02. Pengelolaan Lingkungan Hidup di Dunia

huda641618 0 views 32 slides Sep 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 32
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32

About This Presentation

Pengelolaan Lingkungan Hidup


Slide Content

Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Dampak Lingkungan Jalan dan Jembatan
Miftachul Huda
Politeknik Negeri Tanah Laut

Materi Hari ini
Perkembangan
pengelolaan
lingkungan hidup
Konsep
sustainable
development
(pembangunan
berkelanjutan)
Kasus kegagalan
pengelolaan
lingkungan hidup
1 2 3

1. Perkembangan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
SUB MATERI PEMBAHASAN
•Sejarah Pengelolaan
Lingkungan Hidup Dunia
•Sejarah Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Indonesia
Next Slide

Sejarah Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Dunia

Stockholm Swedia (5-16 Juni 1972)
Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia (United Nation Conference on Human Environment)
Resolusi PBB No 2581 (XXIV) - 15 Deseber 1969
Pembentukan panitia persiapan + Sekjen PBB untuk menarik perhatian dunia dalam masalah-masalah
lingkungan
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB
Merumuskan strategi Dasawarsa (PD)-2 (1970-1980)
Dewan Ekonomi dan Sosial PBB
Peninjauan terhadap hasil gerakan Dasawarsa Pembangunan (PD)-1 (1960-1970)

Deklarasi
tentang
Lingkungan
Hidup Manusia
Rencana Aksi
Lingkungan
Hidup Manusia,
terdiri dari 109
rekomendasi
Rekomendasi
tentang
kelembagaan
dan keuangan
Dewan Pengurus
(UN Environmental
Program , UNEP)
Sekretariat
Dana Lingkungan
Hidup
Badan Koordinasi
Lingkungan Hidup
Menetapkan
tanggal 5 Juni
sebagai Hari
Lingkungan
Hidup Sedunia
Hasil
Konferensi
Stockholm
1972

Komisi PBB membentuk
World Commission on
Environmental and
Development (WCED)
(WCED), yang diketuai oleh
Gro Harlem Brundtland
(1983) dengan anggota
berberapa negara,
termasuk Indonesia
(Prof.Dr.Emil Salim)
Hasil dari WCED adalah
Our Common Future (Hari
Depan Kita Bersama)
Ketergantungan
(Interdependency)
Berkelanjutan
(sustainability)
Pemerataan (Equity)
Sekurity dan Resiko
Lingkungan
Pendidikan dan
Komunikasi
Kerjasama Internasional

Deklarasi
tentang
Lingkungan
Hidup Manusia
Rencana Aksi
Lingkungan
Hidup Manusia,
terdiri dari 109
rekomendasi
Rekomendasi
tentang
kelembagaan
dan keuangan
Dewan Pengurus
(UN Environmental
Program , UNEP)
Sekretariat
Dana Lingkungan
Hidup
Badan Koordinasi
Lingkungan Hidup
Menetapkan
tanggal 5 Juni
sebagai Hari
Lingkungan
Hidup Sedunia
Hasil
Konferensi
Stockholm
1972

Dasa Warsa
Pembangunan Dunia 4
(1990-2000)
•Keprihatinan tentang perubahan
lingkungan pada tingkat global
PBB - United Nation
Conference on
Environmental and
Development
•Koferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di
Rio De Jenairo, Brasilia (3-14 Juni
1992) –Peringatan ke-20 Konferensi
Stocholm 1972

The Rio de Janeiro
Declaration on
Environmental and
Development,
menggariskan 27 prinsip
fundamental tentang
lingkungan dan
pembangunan
Konsensus internasional
tentang prinsip-prinsip
pengelolaan kehutanan,
yang mencakup aspek
konservasi sumberdaya
alam hayati
Agenda 21, merupakan
kesepakatan kerangka kerja
dunia internasional yang
bertujuan untuk mencapai
pembangunan
berkelanjutan pada abad
21.
Hasil
Koferensi
Tingkat
Tinggi
(KTT) Bumi
di Rio De
Jenairo,
Brasilia

Dasawarsa
2000 – 2010
(Pembangunan
Dunia – 5) ->
Millenium
Development
Goals (MDG) ->
Sustainable
Development
Goals (SDGs)
1. Eradicate extreme poverty and
hunger ( membasmi kelaparan dan
kemiskinan )
2. Achieve universal primary
education ( mencapai pendidikan
menengah secara menyeluruh,
bagi masyarakat)
3. Promote gender equity and
empower women (Mendorong
konsep keseimbangan perempuan
dan pemberdayaan wanita).
4. Reduce child mortality
(menurunkan kematian anak)
5. Improve maternal health
(meningkatkan kesehatan
terutama ibu)
6. Combat HIV/AIDS, malaria and
other diseases (memerangi
HIV/AIDS, malaria, dan penyakit
lain).
7. Ensure environmental
sustainability (menjamin
pembangunan berkelanjutan)
8. Develop a global partnership for
development (meningkatkan
kerjasama global untuk
pembangunan)

KTT Perubahan
Iklim (UNFCCC-
COP-13), 3-14
Desember
tahun 2007,
Bali Indonesia
1. Adaptasi (membiyai proyek
adaptasi di negara-negara
berkembang)
2. Teknologi (Program strategis untuk
alih teknologi mitigasi dan adaptasi
yang dibutuhkan Negara berkembang)
3. Reducing Emissions from
Deforestation in Developmnet
Countries (REDD) (Adopsi metode
untuk menghindari pengundulan
hutan).
4. Intergoverment Panel on Climate
Change (IPCC) (laporan IPCC menjadi
acuan Bersama)
5. Clean Development Mechanism
(CDM) (menggandakan batas ukuran
kegiatan penguhutanan kembali
menjadi 16 kiloton CO2 per tahun)
6. Negara Miskin (menyediakan saran
kritis untuk Negara miskin dalam
menentukan kebutuhan adaptasi).

No.TahunTempat Nama KTT Fokus / Isu Lingkungan Utama
11972Stockholm, Swedia
United Nations
Conference on the
Human Environment
(UNCHE)
Pertemuan global pertama soal lingkungan
hidup, menghasilkan Deklarasi Stockholm
dan berdirinya UNEP.
21992Rio de Janeiro, BrasilEarth Summit I / UNCED
Membahas perubahan iklim,
keanekaragaman hayati, dan pembangunan
berkelanjutan. Hasil: Agenda 21, UNFCCC,
CBD, Rio Declaration.
32002
Johannesburg, Afrika
Selatan
Earth Summit II / WSSD
Evaluasi 10 tahun Rio, fokus pada
pembangunan berkelanjutan, energi bersih,
air, sanitasi, kemiskinan.
42012Rio de Janeiro, Brasil
Rio+20 / Earth Summit
III
Membahas ekonomi hijau, keberlanjutan,
dan dasar pembentukan SDGs.
— 2022Stockholm, SwediaStockholm+50
Peringatan 50 tahun KTT pertama,
memperkuat komitmen Paris Agreement &
SDGs.

Sejarah
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
di Indonesia
Know More

Dasawarsa 1960-
1980 (
Pembangunan
Dunia – 1,2)
•Indonesia belum ada pemikiran atau gerakan tentang pengelolaan lingkungan hidup
Dasawarsa 1980-
1990 (
Pembangunan
Dunia – 3)
•Penyusunan RUU Lingkungan Hidup (1976) dan ditingkatkan pembahasannya pada tahun 1979
•Pada tanggal11 Maret 1982 disahkanmenjadiUU No 4 Tahun1982, tentangKetentuan-KetentuanPokokPengelolaanLingkunganHidup. (UU
LH)
•PeraturanPememrintah(PP) No 29 Tahun1986 Mengenai AnalisisMengenai DampakLingkungan(AMDAL)
•Kep 02/MENKLH/1988 Tentang Baku Mutu Lingkungan
Dasawarsa 1990 -
2000 (
Pembangunan
Dunia – 4)
•UU No 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH)
•PP No 27 Tahun1999 tentangAnalisisMengenai DampakLingkungan(AMDAL), sebagaipenggantiPP no 51 tahun1993
•Keputusan Menteri LingkunganHidup No 17 Tahun2001, tentangpetunjukteknisdalampenyusunanAMDAL, sebagaipenggantiKepmenno
29 tahun1996
Dasawarsa 2000 -
2010 (
Pembangunan
Dunia –5)
•Mengadopsi butir-butir dalam Millenium Development Goals dalam kebijakan pemerintah pada setiap sektor
•UndangUndangPerlindungandan PengelolaanLingkunganHidup (UUPPLH) no 32 tahun2009 yang menggantikanUU no 23 tahun1997
•PP No 27 tahun 1999, telah diganti dengan PP No 27 tahun2012. tentangIzinLingkungan

Peraturan
Menteri
Lingkungan
Hidup yang
telah
diterbitkan
untuk
mendukung UU
dan PP di atas
Permen LH No 5 Tahun 2012, tentang Rencana/usaha kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
Permen LH No 11 Tahun 2012, tentang Pedoman Penyidikan Tindak
Pidana di Bidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Permen LH No 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Kajian Lingkungan Hidup
Permen LH No 17 tahun 2012, tentang Keterlibatan Masyarakat dala Proses
Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan

Kesejahteraan kepada seluruh penduduk
Indonesia, karena bahan pangan dan obat-obatan
sudah tersedia, dan juga bisa dikembangkan
menjadi ekowisata
Ekosistem yang
sangat kaya jenisnya
Memiliki 17-25%
spesies makluk
hidup.40.000 spesies
Tumbuhan, 350.000
spesies hewan,
12.000 jenis jamur,
1500 jenis monera
Indonesia negara
dengan tingkat
keanekaragaman
hayati tertinggi ketiga
di dunia
(Megadiversitas)
Situasi dan Kondisi
Lingkungan Hidup
di Indonesia

Kesejahteraan dan
kelestarian lingkungan
hidup
Eksploitasi hutan,
pertambangan dan
kelautan) hanya
memperkaya sebagian
kecil penduduk
Bencana kekeringan,
banjir, kelaparan,
polusi udaraatau
sulitnyaakses
terhadapsumber
daya air dan
perubahaniklim

Indonesia menjadi penghasil emisi
gas rumah kaca
Sangat rentan terhadap dampak
perubahan iklim (musim yang
tidak menentu)
Gangguan terhadap
sektor pertanian dan
ketahanan pangan,
kenaikan permukaan
air laut yang
mengakibatkan
abrasi dan banjir

Sustainable
Development Goals
(SDGs)
LARANA
Ekonomi Sumberdaya Hayati
merupakan salah satu bidang
ilmu ekonomi yang mengkaji
pemanfaatan makhluk hidup

Konsep Pembangunan
Berkelanjutan

Hari Depan Kita Bersama (Our Commond Future)
•Suatu kegiatan Pembangunan yang diarahkan tidak hanya
memenuhi kebutuhan generasi saat ini, melainkan juga generasi
yang akan datang
Pemahaman dalam Konsep Ekologi
•Pembukaan lahan dan perubahan lahan dapat dilakukan asalkan
fungsi ekosistemnya dapat dipertahankan
Pendekatan Ekonomis
•Konsep pembangunan dengan memperhatikan pengelolaan
lingkungan yang menekankan pada perhitungan rasional dalam
alokasi pemanfatan sumberdaya dan lingkungan

Definisi Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah proses
pembangunan yang bertujuan memenuhi
kebutuhan generasi sekarang tanpa
mengorbankan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri.
Konsep ini menekankan keseimbangan tiga
pilar utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan,
sehingga kemajuan dapat dirasakan dalam
jangka panjang dan semua pihak dapat
merasakan manfaatnya

Paradigma Pembangunan Sektoral
Paradigma Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk memastikan keseimbangan pembangunan,
“no left behind”

Millennium Development Goals
(MDGs)
Sustainable Development Goals (SDGs)

No Tujuan SDGs Deskripsi Contoh di Indonesia
1Tanpa Kemiskinan Mengakhiri segala bentuk kemiskinan Program Bantuan Sosial (PKH, BLT, BPNT)
2Tanpa Kelaparan
Mengakhiri kelaparan & meningkatkan
ketahanan pangan
Program Pangan Murah, pengembangan pertanian
organik
3Kehidupan Sehat & Sejahtera
Menjamin kesehatan dan kesejahteraan untuk
semua usia
BPJS Kesehatan, vaksinasi massal
4Pendidikan Berkualitas Pendidikan inklusif & setara untuk semuaProgram Indonesia Pintar (PIP), sekolah gratis
5Kesetaraan Gender
Memberdayakan perempuan & anak
perempuan
Kebijakan afirmasi 30% keterwakilan perempuandi
politik
6Air Bersih & Sanitasi Akses air bersih & sanitasi layak Program Pamsimas, penyediaan air bersih desa
7Energi Bersih & Terjangkau Akses energi terjangkau & berkelanjutan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di daerah
terpencil
8
Pekerjaan Layak & Pertumbuhan
Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi inklusif UMKM digitalisasi, program Kartu Prakerja
9Industri, Inovasi & InfrastrukturInfrastruktur tangguh & inovasi Tol Trans Jawa & Sumatera, Startup digital
10Berkurangnya Kesenjangan Mengurangi ketimpangan Dana Desa, program subsidi pendidikan & kesehatan
11Kota & Permukiman BerkelanjutanKota aman, inklusif & berkelanjutan Transportasi MRT/Jakarta Smart City
12
Konsumsi & Produksi Bertanggung
Jawab
Produksi & konsumsi berkelanjutan Gerakan Kurangi Sampah Plastik, daur ulang
13Penanganan Perubahan Iklim Aksi melawan perubahan iklim Rehabilitasi mangrove, energi terbarukan
14Ekosistem Lautan Melestarikan lautan & sumber daya lautKonservasi terumbu karang Raja Ampat
15Ekosistem Daratan
Melindungi hutan, tanah, & keanekaragaman
hayati
Reboisasi hutan Kalimantan & Papua
16
Perdamaian, Keadilan & Institusi
Tangguh
Masyarakat damai & akses keadilan Reformasi birokrasi, KPK antikorupsi
17Kemitraan untuk Tujuan Kerjasama global pembangunan berkelanjutanKerjasama Indonesia–ASEAN/UNDP

Contoh Kasus Kegagalan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

Proyek lahan gambut sejuta hektar
Kegiatan tidak didukung kajian
studi AMDAL yang memadai
Pada saat pembuatan sarana dan
prasarana irigasi tidak
memperhatikan karakteristik
gambut
Kajian tidak memperhatikan flora
dan fauna , sehingga berdampak
terhadap keaneka
ragaman hayati
Hasil yang diperoleh ternyata
lahan gambut yang ada
masih sangat muda dengan pH
rendah, yang menyebabkan dapat
tumbuh tapi tidak mau berbuah
dan banyak serangan hama
sehingga gagal panen
Kondisi proyek terlantar, petani
sudah terlanjur ditempatkan,
pemda tidak mampu melanjutkan,
sehingga terjadi kegagalan baik
dari aspek ekonomi, sosial dan
lingkungan
Contoh : Proyek Pembukaan Lahan Gambut

Pencemaran Lingkungan
•Warga mengeluhkan bau busuk yang menyengat dan air
limbah yang mencemari parit dan sungai Mahakam.
Permasalahan Sosial
•Adanya protes dari masyarakat menunjukkan
ketidakpuasan terhadap kondisi lingkungan dan potensi
dampak sosial lainnya yang timbul akibat pembangunan
tanpa studi dampak lingkungan yang memadai.
Risiko Keberlanjutan
•Pengabaian AMDAL menunjukkan kurangnya perhatian
terhadap keberlanjutan ekosistem dan sosial di sekitar
lokasi proyek, yang berujung pada kerusakan
lingkungan dan hilangnya kepercayaan publik
Pembangunan smelter nikel PT Kalimantan Ferro Industry (KFI)
Dampak
Kegagalan

-
Thank
You.