1. Materi sabila 35 Shalat sejak Dini fix.pptx

YulianaDewiRahmawati 7 views 16 slides Sep 07, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

Hikmah Perintah Sholat pada peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan implementasinya bagi pengajaran ssholat sejak dini bagi anak


Slide Content

Sabil @ edisi 35 HIKMAH ISRA ’ MI’RAJ AJARI ANAK SHoLAT SEJAK DINI BERS ama : YULIANA DEWI RAHMAWATI, ST, M.Si Sabtu 1 2 Maret 2022/ 8 Sya’ban 1443 H Present by : Bidang Pendidikan PD. Sa limah Kudus 2022

BIODATA NARASUMBER Nama : Yuliana Dewi Rahmawati, ST, M.Si T TL : Demak, 26 Desember 1974 A ddress : Dersalam , Gg. Rejo Mulyo , Rt.0 3 / Rw.0 3 Bae , Kudus 593 21 Telephon : 082 325631950 E-mail : yuderarh @gmail.com Pendidikan : S2 Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro Semarang Pekerjaan : - ASN pada Bappeda Kab. Kudus - Istri & Ibu Rumah Tangga dari 4 putra-putri Organisasi : - PD . Salimah Kab. Kudus - PD . Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kab. Kudus - Komite SDIT Al Islam Kudus

Isra ’ Mi’raj Rasulullah Muhammad SAW membuahkan hasil : Allah SWT memerintahkan hamba -Nya untuk shalat lima waktu . Shalat lima waktu menjadi wahyu paling istimewa di antara wahyu dari Allah SWT yang lainnya . Karena perintah shalat Allah SWT turunkan langsung pada beliau Rasulullah SAW tanpa perantara Malaikat Jibril . Maka momentum Isra mi’raj bisa diambil hikmah besar , bahwa keistimewaan ibadah shalat dibanding ibadah lainnya dibuktikan dengan adanya peristiwa besar diluar akal manusia . Sehingga dengan adanya peristiwa ini , bisa kita gunakan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas shalat keluarga kita termasuk anak-anak , dengan mengajari shalat sejak usia dini .

5 Cara Mengajari Anak Sholat Sejak Usia Dini Shalat merupakan ibadah yang paling utama , yang Allah perintahkan secara langsung agar kita menyuruh keluarga untuk menunaikannya , sebagaimana disampaikan pada surat Thaha ayat 132; “ Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya . Kami tidak meminta rezeki kepadamu , tetapi Kamilah yang memberi rezeki kepadamu . Dan akibat yang baik di akhirat adalah bagi orang yang bertakwa .” Secara tegas ayat tersebut memerintahkan keluarga untuk menegakkan shalat . Ini menggambarkan betapa shalat memegang peranan penting dalam membangun kehidupan berkeluarga , di samping shalat sendiri merupakan amalan yang sangat penting dibanding amal ibadah yang lain.

urgensi shalat Shalat adalah tiang agama. Fungsi tiang bagi sebuah bangunan adalah menjadi komponen yang sangat penting , menegakkan bangunan tersebut agar tidak mudah roboh . Dengan pemahaman ini , jika dalam sebuah keluarga ada anggota keluarga yang tidak menegakkan shoat, maka kemungkinan besarnya penegakkan nilai - nilai agama tersebut akan rapuh . Maka untuk memastikan agar sebuah keluarga bisa menegakkan nilai nilai agama, pastikan bahwa seluruh anggota keluarga menegakkan shalat dengan baik .

“ Dari sahabat Umar bin Abi Salamah radhiallahu ‘ anhu , ia mengisahkan : Dahulu ketika aku masih kecil dan menjadi anak tiri Rasulullah shallallahu ’ alaihi wa sallam , dan ( bila sedang makan ) tanganku ( aku ) julurkan ke segala sisi piring , maka Rasulullah shallallahu ’ alaihi wa sallam bersabda , ‘Hai nak , bacalah bismillah , dan makanlah dengan tangan kananmu , dan makanlah dari sisi yang terdekat darimu .’ Maka semenjak itu , itulah etikaku ketika aku makan .” ( Muttafaqun ‘ alaih ) → Hadist diatas menjelaskan tentang pentingnya pendidikan agama ( amalan-amalan baik yang bersifat wajib dan sunnah , serta adab-adab yang diajarkan oleh Rosulullah SAW) bagi anak-anak semenjak usia mereka masih dini . Kita tahu bahwa anak merupakan amanah yang diberikan oleh Allah SWT kepada para orang tua , sehingga sudah sepatutnyalah jika amanah tersebut selalu dijaga dengan sebaik-baiknya , salah satu caranya adalah dengan mendidik mereka dengan benar , khususnya masalah pendidikan agama termasuk mengajarkan mereka untuk melakukan shalat .

Kapankah seorang anak seharusnya mulai diajarkan untuk melaksanakan sholat ? Rasulullah SAW bersabda : مروا أولادكم بالصلاة و هم أبناء سبع سنين و اضربوهم عليها و هم أبناء عشر Artinya : “ Perintahlah anak-anakmu agar mendirikan shalat tatkala mereka telah berumur tujuh tahun , dan pukullah karenanya tatkala mereka telah berumur sepuluh tahun .” (HR. Abu Dawud dan Al- Hakim) Kesimpulanya adalah bahwa Rasulullah SAW dengan tegas telah mensyariatkan agar pendidikan sholat dimulai sejak usia dini , yaitu sebelum mereka mencapai usia baligh . Bahkan ketika anak-anak berusia tujuh tahun , mereka telah diperintahkan untuk menjalankan shalat .

Bagaimanakah Cara Yang Tepat Mengajarkan Anak-Anak Untuk Menjalankan Sholat ? Orangtua harus menjadi contoh agar anak mengikuti apa yang dilakukannya . Usia anak-anak merupakan masa dimana mereka sangat lekat dalam memperhatikan , mengamati serta meniru tingkah laku dan perilaku dari orang tuanya . Dan anak-anak adalah peniru yang sangat handal , tidak butuh waktu lama bagi seorang anak untuk meniru perilaku yang ia lihat . Jadi , untuk mengajarkan sholat sejak dini pada anak-anak kita , maka yang harus dilakukan orang tua adalah menjadi contoh atau teladan yang baik bagi anak-anaknya , dengan tetap konsisten menjaga kedisiplinan dalam menjalankan sholat . Orang tua harus menjadi contoh kedisiplinan dalam menjalankan Sholat

2. Orang tua harus menanamkan tentang arti penting sholat dalam kehidupannya Sejak usia anak-anak , seseorang harus ditanamkan tentang arti pentingnya sholat bagi kehidupannya , di mana shalat merupakan salah satu kewajiban bagi manusia . Shalat merupakan penghubung antara manusia dengan penciptanya , yaitu Allah SWT. Ketika manusia lalai dalam melakukan kewajiban tersebut , maka sudah pasti Allah SWT akan menenggelamkan orang tersebut dalan adzab di akhirat kelak . Akan tetapi jika manusia konsisten dalam menjalankan kewajiban tersebut , maka Allah SWT akan membalasnya dengan surga .

3. Mulai mengajak Anak untuk shalat Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ath - Thabari , Rasulullah SAW bersabda , yang artinya :   “ Apabila   seorang anak dapat membedakan mana kanan dan kiri , maka perintahkanlah dia untuk mengerjakan shalat .” Itu artinya , bahwa ketika seorang anak mulai bisa membedakan mana yang kanan dan mana yang kiri menandakan bahwa otak anak tersebut sudah cukup berkembang , dan saat itulah waktu yang tepat untuk mulai mengajarinya shalat , yaitu dengan mengajaknya shalat bersama-sama . Anak akan dengan mudah meniru setiap gerakan shalat dari ayah dan ibunya .

4. Mengajak anak-anak untuk sholat berjamaah di Masjid Langkah selanjutnya dalam mengajarkan anak shalat adalah dengan mengajaknya melaksanakan shalat berjama’ah di Masjid. Hal ini memiliki manfaat untuk mengajari anak bersosialisasi / membaur dengan masyarakat , terutama dengan sesama kaum muslimin .

5. Mendidik anak untuk melaksanakan Shalat wajib sesuai usia dan memberikan hukuman ketika ia lalai melaksanakan sholat Anak-anak sejak usia empat atau lima tahun sudah diajak orang tuanya melaksanakan shalat bersama-sama .  Anak pada usia ini masih sekedar ikut-ikutan , belum melakukannya secara baik , baik gerakan maupun bacaannya , dan anak-anak belum konsisten melaksanakannya . Setelah usia anak mencapai tujuh tahun perintah orang tua hendaknya secara tegas tidak seperti pada saat usia dibawah tujuh tahun .   Perintah shalat , berarti pula perintah mengajarkan cara shalat , karena tidak mungkin anak hanya diperintahkan shalat sementara dia belum bisa melakukannya . Dalam riwayat Al- Tirmidzi , Rasulullah SAW bersabda yang artinya : " Ajarkanlah shalat kepada anak-anak di umur tujuh tahun , dan pukullah mereka ketika meninggalkan shalat di umur sepuluh tahun ." (HR. at- Tirmidzi : 372) Hadits ini merupakan perintah mengajarkan sholat pada anak-anak tentang syarat-syarat , rukun-rukun dan beberapa sunah dalam shalat . Al- Alaqiy dalam syarah al-Jami' al- Shaghir mengatakan ; "Orang tua hendaknya mengajarkan apa yang dibutuhkan dalam shalat , seperti syarat dan rukunnya ."

Mengapa harus pada umur-umur tersebut ? Karena pada umur tujuh tahun , kemampuan akalnya mulai berkembang secara bertahap , sehingga pada usia itu anak-anak harus mulai diperintahkan untuk melaksanakan salah satu kewajiban sebagai seorang muslim , yaitu sholat . Rasulullah SAW telah menyampaikan bahwa usia mengajarkan anak belajar agama ( shalat ) ketika sudah tujuh tahun . " Karena pada usia inilah anak sudah mampu menerima perintah atau sudah paham menerima perintah yang disebut dengan istilah mumayyiz . Karena di usia ini kritis dan cerdas ," ( Dr H Abdul Majid Khon dalam bukunya " Hadist Tarbawi Hadist-Hadist Pendidikan “). Demikian juga pada usia ini , anak diperkirakan sudah mampu belajar shalat dengan baik , sudah mulai mengenal bacaan dan gerakan gerakan shalat dengan baik . Kalau pada usia sebelumnya anak hanya ikut-ikutan , pada usia ini sudah mulai mampu belajar shalat dengan baik . 

Sedangkan ketika anak-anak telah berusia sepuluh tahun , perkembangan akalnya telah mencapi tahap kesempurnaan . Di usia tersebut , mereka sudah mampu membedakan antara hal-hal yang bermanfaat dan hal-hal yang mengandung bahaya . Hal inilah yang diperlukan untuk memahamai arti pentingnya shalat sebagai sarana penghubung antara makhluk dan Penciptanya . menjalankan sholat akan membawa seseorang untuk lebih dekat dengan surga , sedangkan meninggalkannya akan membuat seseorang tertimpa adzab di akhirat kelak . Oleh karena itu ketika anak-anak mencapai usia tersebut maka ia diwajibkan untuk melaksanakan shalat , dan apabila mereka lalai dengan kewajiban tersebut , maka orang tua harus memperingatkannya dengan memberikan mereka hukuman . Hukuman yang diberikan orang tua kepada anaknya tidak boleh dilakukan dengan semena-mena dan sembarangan yang nantinya justru dapat membuat anak-anak tersebut cidera atau terluka . Selain itu , orang tua juga tidak boleh memukul bagian wajah , baik itu mulut , hidung , serta bagian wajah lainnya . Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: فاضربوهن ضربا غير مبرح رواه مسلم Artinya : “ Pukullah mereka dengan pukulan yang tidak keras ( tidak membikin patah tulang , atau luka , atau mengeluarkan darah , atau meninggalkan bekas ).” (HR. Muslim)

Semoga kita termasuk orang tua yang bertanggung jawab dan amanah dalam mendidik anak dan menjadi keluarga yang istiqomah menegakkan sholat sehingga selamat dunia akhirat . رَبِّ اجۡعَلۡنِىۡ مُقِيۡمَ الصَّلٰوةِ وَمِنۡ ذُرِّيَّتِىۡ‌ ۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ‏ Artinya : “ Ya Rabbku , jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat , ya Rabb kami , perkenankanlah doaku . ” (QS. Ibrahim: 40 ) Aamiin Yaa Rabbal ‘ Alamiin . Wallahu a’lam bisshowab .

Jazakumulloh khoiron katsiro