(11) BEA MATERAI.bea materai dengan tarif

bmn

1. BEA METERAIBEA METERAI

2. PengertianPengertian
Bea Meterai adalah pajak atas dokumenBea Meterai adalah pajak atas dokumen
Dokumen adalah kertas yang berisikan Dokumen adalah kertas yang berisikan
tulisan yang mengandung arti dan tulisan yang mengandung arti dan
maksud tentang perbuatan, keadaan, maksud tentang perbuatan, keadaan,
atau pernyataan bagi seseorang dan atau atau pernyataan bagi seseorang dan atau
pihak-pihak yang berkepentingan.pihak-pihak yang berkepentingan.

3. Tarif Bea Meterai Rp 6.000,00Tarif Bea Meterai Rp 6.000,00
a.a.Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang Surat perjanjian dan surat-surat lainnya yang
dibuat dengan tujuan digunakan sebagai alat dibuat dengan tujuan digunakan sebagai alat
pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau
keadaan yang bersifat perdata.keadaan yang bersifat perdata.
b.b.Akta-akta notaris termasuk salinannyaAkta-akta notaris termasuk salinannya
c.c.Akta-akta yang dibuat oleh PPAT termasuk Akta-akta yang dibuat oleh PPAT termasuk
rangkapnyarangkapnya
d.d.Surat yang memuat jumlahSurat yang memuat jumlah
e.e.Surat-surat berharga seperti:wesel, promes dan Surat-surat berharga seperti:wesel, promes dan
aksepaksep
f.f.Efek dengan nama dan dalam bentuk apapunEfek dengan nama dan dalam bentuk apapun
Dari d, e, f di atas harus mempunyai harga Dari d, e, f di atas harus mempunyai harga
nominal lebih dari Rp 1.000.000,00 nominal lebih dari Rp 1.000.000,00

4. g. Dokumen-dokumen yang akan g. Dokumen-dokumen yang akan
digunakan sebagai alat pembuktian digunakan sebagai alat pembuktian
dimuka pengadilan:dimuka pengadilan:
a.Surat-surat biasa dan surat-surat a.Surat-surat biasa dan surat-surat
kerumahtanggaankerumahtanggaan
b.Surat-surat yang semula tidak b.Surat-surat yang semula tidak
dikenakan bea meterai berdasarkan dikenakan bea meterai berdasarkan
tujuannyatujuannya

5. Tarif Bea Meterai Rp 3.000,00Tarif Bea Meterai Rp 3.000,00
a.a.Surat yang memuat jumlah uangSurat yang memuat jumlah uang
b.b.Surat-surat berharga seperti: wesel, promes Surat-surat berharga seperti: wesel, promes
aksepaksep
c.c.Efek dengan nama dan dalam bentuk apapunEfek dengan nama dan dalam bentuk apapun
Dari a, b, c di atas mempunyai harga nominal Dari a, b, c di atas mempunyai harga nominal
lebih dari Rp 250.000,00 tetapi kurang dari Rp lebih dari Rp 250.000,00 tetapi kurang dari Rp
1.000.000,001.000.000,00
d.d.Cek dan Bilyet giro dengan harga nominal Cek dan Bilyet giro dengan harga nominal
berapapunberapapun

6. Pihak dan Penanggung Terutang Pihak dan Penanggung Terutang
Bea MeteraiBea Meterai
Pihak yang mendapat manfaat dari Pihak yang mendapat manfaat dari
dokumen, kecuali pihak atau pihak-pihak dokumen, kecuali pihak atau pihak-pihak
yang bersangkutan menentukan lain. yang bersangkutan menentukan lain.
Penanggung Bea Meterai adalah Subjek Penanggung Bea Meterai adalah Subjek
Bea meterai Bea meterai

7. Saat Terutang Bea meterai Saat Terutang Bea meterai
Ditentukan dalam hal :Ditentukan dalam hal :
Dokuman yang dibuat oleh satu pihakDokuman yang dibuat oleh satu pihak
Dokumen yang dibuat lebih oleh satu Dokumen yang dibuat lebih oleh satu
pihakpihak
Dokumen yang dibuat di Luar negeriDokumen yang dibuat di Luar negeri

8. Bentuk, Ukuran, dan Bentuk, Ukuran, dan
WarnaWarna
Bentuk, ukuran, dan warna meterai tempel, Bentuk, ukuran, dan warna meterai tempel,
dan kertas meterai demikian pula dan kertas meterai demikian pula
percetakan, pengurusan, penjualan serta percetakan, pengurusan, penjualan serta
penelitian keabsahannya ditetapkan oleh penelitian keabsahannya ditetapkan oleh
Menteri Keuangan.Menteri Keuangan.

9. Pengadaan, Pengelolaan, dan Pengadaan, Pengelolaan, dan
Penjualan Benda MeteraiPenjualan Benda Meterai
a.a.PencetakanPencetakan
Pencetakan dalam rangka pengadaan benda Pencetakan dalam rangka pengadaan benda
meterai dilaksanakan oleh perusahaan meterai dilaksanakan oleh perusahaan
umum percetakan uang republik Indonesiaumum percetakan uang republik Indonesia
b.b.PengelolaanPengelolaan
Pengelolaan dan penjualan benda meterai Pengelolaan dan penjualan benda meterai
dilaksanakan oleh PT. Pos Indonesia dan dilaksanakan oleh PT. Pos Indonesia dan
atau badan usaha lain yang ditunjuk. Hasil atau badan usaha lain yang ditunjuk. Hasil
penjualan dan persediaan benda meterai penjualan dan persediaan benda meterai
dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pajakdilaporkan kepada Direktur Jenderal Pajak

10. c.c.Provisi Penjualan benda MeteraiProvisi Penjualan benda Meterai
Provisi penjualan benda meterai adalah Provisi penjualan benda meterai adalah
provisi yang digunakan untuk penjualan provisi yang digunakan untuk penjualan
benda meterai, desain tahun 2000 opur benda meterai, desain tahun 2000 opur
Rp 3.000,00 dan Rp 6.000,00. Besarnya Rp 3.000,00 dan Rp 6.000,00. Besarnya
provisi penjualan benda meterai adalah provisi penjualan benda meterai adalah
Rp 110 per lembar atau keping.Rp 110 per lembar atau keping.
d.d.Meterai Pengawasan Pengelolaan dan Meterai Pengawasan Pengelolaan dan
Penjualan Benda Penjualan Benda
Dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak Dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak
(KPP)(KPP)

11. Cara Pelunasan benda Cara Pelunasan benda
MeteraiMeterai
Dengan menggunakan benda meterai Dengan menggunakan benda meterai
yang terdiri dari Meterai tempel dan yang terdiri dari Meterai tempel dan
kertas meteraikertas meterai
Dengan cara lain yang ditetapkan oleh Dengan cara lain yang ditetapkan oleh
Menteri KeuanganMenteri Keuangan

12. Cara Pelunasan
Benda Meterai
Biasa Pemeteraian
kemudian
Benda Meterai Cara Lain
Oleh wajib
biasa
Oleh Pejabat
Pos
Harus seijin
Menteri
Keuangan
Mesin Teraan
Meterai
Alat Lain

13. Cara Penggunaan Benda Cara Penggunaan Benda
MeteraiMeterai
Meterai tempel harus direkatkan seluruhnya dengan Meterai tempel harus direkatkan seluruhnya dengan
utuh dan tidak rusak atas dokumen yang dikenakan utuh dan tidak rusak atas dokumen yang dikenakan
Bea Meterai, direkatkan di tempat dimana tanda Bea Meterai, direkatkan di tempat dimana tanda
tangan akan di bubuhkan, pembubuhan tandatangan tangan akan di bubuhkan, pembubuhan tandatangan
disertai dengan menggunakan tinta atau yang disertai dengan menggunakan tinta atau yang
sejenisnya, dan jika digunkan lebih dari satu meterai sejenisnya, dan jika digunkan lebih dari satu meterai
tempel tandatangan harus dibubuhkan sebagian tempel tandatangan harus dibubuhkan sebagian
diatas semua meterai tempel dan sebagian diatas diatas semua meterai tempel dan sebagian diatas
kertas dokumen.kertas dokumen.
Kertas meterai yaitu dokumen ditulis diatas Kertas Kertas meterai yaitu dokumen ditulis diatas Kertas
meterai dan kertas meterai yang sudah digunakan, meterai dan kertas meterai yang sudah digunakan,
tidak boleh digunakan lagi.tidak boleh digunakan lagi.

14. Pemeteraian KemudianPemeteraian Kemudian
Pemeteraian kemudian adalah suatu cara pelunasan bea Pemeteraian kemudian adalah suatu cara pelunasan bea
meterai yang dilakukan oleh Pejabat Pos atas permintaan meterai yang dilakukan oleh Pejabat Pos atas permintaan
pemegang dokumen yang bea meterainya belum dilunasi pemegang dokumen yang bea meterainya belum dilunasi
sebagaimana mestinya.sebagaimana mestinya.
Pemeteraian kemudian dilakukan atas:Pemeteraian kemudian dilakukan atas:
a. Dokumen yang semula tidak terutang bea meterai a. Dokumen yang semula tidak terutang bea meterai
namun akan digunakan sebagai alat pembuktian namun akan digunakan sebagai alat pembuktian dimuka dimuka
PengadilanPengadilan
b. Dokumen yang bea meterainya tidak atau kurang b. Dokumen yang bea meterainya tidak atau kurang
dilunasi sebagaimana mestinyadilunasi sebagaimana mestinya
c. Dokumen yang dibuat di Luar Negeri yang akan c. Dokumen yang dibuat di Luar Negeri yang akan
digunakan di Indonesiadigunakan di Indonesia

15. Pemeteraian Kemudian
Tanpa Denda Berikut Denda
(200%)
1. 1. Dokumen yang dibuat di Luar Dokumen yang dibuat di Luar
Negeri sebelum digunakan di Negeri sebelum digunakan di
Indonesia..Indonesia..
1. Semula dokumen yang dikenakan 1. Semula dokumen yang dikenakan
meterai tetapi dokumen tersebut meterai tetapi dokumen tersebut
tidak atau kurang dibayar bea tidak atau kurang dibayar bea
meterainya. Kecuali dokumen yang meterainya. Kecuali dokumen yang
akan dipergunakan sebagai alat akan dipergunakan sebagai alat
pembuktian dimuka Pengadilan.pembuktian dimuka Pengadilan.
2. Surat-surat biasa dan surat-surat 2. Surat-surat biasa dan surat-surat
kerumahtanggaan sebagai alat bikti kerumahtanggaan sebagai alat bikti
di Pengadilan.di Pengadilan.
2. 2. Dokumen yang dibuat di Luar Dokumen yang dibuat di Luar
Negeri, yang bea meterainya Negeri, yang bea meterainya
dilunasi sesudah dokumen tersebut dilunasi sesudah dokumen tersebut
digunakan di Indonesia.digunakan di Indonesia.
3. Dokumen yang semula tidak 3. Dokumen yang semula tidak
dikenekan bea meterai berdasarkan dikenekan bea meterai berdasarkan
tujuannya, kemudian berubah tujuannya, kemudian berubah
tujuan atau dipergunakan oleh tujuan atau dipergunakan oleh
orang lain (sebagai alat bukti di orang lain (sebagai alat bukti di
Pengadilan).Pengadilan).

16. DaluwarsaDaluwarsa
Bea MeteraiBea Meterai
Kewajiban pemenuhan Bea meterai dan Kewajiban pemenuhan Bea meterai dan
denda administrasi yang terhutang menurut denda administrasi yang terhutang menurut
ketentuan pasal 12 UU No.13 Th 1985 ketentuan pasal 12 UU No.13 Th 1985
kedaluwarsa setelah melampoi waktu lima kedaluwarsa setelah melampoi waktu lima
tahun, terhitung sejak tanggal dokumen tahun, terhitung sejak tanggal dokumen
tersebut dibuat.tersebut dibuat.

17. Contoh DaluwarsaContoh Daluwarsa
Sebuah kuitansi yang menyebutkan nilai uang Sebuah kuitansi yang menyebutkan nilai uang
sebesar Rp 20.000.000 yang dibuat tanggal sebesar Rp 20.000.000 yang dibuat tanggal
2 Mei 2002 tidak dibubuhi meterai 2 Mei 2002 tidak dibubuhi meterai
sebagaimana mestinya. Dokumen berupa sebagaimana mestinya. Dokumen berupa
kuitansi tersebut tidak lagi terutang bea kuitansi tersebut tidak lagi terutang bea
meterai setelah tanggal 2 Mei 2007.meterai setelah tanggal 2 Mei 2007.