RANAH MACAM SENGKETA Sengketa Perkawinan Waris Wasiat Hibah Wakaf Zakat Infaq Shadaqah Ekonomi syari'ah Terjadi sengketa tidak tercapai musyawarah / perdamaian ke peradilan agama
Jika ada sengketa Hak Milik atau sengketa lain dalam perkara perdata Islam, khusus mengenai objek sengketa tsb harus diputus dahulu di Peradilan Umum . Misal : sengketa waris , yg sebelumnya pewaris punya tanah warisan sedang sengketa kepemilikan dg orla .
Apabila terjadi sengketa Hak Milik yang subjek hukumnya antara orang-orang Islam, objek sengketa tersebut diputus oleh Pengadilan Agama bersama-sama pokok perkara .
PTA berwenang mengadili perkara yg menjadi kewenangan PA dalam tingkat banding . PTA juga berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar PA di daerah hukumnya .
Ketua PA melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas hakim, panitera , sekretaris , dan juru sita . Ketua PTA melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di tingkat PA.
Dalam pengawasan , K etua PA dapat memberikan petunjuk , teguran , dan peringatan , yang dipandang perlu . Pengawasan tidak boleh mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara .
HUKUM ACARA PADA PERADILAN AGAMA Ps. 54 UU 7/89 Hukum Acara pada Peradilan Agama adalah Hukum Acara Perdata yang berlaku pada Peradilan Umum , kecuali yang telah diatur secara khusus dalam UU ini . Tiap pemeriksaan perkara di Pengadilan dimulai dgn permohonan atau gugatan dan pihak-pihak yang berperkara telah dipanggil scr. s ah .
Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa dan memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak atau kurang jelas , melainkan wajib memeriksa dan memutusnya . (Ps. 56 UU 7/89)
Peradilan dilakukan DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Tiap penetapan dan putusan dimulai dengan kalimat BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM diikuti dengan DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA . Peradilan dilakukan dengan sederhana , cepat , dan biaya ringan .
Pengadilan mengadili menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan orang. Pengadilan membantu para pencari keadilan dan berusaha mengatasi segala hambatan untuk tercapainya peradilan yang sederhana , cepat , dan biaya ringan . Ps. 58 UU 7/89
Hak-Hak Pihak Berperkara / Pencari Keadilan : ( Pasal 6 ayat 1 huruf c SK KMA-RI No. 144/KMA/SK/VIII/2007 ) Bantuan Hukum . Berhak perkaranya segera dimajukan ke P engadilan . Berhak segera diadili oleh Pengadilan . Berhak mengetahui apa yang disangkakan kepadanya dalam bahasa yang dimengerti .
Memberikan keterangan secara bebas . Mendapatkan bantuan juru bahasa . Memilih penasehat hukumnya sendiri dan menghubunginya . Menghubungi perwakilan negaranya ( utk WNA ). Menghubungi / menerima kunjungan dokter jika ditahan . Mengetahui ttg penahanan atas dirinya .
Menghubungi / menerima kunjungan keluarga untuk jaminan penangguhan penahanan . Menghubungi / menerima orang lain yang tidak berhubungan dg perkaranya utk kepentingan pekerjaan / keluarganya . Mengirim / menerima surat ke / dari Penasehat hukumnya atau keluarganya .
Menghubungi / menerima kunjungan rohaniawan . Berhak diadili dalam sidang yg terbuka untuk umum . Mengajukan saksi atau saksi ahli . Menerima atau menolak putusan . Banding atas putusan pengadilan .
Mencabut pernyataannya menerima atau menolak putusan dlm waktu yang ditentukan UU. Berhak mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan sesuai UU. Berhak menuntut ganti rugi dan rehabilitasi .
ALUR PROSES PERADILAN AGAMA Pendaftaran diberitahukan hari sidang paling lambat 3 hari sblm hari sidang Tahap Persidangan Putusan / Penetapan Upaya hukum ( verzet , banding, kasasi dan PK).
Ps. 59 UU 7/89 Sidang pemeriksaan Pengadilan terbuka untuk umum , kecuali apabila UU menentukan lain atau jika Hakim dengan alasan-alasan penting yang dicatat dalam berita acara sidang , memerintahkan bahwa pemeriksaan secara keseluruhan atau sebagian akan dilakukan dengan sidang tertutup . Tidak terpenuhinya ketentuan ayat (1) mengakibatkan seluruh pemeriksaan beserta penetapan atau putusannya batal menurut hukum . Rapat permusyawaratan Hakim bersifat rahasia .
Penetapan dan putusan Pengadilan hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum . Atas penetapan dan putusan PA, dapat dimintakan banding .
Dalam memeriksa dan memutus perkara , hakim harus bertanggung jawab atas penetapan dan putusan yang dibuatnya . Penetapan dan putusan harus memuat pertimbangan hukum hakim yang didasarkan pada alasan dan dasar hukum yang tepat dan benar .
Ps. 62 UU 7/89 Segala penetapan dan putusan Pengadilan , selain harus memuat alasan dan dasar-dasarnya juga harus memuat pasal-pasal tertentu dari peraturan-peraturan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili . Tiap penetapan dan putusan Pengadilan ditandatangani oleh Ketua dan Hakim yang memutus serta Panitera yang ikut bersidang pada waktu penetapan dan putusan itu diucapkan . Berita Acara tentang pemeriksaan ditandatangani oleh Ketua dan Panitera yang bersidang .
Atas penetapan dan putusan Pengadilan Tinggi Agama dapat dimintakan kasasi ke MA. Penetapan dan putusan Pengadilan yang dimintakan banding atau kasasi , pelaksanaannya ditunda demi hukum , kecuali apabila dalam amarnya menyatakan penetapan atau putusan tersebut dapat dijalankan lebih dahulu meskipun ada perlawanan , banding, atau kasasi . (Ps. 64 UU 7/89)
Pengadilan wajib memberikan akses kpd masyarakat utk memperoleh informasi yg berkaitan dengan putusan dan biaya perkara persidangan . Pengadilan wajib menyampaikan salinan putusan kepada para pihak dalam jangka waktu paling lambat 14 hari kerja sejak putusan diucapkan . Jika tidak ketua pengadilan dikenai sanksi .