1. 2023 PPT_Panduan Tefa_Edit Sugiarta.pptx

ardhiaputri31 8 views 20 slides Aug 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

Panduan untuk dapat memenuhi persyaratan TEFA SMK


Slide Content

TEACHING FACTORY Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2023

Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4: “Mencerdaskan kehidupan bangsa” > Tujuan Pendidikan Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU 20 Sisdiknas 2003: Pasal 3) > Tujuan Pendidikan Kejuruan Mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. > Tujuan Pembelajaran Tefa Membekali peserta didik SMK dengan kompetensi soft skill dan hard skill melalui pembelajaran yang dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi berdasarkan standar proses dan kualitas produk di dunia kerja sesuai bidang/program/konsentrasi keahlian. Mengapa Tefa?

> Aspek/dimensi kompetensi Keterampilan menjalankan tugas ( Task-skills ), yaitu keterampilan untuk melaksanakan tugas-tugas rutin sesuai dengan standar di tempat kerja. Keterampilan mengelola tugas ( Task management skills ), yaitu keterampilan untuk mengelola serangkaian tugas yang berbeda yang muncul di dalam pekerjaan. Keterampilan mengambil tindakan ( Contingency management skills ), yaitu keterampilan mengambil tindakan yang cepat dan tepat bila timbul suatu masalah di dalam pekerjaan. Keterampilan bekerja sama ( Job role environment skills ), yaitu keterampilan untuk bekerja sama serta memelihara kenyamanan lingkungan kerja. Keterampilan beradaptasi ( Transfer skill ), yaitu keterampilan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Moeheriono, 2009: https://kompetensi.info/kompetensi-dosen/aspek-dimensi-dalam-kompetensi.html

Apa Tefa? > Pengertian Tefa adalah model pembelajaran yang memadukan pencapaian kompetensi kurikulum sekolah dan proses produksi sesuai prosedur dan standar dunia kerja, untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter melalui penyelesaian produk sebagai media belajar dalam bentuk barang dan/atau layanan jasa.

> Prinsip Tefa 1. Pembelajaran Berkualitas Pelaksanaan pembelajaran Tefa yang bekerjasama dengan dunia kerja dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ( pemenuhan sarana praktik produksi, transfer teknologi, dan metode pembelajaran ) sesuai dengan standar proses pada prinsip pembelajaran dan asesmen yang berlaku untuk mencapai standar pembelajaran. 2. Edukatif Penyelenggaraan Tefa tidak dimaksudkan untuk mengeksploitasi peserta didik melainkan mengutamakan pemberian kesempatan belajar berbasis industri yang melibatkan seluruh peserta didik untuk menumbuhkan etos dan budaya kerja sesuai dengan karakter/sifat pekerjaan.

3. Akuntabel Pelaksanaan pembelajaran Tefa merupakan proses membangun kompetensi profesional, pelaksanaan dan pengelolaanya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan berlaku dengan sumber daya yang digunakan secara transparan dan berintergritas. 4. Efisien Pelaksanaan pembelajaran Tefa menghasilkan produk/barang/jasa yang sesuai dan tepat serta dapat menghemat pengeluaran bahan praktik dengan memanfaatkan bahan produksi . 5. Profesional Pelaksanaan pembelajaran Tefa dapat mengembangkan kompetensi dan menginternalisasi karakter dunia kerja (kepatuhan terhadap peraturan, standar mutu, etika, estetika, penataan tempat kerja, pengaturan kerja, dan berorientasi pada kebutuhan pelanggan) pada peserta didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan.

DASAR HUKUM PP No. 41/2015 tentang Pengembangan Sumber Daya Industri: Pasal 6 ayat (1) Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi Industri berbasis kompetensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 harus dilengkapi dengan LSP, pabrik dalam sekolah , dan TUK. Penjelasan Pasal 6 ayat (1): Yang dimaksud dengan “pabrik dalam sekolah ( teaching factory )” adalah sarana produksi yang dioperasikan yang berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk sesuai dengan kondisi nyata industri dan tidak berorientasi mencari keuntungan.

KATEGORI TEFA 1 Tefa berbasis pemenuhan kompetensi peserta didik Tefa berbasis kebutuhan masyarakat Tefa berbasis kemitraan dengan dunia kerja 2 3

CIRI-CIRI TEFA Lingkungan, suasana, dan aturan sekolah khususnya di tempat praktik dikondisikan sesuai dengan standar dunia kerja; Pembelajaran dan penilaian menggunakan perangkat/instrumen/format untuk melakukan kegiatan/aktivitas produksi sesuai dengan standar dunia kerja; Hasil pembelajaran peserta didik berupa kompetensi yang diwujudkan dalam produk (barang atau jasa riil/utuh), sesuai standar dunia kerja; Alur/proses kerja (analisis produk, proses, evaluasi, pengembangan, penyimpanan, dan pemanfaatan barang/jasa) sesuai dengan standar dunia kerja; Sekolah memiliki mitra dari dunia kerja sesuai dengan kompetensi/konsentrasi keahlian yang aktif terlibat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran; dan Asesmen kompetensi peserta didik sesuai dengan prosedur dan tata cara penilaian di dunia kerja dan prinsip asesmen Kurikulum Merdeka.

LANGKAH PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY Bagaimana Tefa?

SOSIALISASI Sosialisasi atau kegiatan sejenis lainnya dilakukan terhadap semua unsur sekolah dan pihak eksternal (masyarakat dan dunia kerja mitra). Kegiatan tersebut bertujuan menghasilkan kesamaan persepsi dan membangun komitmen dalam melaksanakan dan mengembangkan Tefa. Komitmen menjadi faktor penting dalam pelaksanaan dan pengembangan Tefa di sekolah, untuk membangun kesamaan tujuan guna mencapai kinerja individu dan/atau sekelompok warga sekolah.

PENGORGANISASIAN TIM TEFA 1. Pembentukan Tim Tefa 2. Pengelolaan Tefa BLU D

PENGUATAN KEMITRAAN Penguatan kemitraan antara SMK dan dunia kerja, asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, akademisi, dan pihak terkait lainnya, menjadi hal yang strategis dalam upaya mencapai tujuan pengembangan Tefa, terutama keterlibatan, partisipasi, dan dukungan dalam pengembangan dan pelaksanaan Tefa.

PELAKSANAAN TEACHING FACTORY

PARAMETER MONITORING DAN EVALUASI 1. Tata Kelola Organisasi (kepemimpinan , struktur organisasi, uraian tugas, dan tim kerja); SOP (Instruksi Kerja, Check List dan Quality Check dan lainnya); Pengelolaan keuangan; Penataan lingkungan; dan Nilai tambah Tefa terhadap institusi. 3. Sumber Daya Manusia Kualifikasi SDM; Guru tamu/instruktur; Tenaga produksi (peserta didik dan tenaga terampil pendamping); Kompetensi SDM; dan Pola pengembangan SDM. 2. Proses dan Hasil Pembelajaran Tefa Proses pembelajaran (tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, modul pembelajaran, jadwal pembelajaran, bahan praktik, kolaborasi antarguru/instruktur, dan berbasis budaya kerja); Asesmen proses dan hasil; Produk (inovasi/diversifikasi, kemasan, penanganan keluhan ( error handling ), quality control dan mekanisme garansi); Pemasaran (moda, media, dan jangkauan pasar); dan Kewirausahaan (kemandirian peserta didik dalam membuka usaha mandiri).

4. Sarana Prasarana Peralatan (kecukupan jumlah dan jenis, serta tata letak peralatan); Ruang/tempat produksi; Maintenance Repair and Calibration (MRC); Penerapan K3LH; dan Sistem Informasi Manajemen Bengkel (aplikasi sederhana atau software sistem informasi profesional). 5. Hubungan Mitra Kerja Pengembangan jejaring pemasaran produk; Transfer teknologi; Project work; Investasi oleh dunia kerja; dan Rekrutmen/penyaluran lulusan PARAMETER MONITORING DAN EVALUASI

TEFA DAN BLUD SMK Pembelajaran Kejuruan PjBL / Tefa / Model lainnya Siswa Kompeten Produk Berkualitas Transaksi (BLUD SMK Negeri) PEMBIAYAAN ALAT DAN BAHAN Catatan: Bagi SMK Swasta pengelolaan keuangan mengikuti ketentuan yang berlaku dan/atau aturan Yayasan Pendidikan sekolah masing-masing.

PENGELOLAAN KEUANGAN Pedoman ini hanya mengatur pelaksanaan pembelajaran Tefa. Ketentuan pengelolaan atas penerimaan keuangan dari penjualan produk dan/atau jasa menggunakan aturan yang berlaku. Pemanfaatan hasil kegiatan Tefa dipergunakan untuk menjaga keberlangsungan operasi Tefa dan peningkatan kualitas pembelajaran (pemenuhan sarana praktik produksi, transfer teknologi, dan metode pembelajaran), reinvestasi, dan kesejahteraan warga sekolah. SMK negeri yang telah ditetapkan sebagai BLUD menggunakan aturan pengelolaan BLUD. Kelebihan menggunakan aturan BLUD, sekolah memiliki keleluasaan mengelola keuangan. SMK negeri yang belum ditetapkan sebagai BLUD menggunakan peraturan yang berlaku, misalnya: Penerimaan Negara Bukan Pajak (untuk satuan pendidikan yang dikelola langsung oleh Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian), keputusan gubernur, atau peraturan lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. SMK swasta mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku (misalnya perpajakan dan ketentuan perusahaan) dan aturan yayasan Pendidikan sekolah masing-masing.

TERIMA KASIH
Tags