MANAJEMEN
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Program Studi Manajemen Pendidikan Pascasarjana
Universitas PGRI Semarang
2
PERTANYAAN:
1.Apa yang dimaksud dengan
kurikulum?
2.Mengapa/ untuk apa kurikulum
perlu dikembangkan?
3.Apa yang menjadi dasar/ landasan
pengembangannya?
4.Bagaimana cara
mengembangkannya?
3
Menjelaskan pengertian Kurikulum
Menjelaskan hubungan antara Kurikulum dan pembelajaran
Menjelaskan konsep-konsep pengembangan Kurikulum
Menjelaskan model-model pengembangan Kurikulum
Kompetensi Umum
Menjelaskan hakikat dan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pengembangan
kurikulum
Kompetensi Khusus:
1.Pengertian Kurikulum
2.Jenis-jenis kurikulum
3.Pendekatan pengembanan kurikulum
4.Model-model pengembangan kurikulum
Pokok Bahasan
5
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana Pelajaran →
Dirinci dalam Rencana
Pelajaran Terurai
1964
Rencana
Pendidikan
Sekolah Dasar
1968
Kurikulum
Sekolah Dasar
1973
Kurikulum Proyek
Perintis Sekolah
Pembangunan
(PPSP)
1975
Kurikulum
Sekolah Dasar
1984
Kurikulum 1984
1994
Kurikulum 1994
1997
Revisi Kurikulum 1994
2004
Rintisan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
(KBK)
2006
Kurikulum
Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP)
1945 1965 20151955 1975 200519851995
2013
Kurikulum 2013
Kurikulum berasal dari kata curir (pelari) dan curere
(tempat berpacu) berarti jarak yang harus ditempuh
oleh seorang pelari.
Ketika diterapkan dalam pendidikan sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh siswa untuk memperoleh
ijazah.
Dalam arti luas, kurikulum tidak terbatas pada mata
pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar
baik di dalam kelas, luar kelas, dan luar sekolah.
Wujud nyata kurikulum adalah standar isi (mata pelajaran,
jam pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar), silabus
yang dibuat guru, RPP, buku pelajaran, dan referensi.
Pengertian Kurikulum
7
Semua yang diajarkan di institusi pendidikan
Sekumpulan mata pelajaran atau mata
kuliah yang diajarkan baik di sekolah
maupun di luar sekolah (yang diarahkan
oleh sekolah)
Sekumpulan mata kuliah
yang disusun secara resmi
dan sistematis yang
merupakan prasyarat untuk
sertifikasi
Mac Donald (1965)
Sistem Persekolahan Terbentuk 4 Subsistem:
Mengajar (Teaching)Mengajar (Teaching)
Kegiatan profesional guru
Belajar (Learning)Belajar (Learning)
Kegiatan yang dilakukan peserta didik sebagai
respon kegiatan mengajar guru
Pembelajaran (Intruction)Pembelajaran (Intruction)
Segala kegiatan interaksi belajar mengajar
Kurikulum (Curriculum)Kurikulum (Curriculum)
Rencana yang memberikan pedoman dalam proses
belajar mengajar
KONSEP KURIKULUM
Pandangan lama kurikulum :
Robert S.Zais: 1976,h:7
kumpulan mata pelajaran yang harus disampaikan guru atau
dipelajari oleh peserta didik
Sehingga
orang awam kalau ditanya tentang kurikulum akan diartikan
sebagai bidang studi / mata pelajaran atau isi pelajaran.
HILDA TABA (1962)
Kurikulum berkenaan dengan tujuan isi
dan metode yang lebih luas/umum.
Kurikulum sebagai pedoman
pelaksanaan pengajaran dan guru
mempunyai tugas untuk
menjabarkannya.
11
Kurikulum adalah segala hal yang diajarkan
(program, rencana, dan isi pelajaran)
Pembelajaran (instruction) adalah bagaimana
menyampaikan apa yang diajarkan itu (metode,
tindakan belajar mengajar, dan presentasi)
SERANGKAIAN
MATA KULIAH
SILABUS
PROGRAM
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
( GBPP - SAP )
PROSES EVALUASI
( ASSESSMENT )
PENCIPTAAN PROSES
PEMBELAJARAN
SUASANA
PEMBELAJARAN
DOKUMEN
( CURRICULUM PLAN )
KEGIATAN NYATA
( ACTUAL CURRICULUM )
•KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI ADALAH :
SEPERANGKAT RENCANA DAN PENGATURAN MENGENAI ISI
MAUPUN BAHAN KAJIAN DAN PELAJARAN SERTA CARA
PENYAMPAIAN DAN PENILAIANNYA YANG DIGUNAKAN
SEBAGAI PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN BELAJAR
MENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI.
Dimensi Kurikulum
IDE
RENCANA
TERTULIS
IMPLEMENTASI HASIL
H
i
d
d
e
n
C
u
r
r
i
u
l
u
m
P
o
t
e
n
t
i
a
l
C
u
r
r
i
c
u
l
u
m
Actual
Curriculum
Komponen Kurikulum
Proses Pengembangan Kurikulum
Merumuskan
Tujuan
Memilih Materi
Ajar
Menentukan
PBM
Menentukan
Alat Evaluasi
Standar Nasional Pendidikan
Kompetensi Lulusan
Permen 23/2006
Penilaian Pendidikan
Permen 20/2007
P
e
n
d
i
d
i
k
&
T
e
n
a
g
a
K
e
p
e
n
d
P
e
r
m
e
n
1
2
,
1
3
,
1
6
,
1
8
/
2
0
0
7
d
a
n
2
4
,
2
5
,
2
6
/
2
0
0
8
I
S
I
P
e
r
m
e
n
2
2
/
2
0
0
6
P
r
o
s
e
s
P
e
r
m
e
n
4
1
/
2
0
0
7
S
a
r
a
n
a
&
P
r
a
s
a
r
a
n
a
P
e
r
m
e
n
2
4
/
2
0
0
7
P
e
r
m
e
n
4
0
/
2
0
0
8
Pengelolaan (Permen 19 dan 49; 50/2007) dan
Pembiayaan (PP 48/2008; Permen 69/2009 )
S
a
t
u
a
n
P
e
n
d
i
d
i
k
a
n
S
a
t
u
a
n
P
e
n
d
i
d
i
k
a
n
Prinsip-prinsip / Asas-asas
Ralph Tyler (1949)
Asas Filosofis:
Disesuaikan dengan tujuan pendidikan ( filsafat
bangsa, masyarakat, sekolah dan guru )
Asas Psikologis:
Memperhitungkan peserta didik ( psikologi anak,
perkembangan anak, psikologi belajar, bagaimana
proses belajar peserta didik, perkembangan fisik,
mental, psikologis, emosional, sosial dan cara
belajar peserta didik)
Asas Sosiologis:
Disesuaikan dengan harapan / kebutuhan orang tua,
masyarakat, pemerintah, perkembangan & perubahannya,
kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa
pengetahuan, agama, ekonomi
Asas Organisatoris:
Mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran
yang akan disajikan.
Jenis-Jenis Kurikulum
Kurikulum Subjek Akademis
Praktis, mudah dan mudah digabung dengan
konsep lain.
Berorientasi masa lalu yang mengutamakan isi
pendidikan yang sesuai dengan bidang disiplinnya
para ahli.
Pengembang cukup menyusun dan
mengembangkan bahan sendiri dengan memilih
bahan materi yang dikembangkan ahli, kemudian
mengorganisasinya secara sistematis.
Guru harus menguasai semua pengetahuan dalam
kurikulum, juga dituntut menjadi model.
Karena kurikulum ini mengutamakan pengetahuan
maka pendidikan lebih bersifat Intelektual.
separated subject curriculum
YAITU
Materi atau konsep yang dipelajari dalam
suatu pelajaran terpisah dengan
pelajaran lainnya.
Corelated Curriculum
YAITU
Materi atau konsep yang dipelajari dalam
suatu pelajaran dikorelasikan dengan
pelajaran lainnya.
Unified atau Concentrated
Curriculum
YAITU
Bahan pelajaran tersusun dalam tema-
tema pelajaran tertentu yang
mencakup materi dari berbagai
pelajaran disiplin ilmu.
Integrated
Curriculum
YAITU
Bahan pelajaran yang sudah tidak nampak disiplin ilmunya, bahan
ajar diintegrasikan dalam suatu persoalan, kegiatan atau segi
kehidupan tertentu.
Problem Solving
Curriculum
YAITU
Berisi topik pemecahan masalah sosial yang dihadapi dalam
kehidupan dengan menggunakan pengetahuan dan
ketrampilan yang diperoleh dari barbagai mata pelajaran atau
disiplin ilmu.
Landasan Pengembangan
Kurikulum
Ralph Tyler (1949)
Filosofis:
Disesuaikan dengan tujuan pendidikan
( filsafat bangsa, masyarakat, sekolah dan guru )
Psikologis:
Memperhitungkan peserta didik ( psikologi anak,
perkembangan anak, psikologi belajar, bagaimana
proses belajar peserta didik, perkembangan fisik,
mental, psikologis, emosional, sosial dan cara
belajar peserta didik)
Sosiologis:
Disesuaikan dengan harapan / kebutuhan orang tua,
masyarakat, pemerintah, perkembangan & perubahannya,
kebudayaan manusia, hasil kerja manusia berupa
pengetahuan, agama, ekonomi
Organisatoris:
Mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran
yang akan disajikan.
Yuridis:
Pengembangan kurikulum berdasarkan aturan-aturan
hukum yang berlaku
Teknologis:
Pengembangan kurikulum berdasarkan/ disesuaikan
dengan perkembangan teknologi terkini.
fenomena anthrophos
dicakup dalam pengembangan manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian
mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
fenomena tekne
dicakup dalam penguasaan ilmu dan ketrampilan
untuk mencapai derajat keahlian berkarya.
fenomena oikos
dicakup dalam kemampuan untuk memahami
kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan
pilihan keahlian dalam berkarya.
fenomena etnos, dicakup dalam pembentukan
sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang
dalam berkarya menurut tingkat keahlian
berdasarkan ilmu dan keahlian yang dikuasai.
Lulusan Perguruan tinggi diharapkan mempunyai Lulusan Perguruan tinggi diharapkan mempunyai
kompetensi yang sesuai kebutuhankompetensi yang sesuai kebutuhan stakeholdersstakeholders
berupa :berupa :
•Kebutuhan kemasyarakatanKebutuhan kemasyarakatan (societal needs)(societal needs)
•Kebutuhan dunia kerjaKebutuhan dunia kerja (industrial needs)(industrial needs)
•Kebutuhan profesionalKebutuhan profesional (professional needs)(professional needs)
•Kebutuhan generasi masa depanKebutuhan generasi masa depan (aspek (aspek
scientific vision)scientific vision)
Dasar Pertama : Kurikulum yang
disarankan oleh The International Bureau of Education UNESCO
( The International Comission on Education for the 21 st Century )
EMPAT PILAR PENDIDIKAN
Learning to know
Learning to do
Learning to be
Learning to live together
Life long learning
Landasan Pengembangan Kurikulum
2013
Aspek
Filosofis
•Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat
•Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi
Aspek
Yuridis
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
•Perubahan metodologi pembelajaran
•Penataan kurikulum
INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
•Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional:
Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan
nilai-Nilai Budaya bangsa Untuk Membentuk Daya Saing Karakter Bangsa
Aspek
Konseptual
•Relevansi
•Model Kurikulum Berbasis Kompetensi
•Kurikulum lebih dari sekedar dokumen
•Proses pembelajaran
Aktivitas belajar
Output belajar
Outcome belajar
•Penilaian
Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi
Penjenjangan penilaian
34
Pendekatan adalah titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap sesuatu.
Pendekatan dalam pengembangan
kurikulum adalah sudut pandang para
ahli kurikulum terhadap pengembangan
kurikulum.
Pengertian Pendekatan
Pendekatan Pengembangan
Kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum
apakah yang sebaiknya digunakan di
Indonesia?
Pertanyaan
3. Model Pengembangan
Kurikulum
Model adalah abstraksi dunia nyata atau
representasi peristiwa kompleks atau sistem,
dalam bentuk naratif, matematis, grafis, serta
lambang-lambang lainnya.
Model pengembangan kurikulum adalah abstraksi
yang digunakan untuk mengembangkan suatu
kurikulum.
41
Permasalahan di Sekolah (klp
1)1.Sudah ada KTSP, tidak sesuai dengan
kebutuhan kita. Anak-anak harus mengikuti.
Ujian akhir harus diikuti, SKL ditentukan oleh
sekolah. Pengembangannya di mana? Peran
Pemerintah masih terlalu besar?
2.KTSP. Guru tidak disiapkan untuk
mengembangkan kurikulum, tapi suruh
membuat KTSP. Apa dan bagaimana yang telah
dilakukan para guru dalam mengembangkan
KTSP selama ini?
3.Tiap sekolah harus memiliki KTSP yang disusun
dengan stakeholder pendidikan. Masalahnya
tidak banyak masyarakat yang memiliki
perhatian terhadap pengembangan kurikulum.
Bagaimana?
1.Bagaimana mensiasati kurikulum yang sering
berubah? Benang merah antara kurikulum
sebelumnya dengan yang baru.
2.Kurikulum dari pemerintah, bersifat administratif
(hanya Silabus dan RPP, dan perangkat
pembelajaran lainnya), tapi implementasi/
pelaksanaannya di kelas banyak yang tidak sesuai
dengan perencanaan. Berikan argumentasi anda.
3.Penghapusan LPTK, saat ini diubah menjadi
Universitas. Input guru terlalu umum, tidak seperti
saat SPG. Teaching skills guru kurang. Bagaimana
menurut pendapat anda, dan berikan solusinya.
Permasalahan di Sekolah (klp
2)
43
Permasalahan di Sekolah
(klp 3)1.Anak, malas membaca. Karena kelihatannya terkontaminasi
dengan media elektronik. Maunya mendengarkan saja. Bila
membaca sulit untuk dapat membuat kesimpulan. Apakah
anda sependapat? Jelaskan argumentasi anda.
2.Sebaiknya kurikulum yang 3 bahasa (TK) itu seperti apa?
Terutama untuk bahasa mandarinnya. Apakah SD kelas 1
sudah dituntut Calistung?
3.Bagaimana menggunaan metode/ model pembelajaran
yang baik untuk melayani siswa yang memiliki berbagai
kemampuan?
4.Bagaimana teknis pendisiplinan siswa, anak yang tidak bisa
dikendalikan di kelas?
5.Pembelajaran masih teacher centered, belum child/ student
centered? Apakah benar seperti itu? Jelaskan pandangan
Anda.
1.Bagaimana peran parenting education? Orang tua
harus tahu perkembangan pembelajaran di sekolah.
Berikan ilustrasi yang terjadi selama ini.
2.Masalah Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran di
sekolah swasta di mana? Apakah yayasan terlalu
mengontrol sekolah? Atau sekolah diberi kewenangan
untuk membuat inovasi?
3.Bagaimana peran UPTD dan Dinas Pendidikan dalam
memfasilitasi pengembangan kurikulum?
4.Daya juang siswa di sekolah kurang (AQ kurang).
Bagimana meningkatkan AQ siswa agar mempunyai
daya juang dan kemandirian?
5.Muatan lokal apa yang bisa diberikan untuk hal
tersebut?
Permasalahan di Sekolah (klp
4)
45
Permasalahan di Sekolah (klp
5)
1.Anak menikmasi pembelajaran dengan IT, misal power
point, microflash, dan tayangan interaktif, tapi tidak
mengerti masalahnya. Bagimana sikap dan tindakan guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis ICT?
2.SD dengan guru mata pelajaran? Pernah dicoba sehingga
pemahaman terhadap materi lebih biak, tapi belum ada
figur guru yang tetap. Oleh karena itu dikembalikan ke
guru kelas. Terlebih dengan K13 pembelajaran menjadi
tematik integratif. Bagaimana padangan anda tentang hal
itu?
3.Lakukan analisis terhadap kelebihan dan kekurang K13.
Mengapa Kemdikbud menunda pemberlakuannya?
4.Jelaskan keuntungan dan kerugian penerapan K13. dan
bagimana seharusnya pemerintah dalam menerapkan
kurikulum baru?
Model Rapl W. Tyler
Tujuan Pendidikan yang Ingin Dicapai
Pemilihan Pengalaman Belajar untuk
Mencapai Tujuan
Pengorganisasian Pengalaman
Belajar
Evaluasi
Model Hilda Taba
Model Oliva
1.menetapkan dasar filsafat,
2.menganalisis kebutuhan masyarakat,
3.merumuskan tujuan umum kurikulum,
4.merumuskan tujuan khusus kurikulum,
5.mengorganisasikan rancangan implementasi kurikulum,
6.merumuskan tujuan umum pembelajaran,
7.merumuskan tujuan khusus pembelajaran,
8.menetapkan strategi pembelajaran,
9.menetapkan teknik penilaian,
10.mengimplementasikan strategi pembelajaran,
11.mengevalusi pembelajaran,
12.mengevaluasi kurikulum.
Prosedur Pengembangan Kurikulum:
1.merumuskan tujuan umum dan khusus,
2.memilih isi dan pengalaman belajar,
3.menetapkan evaluasi.
Lima Langkah Pengembangan Kurikulum:
1.membentuk tim,
2.evaluasi kurikulum yang sedang berjalan,
3.melakukan studi penjajagan kurikulum baru,
4.merumuskan alternative pengembangan kurikulum,
5.menyusun dan menulis kurikulum yang dikehendaki.
Model Beauchamp
Model Wheeler
Maksud, Tujuan,
Sasaran
Pemilihan
Pengalaman
Belajar
Pemilihan
Isi
Pengorganisasian
dan Integrasi
Pengalaman dan
Isi
Evaluasi
Model Audery dan Nicholls
Model Skillbeck
Analisis Situasi
Perumusan Tujuan
Pengembangan Program
Interpreasi dan
Implementasi
Monitoring, Umpan Balik,
dan Rekonstruksi
Jenis kurikulum yang diterapkan hingga
pertengahan tahun 2013 adalah separated subject
curriculum dimana kurikulum diwujudkan dalam
bentuk mata pelajaran.
Sejak pertengahan tahun 2013, jenis kurikulum
yang berlaku di Indonesia adalah integrated
curriculum dimana materi pelajaran diberikan
dengan tematik.
Jenis kurikulum yang cocok diterapkan di Indonesia
adalah kurikulum broad field curriculum.
Simpulan Jenis Kurikulum
Pendekatan pengembangan kurikulum yang sebaiknya
digunakan di Indonesia adalah pendekatan integrative dengan
beberapa alasan.
1.Wilayah yang luas dan jumlah penduduk Indonesia sangat
besar sehingga pengembangan kurikulum tidak bisa
ditetapkan dari atas.
2.Ada berbagai banyak variasi budaya yang berkembang di
masing-masing wilayah dan tidak bisa diabaikan dalam
pengembangan kurikulum sehingga ada hal-hal yang bisa
ditetapkan dari atas dan ada yang harus berasal dari bawah.
3.Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia tidak mengikuti
pendekatan sentralistis atau desentralistis, melainkan
perpaduan diantarannya.
Simpulan Pendekatan
Kurikulum
Simpulan Model Kurikulum Di
Indonesia
Analisis
Kebutuhan
Masyaraka
t
Evaluasi
Kurikulum
Saa Ini
Simpulan Langkah Implementasi
Kurikulum
Membentuk tim dan
alokasi anggaran
Melakukan uji coba
kurikulum
Memperbaiki kurikulum
berdasarkan hasil uji
coba
Implementasi
kurikulum pada seluruh
wilayah
Monitoring & Evaluasi
Melakukan evaluasi
terhadap kurikulum
Karakteristik manusia Indonesia yang
diharapkan: iman dan taqwa, peka, tanggung
jawab, serta mandiri.
Mengoptimalkan berbagai macam
kecerdasan.
Menguasai TIK dan bahasa untuk
menghadapi tantangan global.
Arah Kurikulum Masa Depan
Jenis kurikulum apa yang akan
diterapkan pada prodi?
Pendekatan pengembangan kurikulum
apa yang dipilih di Prodi?
Model pengembangan kurikulum apa
yang diterapkan di Prodi?
Refleksi Bersama
PENGEMBANGAN
KURIKULUM PENDIDIKAN
BERBASIS KOMPETENSI
MENGACU KKNI (Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia)
PADA PRINSIPNYA ADALAH MEMPERSIAPKAN
SESEORANG DENGAN KUALIFIKASI KESARJANAAN ,
YANG SIAP MENYESUAIKAN DIRI DENGAN PERUBAHAN
CEPAT YANG MUNGKIN DIHADAPINYA DALAM PROFESI
ATAU LAPANGAN KERJA YANG DIGELUTINYA.
BASIC SKILL GENERIC SKILL
TRANSFERABLE SKILL
STANDART KOMPETENSI STANDART KOMPETENSI
PROFESI / BID. KERJAPROFESI / BID. KERJA
G
E
N
E
R
I
C
S
K
I
L
L
(
T
R
A
N
S
F
E
R
A
B
L
E
S
K
I
L
L
) KOMPETENSI
UTAMA
KOMPETENSI
PENDUKUNG
KOMPETENSI
LAINNYA
PROGRAM
PENDIDIKAN
AKADEMIK
(S1)
IJASAH
STANDART
KOMPETENSI
JENIS
PEKERJAAN
ATAU
LAPANGAN
KEHIDUPAN
TERTENTU
LEMBAGA
PELATIHAN
LEMBAGA
SERTIFIKASI
TUGAS PERGURUAN TINGGI
TUGAS MASYARAKAT
PEMANGKU KEPENTINGAN
PROGRAM
PENDIDIKAN
VOKASI
B
A
S
I
C
S
K
I
L
L
(
A
P
L
I
C
A
B
L
E
S
K
I
L
L
)
IJASAH
KOMPETENSI
UTAMA
KOMPETENSI
PENDUKUNG
KOMPETENSI
LAINNYA
STANDART
KOMPETENSI
JENIS
PEKERJAAN
TERTENTU
ASOSIASI AHLI
LEMBAGA
SERTIFIKASI
SERTIFIKAT
KOMPETENSI
TUGAS PERGURUAN TINGGI TUGAS MASYARAKAT
PEMANGKU KEPENTINGAN
PENILAIAN OLEH
PERGURUAN TINGGI
SENDIRI
PENILAIAN DILAKUKAN
OLEH MASYARAKAT
PEMANGKU KEPENTINGAN
KOMPETENSI SESEORANG
UNTUK DAPAT MELAKUKAN
TINDAKAN CERDAS, PENUH
TANGGUNG JAWAB SEBAGAI
SYARAT UNTUK DIANGGAP
MAMPU OLEH MASYARAKAT
DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS-TUGAS DI BIDANG
PEKERJAAN TERTENTU
KEMAMPUAN
MINIMAL
PENGUASAAN
PENGETAHUAN,
KETRAMPILAN DAN
SIKAP SESUAI
SASARAN
KURIKULUM
PROGRAM STUDINYA
SK. MENDIKNAS RI NO. 232/U/2000 , TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM
PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
MAHASISWA
KELOMPOK
MATA KULIAH
KURIKULUM
INTI
KURIKULUM
INSTITUSIONAL
1. Kelompok Pengembangan
Kepribadian ( MPK )
40% - 80%
2. Kelompok Keilmuan dan
Ketrampilan ( MKK )
3. Kelompok Keahlian Berkarya
( MKB )
4. Kelompok Perilaku Berkarya
( MPB )
5. Kelompok Berkehidupan
Bermasyarakat ( MBB )
INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia.
INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb.
KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.
SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002.
TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI
ELEMEN KOMPETENSI
KURIKULUM
INTI
KURIKULUM
INSTITUSIONAL
Kompetensi
Utama
Kompetensi
Pendukung
Kompetensi
Lainnya
1. Landasan kepribadian.
40% - 80 % 20% - 40%0% - 30%
2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan.
3. Kemampuan berkarya.
4. Sikap dan perilaku dalam berkarya.
5. Pemahaman kaidah berkehidupan
bermasyarakat.
Kompetensi Utama
ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna
lulusan.
Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya
ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi
S2S2
S1S1
S3S3
Sekolah
Menengah
Umum
S2(T)
D I
D IV
D III
D II
S3(T)
Sekolah
Menengah
Kejuruan
11
22
33
44
55
77
88
99
66
11
22
33
44
55
77
88
99
66
PROGRAM PROGRAM
PENDIDIKAPENDIDIKA
N N
AKADEMIKAKADEMIK
S2S2
S3S3
S1S1
endrop3ai@ its.ac.id
IJASAHIJASAH
endrop3ai@ its.ac.id
PROGRAM PROGRAM
PENDIDIKAPENDIDIKA
N VOKASIN VOKASI
D ID I
D IID II
D IIID III
D IVD IVDokter
Apoteker
Akuntan
Arsitek
Pengacara
Notaris
Psikolog
NERS
PENDIDIKAN
PROFESI
JENIS PROGRAM PENDIDIKAN TINGGIJENIS PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI
PROFESI :
SERTIFIKAT
PROFESI (PII)
INDUSTRI :
FUNGSI JABATAN KERJA
PENDIDIKAN :
GELAR AKADEMIS
OTODIDAK :
PENGALAMAN
KEAHLIAN
KHUSUS
S
M
P
S
M
A
D1D2D3S1
PR
O
S2S3
99
U 88
M
D 77
M 66
55
44
33
22
11
OPERATOR ANALIS AHLI
Badan Badan
KualifikasKualifikas
i Nasional i Nasional
IndonesiaIndonesia
Capaian PembelajaranCapaian Pembelajaran
(learning outcomes)(learning outcomes): :
internasilisasi dan akumulasi
ilmu pengetahuan,
pengetahuan, pengetahuan
praktis,ketrampilan, afeksi, dan
kompetensikompetensi yang dicapai
melalui proses pendidikan yang
terstruktur dan mencakup suatu
bidang ilmu/keahlian tertentu
atau melalui pengalaman kerja.
Deskripsi Kualifikasi pada KKNI
merefleksikan capaian
pembelajaran (learning outcomes)
yang peroleh seseorang melalui
jalur
•pendidikan
•pelatihan
•pengalaman kerja
•pembelajaran mandiri
The share of Science, Knowledge,
Knowhow and Skills in each IQF level may
vary according to the national
qualification assessment established by
all concerned parties.
LEVEL 1LEVEL 1
•Mampu melaksanakan tugas sederhana, terbatas,
bersifat rutin, dengan menggunakan alat, aturan
dan proses yang telah ditetapkan, serta di bawah
bimbingan, pengawasan dan tanggung jawab
atasannya.
•Memiliki pengetahuan faktual.
•Bertanggung jawab atas pekerjaan sendiri dan tidak
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain
LEVEL 2LEVEL 2
•Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan
menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan
kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah
pengawasan langsung atasannya .
•Memiliki pengetahuan operasional dasar dan
pengetahuan faktual bidang kerja yang spesifik,
sehingga mampu memilih pemecahan yang
tersedia terhadap masalah yang lazim timbul.
•Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
LEVEL 3LEVEL 3
•Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan
informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja,
serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang
sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung.
•Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep
umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu
menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai.
•Mampu kerjasama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.
•Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
hasil kerja orang lain.
LEVEL 4LEVEL 4
•Mampu menyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik dengan
menganalisis informasi secara terbatas, memilih metode yang sesuai dari
beberapa pilihan yang baku, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan
kuantitas yang terukur.
•Menguasai beberapa prinsip dasar bidang keahlian tertentu dan mampu
menyelaraskan dengan permasalahan faktual di bidang kerjanya.
•Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi, menyusun laporan tertulis dalam
lingkup terbatas, dan memiliki inisiatif.
•Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain
LEVEL 5LEVEL 5
•Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitas yang terukur.
•Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
•Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
LEVEL 6 LEVEL 6
•Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
•Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
•Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok;
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
LEVEL 7 LEVEL 7
•Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya
di bawah tanggung jawabnya , dan mengevaluasi
secara komprehensif kerjanya dengan
memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis
organisasi.
•Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi,
dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan monodisipliner.
•Mampu melakukan riset dan mengambil
keputusan strategis dengan akuntabilitas dan
tanggung jawab penuh atas semua aspek yang
berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya.
LEVEL 8 LEVEL 8
•Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi,
dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau
praktek profesionalnya melalui riset, hingga
menghasilkan karya inovatif dan teruji.
•Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi,
dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan inter atau multidisipliner .
•Mampu mengelola riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta
mampu mendapat pengakuan nasional maupun
internasional.
LEVEL 9 LEVEL 9
•Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi,
dan atau seni baru di dalam bidang keilmuannya
atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga
menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji.
•Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi,
dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan inter, multi atau transdisipliner.
•Mampu mengelola, memimpin, dan
mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan
kemaslahatan umat manusia, serta mampu
mendapat pengakuan nasional maupun
internasional.