Skenario
Pria 37 tahun dibawa ke UGD karena perut membesar, nyeri serta sesak napas. Lengan dan tungkainya
kurus dan kecil. Pasien senang mengkonsumsi alkohol, narkoba suntik, sejak remaja sampai 5 tahun yang
lalu saat diketahui terkena penyakit hati kronis dan hasil USG , medical check up dengan seromarker anti
HCV (+) reaktif tinggi.
Pada PF didapatkan KU: lemah, compos mentis, 38,5 derajat suhu tubuh, HR 96x/menit, RR 28x/menit,
konjungtiva pucat, sklera ikterik, jantung batas normal, paru ronki basah halus tak nyaring di kedua paru
tengah dengan batas redup paru meninggi. Pada abdomen tak terdengar spider nevi maupun capput
medussae, abdomen distensi dengan hepar/lien sulit dinilai dan tes undulasi (+). Ekstremitas didapatkan
edema ringan tanpa palmar eritema.
Pada pemeriksaan thorax rontgen sudut costofrenicus menghilang bilateral. Lab Hb=9, netrofil 82%,
LED=35 mm/jam, ureum 90mg/dl, kreatinin 5,5mg/dl, albumin 2,1g/dl, globulin 5,6g/dl, SGPT 85mg/dl.
Analisis peritoneum didapatkan eksudat dengan sitologi cairan tidak didapatkan tanda malignancy
maupun sel datia langhans. USG abdomen hati mengecil dan permukaan tak rata, splenomegali dan asites
kompleks. Penyebab tersering cairan peritoneum eksudat pada pasien diatas adalah