Inspeksi Visual Asam Asetat ( IVA ) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker dengan sensitifitas sekitar 66-69 % dan spesifitas

NunikIsnawati 10 views 14 slides Nov 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

Inspeksi Visual Asam Asetat ( IVA ) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker dengan sensitifitas sekitar 66-69 % dan spesifitas sekitar 64-98 %


Slide Content

KANKER SERVIKS DAN PEMERIKSAAN IVA

APA ITU KANKER SERVIKS ??? Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya berkembang perlahan dan baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut. Serviks atau leher rahim adalah bagian rahim yang terhubung ke vagina. Fungsinya adalah untuk memproduksi lendir yang membantu menyalurkan sperma dari vagina ke rahim saat berhubungan seksual. Serviks juga berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan benda asing dari luar.

Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita. Berdasarkan penelitian pada tahun 2020, ada lebih dari 600.000 kasus kanker serviks dengan 342.000 kematian di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kasus kanker pada tahun 2020. Tercatat ada lebih dari 36.000 kasus dan 21.000 kematian akibat kanker ini.

PENYEBAB DAN FAKTOR RESIKO KANKER SERVIKS Hampir sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh infeksi dari virus Human Papilloma Virus (HPV). Kanker leher rahim dimulai ketika sel-sel sehat di serviks mengalami perubahan (mutasi) pada DNA.  Selain virus HPV, ada faktor risiko yang dapat meningkatkan kanker serviks antara lain: Riwayat keturunan, seseorang menjadi dua kali lebih rentan jika dalam keluarga ada yang pernah menderita kanker serviks Aktivitas seksual pada usia muda Berhubungan seksual dengan banyak pasangan Kebiasaan merokok Sudah beberapa kali hamil dan melahirkan Menggunakan pil KB   Penyakit menular seksual, terutama infeksi klamidia Gangguan imunitas

GEJALA KANKER SERVIKS Kanker serviks stadium awal kemungkinan besar tidak ada gejala. Adapun gejala kanker serviks yang lebih dari stadium 1 ditandai oleh beberapa ciri, seperti:  Keputihan dalam jumlah yang banyak dan berbau Perdarahan vagina ketika melakukan hubungan seksual ( contact bleeding ) Perdarahan tidak wajar dari vagina padahal sedang tidak haid Siklus menstruasi tidak teratur dan cenderung menjadi lebih panjang  Rasa sakit pada panggul (di perut bagian bawah), pinggang (punggung bawah) atau kaki. Hilangnya nafsu makan sehingga menyebabkan berat badan menurun  Badan terasa lemas dan mudah lelah

SEBERAPA BAHAYA KANKER SERVIKS PADA PEREMPUAN ??? Bagi perempuan kanker serviks sangat berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kematian terutama jika terlambat mendapatkan penanganan. Mortalitas, atau angka kematiannya sendiri mencapai 50%. Hal ini karena kanker serviks dapat menyerang organ-organ yang penting di dalam tubuh.

PENCEGAHAN KANKER SERVIKS Kanker serviks dapat dicegah melalui dua cara: Pencegahan primer melalui vaksin HPV. Sebab 80-100% penyebab kanker serviks adalah HPV Oncogenic tipe 16 dan 18 Pencegahan kanker serviks sekunder, melalui Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), Pap Smear, DNA HPV. Kita juga sangat perlu untuk menjalani pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi dan bergizi untuk mencegah berbagai jenis penyakit, termasuk kanker leher rahim.  Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta karotennya cukup banyak, vitamin C dan E. 

APA ITU IVA TEST ??? Inspeksi visual dengan asam asetat, atau disebut juga dengan IVA, adalah salah satu pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan kanker serviks pada seseorang. Pemeriksaan ini berguna untuk mencari DNA HPV yang dilakukan oleh ahli medis. Pada pemeriksaan ini, ahli medis dapat melihat secara langsung lesi dan perubahan lainnya pada serviks yang cukup besar dan mungkin saja membutuhkan perawatan.

Prosedur untuk IVA test terbilang cukup mudah untuk dilakukan. Para ahli medis hanya perlu menyeka cuka, yaitu asam asetat, yang dilakukan pada serviks. Setelah itu akan dilihat jika terdapat area yang berubah warna. Jaringan serviks yang normal tidak akan terpengaruh oleh kandungan asam asetat tersebut. Jika terdapat sel kanker, bagian pada leher rahim tersebut akan berubah menjadi putih. Setelah dipastikan, penanganan lebih lanjut dapat dilakukan.

SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN IVA Sudah pernah melakukan hubungan seksual Tidak sedang datang bulan / haid Tidak sedang hamil Tidak boleh melakukan hubungan seksual 24 jam sebelum pemeriksaan Bila memenuhi keempat syarat tersebut, Anda dapat menjalani pemeriksaan IVA secara berkala sesuai anjuran dokter atau setidaknya setiap 3–5 tahun sekali. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks secara dini, sebab kanker serviks stadium awal sering kali tidak bergejala. Gejala umumnya baru muncul pada tahap lanjut.

Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan serviks secara dini ( skrining ) karena gejala kanker serviks tidak terliha sampai stadium yang lebih parah. Pemeriksaan dengan metode IVA merupakan pemeriksaan untuk mencegah kanker serviks, yang efisien dan efektif karena dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti perawat, bidan dan dokter umum serta biaya lebih murah. Pentingnya melakukan upaya pencegahan kanker serviks untuk menurunkan angka kematian perempuan di Indonesia memerlukan dukungan dan kerja sama yang baik dari semua pihak.

THANK YOU