ASUHAN TERPADU LANSIA ( INTEGRATED CARE FOR OLDER PEOPLE / ICOPE)
Dr. Shinta Silaswati, SKp ., MSc., FISQua Ketua Pengurus Pusat Ikatan Perawat Gerontik Indonesia/IPEGERI Ketua Tim Kerjasama Indonesia – Jepang untuk Kesehatan Lansia (2023 sd 2025) Wakil Rektor I Bidang Akademik – Institut Kesehatan Hermina Jakarta Anggota Kelompok Kerja Upaya Kesehatan Lansia – Direktorat Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI Praktisi dan Pelatih Perawat Gerontik Rumah Sakit dan Puskesmas Konselor Medior Terapi Keluarga Dosen dan Preseptor Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
ASUHAN TERPADU SANGAT DIBUTUHKAN Lay anan kesehatan yang terfragmentasi dan berfokus pada masaah medis saja 1 Akses layanan kesehatan jauh dari tempat tinggal 2 Sikap diskriminatif dari nakes maupun komunitas 3 Kurangnya intervensi untuk mengoptimalkan kapasitas intrinsik dan status fungsional 4 KONDISI PELAYANAN KESEHATAN UNTUK LANSIA DOKTER SPESIALIS RUMAH SAKIT LAYANAN KESEHATAN PRIMER LANSIA seringkali menghadapi masalah :
Indonesia : ‘ ageing society’ WHO Propo r tion >7% = Ageing Society Proportion>14% = Aged Society Proportion>2 1 % = Super-aged Society
Setiati S, Laksmi PW, Sunarti S, Widajanti N, Aryana Suka IGP, Dwipa L, Istanti R, et al. Indonesia Frailty, Aging, and Quality of Life (INA-FRAGILE) study 25 % 61.6 % 13.2 %
DEKADE PENUAAN SEHAT-PBB (2021-2030) Rencana aksi Mengubah pola pikir , sikap dan perilaku terhadap usia tua dan proses menua Menjamin peran serta komunitas untuk menjaga kemampuan / kemandirian lansia Membuat layanan asuhan terpadu di layanan primer yang responsif terhadap kebutuhan individu lansia (ICOPE) Menjamin akses PJP untuk lansia yang membutuhkan Kemitraan yang dibutuhkan Peran serta aktif lansia , keluarga dan komunitas Menjamin Kepemimpinan dan kapasitas SDM Kerjasama dengan mitra (stakeholders) Data, penelitian , inovasi
Kerangka kerja kesehatan masyarakat untuk penuaan sehat
Kapasitas intrinsik Kapasitas intrinsik dan kemampuan fungsional mengalami penurunan dengan bertambahnya usia sebagai hasil dari proses penuaan serta penyakit yang mendasarinya .
Alur Umum ’ICOPE’ Skrining Penurunan Kapasitas Intrinsik Melakukan Penilaian Berbasis Individual di Layanan Kesehatan Primer Menentukan Tujuan Asuhan & Membuat Rencana Asuhan Individual Menjamin Alur Rujukan & Pemantauan Rencana AsuhanKeperawatan yang Terhubung dengan Asuhan Spesialis Geriatri Melibatkan Masyarakat dan Mendukung Pendamping Lansia
Alur Alur Umum ‘ICOPE’
‘ICOPE’ SEBAGAI STANDAR PELAYANAN MINIMAL Pelayanan Skrining faktor risiko pada usia (minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular ) meliputi : Pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut , dan penilaian status gizi Pengukuran tekanan darah Pemeriksaan gula darah Pemeriksaan kolesterol SKRINING KAPASITAS INSTRINSIK ASUHAN LANSIA TERPADU ADL BARTHEL Tindak lanjut hasil skrining kesehatan meliputi : Tindak lanjut hasil pemeriksaan skrining Kapasitas Intrinsik Asuhan Lansia Terpadu Melakukan rujukan sesuai kebutuhan Memberikan penyuluhan kesehatan
Asuhan yang Berpusat pada Individu Setiap orang adalah individu unik dengan pengalaman , kebutuhan , serta preferensi masing-masing yang berbeda satu sama lain Asuhan yang berpusat pada individu tak hanya berfokus pada gejala atau kondisi kesehatan seseorang , namun juga: Memenuhi kebutuhan asuhan kesehatan dan sosial Mengatasi dampak kondisi kesehatan dan kebutuhan terhadap orang-orang terdekat dan komunitas
13 Rekomendasi Berbasis Bukti Tingkatkan fungsi muskuloskeletal, mobilitas, & vitalitas : Latihan multimodal, termasuk latihan resistensi kekuatan progresif & latihan keseimbangan, fleksibilitas, dan aerobik → kecepatan berjalan, kekuatan genggam tangan, dll Suplemen Nutrisi Oral untuk yang gizi kurang . Pelihara kapasitas sensoris Skrining rutin adakah gangguan penglihatan & perawatan segera Skrining gangguan pendengaran dan pemberian ABD segera Cegah gangguan kognitif berat & promosikan kesejahteraan psikologis Stimulasi kognitif untuk lansia dengan gangguan kognitif Intervensi psikologis terstruktur singkat untuk lansia dengan gejala depresi 13
13 Rekomendasi Berbasis Bukti 76 Kelola kondisi-kondisi terkait penuaan seperti inkontinensia urin Prompted voiding / mendorong berkemih tiap 2 jam pada yang gangguan kognitif Latihan otot dasar panggul untk wanita dengan inkontinensia urin Cegah Jatuh Evaluasi & hentikan obat-obatan yang tidak perlu/ berbahaya bagi lansia dengan risiko jatuh Latihan multimodal (keseimbangan, kekuatan, fleksibilitas, & fungsional) Mengatasi bahaya → modifikasi rumah dengan menyingkirkan bahaya2 di lingkungan yang dapat menyebabkan jatuh Intervensi multifaktor → OR, terapi fisik, adaptasi lingkungan, menghentikan obat-obat psikotropik, dsb. Dukung pelaku rawat 13. Intervensi psikologis, pelatihan, & dukungan
Alur Asuhan pada ICOPE Terdapat beberapa alur pada ICOPE yang dapat digunakan untuk membantu mengupayakan penuaan sehat : Penurunan kognitif Keterbatasan gerak Malnutrisi Gangguan penglihatan Gangguan pendengaran Kebutuhan & dukungan Sosial Pendamping lansia
ALUR SKRINING BERJENJANG Keluarga/ Care Giver (rumah) Kader ( p o syandu lansia) Petugas ke s e h atan (puskesmas) 16 ICOPE Komunitas SKRINING LANSIA SEDERHANA (SKILAS) ICOPE Komunitas SKRINING LANSIA SEDERHANA (SKILAS) ICOPE Puskesmas
LANGKAH 1: SKRINING P E N U R U N A N KAPASITAS INTRINSIK DI KOMUNITAS Penurunan Kognitif Instrumen Pertanyaan WHO Ke t erb a t a s a n Mobilitas Tes Berdiri dari Kursi (Chair Rise Test) Malnutrisi Instrumen Pertanyaan WHO Gangguan Pen g l ih a t an Tes Penglihatan dengan MELIHAT ( Finger Counting ) Gangguan Pendeng a ran Tes Bisik Gejala Depresi Instrumen Pertanyaan WHO
LANGKAH 2: PENGKAJIAN INDIVIDU PADA LAYANAN PRIMER Pen u r u n a n Kognitif Mini Cog Keterbatasan Mobilitas SPPB Malnutrisi MNA SF Gangguan Peng l iha t an Snellen Chart Gangguan Pend e n g ar a n Tes Bisik Gejala Depresi GDS 4 Pengkajian Domain Penurunan Kapasitas Intrinsik Lebih Dalam
LANGKAH 2: PENGKAJIAN INDIVIDU PADA LAYANAN PRIMER Melakukan anamnesis riwayat penyakit lansia yang berpegang pada nilai, prioritas, pilihan dalam tatalaksana Pengkajian dan tatalaksana penyakit dasar, polifarmasi, komorbid, dan sindrom geriatri Dukungan sosial : ADL, lingkungan sosial, risiko perlakuan salah, kebutuhan akan dukungan sosial (PJP- rumah/ panti) Dukungan pendamping lansia : kebutuhan dan ketersediaan pendamping ( formal/ informal) , beban pendamping
L A N G K A H 3 : Me m bu a t rencana asuhan indiviual Bersama lansia dan pendamping menentukan tujuan asuhan berdasarkan prioritas, kebutuhan dan pilihannya Membuat rencana asuhan, dan pendekatan terintegrasi untuk implementasinya RENCANA ASUHAN MELIPUTI : intervensi multimodal Tatalaksana kondisi medis dasar, komorbid dan sindrom geriatri Dukungan perawatan individu Tatalaksana kondisi kronik ( rehabilitasi, paliatif, layanan akhir kehidupan) Dukungan dan asuhan sosial (adaptasi lingkungan untuk mendukung gangguan kapasitas instrinsik) Upaya untuk mendapat dukungan sosial : keluarga, teman, komunitas
Step 4: Menjamin jalur rujukan dan monitoring Care Plan yang terhubung dengan layanan spesialistik. Pastikan tindak lanjut reguler & berkesinambungan yang mengintegrasikan berbagai level dan jenis layanan yang berbeda. Buat jalur rujukan yang kuat. Terhubung dengan pelayanan geriatri spesialistik. Geriatrisien/ spesialis adalah bagian dari tim multidisiplin yang bertanggung jawab untuk perawatan lansia, dan mereka membantu mensupervisi tim layanan primer, & melakukan intervensi bila dibutuhkan layanan spesialistik.
Step 5: Libatkan Masyarakat & Dukung P ela k u r a w a t. Berikan informasi kepada lansia dan pelaku rawatnya tentang sumberdaya- sumberdaya di masyarakat yang tersedia/ dapat dimanfaatkan. Intervensi berbasis bukti untuk mendukung pelaku rawat Cari peluang-peluang melibatkan masyarakat, organisasi, dan tetangga di lingkungan tempat tinggal untuk membantu perawatan , terutama dengan mendukung sukarelawan dan memberdayakan lansia di masyarakat untuk berkontribusi.
Alur Asuhan untuk Mengelola Penurunan Kognitif
Alur Asuhan untuk Memperbaiki Mobilitas
Alur Asuhan untuk Mengelola Malnutrisi
Alur Asuhan untuk Mengelola Gangguan Penglihatan
Alur Asuhan untuk Mengelola Gangguan Pendengaran
Alur Asuhan untuk Mengelola Gejala Depresi
Alur Asuhan & Dukungan Sosial di Puskesmas
Alur Asuhan Untuk Mendukung Pendamping Lansia di Puskesmas
INSTRUMEN SKRINING YANG DIGUNAKAN OLEH KADER POSBINDU/POSYANDU TERINTEGRASI
SKRINING LANSIA SEDERHANA (SKILAS) ICOPE WHO di Komunitas 32 Kondisi Prioritas Terkait Penurunan Kapasitas Intrinsik Pertanyaan Hasil Penurunan Kognitif Mengingat tiga kata: bunga, pintu, nasi (sebagai contoh) Orientasi terhadap waktu dan tempat: Tanggal berapa sekarang? Di mana kamu berada sekarang (rumah, klinik, dsb.) Ulangi ketiga kata tadi Salah pada salah satu pertanyaan Tidak dapat mengulang ketiga kata Keterbatasan mobilisasi Tes berdiri dari kursi: Berdiri dari kursi lima kali tanpa menggunakan tangan. Apakah orang tersebut dapat berdiri di kursi sebanyak 5 kali dalam 14 detik? Tidak Malnutrisi Apakah berat badan Anda berkurang >3 kg dalam 3 bulan terakhir atau pakaian menjadi lebih longgar? Apakah Anda hilang nafsu makan? Apakah ukuran lingkar lengan atas (LLA) <21 cm? Ya Ya Ya Gangguan Penglihatan Apakah Anda mengalami masalah pada mata: kesulitan melihat jauh, membaca, penyakit mata, atau sedang dalam pengobatan medis (diabetes, tekanan darah tinggi)? Ya Jika tidak, lakukan tes MELIHAT Gangguan Pendengaran Mendengar bisikan saat tes bisik Tidak Gejala Depresi Selama dua minggu terakhir, apakah Anda merasa terganggu oleh: Perasaan sedih, tertekan, atau putus asa Sedikit minat atau kesenangan dalam melakukan sesuatu Ya Ya
Membuat Rencana Asuhan Individual Bersama dengan lansia, anggota keluarga dan/atau pendamping lansia (jika perlu), serta tim multidisiplin Menetapkan tujuan jangka pendek & panjang sesuai kebutuhan lansia - P ersetujuan dari lansia - S ejalan dengan tujuan , kebutuhan , preferensi dan prioritas lansia - Mengakomodasi lingkungan fisik dan sosial mereka Mencatat hasil diskusi rencana asuhan & membagikan ke lansia , keluarga dan/ atau pendamping lansia Memastikan penerapan rencana asuhan, mengidentifikasi kebutuhan tambahan, dll.
Penetapan Tujuan yang Berpusat pada Individu IDENTIFIKASI TUJUAN Identifikasi tujuan bersama lansia, anggota keluarga dan pendamping lansia: TENTUKAN TUJUAN Tujuan dapat disesuaikan dengan kebutuhan lansia dan definisi masalah mereka sendiri. BUAT PRIORITAS TUJUAN Kesepakatan mengenai tujuan asuhan yang diprioritaskan antara lansia dan penyedia layanan kesehatan akan memberikan hasil yang lebih baik . Jelaskan hal-hal yang paling penting dalam keseluruhan hidup Anda? Apa saja tujuan spesifik yang Anda miliki untuk kehidupan Anda? Apa saja tujuan spesifik yang Anda miliki untuk kesehatan Anda? Berdasarkan pada tujuan hidup dan kesehatan yang baru saja kita diskusikan, dapatkah Anda memilih tiga yang ingin Anda fokuskan dalam tiga bulan ke depan? Bagaimana dengan dalam enam hingga 12 bulan ke depan? Apa hal spesifik mengenai tujuan pertama , kedua atau ketiga yang ingin Anda kerjakan selama tiga bulan ke depan ? Bagaimana dengan enam hingga 12 bulan ke depan ? Apa yang sedang Anda jalankan (area tujuan )? Apa yang menjadi target ideal namun memungkinkan bagi Anda dalam mencapai tujuan ini ? Dari tujuan-tujuan tersebut, apa yang paling ingin Anda kerjakan selama tiga bulan ke depan -baik oleh diri sendiri atau dengan bantuan (dari dokter X dan timnya)? Bagaimana dengan enam hingga 12 bulan ke depan?
KAPAN ASUHAN SPESIALISTIK DIBUTUHKAN Diagnosis dan tata laksana demensia Pengelolaan berbagai kondisi terkait seperti delirium, serta penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular .
KAPAN ASUHAN SPESIALISTIK DIBUTUHKAN Pengelolaan depresi membutuhkan pendekatan yang lebih komprehensif dan biasanya pendekatan spesialistik untuk membuat rencana asuhan individual Untuk mengatasi gejala depresi , tenaga kesehatan perlu pelatihan khusus tentang intervensi psikologis terstruktur singkat Kondisi terkait tertentu , seperti hipotiroidisme , membutuhkan diagnosis dan pengelolaan khusus
Biru laut seperti kolam Ikan paus pandai menyelam Dari lubuk hati yang paling dalam Saya tutup presentasi dengan salam