161-Article Text-643-1-10-2022121vs5.pdf

MuhammadIqbal590910 8 views 8 slides Nov 17, 2024
Slide 1
Slide 1 of 8
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8

About This Presentation

asma


Slide Content

PENYALAHGUNAAN WEWENANG BERDASARKAN
PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DAN
PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Amelia Putri Rizkyta
1
, Bunga Restu Ningsih
2
1
Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang
E-mail:[email protected]
2
Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang
E-mail:[email protected]
Abstract
InaccordancewithLawno.30of2014aboutGovernmentAdministration,theabuseofauthorityby
governmentofficialswillbetriedbytheStateAdministrativeCourtinaccordancewiththeirabsolute
competence.However,LawNumber31of1999jo.Article3ofLawNumber20of2001concerning
EradicationofCorruptionCrimesisalsoanarticlespecificallyusedtoprosecuteofficialswhoabusetheir
authority.Thisraisesthequestionofwhichcourthastherighttotrycorruptioncasescommittedby
governmentofficials.Thisstudyaimstoexaminetheintersectionpointsoftheconceptionofabuseof
authorityinStateAdministrativeLawandCriminalLawandexaminewhichjudicialcompetencehasthe
authoritytoresolvecasesofabuseofauthorityintheformofactsofcorruption.Thisstudyusesa
normativelegalresearchmethod(normativejuridical)inordertoprovidejuridicalanswerswhenthereis
alegalvacuum,ambiguity,obstacles,andregulatorydisputes.Theresultsofthisstudyarethat
administrativeerrorscannotbecriminallyaccountedfor.However,thisdoesnotapplyifthe
administrativeerrorisdoneintentionallyandharmsstatefinanceswiththeaimofbenefitingoneselfor
others,thenthiscanbecategorizedasagainstcorruptioncriminallaw.Administrativelegal
responsibilityshiftstotherealmofcriminallawifitisprecededandfollowedbymaliciousintentfrom
government officials.
Kewords: Authority Abuse; Administrative Court; Criminal Court
Abstrak
MeninjauperaturanyangadayaituUUNo.30Tahun2014tentangAdministrasiPemerintahan,
makapenyalahgunaanwewenangolehpejabatpemerintahakandiadilidiPeradilanTataUsaha
Negarasesuaidengankompetensiabsolutnya.Namun,Undang-UndangNomor31tahun1999
jo.Undang-UndangNomor20Tahun2001tentangPemberantasanTindakPidanaKorupsi
pasal3jugamerupakanpasalyangsecarakhususmemilikitujuanuntukmenjeratpejabatyang
menyalahgunakanwewenang.Halinimenimbulkanpertanyaanmengenaiperadilanmanakah
yangberhakmengadiliperkarakorupsiyangdilakukanolehpejabatpemerintah.Penelitianini
bertujuanuntukmengkajititiksinggungkonsepsipenyalahgunaanwewenangdalamHukum
AdministrasiNegaradanHukumPidanasertamengkajikompetensiperadilanmanakahyang
berwenangmenyelesaikanperkarapenyalahgunaanwewenangberupatindakkorupsi.
Penelitianinimenggunakanmetodepenelitianhukumnormatif(yuridisnormatif)guna
131

Jurnal ESENSI HUKUM,
Vol. 4 No. 2 Bulan Desember Tahun 2022, hlm. 131-138
memberijawaban-jawabansecarayuridisapabilaterjadikekosonganhukum,kekaburan,
hambatan,danperselisihanperaturan.Hasildaripenelitianiniadalahkesalahanadministrasi
tidakdapatdipertanggungjawabkansecarapidananamun,halinitidakberlakujikakesalahan
administrasitersebutdilakukansecarasengajadanmerugikankeuangannegaradengantujuan
menguntungkandirisendiriatauoranglainmakahaltersebutdapatdikategorikansifat
melawanhukumpidanakorupsi.Pertanggungjawabansecarahukumadministrasiberalihke
ranahhukumpidanajikadidahuluidandiikutidenganadanyaniatjahatdaripejabat
pemerintahan.
Kata kunci: Penyalahgunaan Wewenang; Pengadilan TUN, Pengadilan Tipikor
I.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
AparaturNegaraataupejabatpemerintahanadalahistilahyangdipergunakan
untukmenunjukkanpegawaipenyelenggaraadministrasinegara.Kekuasaaneksekutif
ataukekuasaanadministrasinegaradankekuasaanpemerintahandiIndonesia
dipegangolehPresidensesuaidenganPasal4ayat(1)UUD1945yangberbunyi
“PresidenRepublikIndonesiamemegangkekuasaanpemerintahanmenurut
Undang-Undang Dasar”
1
.Pejabat pemerintahan sudah sepatutnya
mengimplementasikanasas-asasumumpemerintahanyangbaikdalammelaksanakan
tugasdanfungsinyasebagaipengurusnegara.Salahsatuyangharusselaludiingatoleh
pejabatpemerintahadalahasastidakmenyalahgunakankewenangansepertiyangtelah
diaturdalamPasal17dan18UUNomor30Tahun2014,dalampasaltersebutlarangan
penyalahgunaanwewenangyaitularanganmelampauiwewenang,larangan
mencampur adukkan wewenang, dan atau larangan bertindak sewenang-wenang.
KonsepdaripenyalahgunaanwewenangdapatkitatemuidalamHukum
AdministrasiNegaraatauHAN.PenyalahgunaanWewenangadalahtindakandimana
PejabatPemerintahanmenggunakanwewenangyangdimilikiuntukmenciptakanatau
mengambilkeputusandan/atautindakandalampengurusanpemerintahanyang
dilakukantidaksesuaidenganwewenangnya,mencampuradukkanwewenang
dan/ataubertindaksewenang-wenang.
2
UntukmengetahuiapakahperbuatanPejabat
Pemerintahantermasukpenyalahgunaanwewenangmaka,harusmelihatdarimana
asalsumberwewenangtersebut.Setiappenggunaanwewenangterkandung
pertanggungjawabanyangdikenalimelaluibagaimanacaramendapatkandan
menjalankan wewenang.
Asasspesialitas(specialialiteitsbeginsel)yangdikembangkanolehMarietteKobussen
dalambukunyayangberjudulDeVrijheidVanDeOverheidmerupakanasasyang
menjaditolakukurtujuandanmaksudpemberianwewenangkepadaPejabat
Pemerintahandalammenentukanterjadinyapenyalahgunaanwewenang.Secara
substansialspecialialiteitsbeginselmemilikiartiyaitusetiapkewenanganpastimemiliki
tujuantertentuyangingindicapai.Menyimpangdariasasiniakanmelahirkan
2
Pasal 17 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan.
1
Ingrid Angelina, Lukito Arif, and Widyawati Boediningsih, ‘Analisis Terhadap Putusan Pengadilan Tata
Usaha Negara Yang Terkait Dengan Pembatalan Penerapan Pasal 87 Ayat (4) UU ASN’,Jurnal Esensi
Hukum, 4.1 (2022), 24–39.
132

Jurnal ESENSI HUKUM,
Vol. 4 No. 2 Bulan Desember Tahun 2022, hlm. 131-138
“détournementdepouvoir”.
3
Penyalahgunaanwewenangyangkemudianmerugikan
keuangannegaramakasudahdapatdikatakansebagaitindakpidanakorupsidan
pertanggungjawabannya bersifat tunggal oleh pelaku utama.
Tindakanpenyalahgunaanwewenangdalamtindakpidanakorupsidiaturdalam
Pasal3Undang-UndangNo.31Tahun1999tentangPemberantasanTindakPidana
Korupsiyangmenguraikanunsur-unsurtindakantersebut,yaitumemilikitujuan
menguntungkandirisendiriatauoranglainatausuatukorporasi,menggunakan
kewenangan,kesempatan,saranayangdidapatkandarijabatanataukedudukannya
sehinggamenimbulkankerugiankeuangannegaraatauperekonomiannegara.
4
Pasal3
UUNo.20Tahun2001tentangperubahanatasUndang-UndangNo.31Tahun1999
tentangPemberantasanTindakPidanaKorupsimerupakanpasalyangkhusus
digunakanuntukmenjeratpejabatyangmenyalahgunakanwewenang.MenurutUU
PemberantasanTipikor,tindakanmenyalahgunakanwewenangdalammelakukan
tindakpidanakorupsitidakharusselaluberupadikeluarkannyakeputusanyang
bertentanganataumenyalahisuatuaturan.Asalkanmemenuhipoinpointertentu,maka
perbuatantersebutdapatdikatakansebagaimenyalahgunakanwewemamg.Poinpoin
tersebutyaituperbuatanitumelanggaraturantertulissebagaidasarkewenangannya,
memiliki maksud yang menyimpang, dan berpotensi merugikan negara.
Timbulperdebatanketikamulaidipertanyakanduakonsepsipenyalahgunaan
wewenangyangadapadaUUTipikorkarenadidalamnyatidakmendefinisikanlebih
lanjutmaupunmengaturbatasanpenyalahgunaanwewenang.Batasanmaupundefinisi
justrudiatursecarajelasbahkanmengenaimekanismedanhukumacara
penyelesaiannya dalam UU Administrasi pemerintahan.
Berdasarkanpendahuluandiatas,makapenelitianinibertujuanuntukmengkaji
titiksinggungkonsepsipenyalahgunaanwewenangdalamHukumAdministrasi
NegaradanUUTindakPidanaKorupsisertamengkajikompetensiperadilanmanakah
yangberwenangmenyelesaikanperkarapenyalahgunaanwewenangberupatindak
pidanakorupsi. UntukmemeriksadanmengadiliperkaraTindakPidanaKorupsiyang
dilakukanolehPejabatpemerintahanmaka,sangatdibutuhkanpemahamanaparat
hukummengenaikedudukanHukumPidanadenganHukumAdministrasiNegaraagar
dapat menjatuhkan putusan yang adil.
2.Metode Penelitian
Penelitianinimenggunakanmetodehukumnormatif(yuridisnormatif)dengan
tujuanuntukmemberijawabansecarayuridisapabiladihadapkandengankondisi
kosongnyahukum,kekaburan,rintangan,danperaturanyangberselisih.Bahanhukum
primeryangdigunakan,yaitusegalabentukperaturanperundanganyangmengkaji
mengenaipelakuutamadalamtindakpidana;sedangkanbahanhukumsekunder,yaitu
yangmemberikejelasanpemahamanterhadapbahanprimeryangada,mencakup
semuabukudanartikelilmiahyangmembahasmengenaipelakuutamadalamsuatu
tindakpidanadanrancanganundang-undang.Teknikmelengkapidanmerumuskan
bahanhukumdilakukandenganstudikepustakaanmelaluipendekatan
perundang-undangan.
4
Kemas Wancik Saleh,Tindak Pidana Korupsi Dan Suap(Jakarta: Ghalia Indonesia, 1986).
3
Farizadi Ilham Wirachmanto, Antonius Sidik Maryono, Weda Kupita, ‘INDIKATOR UNSUR
PENYALAHGUNAAN WEWENANG SEBAGAI DASAR PEMBATALAN KEPUTUSAN TATA
USAHA NEGARA DALAM SENGKETA TATA USAHA NEGARA (Studi Putusan Nomor
198/G/2015/PTUN-JKT)’, Soedirman Law Review, Vol. 3, No. 3, 2021, hlm 409–418.
133

Jurnal ESENSI HUKUM,
Vol. 4 No. 2 Bulan Desember Tahun 2022, hlm. 131-138
3. Hasil Dan Pembahasan
3.1TitikSinggungHukumAdministrasiNegaradanHukumPidanadalam
Kasus Penyalahgunaan Wewenang
Putusandan/atautindakanyangdilakukandiluarkewenanganatausecara
sepihakbataldemihukumjikaadaputusanpengadilanyangterbuktidantelah
mempunyaikekuatanhukumtetap.
5
Sebaliknya,putusandan/atautindakanyang
ditentukandan/ataudilakukandengankekuatancampurandapatdiujidandibatalkan
denganputusanpengadilanyangtelahmempunyaikekuatanhukumtetap.
6
Menurut
JeanRiverodanWaline,kekuasaanmenyusunhukumadministrasidapatdiartikan
dalamtigahal,Tindakanmeyalahikepentinganumumyangmenguntungkanindividu
tertentu,perbuatanyangmengutamakankepentinganumumtetapimenyimpangdari
tujuanyangdibolehkanolehundang-undangatauperaturanlain,sertapenyalahgunaan
prosesyangseharusnyadigunakanuntukmencapaitujuanyangditentukansupaya
terjadi.
7
Tolakukuryangmenjadipatokanpenyalahgunaanwewenangberdasarkan
IndiyantoSenoAdji(mengutipW.Konijnenbelt),alternatifnyaadalahdenganmelihat
unsurpenyalahgunaanwewenanguntukmelihatapakahadaundang-undangatau
prinsipdasaryangterdokumentasiyangseharusnyamajudalammasyarakatdan
negaratelahdilanggar.Selainitu,jikatidakadaperaturandasar,makaprinsip
kesopanandisahkansebagainiatuntukbertindak,ataujikaadaperaturandasar,prinsip
kesopanandipraktikkan;namun,peraturandasar(tertulis)tidakdapatdiberlakukan
dalam kondisi dan keadaan tertentu yang bersifat darurat.
8
Kitatidakakanmenemukandefinisiyangtegastentangistilah“penyalahgunaan
wewenang”baikdalamKUHPmaupunUUNo.20Tahun2001tentangPemberantasan
TindakPidanaKorupsi.MenurutAdamChazawi,penyalahgunaanataupertentangan
denganmaksuddantujuanwewenangyangdilimpahkandarisuatujabatanatau
jabatanmengakibatkanterjadinyapenyalahgunaanwewenang.Halinididasarkanpada
hukumyangberlakuataukebiasaanyangterkaitdenganjabatanataujabatanyang
dipegang.Singkatnya,menyalahgunakanwewenangadalahketikaseseorang
menggunakanposisiotoritasmerekauntuktujuanselainyangdiberikan.
9
Hukum
pidanamencakupunsur-unsurperilakuilegaldanpenyalahgunaanwewenang,yang
membatasikemampuanaparatpemerintahuntukberoperasi.SedangkandiHAN,
penyalahgunaanwewenangdantindakansewenang-wenangmembatasiruanggerak
aparaturnegara.UUNo.20TentangPemberantasanTindakPidanaKorupsi,UU
KeuanganNegara,UUPerbendaharaanNegara,danUUBPKsemuanyamemiliki
beberapawilayahabu-abudariduaperspektifhukum.Bidanghukumpidanadan
hukumperdatasama-samatermasukdalamruanglingkuphukumadministrasinegara
yang sangat luas.
9
Adami Chazawi,Hukum Pidana Korupsi Di Indonesia,Edisi Revisi(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2016).
8
Indroharto,UsahaMemahamiUndang-UndangTentangPeradilanTataUsahaNegara(Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan, 1993). Hlm. 35.
7
Benny M. Yunus,Intisari Hukum Administrasi Negara(Bandung: Alumni, 1980).
6
Pasal 19 ayat (2) Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
5
Pasal 19 ayat (1) Undang-Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
134

Jurnal ESENSI HUKUM,
Vol. 4 No. 2 Bulan Desember Tahun 2022, hlm. 131-138
Melihatkompetensiyangdimilikiolehpengadilantatausahanegarayaitu
mengenaipenyalahgunaanwewenang,sementaradalamhukumtindakpidanakorupsi
adalahpenyalahgunaankewenangan.Penyalahgunaankewenangansejatinyaadalah
perbuatanmelawanhukum(dalamranahtindakpidana)yangdidalamperbuatanitu
dibarengidenganniatjahatpelaku.Adanyaesensikejahatanberupakecuranganatau
penipuan,konflikdalamkepentingan,dantindakanillegalsehinggamemenuhiunsur
tindakpidana,hal-haltersebutmerupakanbentuknyatadariniatjahat.Sedangkan
akibatyangditimbulkankarenapenyalahgunaanwewenangdantindakan
sewenang-wenangdalamranahhukumadministrasinegaraialahkeputusanpejabat
menjadi tidak sah dan dapat dibatalkan.
10
3.2PenyelesaianPenyalahgunaanWewenangyangDilakukanolehPejabat
PemerintahanDariSegiHukumAdministrasiDihubungkanDenganTindak
Pidana Korupsi
PejabatPemerintahanyangmelakukanpenyalahgunaanwewenangakandiadilidi
PeradilanTataUsahaNegara.BerdasarkanPasal47Undang-UndangNomor5Tahun
1986tentangPeradilanTataUsahaNegaradijelaskanbahwapengadilanmemilikitugas
danwewenangyaitumemeriksa,memutus,danmenyelesaikansengketaTataUsaha
Negara
11
.Kewenanganyangdimilikipengadilansepertiyangtelahdijelaskandalam
Pasal47disebutdengankompetensiataukewenanganmengadili.Adaduakompetensi
PTUN,yangpertamayaitukompetensirelatif,kompetensirelatifPTUNinidiartikan
sebagaikewenangansuatuperadilanuntukmengadilisuatusengketasesuaidengan
wilayahhukumnya.Yangkeduaadalahkompetensiabsolut,kompetensiabsolutberarti
kewenanganyangdimilikiperadilanuntukmengadiliperkaraberdasarkanobyek,
materi,ataupokoksengketa(Wahyudi,H.YodiMartono,2021)
12
.DalamPasal2
Undang-UndangNomor5Tahun1986dijelaskanbahwaKTUNyangdapatdijadikan
objeksengketahanyalahKTUNyangdikeluarkanolehPejabatPemerintahanselama
menjalankantugasdanfungsinyasebagailembagaeksekutifyangbersifatkonkrit,
individual, dan final.
BerdasarkanPasal17ayat(2)danPasal18ayat(1),ayat(2),danayat(3)
Undang-UndangNomor30Tahun2014tentangAdministrasiPemerintahan.Terdapat
carauntukmenentukanpengelompokkanpenyalahgunaanwewenangberupa
melampauiwewenang,mencampuradukkanwewenang,danbertindak
sewenang-wenangyaitudenganmemastikansumberataudasardarisuatuwewenang
yangdimilikipejabatpemerintahan,lalumenemukandanmengumpulkanfakta-fakta
hukummelaluialatbuktiyangkemudiandisesuaikandenganketentuanPasal17ayat
(2)danPasal18ayat(1),ayat(2),danayat(3)untukmengambilkeputusanyangtepat.
DalamPasal17,18,19,20,dan21UUNo.30Tahun2014tentangAdministrasi
Pemerintahanmengaturmengenaipenyalahgunaanwewenangdimanadidalamnya
memuatpenyelesaiansengketapenyalahgunaanwewenangmerupakankompetensi
absolut Peradilan Tata Usaha Negara.
12
Wahyudi,H.YodiMartono.“KompetensiPengadilanTataUsahaNegaraDalamSistem
Peradilan di Indonesia”, tersedia di: https://ptun-jakarta.go.id, diakses 20 November 2022.
11
Pasal 47 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986.
10
Andi Nirwanto,Arah Pemberantasan Korupsi Ke Depan(Pasca Undang-Undang Administrasi
Pemerintahan). Makalah Yang Disampaikan Pada Seminar Nasional HUT IKAHI Ke 62.(Jakarta, 2015).
135

Jurnal ESENSI HUKUM,
Vol. 4 No. 2 Bulan Desember Tahun 2022, hlm. 131-138
UUNo.30tahun2014menemuipertentangandalamartipenyalahgunaan
wewenangdenganUUTindakPidanaKorupsi.BerdasarkanPasal3UUTipikoryaitu
Undang-UndangNomor31tahun1999joUndang-UndangNomor20Tahunyang
berbunyi“Setiaporangyangdengantujuanmenguntungkandirisendiriatauoranglain
atausuatukorporasi,menyalahgunakankewenangan,kesempatanatausaranayangada
padanyakarenajabatanataukedudukanyangdapatmerugikankeuangannegaraatau
perekonomiannegara,dipidanadenganpidanapenjaraseumurhidupataupidana
penjarapalingsingkat1(satu)tahundanpalinglama20(duapuluh)tahundanatau
dendapalingsedikitRp.50.000.000,00(limapuluhjutarupiah)danpalingbanyakRp.
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)”
13
.
Poinmenyalahgunakankewenanganyangterdapatpadapasaltersebutmenjadi
bagiandaridelikkorupsiyangmenjadikompetensiPengadilanTipikor.Namunkonsep
tersebuttidakdijelaskansecaralanjutdalamUUTipikor(ArmaDewi,2019)
14
.
Ketentuandasarbahwakesalahanadministrasitidakdapatdipertanggungjawabkan
secarapidana.Pernyataantersebutdiperkuatdenganadanyaasas“lexposterioriderogate
legipriori”,menurutprinsipini,pengadilanTUNmemilikikewenangantunggaluntuk
menyelidikidanmemutuskankasuspenyalahgunaankekuasaanketikaposisi
melibatkankorupsi.
15
Sifatkorupsimelawanhukumdapatdikaitkandenganhal
tersebutapabilakesalahanadministrasiyangdilakukanolehpegawaipemerintah
dilakukandengansengajadanmerugikankeuangannegaradenganmaksuduntuk
memperkayaataumenguntungkandirisendiriatauoranglain.Pertanggungjawaban
secarahukumadministrasiberalihkeranahhukumpidanaapabilaperbuatandiawali
dan diikuti dengan adanya niat jahat dari pejabat pemerintahan.
16
UUAPPasal21menjadiaturanyangmelindungiaparatpemerintahsekaligus
sebagailandasanuntukmengakuiperbuatanaparaturpemerintahyangtidaksahatau
mengandungkesalahanadministratifsehinggadapatdipidana.Asasspesialitasdapat
digunakanuntukmenunjukkanperlindungankekuasaan(asasyangmenentukan
kewenanganyangdiberikankepadaorganpemerintahandengantujuantertentu).
Menuruthukumadministrasinegara,aparatpemerintahyangmelakukanperbuatan
korupsisesuaidenganPasal3UUTipikortelahmelanggaraturantentangperilaku
aparaturyangpatutkarenatelahmelakukanperbuatanyangtidakterpujiatautidak
pantas.SalahsatuaturanyangdilanggaradalahUUAdministrasiPemerintahan.Untuk
memastikanbahwasistemdiskriminasitingkatrendahtidakmengecualikan
penggunaansanksipidana,diberlakukansanksiadministratif.Sebaliknya,jikaPTUN
memutuskanbahwapenyalahgunaankekuasaantidakdimotivasiolehniatjahat,
tambahanaparatpenegakhukumdilarangmeningkatkankonflikmenjaditindak
pidana.
16
Firna Novi Anggoro, ‘Pengujian Unsur Penyalahgunaan Wewenang Terhadap Keputusan Dan/Atau
Tindakan Pejabat Pemerintahan Oleh Ptun’,FIAT JUSTISIA:JurnalIlmu Hukum, 10.4 (2017), 647
<https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v10no4.803>.
15
Mohammad Sahlan, ‘Kewenangan Peradilan Tipikor Pasca Berlakunya Undang-Undang No. 30 Tahun
2014 Tentang Administrasi Pemerintahan’, Arena Hukum, 9.2 (2016), 166–89.
14
Arma Dewi, ‘Penyalahgunaan Wewenang Dalam Perspektif Tindak Pidana Korupsi’,Jurnal Rechten:
Riset Hukum Dan Hak Asasi Manusia, 1.1 (2019), 24–40.
13
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.
136

Jurnal ESENSI HUKUM,
Vol. 4 No. 2 Bulan Desember Tahun 2022, hlm. 131-138
4. Kesimpulan
Hukumadministrasinegaradenganlingkupbahasannyayangsangatluas
sehinggabersinggungandenganhukumpidanamengenaipenyalahgunaanwewenang.
Penyalahgunaankewenanganyangdidasariolehniatjahatkemudianmenjadi
perbuatanmelawanhukum,sehinggadapattermasukdalamtindakpidana.Sedangkan
tindakansewenang-wenangyangdisengajadanberakibatmerugikankeuangannegara,
makaakandiadiliolehPengadilanTataUsahaNegara.Akibatyangditimbulkandari
penyalahgunaanwewenangdantindakansewenang-wenangdalamranahhukum
administrasinegaraadalahkeputusanpejabatpemerintahanmenjaditidaksahdan
dapatdibatalkan.Undang-UndangAdministrasiPemerintahanPasal21menjadi
peraturanyangmelindungiPejabatPemerintahansekaliguslandasanhukumuntuk
mengidentifikasitindakanyangdilakukanpejabatpemerintahanapakahdidalamnya
memuatkesalahanadministrasiataumerupakanpenyalahgunaanwewenangyangakan
berujung pidana.
Daftar Pustaka
A. Jurnal
Angelina,Ingrid,LukitoArif,andWidyawatiBoediningsih,‘AnalisisTerhadapPutusan
PengadilanTataUsahaNegaraYangTerkaitDenganPembatalanPenerapanPasal
87 Ayat (4) UU ASN’,Jurnal Esensi Hukum, 4.1 (2022),24–39
Anggoro,F.N.(2017).PengujianUnsurPenyalahgunaanWewenangTerhadap
KeputusanDan/AtauTindakanPejabatPemerintahanOlehPtun.FIAT
JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, 10(4), 647.
https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v10no4.803
Dewi,A.(2019).PenyalahgunaanWewenangDalamPerspektifTindakPidanaKorupsi.
Jurnal Rechten: Riset Hukum Dan Hak Asasi Manusia,1(1), 24–40.
FarizadiIlhamWirachmanto,AntoniusSidikMaryono,danW.K.(2021).INDIKATOR
UNSUR PENYALAHGUNAAN WEWENANG SEBAGAIDASAR
PEMBATALANKEPUTUSANTATAUSAHANEGARADALAMSENGKETA
TATAUSAHANEGARA(StudiPutusanNomor198/G/2015/PTUN-JKT).
Soedirman Law Review,3(3), 409–418.
Sahlan,M.(2016).KewenanganPeradilanTipikorPascaBerlakunyaUndang-Undang
No.30Tahun2014TentangAdministrasiPemerintahan.ArenaHukum,9(2),
166–189. https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2016.00902.2
Taupiqqurrahman.(2022).UrgensiPembentukanPeraturanDaerahTerkaitSaranaAir
MinumdalamMendukungSustainableDevelopmentGoals.JournalSimbur
Cahaya, Vol. 29. Pages 117-132.
B. Buku
Chazawi, A. (2016).Hukum Pidana Korupsi Di Indonesia,Edisi Revisi. PT Raja Grafindo.
Indroharto.(1993).UsahaMemahamiUndang-UndangTentangPeradilanTataUsahaNegara.
Pustaka Sinar Harapan.
Nirwanto,A.(2015).ArahPemberantasanKorupsiKeDepan(PascaUndang-Undang
AdministrasiPemerintahan).MakalahyangdisampaikanpadaSeminarNasionalHUT
IKAHI Ke 62.
Saleh, K. W. (1986).Tindak pidana korupsi dan suap.Ghalia Indonesia.
Yunus, B. M. (1980).Intisari Hukum Administrasi Negara.Alumni.
137

Jurnal ESENSI HUKUM,
Vol. 4 No. 2 Bulan Desember Tahun 2022, hlm. 131-138
C. Peraturan Perundang-Undangan
Pasal17ayat(2)Undang-UndangNomor30Tahun2014TentangAdministrasi
Pemerintahan.
Pasal19ayat(1)Undang-UndangNo.30Tahun2014tentangAdministrasi
Pemerintahan.
Pasal19ayat(2)Undang-UndangNo.30Tahun2014tentangAdministrasi
Pemerintahan.
138
Tags