ASPEK PROSEDURAL SISTEM MANUFAKTUR: PU LL SYSTEM – CONWIP Pengantar Sistem Manufaktur – IND 1223 B. Laks ito Purnomo, S.T.,M.Sc
Tujuan Pembelajaran Mengingat kembali prinsip pull system Menjelaskan pengertian CONWIP Membedakan prinsip CONWIP dengan Kanban Menggunakan instrumen analisis Pull System – CONWIP: MVA 2
[1] Pengertian CONWIP CONWIP = CON stan W ork I n P rocess Prinsipnya sama dengan Kanban (single card systems) sebagai global information flow (lini produksi) dan sinyal otorisasi Menggunakan schedule dan T-kanban Penerapan prinsip push system dan pull system atau kombinasi push dan pull system Antisipasi future demand push system dengan backlog list Respon present demand pull system Dapat menjaga WIP pada level yang tetap (= kapasitas buffer dan prosesor) 4
Pengertian CONWIP Menggunakan backlog list sebagai otorisasi urutan nomor part yang akan diproses Kartu berhubungan dengan semua part yang diproses pada lini produksi, bukan part individu seperti pada Sistem Kanban Job diproses secara push diantara rangkaian stasiun kerja dengan otorisasi kartu dimulai dari awal lini produksi 5
Asumsi Dalam WIP Lini produksi berupa single routing sepanjang aliran semua part atau material Job identik sehingga WIP dapat diukur dalam unit misal jumlah job atau parts dalam lini produksi 6
[2] Mekanisme CONWIP Raw Material 1 2 n Finished Goods Customer Backlog List Order Release Orders Pull Push Material Flow Information Flow 7
Mekanisme CONWIP Keterangan: = prosesor = buffer = aliran produksi = aliran informasi 8
[3] Instrumen Analisis CONWIP : Penentuan WIP Little’s Law Note : Pelajari Factory Physics by Hoop Spearman hal 349 s.d. 354 9
Model WIP: Penentuan WIP m = jumlah prosesor (stasiun kerja, mesin dsb.) n = jumlah kartu (kontainer, WIP) t i = processing time pada prosesor i, i = 1, 2, …m t BN = processing time pada prosesor bottleneck (= max i=1,m t i ) Asumsi Model : Demand tidak terbatas Processing time fixed Yang diproses adalah single item 10
Model WIP: Evaluasi WIP (Mean Value Analysis – MVA) Tetapkan E[N i (0)] = 0, i =1, 2, …, m Untuk l = 1, 2, …, n hitunglah: [Little’s Law] Stop 11
Notasi Rumus i = index prosesor (i = 1,2, …, m) l = nomor kontainer (l = 1, 2, …, n) N i (l) = jumlah kontainer pada prosesor i sebagai fungsi dari l W(l) = throughput sistem sebagai fungsi dari l (0<W(l)<1) F i (l) = flowtime (cycle time) pada prosesor i sebagai fungsi dari l i = rata-rata laju proses pada prosesor i = 1/t i Note: N i (l) dan F i (l) merupakan variabel random/acak 12
Ilustrasi MVA Suatu shop floor menggunakan CONWIP controlled assembly line untuk produksi Toy Train dengan 5 stasiun kerja. Proses sekuensial dengan kedatangan toy train pada suatu waktu dengan mekanisme conveyor. Ekspektasi waktu operasi diukur dengan laju produksi pada setiap stasiun kerja adalah: i = 1 unit per menit i =1.3 unit per menit (i = 2, 3, 4, 5) Waktu transportasi diabaikan. Lakukan analisis dan evaluasi performansi (MVA) untuk sistem manufaktur ini! 13
Jawab Stasiun 1 merupakan stasiun bottleneck. Mengapa ? 16
Rangkuman CONWIP menggunakan mekanisme sistem push dan pull bersamaan Sinyal otorisasi berupa aliran informasi menggunakan kartu atau kanban berlaku secara global atau untuk keseluruhan part/order yang dikerjakan dalam satu aliran produksi Jumlah kanban/kontainer maksimum menentukan tingkat WIP dalam rangkaian aliran produksi Jumlah kanban ditentukan oleh waktu operasi terlama atau laju produksi paling lambat yang merupakan stasiun kerja bottleneck Tingkat WIP dapat dievaluasi dengan menggunakan Mean Value Analysis (MVA) dengan dasar Little’s Law 17
Pertanyaan, Komentar, Tanggapan???
Tutorial: Latihan Jawablah soal-soal pada referensi: Sipper and Bulfin (1997); pp 569, problem nomor 10.38 to 10.47 19
T utorial 1 Suatu lantai produksi menggunakan pengendalian lini perakitan CONWIP untuk memproduksi t oy car dengan 4 stasiun kerja. Operasi proses produksi berurutan dengan kedatangan satu toy car dengan konveyor. Ekspektasi laju p rodu ksi masing-masing stasiun kerja adalah: 1 = 1 .5 unit per menit 2,4 = 1 .0 unit per menit 3,5 = 1 .2 unit per menit Waktu transportasi diabaikan Evaluasi performansi dengan Algoritma MVA sistem manufaktur ini! [per jumlah container nilai [5]] 20
Tutorial 2 “PT Tetap Ada” menggunakan CONWIP dalam pengendalian produksinya untuk produksi komponen asesoris AC. Terdapat 8 stasiun kerja serial dengan mekanisme material handling AGV. Ekspektasi laju produksi pada setiap stasiun kerja adalah (unit/menit) Waktu transportasi diabaikan. Stasiun Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 Laju Produksi 12 8 4 16 15 10 11 6 22
Tutorial 2 Tentukan stasiun kerja bottleneck dan sebutkan alasannya dan buktinya [3] Jika permintaan (demand) tetap, hitunglah jumlah kanban minimumnya [4] Analisis MVA evaluasi WIP sampai dengan 10 nomor kontainer pada masing-masing variabel berikut: F i (l) [7] N i (l) [7] W(l) [7] Grafik Evaluasi Performansi [4] 23
Tutorial 3 Sistem manufaktur flowshop menghasilkan produk AB4716 dengan empat operasi seperti dideskripsikan pada Peta Proses Operasi berikut beserta dengan waktu operasi (menit/unit) setiap stasiun kerjanya. Sistem akan dikendalikan dengan prosedur CONWIP untuk menjaga tingkat inventori WIP sistem. Total output sistem tersebut 360 unit per jam waktu produksi O-1 Cutting O-2 Deburring O-3 Shaping O- 4 Welding AB4716 5 ’ 7’ 9’ 3.5’ Circ.Saw Planner Mill Spot Weld 25
Tutorial 3 Hitunglah waktu siklus (cycle time) dan waktu alir (flow time) sistem flow shop tersebut [3] Hitunglah laju produksi masing-masing stasiun kerja dan t entukan stasiun kerja bottleneck dan sebutkan alasan beserta buktinya [ 4 ] Jika permintaan (demand) produksi tetap, hitunglah jumlah kanban minimumnya [4] Dengan Little’s Law, hitunglah tingkat WIP system [4] Analisis MVA evaluasi WIP sampai dengan 10 nomor kontainer pada masing-masing variabel berikut: F i (l) [7] N i (l) [7] W(l) [7] Grafik Evaluasi Performansi [4] 26