14. Kukiah Pakar Biosafety & Biosecuritypdf

MoraSidauruk 5 views 57 slides Sep 25, 2025
Slide 1
Slide 1 of 57
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57

About This Presentation

medicine


Slide Content

Laboratory
Management:
Biosafety & Biosecurity
Evy Suryani Arodes, S.Pd, M.Biomed
Dept Microbiology, Faculty of Medicine, UKI

Pendahuluan
•Laboratorium: ruangatautempatdilakukannya
percobaanataupenelitian→Diagnosis penyakit, analisis
sampelmanusia/hewan, studiepidemiologi, penelitianilmiah,
dan pengembanganfarmasi
•Dibutuhkanmanajemen, standar, danperilakuyang sesuai
di labaratorium →keamanandankeselamatankerja,
ketepatanhasilpemeriksaan

LaboratoryManagement
•Manajemenlaboratorium(laboratory management) adalahusahauntuk
mengelolalaboratorium
•Pengelolaanlaboratoriumakanberjalandenganlebihefektifbilamana
dalamstrukturorganisasilaboratoriumdidukungolehBoard of
Management yang berfungsisebagaipengarahdanpenasehat.
•Board of Management terdiriataspara senior/profesoryang mempunyai
kompetensidengankegiatanlaboratoriumyang bersangkutan.

Perangkat Manajemen Lab
❑Tata ruang
❑Alat yang baik dan terkalibrasi
❑Infrastruktur
❑Administrasilaboratorium
❑Organisasilaboratorium
❑Fasilitaspendanaan
❑Inventarisasidankeamanan
❑Pengamananlaboratorium
❑Disiplinyang tinggi
❑KeterampilanSDM
❑Peraturandasar
❑Penangananmasalahumum
❑Jenis-jenispekerjaan.

StandarKeamanan(safety)
•Lab Mikrobiologi→lingkungankerjayang dapatmenimbulkaninfeksi
penyakitmenular→membutuhkanstandarkeamanan(biosafety)
•Standar keamanan terkait dengan penanganan mikroorganisme menular
dan bahan biologis berbahaya
•Agen infeksiusterdapatdalam penelitian publik dan swasta, kesehatan
masyarakat, laboratorium klinis dan diagnostik, dan fasilitas perawatan
hewan
•Pekerja harus memahami kondisi containment tempat agen infeksius
ditangani

Biosafety
•Menurut buku keamanan laboratorium yang diterbitkan oleh PRVKP-UI (Pusat
Riset Virus dan Kanker Patobiologi –Universitas Indonesia), biosafety adalah
penerapan pengetahuan, teknik, dan peralatan untuk melindungi personil
laboratorium, laboratorium, dan lingkungan dari paparan agen yang berpotensi
menyebarkan penyakit.
•→memerlukan tempat kerja khusus (containment) untuk mencegah agen
biologis berbahaya (biohazard) tidak keluar dari lingkungan kerja dan mencegah
risiko paparan patogen terhadap personil di laboratorium, orang di luar
laboratorium, juga lingkungan laboratorium.

PrinsipBiosafety
•Prinsipbiosafety : penahanan(containment) danpenilaianresiko(risk
assessment)
•Containment : prosedurpraktek mikrobiologi, peralatan , dan fasilitas
yang melindungi pekerja laboratorium, lingkungan, dan masyarakat dari
paparan mikroorganisme menular yang ditangani dan disimpan di
laboratorium.
•Penilaianresiko: proses pemilihan yang tepat dari praktek mikrobiologi,
peralatan , dan perlindungan fasilitas yang dapat mencegah infeksi
laboratorium

Containment
•Biosafety →penahanan(containment)agen biologis yang berpotensi
membahayakan .
•Containment →metode yang aman, fasilitas dan peralatankeselamatanuntuk
mengelola bahan menular
•Tujuan →mengurangi atau menghilangkan paparan pekerja laboratorium ,
orang lain , dan lingkungan luar dariagen yang berpotensi berbahaya.
•Penggunaan vaksin dapatdipertimbangkan.
•Membutuhkanpenilaianresikosetiappekerjaanyang dilakukanterhadapagen
tertentu.

1.Primary containment
Melindungipekerjadanlingkunganlab dariageninfeksius
denganprosedurpraktekyang tepatdanketersediaanperalatan
keselamatan
2.Secondary containment
Perlindunganlingkungandiluarlab daripaparanmaterial
infeksiusdengandesainfasilitasdanoperasionallab yang sesuai.
➢Containment meliputi: prosedurdanteknikpraktikum, peralatan
keselamatan, dandesainfasilitaslab.

Peralatankeselamatan(BSC)
•Peralatankeselamatanmeliputi: biological safety cabinets (BSCs), suatu
kontainertertutup, didesainuntukmemindahkanataumengurangipaparan
darimaterial berbahaya.
•PrinsipBSC →untukpenahananageninfeksiusatauareosolyang dihasilkan
dariprosedurmikrobiologi
•TipeBSC dalamlab mikrobiologi: BSC kelasI, BSC kelasII, danBSC kelas
III

Biosecurity
•Biosecurity yang pada perkembangannya memiliki prinsip, suatu
perlindungan agen biologis dan kimia dari suatu penyalahgunaan
(bioterrorism). Tujuan biosecurity adalah mencegah,
mengendalikan, dan mengelola risiko terhadap kehidupan dan
kesehatan dari suatu ancaman tertentu.
•Beberapa ancaman (hazard) dapat ditimbulkan melalui agen-agen
biologi berbahaya seperti: penularan agen biologis darihewan ke
manusia; penyebaran strain, spesies, dll.

•Penilaian risiko (risk assessment) penting dilakukan pada sebuah
laboratorium mikrobiologi atau kesehatan demi meningkatkan
keselamatan staf laboratorium.
•World Health Organization (WHO) mengelompokkan empat
kelompok mikroorganisme menurut risikonya.

Biosafetylevel (BSL)
•BSL-1 : perlindungandasardariagenyang sudahdiketahuitidakdapat
menimbulkanpenyakit.
•BSL-2 : untukpenangananagenyang memilikiresikosedangdandapat
menimbulkanpenyakitmelaluiprosesingestiataupaparanpadalapisanmukosa.
•BSL-3 : untukpenangananagenyang diketahuiberpotensibertransmisimelalui
aerosol, menimbulkanpenyakitserius, dandaninfeksiletal.
•BSL-4 : untukpenangananagenyang berbahaya/eksotik, dapatmenimbulkan
resikodaritransmisiaerosol danpenyakitfatal yang belumadavaksinatau
pengobatannyasertauntukagenlain yang belumdiketahuiresikotransmisinya.

BSL-1
•BSL-1 merupakan penahanantingkatdasarberdasarkanpraktik
mikrobiologi standar tanpa barierprimeratau sekunder selain
wastafel untuk mencuci tangan.
•BSL-1 dapat digunakan sebagai laboratorium pelatihan dan
pembelajaran, dan pekerjaan laboratorium lainnya yang mana
dapat menggunakan mikroorganisme yang tidak mengganggu
kesehatan manusia dewasa

•Beberapa bakteri seperti Escherichia coli, Bacillus subtilis dapat
digunakan di laboratorium BSL-1. Namun, bukan berarti
longgarnya fasilitas kemanan BSL-1 dapat menganggap tidak
pentingnya keamanan diri

BSL-1 Laboratory
•Pintu
•Wastafel
•Permukaan kerja
mudah dibersihkan
•Bangkuyang kuat
•Furniture kokoh
•Jendela dilengkapi
dengan layar terbang

BSL-2
•karakteristik peralatan keamanan, fasilitas, dan desain konstruksi
yang dapat digunakan untuk uji klinis, diagnostik, pembelajaran,
dan pekerjaan laboratorium dengan agen dengan risiko yang
sedang (mikroorganisme risiko 2) dan tidak menyebar lewat udara
•Untukagendenganrisiko sedangdanterkait dengan penyakit
manusia dari berbagai tingkat keparahan

•Contohorganisme: Hepatitis B virus,Salmonella, danToxoplasma.
•BSL-2 digunakanuntukpekerjaandengansampeldarah, cairan
tubuh, selline.
•Maka, perlu digunakan perlindungan wajah, baju laboratorium, dan
sarung tangan. Pada BSL-2 perlu adanya wastafel pencuci tangan
untuk mengurangi kontaminasi di lingkungan.

BSL-2 Laboratory
BSL1 Lab plus:
•pintu dikunci
•kursi ditutupi dengan bahan non-kain
•lemari biosafety dipasang sesuai kebutuhan
•tersedia obatcucimata
•non-resirkulasi
•pintu ditutup ketika pekerjaan sedang berlangsung
•Autoclavedidalam

BSL-3
•Meliputi: praktek, peralatan keselamatan, desain fasilitas dan konstruksi
untuk lab klinis, diagnostik, penelitian, atau fasilitas produksi
pembelajaran, dan pekerjaan laboratorium dengan agen dengan risiko
yang sedang-tinggi (mikroorganisme risiko 3) dan berisiko menyebar
lewat udara.
•Untukagenyang berpotensi untuk bertransmisi melaluipernapasan, dan
yang dapat menimbulkaninfeksi mematikan.
•Misalanya: Mycobacterium tuberculosis, St Louis ensefalitis virus, dan
Coxiella burnetii

•Terdapatbarierprimer dan sekunder untuk melindungi orangdi
daerah yang berdekatan, masyarakat, dan lingkungan dari paparan
aerosol berpotensi menular.
•Semuakegiatanlaboratorium harus dilakukan dalam BSC atau
peralatan tertutup lainnya, seperti ruang generasi aerosol gas-ketat
•Bariersekunder untuk tingkat ini termasuk pengendalianakseske
laboratoriumdan ventilasiyang meminimalkan pelepasan aerosol
menular dari laboratorium

BSL-3 Lab Design Elements
•2 pintu masuk
•permukaan ruanganmudah dibersihkan (lantai, dinding, langit-
langit)
•Tertutuppenetrasi
•Pencahayaan ke langit-langit
•Westafeluntukmencucitangandi dekat pintu keluar
•Pencuci mata / stasiun mandi
•Terdapatautoclave

BSL-4
•Meliputipraktek, peralatan keselamatan, dan desain fasilitas dan
konstruksi untuk bekerja dengan agen berbahaya yang
menimbulkan risikotinggi yang mengancam jiwa, dapat ditularkan
melalui rute aerosol dan yang tidak ada vaksin yang tersedia atau
terapi.
•Untukagen yang bersifatantigenik
•Contohorganisme: virus Marburg, Ebola, Smallpox atau Congo-fever

•BSL-4 untuksemua manipulasi bahan diagnostik yang berpotensi menular
danmenimbulkan risiko tinggi terkena infeksipadapekerjalaboratorium,
masyarakat, dan lingkungan.
•Paparan melalui udara, selaput lendir, paparan kulit, tetesan sampel, dapat
berpotensi menimbulkan risiko infeksi yang tinggi pada staf laboratorium,
masyarakat, dan lingkungan.
•Fasilitas BSL-4 umumnya merupakan bangunan terpisah,terisolasi dari
kompleks, membutuhkanventilasi khusus dan sistem pengelolaan limbah
untuk mencegah pelepasan agen yang layak kelingkungan

BSL-4 Lab -Max Containment

Biosafety Cabinet (BSC)
•Alat pelindungprimer saatbekerjadi laboratoriumyang melindungipegawai
yang bekerja, lingkunganlaboratoriumdan spesimenataumikroorganisme
yang dikerjakandarikontaminasiudaraluar.
•Alat BSC digunakanuntukbekerjamenggunakanmikroorganismeyang
patogenataumenggunakanbahankimiavolume kecil.
•Biosafety cabinet memilikibeberapatype yang masing-masing memiliki
spesifikasiyang berbedauntukpekerjaanyang berbedapula.

•Biosafety cabinet harusmemiliki:
1.Bukaandepan
2.Aliranudaramasukuntukmelindungipersonil
3.Aliranudaraturunyang sudahterfilteroleh HEPA (High Efficiency Particulate
Air) untukmelindungiproduk
4.Aliranudarakeluar
Perlindunganyang diberikanharuslahperlindungankepadaoperator yang
utama.

•Hal yang harusdiperhatikansaatbekerjamenggunakanBSC
1.Lakukandekontaminasipada saatawaldan akhirbekerja
2.Selalulakukandekontaminasiperalatanyang akandi gunakandi dalamBSC
sebelumdan sesudahdigunakan
3.Buat rencanaalurpekerjaandaripekerjaanbersihsampaikotor, sesuaikan
denganergonomidan kenyamanan.

4. Ketika bekerjadalamBSC, pergerakantangankeluarmasukBSC diusahakan
searahdan perlahan, karenaaliranudarabisamemutardan mengkontaminasike
dalamataukontaminasikeluarBSC
5. DekontaminasiBSC disesuaikandenganjenismikroorganismeyang
digunakan
6. SelaluikutiProsedurOperasionalBaku (POB) penggunaanBSC yang adadi
laboratorium
7. Cucitangansebelum& setelahbekerjasesuaiPOB

Class I BSCs
•Perlindunganterhadappekerja
danlingkungan(tidakmelindung
produk
•Sesuaiuntukkegiatandengan
resikorendah(biosafety1,2, and
3)
•HEPA(High-efficiency particulate
air)filter melindungilingkungan
denganmenyaringudarasebelum
dikeluarkan.

Class II BSCs
•Perlindungan: pekerja, lingkungan, danproduk.
•Digunakanluasdilab: klinik, rumahsakit, ilmuhayati, penelitian,
danfarmasi.
•Have 3 main features:
•Bagiandapanterbukadenganaliranudaramasukyang dipertahankan.
•Filter Hepamenyaringaliranudarasearahdidalamarea kerja.
•Filter hepamengeluarkanudarakeruanganataukesistempengeluaran.

Type BSC Kelas 2 dan Karakteristik

Class II BSCs
•Filter hepatipeA1 danA2
meresirkulasiudarakedalam
ruanganataukeluarruangan.
•70% udaradiresirkulasi, 30%
udaradisaringmelaluisaluran
pembuangankemudianmasuk
kedalamruangan.

Class II BSCs
•TipeB1 memberikan
perlindunganlebihterhadap
pekerja
•60 % udarayang disirkulasi
dikeluarkanmelaluifilter HEPA
dan40 % udaradiresirkulasike
area kerjamelaluihepasupply
filter

Class II BSCs
•TipeB2
•Tidakadaresirkulasiudara,
100 % dikeluarkandari
kabinet.
•Digunakanluasdilab
toksokogidanlab serupa
yang membutuhkanudara
bersih.

Class-III
•Digunakanuntukpekerjaanyang menggunakanagen
mikrobiologipadabiosafetylevel 4.
•Memberikanperlindunganmaksimalpadapekerjadan
lingkungan.
•Untukaplikasi:
•Bekerjadenganpeyakitbaru
•Bekerjadenganpenyakitdidekatarea pemberantasan.
•Penambahandanpengurangankarsinogenkimia
•Bekerjadenganagenyang sangatinfeksiusdanmaterial yang berbahaya.

Class III

PERILAKU DALAM
LABORATORIUM

Sebelummemulaikegiatan:
•Mengetahuibahayayang terkait
semuamaterial yang akan
digunakan.
•Mengetahuicarapenggunaan
material yang disediakan.
•Mengetahuiperlindunganyang
harusdigunakanselamakegiatan.

ProteksiDiri
•Menggunakanjaslab dengan
tepat
•Menggunakangloves dengan
tepat
•Menggunakanpelindungkepala
danwajahjikadiperlukan

Prosedurdalamkondisidarurat
•Mengetahuitempatpintu
keluar
•Jikaterkenareagenpada
wajahataumata, segera
cucidenganpencucimata
beberapamenit

Prosedurdalamkondisidarurat
•Jikareagenberbahaya
mengenaitubuh, gunakan
shower untukmembersihkan
dalambeberapamenit
•Mengetahuiletakalat
pemadamdanselimutapi
berada.

Prosedurdalamkondisidarurat
•Jikareagenspill diataslantai, ingatkansegerainstrukturuntuk
melakukanpenanganan.
•Jikagelascontainer rusak, ingatkansegarainstrukturuntuk
melakukanpenanganan.
•Laporkansemuainsidendankecelakaankerjadilab kepada
instruktur

Good Laboratory
•Ikutiinstruksi
•Tidakbermaindilaboratorium
•Janganmenggunakanalatapapun
sebelummemahamipenggunaan
danmendapatkanizin.
•Janganmelakanprosedur
laboratoriumsebelum
mendapatkanarahan

Good Laboratory
•Tidakmembawamakanandan
minuman
•Tidakmengenakankosmetik
•Do not eat or drink in the
laboratory
•Tidakmengenakanpakaian
longgardanperhiasan

Sebelummeninggalkanlaboratorim:
•Bersihkanmejakerjadengandisinfektan
sebelumdansetelahmelakukankegiatan
•Tinggalkansemuaalat, sampel, danreagen
dilaboratorium.
•Lepaskanpelindungdiri(APD)
•Cucitangandengansabunpadaair
mengalir

Referensi
1.US Departement of Health and Human Services, Public Health Service. Biosafety in Microbiologival and
Biomedical Laboratories. 5thedition. US. Goverment Printing office Washington. 2009.
2.KemenkesRI. PeraturanMenteriKesehatanRepublikIndonesia Nomor: /Menkes/Per/ /2009. Tentang
LABORATORIUM KLINIK. 2009
3.Suyanta. ManajemenOperasionalLaboratorium. FMIPA UniversitasNegeriYogyakarta. 2010
4.Biosecurity WHO. 2010
5.McDade JE, Frantz D. 1998. Bioterrorism as a public health threat. Emerg Infct Dis. Vol 4: 493-494
6.Sudarmono, Pratiwi. 2015.Biosecurity dalam Kedokteran dan Kesehatan. eJKI. Vol 3 (1): 1-7
7.Tim PRVKP FKUI-RSCM. 2016. Biosafety dan Biosecurity: Di dalam Laboratorium Biomedik dan dalam Praktik
Teknik Biomedik. PRVKP UI RSCM. Jakarta

•European Committee for Standardization, 2008. CEN Workshop Agreement: Laboratory BioriskManagement.
CWA 15793.
•Chosewood, L.C., 2007. Biosafety in microbiological and biomedical laboratories. Diane Publishing.
•World Health OrganisationStaff and World Health Organization, 2004. Laboratory Biosafety Manual. World Health
Organization.
•World Health Organization, 2006. Bioriskmanagement: Laboratory biosecurity guidance (No.
WHO/CDS/EPR/2006.6). Geneva: World Health Organization.
•Salerno, R.M. and Gaudioso, J., 2015. Laboratory bioriskmanagement: biosafety and biosecurity. CRC Press.
•Astuto-Gribble, L.M. and Caskey, S.A., 2014. Laboratory Biosafety and Biosecurity Risk Assessment Technical
Guidance Document (No. SAND2014-15939R). Sandia National Lab.(SNL-NM), Albuquerque, NM (United
States).
•Allan, S., 2015. Report on Macquarie University workshop on ethical, legal and social issues raised by synthetic
biology. Macquarie LJ, 15, p.5.
•Rappert, B., 2009. The definitions, uses, and implications of biosecurity. In Biosecurity (pp. 1-21). Palgrave
Macmillan, London.
•National Institutes of Health, 2013. NIH guidelines for research involving recombinant or synthetic nucleic acid
molecules. Office of Biotechnology Activities, 78, pp.66751-66

TerimaKasih
Tags