1. Menyiapkan Keluarga Sakinah 2025.pptx

MasduqiZakaria 1 views 14 slides Sep 19, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

keluarga sakinah


Slide Content

MENYIAPKAN KELUARGA SAKINAH Oleh : H. Masduqi Zakaia , S.Pd.I Tim fasilitator BIMWIN kankemenag Kota Batu @2025

ومِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ومِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُن Dan di antara tanda-tanda ( kebesaran )- Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri , agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya , dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang . Sungguh , pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda ( kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir ( QS.Arrum ayat 21)

GHODLDLUL BASHAR SPIRITUAL INTELEKTUAL BIOLOGIS

RELASI KELUARGA Kemaslahatan Keluarga Sakinah membangun relasi sinergis ( tabaduliyyah ) sebagai berikut: MARITAL: relasi antara suami dan istri (suami shalih dan istri shalihah) PARENTAL: relasi antara orangtua (shalih-shalihah) dan anak (dzurriyyah thayyibah) SOSIAL: antara keluarga dan keluarga besar, keluarga dengan masyarakat, keluarga dengan negara, dan keluarga dengan masyarakat dunia . ENVIRONMENTAL: antara keluarga dengan lingkungan hidup (alam).

JENJANG KEMASLAHATAN

Dımenası ılahı dan manusıawı perkawınan ( Khutbah Haji Wada ): فَاتَّقُوااللَّهَ فِي النِّسَاءِفَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانةِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِاللَّهِ ... Bertaqwalah kalian semua kepada Allah dalam memperlakukan para istri. Sesungguhnya kalian telah meminang mereka dengan amanah dari Allah dan menghalalkan farji mereka dengan kalimat Allah.” (HR. Muslim).

KAFA’AH وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ( تُنْكَحُ اَلْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ : لِمَالِهَا , وَلِحَسَبِهَا , وَلِجَمَالِهَا , وَلِدِينِهَا , فَاظْفَرْ بِذَاتِ اَلدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ مَعَ بَقِيَّةِ اَلسَّبْعَةِ Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama , engkau akan berbahagia ." Muttafaq Alaihi dan Imam Lima.  لَا تَنْكِحُوا النِّسَاءَ لِحُسْنِهِنَّ فَلَعَلَّهُ يُرْدِيهِنَّ ، وَلَا لِمَالِهِنَّ فَلَعَلَّهُ يُطْغِيهِنَّ ، وَانْكِحُوهُنَّ لِلدِّينِ ، وَلَأَمَةٌ سَوْدَاءُ خَرْقَاءُ ذَاتُ دِينٍ أَفْضَلُ “ Janganlah kalian menikahi perempuan karena cantiknya . Boleh jadi kecantikan tersebut akan membinasakannya . Jangan pula karena hartanya karena harta boleh jadi akan menyebabkannya melampaui batas . Menikahlah karena agama. Sungguh budak hitam yang cacat namun baik agamanya itu yang lebih baik ”(HR. Ibnu Majah ).

يَاأَي ُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian terdiri dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

KAFA’AH Standar kemuliaan manusia dan standar kafaah pasangan suami istri adalah sama : agama ( taqwa ) , tauhid dan kemaslahatan Standar kafaah : Tujuan perkawinan adalah ketentraman batin ( sakinah ) yang diperoleh melalui pergaulan suami -istri yang didasarkan pada mawaddah ( cinta-kasih yang memberi manfaat pada pihak yang mencintai ) dan rahmah ( cinta kasih yang memberi manfaat pada pihak yang dicintai ) ( qs . Ar-rum/30:21). Jadi ketentraman batin dalam keluarga mensyaratkan suami dan istri juga orangtua dan anak kelak sama-sama memiliki dan memelihara cinta-kasih membuat diri sendiri bahagia sekaligus membahagiakan lainnya.

EMPAT PILAR PERKAWINAN Suami dan isteri sama-sama meyakini bahwa dalam perkawinan keduanya adalah berpasangan (z awaj) . Pergaulan dalam perkawinan disebut sebagai zawaj (berpasangan) . Suami-istri itu laksana sepasang sayap yang bisa membuat seekor burung terbang tinggi untuk hidup dan mencari kehidupan. Keduanya penting, saling melengkapi, saling menopang, dan saling kerjasama. Dalam ungkapan al-qur’an, suami adalah pakaian bagi istri dan istri adalah pakaian bagi suami (qs. Al-baqarah/ 2:187), Suami dan istri sama-sama memegang teguh perkawinan sebagai janji yang kokoh ( mitsaqan ghalizhan) . Suami-istri sama-sama menghayati perkawinan sebagai ikatan yang kokoh (qs. An-nisa/ 4:21) agar bisa menyangga seluruh sendi-sendi kehidupan rumah tangga. Keduanya diwajibkan menjaga ikatan ini dengan segala upaya yang dimiliki. Tidak bisa yang satu menjaga dengan erat, sementara yang lainnya melemahkannya,

Suami dan istri saling memperlakukan pasangannya secara bermartabat ( mu’asyaroh bil-ma’ruf ) . Ikatan perkawinan harus dipelihara dengan cara saling memperlakukan pasangannya secara bermartabat (qs. An-nisa/ 4: 19). Seorang suami harus selalu berpikir, berupaya, dan melakukan segala yang terbaik untuk istri. Begitupun istri pada suami. Kata mu’syaroh bil ma’ruf ’ adalah bentuk kata kesalingan sehingga perilaku yang bermartabat harus bersifat timbal balik, yakni suami kepada istri dan istri kepada suami. Suami dan istri bersama-sama menyelesaikan masalah keluarga melalui musyawarah . Pengelolaan rumah tangga terutama jika menghadapi persoalan harus diselesaikan bersama (qs. Al-baqarah/ 2:23). Musyawarah adalah cara yang sehat untuk berkomunikasi, meminta masukan, menghormati pandangan pasangan, dan mengambil keputusan yang terbaik karena keduanya bisa saling ridlo satu sama lain.

Terima K asih
Tags