1753413900158-5e678d04-1d60-4a64-929d-525c56e53ccc.pdf

umbansariwahyu 0 views 47 slides Sep 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 47
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47

About This Presentation

hari hepatitis sedunia


Slide Content

TATA LAKSANA HEPATITIS B DI FKTP
Dr.dr.M.AlamsyahAziz, SpOG, Subsp. KFm, Subsp. TI(K), MKes, Aff.
RANZCOG, FMAS
KetuaBidangIlmiahPengurusPusat POGI
KetuaHimpunanKedokteranFetomaternalIndonesia
KetuaProgram StudiObstetridan Ginekologi
DepartemenObstetridan GinekologiSp1 FK UNPAD/RSHS Bandung
Commission international Member for Maternal-FetalMedicine, Asia & Oceania
Federation of Obstetrics and Gynaecology (AOFOG)

Hepatitis B
•Virus paling seringditransmisikanmelaluiibukeanaksaatkehamilandan persalinan,
selainitumelaluikontakdarahataucairantubuhsaatberhubunganintim, injeksiataupaparan
bendatajamyang tidakaman.
•Pada tahun2019, hepatitis B menyebabkan820 000 kematian, sebagianbesardari
cirrhosis dan hepatocellular carcinoma (kankerhatiprimer).
•Hepatitis B dapatdicegahdenganvaksinyang aman, efektif, dan tersedia.

Cakupan
HepB3
Cakupan
HepB-BD
Prevalensi Nasional
Prevalensi HbsAg pada
balita
Prevalensi HbsAg pada ibu hamil
Indikator target WHO di berbagai negara di Asia-Pasifik
Manoj Kumar et al. Hepatology International (2022) 16:211–253

CapaianPemeriksaanHIV,SifilisdanHepatitisBPadaIbuHamilTahun2024 di Indonesia
Dari 4.867.979estimasiBumiltahun2024,sebanyak78,16%(3.971.463)IbuHamilANCK1,71%(3.463.417)IbuHamilditesHIV,63%
(3.062.080)dites sifilisdan69.8%(3.397.542)ditesHepatitisB
2.591
4.340
1.926
3.614
HIV
BumilDites
Sifilis
BumilMendapatPengobatanBumilPositif
71%
0,07%
74%
63%
0,1%
83%
3.463.417
78,16%
3.971.463
BumilANCK1
69,8%
1.45%
Bumil
mendapat
pengobatan
N/Abelum
adadata
HepatitisB
Sasaran:4.867.979IbuHamil
3.062.080
3.397.542
49.097

5221784,0
4887405,0 4897988,0 4.907.227 4.867.979
2682297,0
2946013,0
3.254.139
3358549,0 3.397.542
45
108,0
47
550,0 50.744 50.789 49.097
2020 2021 2024
Sasaran
2022
diskrininghepatitisB
2023
Reaktif
IbuHamilMendapatkanSkriningHepBTahun2024

49.097
36.348
28.864
29.716
14.450
194
IbuHamilReaktifHBsAg BayiLahirdariIbuReaktif
HBsAg
BayidapatHB0<24jam BayidapatHBIg<24jam Bayi9-12blntesHBsAg Bayi9-12bulanreaktif
HBsAg
Tahun2024,14,450bayi9-12bulanyanglahirdariibu
HBsAg(+)ditesHBsAgdan1,34%terdeteksiHBsAgReaktif

Hepatitis B pada
Kehamilan
Muhammad Ilham Aldika Akbar

10–20 tahun
PROGRESIVITAS HEPATITIS B
Muhammad Ilham Aldika Akbar
Resolusi Stabilisasi
Sirosis
terkompensasi
Infeksi Akut
Kematian
Carrier kronis
Hepatitis Kronis
Progresif
Sirosis Kanker Hati
Sirosis tidak terkompensasi
(Kematian)

FASE HEPATITIS B
Fase Imunotoleran Fase Imunoaktif
Fase Karier
Inaktif
Fase Reaktivasi
Journal of Clinical and Translational Hepatology 2016 vol. 4 | 241–247

Progresivitas klinis HBV ditentukan waktu ketika terinfeksi
Anak2 dan Dewasa
Neonatal
80% Asimptomatik
20% Hepatitis akut
1% Fulminant Hepatitis
90-99% Sembuh
Cirrhosis HCCInfeksi HBV
Asimptomatik
1-12% menjadi kronis
95% menjadi kronis
Risiko rendah
0.5%/tahun
1-12%/tahun
1-12%/tahun
Slide: Dr. Maisuri Chalid dr. SpOG SubSp FM
Muhammad Ilham Aldika Akbar

Parameter 2007 2013
1-14
years
>15
years
Total1-14
years
>15
years
Total
HBsAg (+) 8.3% 9.6% 9.4%4.7% 6.6%7.1%
Anti-HBc (+)10.9%34.7%32.8%4.3%31.8%31.9%
Anti-HBs (+)32.2%28.8%30.6%32.6%35.5%35.6%
18 juta orang
Indonesia telah berubah dari negara
endemis tinggi ke intermediate Hep B
Muhammad Ilham Aldika Akbar Slide: Dr. Maisuri Chalid dr. SpOG SubSp FM

The United Nations:
▪Sebagian besar beban penyakit Hep B disebabkan infeksi yang
didapat < 5 tahun
▪Insiden Infeksi Hep B kronis pada usia 5 tahun adalah indicator target
Sustainable Development Goal untuk melawan hepatitis
Riskesdas 2013
Prevalensi HBsAgpada
kelompok usia 5 tahun:
4.2%
Distribution of HBsAg (+) according to Age Group
Program Nasional
Vaksinasi Hepatitis sejak
1997
Slide: Dr. MaisuriChaliddr. SpOGSubSpFM
Muhammad Ilham Aldika Akbar
5 Tahun pertama – waktu kritis untuk mencegah Hepatitis B kronis

Perjalanan Alamiah Infeksi Hep B Kronis
Muhammad Ilham Aldika Akbar
MchMahon BJ. Natural
history of chronic hepatitis B-
clinical implications.
Medscape J Med.
2008;10(4):91

Perjalanan Alamiah Infeksi Hep B saat
Anak-anak vs Dewasa
Muhammad Ilham Aldika Akbar
J Obstet Gynaecol Can 2016. http://dx.doi.org/10.1016/j.jogc.2016.11.001

Virus Hepatitis B
Muhammad Ilham Aldika Akbar
Dienstag JL. Hepatitis B Virus
Infection. N Engl J Med.
2008;359:1486-500
Anti HBc
Anti HBs
IgM
Imunitas karena
vaksinasi atau
imunitas natural
Anti HBe
Aktif bereplikasi
Infeksi sedang berlangsung
infeksi lampau/pernah
terpapar -natural infeksi
tidak aktif
bereplikasi

J Obstet Gynaecol Can 2016.
http://dx.doi.org/10.1016/j.jogc.2016.11.001

PANDUAN: HEP B DAN KEHAMILAN
•SEMUA ibu hamil harus dilakukan skrining Hep B
1
•Risiko Hep B kronis tergantung usia saat terinfeksi;
~90% bayi/anak2, 5% dewasa
2
•HBIG dan vaksin HBV harus diberikan pada bayi lahir dari ibu dengan
HBsAg (+) <12 ja setelah lahir
1
•Terapi HBV perlu didiskusikan dengan bumil
1
•HBV flares jarang didapatkan pada kehamilan(~9%)
3
1. Terrault. Hepatology. 2018;67:1560. 2. Weinbaum. MMWR Recomm Rep. 2008;57:1.
3. Chang. Am J Gastroenterol. 2016;111:1410. Slide: Dr. Maisuri Chalid dr. SpOG SubSp FM

STRATEGI PMTCT WHO
Muhammad Ilham Aldika Akbar
1. Terrault. Hepatology. 2018;67:1560. 2. Weinbaum. MMWR Recomm Rep. 2008;57:1.
3. Chang. Am J Gastroenterol. 2016;111:1410.
Terapi anti retrovirus
HbIg untuk bayi yang lahir dari ibu dengan
HepB
Tes HbsAg, perawatan, follow up bayi
3 dosis vaksin HepB termasuk birth dose

PPIA HEPATITIS B
Muhammad Ilham Aldika Akbar
TERAPI ANTIVIRAL
UNTUK IBU HAMIL VAKSIN Hepatitis B
DAN HBIg
METODE PERSALINAN
Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.

IMUNOPROFILAKSIS
•Vaksin Hepatitis B paling baik diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir
•Hepatitis Immunoglobulin (HBIg) diberikan pada ekstremitas yang berbeda
•Kombinasi vaksin dan HBIg menurunkan risiko transmisi vertikal dari >90%
menjadi <10%
1.Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.
2.Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jadwal Imunisasi Anak Umur 0-18 Tahun. 2014.

HBIG + HB vaccine
2-3% in HbsAg (+)
PPIA
HbeAg (-) HbeAg (+)
< 0.1% 5-10 %
PPIA PPIA
Manoj Kumar et al. Hepatology International (2022) 16:211–253
Terapi
Antivirus
Antiinflammatory
macrophage
Activated CD8+ T
cell
Clearance HBV
Proinflammatory
macrophage
HBV persistence

J Obstet Gynaecol Can 2016. http://dx.doi.org/10.1016/j.jogc.2016.11.001

ANTIVIRAL THERAPY
WHO merekomendasikan ibu hamil dengan HBsAG (+) dengan HBV DNA > 5.3 log10 IU/mL (> 200.000 IU/mL)
mendapatkan profilaksis Tenofovir dari usia 28 minggu sampai minimal persalinan, untuk PPIA Hep B. Ini sebagai
tambahan vaksin HBV 3 dosis pada semua anak termasuk dosis persalinan.

ANTIVIRAL THERAPY
WHO merekomendasikan pada tempat dimana pemeriksaan HBV DNA tidak tersedia, HBeAG dapat
digunakan sebagai pengganti untuk menentukan perlu tidaknya pemberian profilasksis Tenofovir
untuk PPIA Hep B.

Journal of Clinical and Translational Hepatology 2016 vol. 4 | 241–247

AASLD Guidance: HBV Treatment Options in Pregnancy
Terrault. Hepatology. 2018;67:1560.
Status Treatment Notes
Preferred TDF
▪Preferred due to higher potency and minimized
risk of emergence of viral resistance compared
with LAM or TBV
Not preferred LAM and TBV
▪Have been studied in pregnancy but have a low
genetic barrier to resistance
Not recommended
TAF
ETV
PegIFN
▪Insufficient data in pregnancy
▪Category C
▪Category C
Breastfeeding is not contraindicated with antiviral therapy
Slide credit: clinicaloptions.comTDF=tenofovir disoproxil fumarate
TAF = tenofovir alafenamide
Slide: Dr. Maisuri Chalid dr. SpOG SubSp FM

Data mengenai TAF dan TDF dalam PPIA Hep B
•Analisis retrospektif mengenai
keamanan dan efikasi TAF pada bumil
HBeAg+ dengan kadar HBV DNA
>200,000 IU/mL di China (N = 71)
1
•TAF diberikan selama kehamilan sampai
persalinan; diikuti sampai bayi usia 24-
28 minggu
•Pada usia 24-28 minggu, semua 73 anak
didapatkan HBV DNA (-) dan tidak ada
kecacatan bawaan
•86% (61/71) ibu mencapai kadar HBV
DNA <200,000 IU/mL saat persalinan
•Studi observasional prospektif TAF atau
TDF pada bumil dengan kadar HBV DNA
>200,000 IU/mL di China (N = 232)
2
•TAF (n = 116) atau TDF (n = 116) diberikan
sejak 24-35 mg dan diteruskan sampai
persalinan; diikuti sampai 6 bulan post
partum
•Pada usia 7 bulan, semua 233 anak
didapatkan HBsAg (-) dan tidak ada
kecacatan bawaan
•Profil keamanan yang mirip antara TDF
dan TAF
1. Ding. Ailment Pharmacol Ther. 2020;52:1377. 2. Zeng. Clin Infect Dis. 2021;[Epub].
Slide credit: clinicaloptions.com

Lancet Infect Dis 2020. Published Online August 14, 2020
Figure 2: Efficacy of peripartum antiviral prophylaxis from randomised controlled trials, and overall for randomsied controlled trials and non-randomised
studies, using tenofovir disoproxil fumarate 300 mg (A)

Keamanan Obat Antivirus untuk Hep B
Lancet Infect Dis 2020. Published Online August 14, 2020

ALGORITMA UNTUK
PENILAIAN RISIKO DAN
TATALAKSANA PPIA HEP B
Pan CQ, Duan ZP, Bhamidimarri KR, Zou HB, Liang XF, Li J, et al. Clin Gastroenterol Hepatol. 2012;10(5):452-9.
•Tenofovir adalah OBAT KATEGORI
B pada kehamilan dan menjadi pilihan
utama untuk PPIA jika ibu memiliki
infeksi Hep B Kronis dan terapi jangka
panjang diperlukan.
•Data keamaan tenofovir pada
kehamilan didapat dari data terapi
bumil dengan HIV

Muhammad Ilham Aldika Akbar
Journal of Clinical and
Translational Hepatology
2016 vol. 4 | 241–247

Algoritma PPIA
Hep B (CDC)

Penentuan Waktu Pemberian Obat Antivirus HBV
Pemberian Antiviral mulai diberikan pada usia kehamilan 28-32 minggu
Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.

Penghentian Pemberian Antiviral
Pregnancy 3 bulan Setiap 3- 6 bulan
Antiviral
dihentikan
Pantau AST, ALT
Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD
Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.

REKOMENDASI AASLD 2015
Ibu hamil dengan
HbsAg (+) dan DNA-VHB ≤ 200.000 IU/ml
tidak disarankan untuk diberikan antiviral
Benefit
Risk
Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD
Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.

Seksio caesaria tidak diindikasikan hanya untuk tujuan PMTCT Hep
B dikarenakan kurangnya data dan mempertimbangkan risk-benefit
dari SC dibandingkan pervaginam.
Terrault NA, Bzowej NH, Chang KM, Hwang JP, Jonas MM, Murad MH. AASLD Guidelines for Treatment of Chronic Hepatitis B. Hepatology. 2015: 1-23.
METODE PERSALINAN

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
Kementerian Kesehatan
Program Pencegahan Penularan Hepatitis B dari Ibu ke Bayi
Pemberian Obat Anti Virus Tenofovir

Global Health Sector Strategy
1.Eliminasi Hepatitis B
PPIA → prevalensi
Hepatitis B pada anak
sebesar 0,1% (2030)
2.Vaksinasi Hepatitis B (3
dosis) → sebesar > 90%
2030)
3.PPIA melalui HB0 <24
jam dan HBIg pada bayi
berisiko >90%(2030)
4.Eliminasi Hepatitis C →
orang terinfeksi Hepatitis
C diobati sebesar 80%
(2030)
KEBIJAKAN PROGRAM P2 HEPATITIS DI INDONESIA
PERMENKES NO 53/2015
Tentang Penanggulangan
Hepatitis Virus secara
komprehensif melalui
pendekatan Promosi,
Pencegahan, Deteksi Dini
dan Penatalaksanaan
PERMENKES NO 52/2017 tentang
Eliminasi Penularan Hepatitis B,
HIV, Sifilis dari ibu ke anak PPIA
ELIMINASI HEPATITIS B DAN C TAHUN 2030

Imunisasiwajib hepatitisB(3dosis)
diberikankepada semuabayi(bersamaDPT+Polio)
PemberianHB0<24jam(birth-dose) diberikan
wajibkepada semuabayibarulahir
SemuaibuhamilharusmelakukanANCterpadu danDeteksiDiniHepB
(DDHB)sertabayinyadilakukan pemantauan
HBIgdiberikankepada bayilahirdariibureaktifHBsAg
IbuhamilreaktifHBsAgdirujuk
untukmendapatkan penangananlebihlanjut
PemberianImunisasiHepatitisB(3
dosis)untukmengurangiinsiden
PemberianHB0untukmengurangi
transmisidariibukebayi
Pemeriksaan padaibu
hamil,pelayananantenatal,
dan pemantauanbayi
HBIg
Pemberian Tenofovir pada
bumildenganVLtinggi
PROGRAMDIINDONESIA
Dimulai 2022di
6 (enam)provinsi
ProgramHepatitisB:Pencegahaninfeksiverticaldariibukeanak

•Ibu hamil dengan hasil HBsAg reaktif => diperiksa HBV DNA,
atau HBeAg dan pemeriksaan ALT
•Bumil HBV DNA > 200 ribu iu/ml : di terapi TM3 sd 1 bulan melahirkan
•Bumil HBV DNA < 200 ribu iu/ml tidak sirosis : belum diobati
•Bumil HBV DNA < 200 ribu iu/ml dan sirosis : diobati di RS jangka
panjang
•SEMUA Ibu hamil setelah melahirkan : Rujuk kembali ke RS
untuk TTL kasus Hepatitis B selanjutnya ( sebagai pasien
umum sesuai alur bpjs)
TATALAKSANA UNTUK IBU HAMIL DENGAN HBsAg REAKTIF UNTUK PPIA
Bila pemeriksaan HBV DNA tidak mampu dilaksanakan
dapat dipakai HBeAg (Rekomendasi WHO)

Lokasi Pelaksanaan Tahun 2022
43
Provinsi/Kota
Estimasi BumilJumlah Reaktif HBsAgJumlah Non Reaktif HBsAgTotal Diskrining
1. Jawa Barat 897.215 5.819 456.260 462.079
1
Kota Bandung 41076 264 16756 17020
2. Jawa Timur 592.735 8.071 442.335 450.406
2
Kota Surabaya 44174 694 33745 34439
3. Kalimantan Selatan 80.006 1.086 54.794 55.880
3
Kota Banjarmasin 12766 134 6850 6984
4. Sulawesi Selatan 158.487 2.685 131.949 134.634
4
Kota Makassar 27012 407 25332 25739
5. DKI Jakarta 189.437 1.344 134.736 136.080
5Kota Jakarta Barat
47090 355 37511 37866
6Kota Jakarta Selatan
39661 275 23396 23671
7Kota Jakarta Timur
54627 423 42677 43100
8Kota Jakarta Pusat
14142 91 10914 11005
9Kota Jakarta Utara
33391 190 19711 19901
6. Lampung 158.609 1.403 111.729 113.132
10
Kota Bandar Lampung 19447 180 16611 16791
Sumber Data Laporan skrining Hep B fasyankes 2021

Alur Tatalaksana di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Pengobatan dilaksanakan di Puskesmas terpilih yaitu : memilki alat tes cepat molekuler, alat pemeriksaan ALT/AST, Dokter Umum Terlatih
ALT di atas normal rujuk FKRTL

Alur Tatalaksana di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)
Dilaksanakan di Rumah Sakit terpilih yaitu : memilki alat tes cepat molekuler, alat pemeriksaan SGOT/SGPT, Dokter Spesialis Penyakit Dalam atau KGEH

Alur Rujukan Internal dalam Pemberian Tenovofir Pada Ibu Hamil
Hepatitis B di FKRTL
46

TAKE HOME MESSAGE
•SEMUA ibu hamil harus dilakukan skrining Hepatitis B
•Pemberian vaksinasi aktif (Hep B3) dan pasif (HbIg) wajib dilakukan pada ibu hamil dengan Hepatitis B untuk
tujuan PPIA
•Program terapi anti virus (Tenofovir) dan pemeriksaan lengkap Hepatitis B di FKTP dan FKTRL akan dimulai di 6
provinsi
•Tenofovir (TDF) adalah obat anti virus pilihan karena terbukti poten, aman pada kehamilan, dan paling kecil
risiko resistensinya
•SC tidak direkomendasikan dengan tujuan utama PPIA Hep B karena belum terbukti
•Menyusui tidak dilarang pada ibu dengan hepatitis B
Muhammad Ilham Aldika Akbar
Tags