0. Bahan Kaban - Konferensi Pers Launching PPH FSVA.pdf

ayipshodiq81 1 views 4 slides Mar 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 4
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4

About This Presentation

dwqqqq


Slide Content

1



KONFERENSI PERS
BADAN PANGAN NASIONAL
LAUNCHING BERSAMA FSVA DAN SKOR PPH
DAN PEMBERIAN APRESIASI IKP DAN SKOR PPH TAHUN 2022

Badan Pangan Nasional menyelenggarakan Launching bersama Peta Kerentanan
dan Ketahanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA) Capaian Skor
Pola Pangan Harapan (PPH) Tahun 2022, dilaksanakan di IPB International
Convention Center (IICC) pada Selasa, 28 Februari 2023.

LAUNCHING BERSAMA FSVA DAN SKOR PPH
● UU 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengamanatkan pengembangan Sistem
Informasi Pangan dan Gizi terintegrasi, yang memiliki peran yang sangat strategis
dalam perencanaan, pemantauan dan evaluasi kebijakan tata kelola pangan
nasional.
● FSVA dan Skor PPH merupakan bagian dari sistem informasi pangan dan gizi
yang penting bagi Pemerintah Pusat dan Daerah, dan bahkan telah menjadi
indikator kinerja pembangunan pangan nasional dan daerah sesuai amanat
Undang-undang Pangan, Peraturan Pemerintah tentang Ketahanan Pangan dan
Gizi dan amanat Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
● Badan Pangan Nasional berperan dalam penyediaan, penyusunan, dan
pemutakhiran sistem informasi pangan dan gizi termasuk FSVA dan Skor PPH
tersebut serta memberikan bimbingan dan supervisi dalam penyusunan FSVA
dan PPH di daerah.
● Launching ini bertujuan untuk mensosialisasikan hasil FSVA dan capaian Skor
PPH kepada seluruh pihak serta stakeholders pangan terkait, sehingga dapat
dijadikan dasar dalam penentuan kebijakan dalam upaya membangun sistem
pangan nasional yang adaptif, tangguh dan berkelanjutan.

2

APRESIASI IKP DAN SKOR PPH TERBAIK
● Sebagai bentuk apresiasi pemerintah dalam capaian ketahanan pangan di tingkat
provinsi dan kabupaten/kota, Badan Pangan Nasional memberikan apresiasi
pada provinsi dan kabupaten/kota terbaik dalam capaian Indeks Ketahanan
Pangan (IKP) dan skor PPH selama lima tahun terakhir dan Tahun 2022.
● IKP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen FSVA, yang
merupakan indeks yang disusun dengan tujuan mengevaluasi capaian ketahanan
pangan dan gizi wilayah kabupaten/kota dan provinsi, serta memberikan
gambaran peringkat (ranking) pencapaian ketahanan pangan wilayah
kabupaten/kota dan provinsi dibandingkan dengan wilayah kabupaten/kota dan
provinsi lain.
● Berdasarkan hasil FSVA tahun 2022, jumlah daerah rentan rawan pangan
sebanyak 74 kabupaten/kota (14%). Hal ini masih sejalan (inline) dengan target
nasional untuk penurunan daeah rentan rawan pangan.
● Apresiasi IKP terbaik diberikan kepada: (1) Provinsi dengan IKP terbaik:
Provinsi Bali, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan, (2) Kabupaten dengan IKP
terbaik: Kab. Tabanan, Badung, dan Gianyar; dan (3) Kota dengan IKP terbaik:
Kota Denpasar, Balikpapan, dan Salatiga.
● Sementara itu, penganekaragaman konsumsi Pangan diukur melalui pencapaian
nilai komposisi pola Pangan dan Gizi seimbang, yang parameternya adalah Skor
PPH. PPH merupakan susunan beragam pangan berdasarkan proporsi
keseimbangan energi dari sembilan kelompok pangan dengan
mempertimbangkan segi daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya
dan agama.
● Target capaian kualitas konsumsi pangan (Skor PPH) dapat terwujud apabila
setiap wilayah baik kabupaten/kota maupun provinsi di Indonesia memiliki
capaian konsumsi pangan yang berkualitas mengarah pada pola komposisi
pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).
● Berdasarkan analisis Skor PPH selama sepuluh tahun terakhir, capaian Skor PPH
nasional tahun 2022 mengalami peningkatan kualitas konsumsi, diindikasikan
dengan capaian Skor PPH nasional 92,9. Angka ini telah melebihi target RPJMN
tahun 2022 yaitu sebesar 92,8.

3

● Capaian ini merupakan momentum keberhasilan yang merupakan akumulasi dari
berbagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas konsumsi pangan
masyarakat. Untuk itu perlu kita pertahankan ke depan dengan terus mengajak
berbagai pihak secara bersinergi dengan mengarahkan pola konsumsi
masyarakat menjadi B2SA.
● Dalam momentum ini, apresiasi capaian Skor PPH terbaik selama lima tahun
terakhir diberikan kepada provinsi yang berhasil mencapai Skor PPH diatas Skor
PPH nasional pada tahun 2018-2022. Provinsi tersebut yaitu Provinsi DI
Yogyakarta (Terbaik 1), Jawa Tengah (Terbaik 2), Nusa Tenggara Barat
(Terbaik 3), Bali (Terbaik 4), dan Jawa Timur (Terbaik 5).

RENCANA AKSI
● Badan Pangan Nasional menghimbau agar Capaian FSVA dan Skor PPH yang
telah dihasilkan jangan berhenti di atas paper saja. Kita harus berani take action,
take decision dan take the risk untuk bisa mewujudkan ketahanan pangan
nasional.
● Semua stakeholder diharapkan dapat berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas
konsumsi pangan mengarah pada pola komposisi pangan berbasis pangan yang
Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) serta menurunkan daerah rentan
rawan pangan minimal satu persen (7 kabupaten/kota) per tahun.
● Program peningkatan ketahanan pangan dan pengentasan kerentanan pangan
serta pemantapan penganekaragaman konsumsi pangan lintas sektor diarahkan
pada:
1. Menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan sehingga terjangkau bagi
seluruh masyarakat.
2. Peningkatan penyediaan pangan melalui pengembangan cadangan pangan.
3. Peningkatan penyediaan pangan di daerah non sentra pangan dengan
mendorong produksi pangan lokal.
4. Promosi dan Edukasi pola konsumsi Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman
(B2SA).
5. Peningkatan kualitas konsumsi pangan yang B2SA berbasis sumber daya dan
kearifan lokal.
6. Penjaminan mutu dan keamanan pangan.
7. Penyediaan lapangan kerja, padat karya, redistribusi lahan, pembangunan
infrastruktur dasar (peningkatan akses air bersih, listrik).

4

8. Pemerataan penyediaan tenaga kesehatan.
9. Sosialisasi dan penyuluhan tentang gizi dan pola asuh anak
10. Penyaluran bantuan pangan atau usaha pangan produktif kepada rumah
tangga rentan rawan pangan.
11. Gerakan pencegahan Food Waste dalam rangka kewaspadaan pangan dan
gizi.

Bogor, 28 Februari 2023
Tags