ASESMEN DIAGNOSTIK Disampaikan oleh Stefanus Jelau,S. Pd .,MM Pendamping / Fasilitator PSP Kota Kupang NTT KABUPATEN KUPANG JULI 2023
Nama Lengkap : Stefanus Jelau,S. Pd .,MM Nama Panggil : Stef Jabatan : Pensiunan Widyaiswara LPMP NTT dan Pendamping / Fasilitator PSP Kota Kupang NTT Pengalaman dimasa Pensiunan : Bimtek PA untuk PSP Agst 2021 Bimtek Penguatan PA PSP Nov 2021 Rakor PSP Okt 2021 Bimtek Penguatan PA Maret 2022 Bimtek Penguatan PA PSP April 2022 Bimtek Perencanaan Berbasis Data Jan 2022 Webnas e Rapor dan Asesmen Pebr 2023
Lanjutan …. Rakortek PSP oleh BGP NTT Maret 2023 Webnas Pengembangan IKM Maret 2023 Webnas Pemb.Berdif & Asesmen Kur Merdeka Mei 2023 Webnas Sosialisasi Pengadaan Buku Kur Merdeka Mei 2023 Webnas Laporan PTK Juni 2023 Webnas Implem . Tekno . Pembelajaran Kur Merdeka Juli 2023 dll
Sub Materi Asesmen Kognitif Asesmen Non Kognitif
TUJUAN PEMBELAJARAN Memahami asesmen diagnostik Membedakan asesmen Kognitif dan Non Kognitif Waktu Pelaksanaan Asesmen Diagnostik Mampu menyusun Asesmen Diagnostik
Mengapa satuan pendidikan melakukan Asesmen Diagnostik ?
Asesmen Diagnosis Asesmen yang meliputi aspek kognitif dan nonkognitif perlu dilakukan agar pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan kondisi siswa. Hasil asesmen memberikan dasar kepada guru untuk menetapkan perlakuan atau strategi yang tepat kepada masing-masing siswa. Remedial atau pengayaan yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil asesmen merupakan upaya untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal atau dirugikan Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi , kekuatan , kelemahan peserta didik .
Kapan satuan pendidikan melakukan Asesmen Diagnostik ?
Kapan asesmen diagnostik dilakukan dan untuk apa? Asesmen Diagnostik Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta didik, dll, dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran.
Kapan asesmen diagnostik dilakukan dan untuk apa? Asesmen Diagnostik Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik. Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga, kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta didik, dll, dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran.
Contoh Kegiatan Asesmen Diagnostik 1 Menganalisis laporan hasil belajar (rapor) peserta didik tahun sebelumnya. 4 Bila diperlukan menggali informasi peserta didik dalam aspek : Latar belakang keluarga, motivasi, minat, sarana dan prasarana belajar, serta aspek sesuai kebutuhan peserta didik/sekolah. 2 Mengidentifikasi kompetensi yang akan diajarkan 5 Pelaksanaan asesmen dan pengolahan hasil 3 Menyusun instrumen asesmen untuk mengukur kompetensi peserta didik. Instrumen asesmen yang dapat digunakan antara lain : Tes tertulis/lisan Observasi 6 Hasil diagnosis menjadi data informasi untuk merencanakan pembelajaran sesuai tahap capaian dan karakteristik peserta didik.
Contoh Tahapan Asesmen Diagnostik
T u j ua n asesmen diagnosis Sebagai perbaikan pembelajaran ▶ Secara umum , untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa. ▶ Asesmen diagnostik terbagi menjadi asesmen diagnostik non-kognitif dan asesmen diagnosis kognitif. Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut :
1. Asesmen Diagnostik Non Kognitif Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali hal-hal seperti berikut: ▶ Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa ▶ Aktivitas siswa selama belajar di rumah ▶ Kondisi keluarga dan pergaulan siswa ▶ Gaya belajar, karakter, serta minat siswa Keterampilan bertanya dan membuat pertanyaan penting pada asesmen diagnostik Non kognitif
Tahapan Persiapan
Tahap Pelaksanaan Meminta siswa mengekspresikan perasaaanya selama belajar di rumah serta menjelaskan aktivitasnya
Strategi pelaksanaan a sesmen diagnostik non- kognitif ▶ Pastikan pertanyaan jelas dan mudah dipahami ▶ Menyertakan acuan atau stimulus informasi yang dapat membantu siswa menemukan jawabannya ▶ Memberikan waktu berpikir pada siswa sebelum menjawab pertanyaan
Tahap Tindak Lanjut Identifikasi siswa dengan ekspresi emosi negative dan ajak berdiskusi empat mata Menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan siswa serta orang tua bila diperlukan dengan sekolah Ulangi pelaksanaan asesmen non kognitif pada awal pembelajaran
2. Asesmen Diagnostik Kognitif Asesmen diagnostik kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnostik kognitif dapat dilaksanakan secara rutin yang disebut asesmen diagnostik kognitif berkala , pada awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain. Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen Sumatif.
T a h a p a n A s e sm en Di a gn o s is
a. Me r en c anakan
b. Me n g i d enti f ika si Co n to h
Tahap persiapan dan pelaksanaan
c. Menyusun Soal Asesmen terdiri dari 10 soal. Delapan soal yang merupakan prasyarat dasar yang diidentifikasi pada langkah sebelumnya dan dua terkait pengajaran baru. Sepuluh soal terdiri dari:
Tahap Tindak Lanjut Lakukan pengolahan hasil asesmen ▶ Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak paham” ▶ Hitung rata-rata kelas 2. Bagi siswa menjadi tiga kelompok: ▶ Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP sesuai fasenya ▶ Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi ▶ Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan 3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata kemampuan siswa 4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Asesmen Diagnostik Kognitif Matematika Kelas III SD
Analisis Jawaban Jawab an Skor Tindak Lanjut A Paham Sebagian Memberikan pembelajaran remedial dengan menekankan pada cara mengukur Panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku Panjang seperti mistar, meteran , dll B Paham utuh Pembelajaran dapat dilanutkan pada KD berikutnya tentang hubungan antarsatuan baku, Panjang, berat, dan waktu, serta data dan penyajiannya dalam diagram gambar di kelas III C Tidak Paham Memberikan pembelajaran remedial dengan menekankan pada cara mengukur Panjang benda dengan menggunakan alat ukur baku Panjang seperti mistar, meteran , dll
R e f e r e n s i ▶ Materi video, buku saku dan informasi lebih lanjut: ▶ bersama hadapi korona.kemdikbud.go.id litbang.kemdikbud.go.id pusmenjar.kemdikbud.go.id ▶ Asesmen diagnosis matematika dan Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar kelas 1-6: Tes Cepat KIAT Guru (https://blogs.worldbank.org/id/ eastasiapacific/memahami-hasil-belajar-pemberdayaan-orang-tua- siswa- untuk-berpartisipasi-dalam) ▶ Asesmen diagnosis untuk Sekolah Dasar Kelas 1-3: PEMANTIK (Pengukuran Mandiri Numerasi dan Literasi PSPK) ( http://pspk. web.id/pemantik/pengukuran-mandiri-numerasi-dan-literasi-pspk- pemantik/)