
R + 5 N
F
Q
SX
= kuantitas penawaran sewa ruang mall (000 m²)
P
X = harga sewa mall (US $ / m² / bln.)
P
I
= harga input pembangunan mall (US $ / m²)
P
R
= harga sewa ruang perkantoran (US $ / m²)
N
F
= banyaknya pengembang yang menawarkan sewa ruang mall
(unit perusahaan)
Contoh :
Apabila rata-rata harga sewa mall US $ 75 / m² / bln. Dan rata-rata biaya
pembangunan (harga input) ruangan mall US $ 500 / m², rata-rata harga sewa ruang
perkantoran US $ 25 / m² / bln., jumlah pengembang yang menawarkan sewa ruang
mall 20 perusahaan.
- Tentukan fungsi penawaran !
- Hitunglah besar kuantitas penawaran sewa ruang mall (000 m²) !
- Gambarkan fungsi Supply tersebut !

JAWABAN SOAL SUPPLY ANALYSIS
1. Fungsi Penawaran
Q
SX = 325 + 7 P
X - 0,25 P
I - 8 P
R + 5 N
F
= 325 + 7 P
X - 0,25 (500) - 8 (25)+ 5 (20)
= 100 + 7 P
X
2. Kuantitas Penawaran
Q
SX = 100 + 7 (75)
= 100 + 525
= 625  625.000 m
2
3. - Titik potong sumbu Q
SX, syarat P
X = 0
Q
SX = 100 + 0 = 100  (100 , 0)
- Titik potong sumbu P
X, syarat Q
SX = 0
0 = 100 + 7 P
X
7 P
X = - 100
P
X = - 14,28  (0 ; -14,28)

KURVA PENAWARAN
P
X
Q
SX
= 100 + 7 P
X

0 Q
X
(100 , 0)
(0 ; -14,28)

ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR
Permintaan & Penawaran Kamar Hotel di Surabaya
Titik
Kombinasi
Harga sewa
(US $ / hari)
Kuantitas
penawaran
(kamar / bln.)
Kuantitas
permintaan
(kamar / bln.)
Kelebihan
A 130 42.500 102.500 - 60.000
B 150 47.500 87.500 - 40.000
C 170 52.500 72.500 - 20.000
D 190 57.500 57.500 0
E 210 62.500 42.500 + 20.000
F 230 67.500 27.500 + 40.000
G 250 72.500 12.500 + 60.000

ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR
Persamaan : Q
SX
= 10.000 + 250 P
X
Q
DX = 20.000 - 750 P
X
Ditanyakan : 1. Harga dan kuantitas keseimbangan
2. Kelebihan permintaan dan kelebihan penawaran
3. Kurva
Jawab : Keseimbangan  Q
SX
= Q
DX
10.000 + 250 P
X = 20.000 - 750 P
X
1000 P
X
= 10.000
P
X = 10 ( US $ / hari)
Q
SX
= 10.000 + 250 P
X
= 10.000 + 2500
= 12.500 Kamar / bulan

ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR (Lanjutan)
2. Kelebihan permintaan  Q
DX > Q
SX
20.000 – 750 P
X > 10.000 + 250 P
X
10.000 > 1000 P
X
10 > P
X  Jika harga di bawah harga keseimbangan
Kelebihan penawaran  Q
SX
> Q
DX
10.000 + 250 P
X > 20.000 - 750 P
X
1000 P
X
> 10.000
P
X
> 10  Jika harga di atas harga keseimbangan
3. Kurva
- Q
SX = 10.000 + 250 P
X
Titik potong sumbu Q
SX , syarat P
X = 0
Q
SX = 10.000 + 0
Q
SX
= 10.000  ( 10.000, 0 )
Titik potong sumbu P
X


, syarat Q
SX
= 0
0 = 10.000 + 250 P
X
250 P
X = -10.000
P
X = - 40  ( 0, -40 )

ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR (Lanjutan)
3. Kurva
- Q
DX
= 20.000 - 750 P
X
Titik potong sumbu Q
SX
, syarat P
X
= 0
Q
DX = 20.000 - 0
Q
DX = 20.000  ( 20.000, 0 )
Titik potong sumbu P
X
, syarat Q
DX = 0
0 = 20.000 - 750 P
X
750 P
X
= 20.000
P
X
= 26,6  ( 0 ; 26,6 )
P
X
QS
X = 10.000 + 250 P
X

(0 ; 26,6) (12.500;10)

10

0 (10.000;0) 12.500 (20.000;0) Q
X

(0;-40) QD
X
= 20.000 – 750 P
X

PRODUKSI
Produksi berkaitan dengan cara bagaimana sumberdaya
dipergunakan untuk menghasilkan produk-produk
Produksi melibatkan semua kegiatan yang berkaitan dengan
penyediaan barang dan jasa
Sumberdaya : modal, tenaga kerja, material
Produk : barang dan jasa
FUNGSI PRODUKSI, suatu fungsi yang menunjukkan
hubungan antara faktor-faktor produksi dengan produksi.
Q = f ( X , Y ), dimana : Q = produksi
X = faktor produksi X
Y = faktor produksi Y
Input Proses Produksi Output
Lingkungan Produksi

PRODUKSI (LANJUTAN)

UNIT Y YG P R O D U K S I
DIGUNAKAN
10 52 71 87 101113 122
9 56 74 89 102111 120
8 59 75 91 99 108 117
7 61 77 87 96 104 112
6 62 72 82 91 99 107
5 55 66 75 84 92 99
4 47 58 68 77 85 91
3 35 49 59 68 76 83
2 15 31 48 59 68 72
1 5 12 35 48 56 55
UNIT X 1 2 3 4 5 6

PRODUKSI ( Lanjutan )
1. PRODUKSI TOTAL (TP) :
Keluaran total yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah
faktor produksi dalam suatu sistem produksi.

2. PRODUKSI MARGINAL (MP) :
Perubahan produksi sebagai akibat dari perubahan satu unit
faktor produksi dan faktor produksi yang lain konstan.
MP
X = turunan pertama dari TP
X  dTP
MP
X = TP
X' = -------
dX
3. PRODUKSI RATA-RATA (AP) :
Produksi total dibagi jumlah unit faktor produksi yang dipergunakan.
TP Q
AP = ------ = -------
X X

PRODUKSI ( Lanjutan )
FP ( x ) TP ( Q ) MP AP
1 15 15 15,0
2 31 16 15,5
3 48 17 16,0
4 59 11 14,8
5 68 9 13,6
6 72 4 12,0
7 73 1 10,4
8 72 -1 9,0
9 70 -2 7,8
10 67 -3 6,7

PRODUKSI ( Lanjutan )
TP
TP

1 2 3 4 5 6 7 8 TK (L)
AP
MP

AP
MP
1 2 3 4 5 6 7 8 TK (L)

KONSEP DASAR TEORI PRODUKSI
Strategi Produksi Tepat Waktu = Just in time production system
JIT: adalah sistem produksi yang bertujuan mengurangi ongkos
produksi dan meningkatkan produktivitas total industri secara
keseluruhan melalui menghilangkan pemborosan secara
terus-menerus
Tujuh (7) pemborosan dalam sistem produksi :
1. Kelebihan produksi dari permintaan konsumen
2. Waktu menunggu
3. Transportasi dalam pabrik
4. Inventory
5. Pergerakan (motion)
6. Pembuatan produk cacat
7. Proses produksi tidak efektif dan efisien

PRINSIP-PRINSIP J I T
1. Kerjakan secara benar, pada waktu awal
2. Output yang bebas cacat adalah lebih penting dari output ittu
sendiri
3. Cacat, kesalahan, kerusakan, kemacetan dapat dicegah
4. Pencegahan lebih murah daripada pekerjaan ulang
TUJUAN J I T
Menghilangkan pemborosan melalui perbaikan terus-menerus.
PRODUKTIVITAS
Merupakan rasio output terhadap penggunaan input

STRATEGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
1. Program reduksi biaya tanpa mengurangi kualitas (mengurangi
pemborosan)
2. Mengelola pertumbuhan (dengan investasi baru)
3. Bekerja lebih tangkas
4. Bekerja lebih efektif
5. Mengurangi aktivitas
KONSEP PRODUKSI
1. Jangka Pendek
Q = a + b L
Fungsi Produksi Cobb-Douglas jangka pendek Q = α L
B
2. Jangka Panjang
- Kurva Isokuan : kurva atau tempat kedudukan titik kombinasi
yang menunjukkan semua kombinasi input yang mungkin
secara fisik mampu menghasilkan kuantitas output yang sama

KURVA ISOKUAN
Konsep isokuan = konsep Indifference Curve
Ciri-ciri isokuan :
1. Tidak saling berpotongan
2. Semua kombinasi input menghasilkan output yang sama
3. Isokuan yang terletak di sebelah atas lebih besar (Q2 > Q1)
K
60
40
30 300 = Q3
20 200 = Q2
10 100 = Q1

0 15 40 75 L

MARGINAL RATE OF TECHNICAL SUBSTITUTION = MRTS
Marginal rate of technical substitution = MRTS=
- Sebagai suatu tingkat dimana satu input dapat disubstitusikan untuk
input lain sepanjang suatu isokuan
- Contoh : input modal yang disubstitusikan oleh input tenaga kerja 
MRTS = - ( ΔK / ΔL)
Titik
Kombinasi
L K ΔL ΔK MRTS Q
1
Sifat
MRTS
1 15 50 - - - 100
2 20 40 +5 -10 2 100
3 40 20 +20 -20 1 100Menurun
4 75 10 +35 -10 10/35 100Menurun

PENDAPATAN
1. PENDAPATAN TOTAL = Total Revenue = TR
Seluruh produksi (TP) dikalikan dengan harga satuan produk
TR = Q . P
2. PENDAPATAN RATA-RATA = Average Revenue = AR
Pendapatan rata-rata per satuan produk  TR
AR = ---------
Q
3. PENDAPATAN MARGINAL = Marginal Revenue = MR
Tambahan pendapatan sebagai akibat dari tambahan produksi per satuan
MR
X = turunan pertama dari TR
X  dTR
MR
X = TR
X' = -----
dQ
4. PRODUK PENDAPATAN MARGINAL = Marginal Revenue Product= MRP
Nilai ekonomi satu unit marginal dari satu faktor masukan tertentu ketika
dipergunakan dalam produksi produk tertentu.

PENDAPATAN (Lanjutan)
INPUT (x) PRODUK
TOTAL X (Q)
PRODUK
MARGINAL X
(MP
X = ΔQ)
PRODUK
PENDAPATAN
MARGINAL X
(MP
X
X $5)
1 3 3 $15
2 7 4 $20
3 10 3 $15
4 12 2 $10
5 13 1 $5

ANALISIS BIAYA
1. BIAYA TOTAL = TOTAL COST = TC
Totalitas dari biaya untuk meproduksi suatu produk
Total Cost = Fixed Cost + Variable Cost  TC = FC + VC
- Fixed Cost (FC) = ongkos yang besar kecilnya tidak mempengaruhi produksi
(PBB, bunga modal)
- Variable Cost (VC) = ongkos yang besar kecilnya mempengaruhi produksi
(upah buruh musiman)
2. BIAYA MARGINAL = MARGINAL COST = MC
Tambahan ongkos sebagai akibat dari pertambahan satu unit produksi
dTC
MC = TC‘ = -------
dQ
3. BIAYA RATA-RATA = AVERAGE COST = AC
Ongkos per unit barang  TC
AC = ------
Q

ANALISIS BIAYA (Lanjutan)
4. ONGKOS JANGKA PENDEK = SRC
Terdapat : TC, FC, VC
Perhitungan Biaya Produksi Jangka Pendek
NO Q
(UNIT)
FC
(000 Rp)
TVC
(000 Rp)
TC
(FC + VC)
AFC
(FC/Q)
AVC
(TVC/Q)
ATC
(TC/Q)
MC
(dTC/dQ)
1 0 6.000 0 6.000
2 1006.000 4.000 10.000
3 2006.000 6.000 12.000
4 3006.000 9.000 15.000
5 4006.000 14.000 20.000
6 5006.000 22.000 28.000
7 6006.000 36.000 42.000

ANALISIS BIAYA (Lanjutan)
Upah Jangka Panjang
PERIODE OUTPUT
(Q)
KONSUMSI
BIAYA
MINIMUM
L K
LTC =
10K + 5L
LAC =
LTC/Q
LMC =
ΔLTC/ Δ Q
1 100 10 7 120
2 200 12 8 140
3 300 20 10 200
4 400 30 15 300
5 500 40 22 420
6 600 52 30 560
7 700 60 42 720

LABA DAN BREAK EVENT POINT (BEP)
Laba = π = TR – TC
Laba Maksimum apabila MR = MC
BEP  suatu keadaan dari perusahaan dimana tidak untung
tidak rugi
BEP  TC = TR
 π = 0