18. Pemeliharaan Inst & Sterilisasi 2023 BSCON RSSS.ppt

mujiono67 2 views 74 slides Sep 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 74
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74

About This Presentation

Pemeliharaan instrument bedah sangat penting untuk dilakukan karena sangat berguna dalam mengoptimalkan fungsi dan kegunaan instrument tersebut saat digunakan untuk pembedahan


Slide Content

PEMELIHARAAN INSTRUMEN
DAN KONSEP STERILISASI

2
Curiculum Vitae
•RIWAYAT PENDIDIKAN
•SDN KURIPAN 3 BANJARMASIN
•SMPN 7 BANJARMASIN
•SMUN 3 BANJARMASIN
•AKADEMI KEPERAWATAN DEPKES RI
BANJARBARU
•STIKES MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN JURUSAN SERJANA
KEPERAWATAN
•PROFESI NERS STIKES DARUL
AZHAR KAB.TANAH BUMBU
•KULIAH MEGISTER HUKUM
KESEHATAN UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN

3
•RIWAYAT PELATIHAN
•Mid Level Opthalmic Personel (MLOP) Inservice Trainning
Teknik Kamar Bedah Mata Rs Jakarta Eye Center (JEC) Jakarta
2004
•Pendidikan Keterampilan Bedah Dasar, di Makassar 2012
•Pelatihan Bagi Pelatih Keterampilan Dasar Perawat Kamar
Bedah ( Trainning Of Trainner /TOT) Jakarta 2015
• Pelatihan Diklat Teknis Sterilisasi (Central Sterilisasi Supply
Departement / CSSD) di Rumah Sakit, di RS Harapan Kita Jakarta
2016
•Diklat Teknis Sterilisasi (Central Sterilisasi Supply Departement
/ CSSD) di Rumah Sakit, di Bapelkes RI Banjarbaru Kalimantan
Selatan.
•APSIC Sterilisasi / Advance Sterilisasi Product (ASP) di Bangkok,
Thailand 2017.
•Certified Wound Care Clinical Assiciate (CWCCA) NCI Center
Samarinda 2018
•Clinical Attachment in Gleneagles Hospital Singapore 2018
•Pelatihan CSSD Akreditasi SNARS Edisi 1,Jakarta 2019
•Master of Trainner (MOT) , Jakarta 2020.
•Pelatihan Asesor Keperawatan 2022.
•PELATIHAN SURVEIOR AKREDITASI RS PPSDM DAN LARS DHP
Jakarta , 2023
Curiculum Vitae
•RIWAYAT PEKERJAAN
•RS SARI MULIA BANJARMASIN Tahun 1999-
2005
•Kepala Kamar operasi
•PUSKESMAS MANTEWE KABUPATEN
TANAH BUMBU Tahun 2005-2009
•RSUD dr.H.ANDI ABDURAHMAN NOOR
Tahun 2009- Sekarang
•Kepala Unit Gawat Darurat 2009-2012
•Kamar Operasi 2012- 2021
•Kepala Instalasi CSSD 2015-2020
•Kepala Ruangan Iso Covid 2020-2021
•RSUD SULTAN SURIANSYAH KOTA
BANJARMASIN 2021-SEKARANG
•Kepala kamar operasi 2021-2022
•Kasie Keperawatan dan Kebidanan, Intensif,
Darurat , Dan Rawat Inap 2022-Sekarang.
•SURVEIOR AKREDITASI LARS DHP 2023-
Sekarang.

Peralatan kamar operasi umumnya
terbuat dari stainlesteel karena tahan
panas dan mudah untuk dibersihkan.
Harga sangat mahal
Memerlukan investasi yang besar
Banyaknya macam tindakan
pembedahan  instrument
sangat komplek
Latar belakang

Pemeliharaan dan penggunaan
instrumen yang salah akan
menyebabkan kerusakan
Mempengaruhi daya tahan dari
instrumen
Perawatan / penggunaan yang baik
dan benar instrumen akan bertahan
cukup lama
Latar belakang

KLASIFIKASI PEMISAHAN PERALATAN MEDIS
(Dr. E.H. Spaulding)
CRITICAL
NON CRITICAL
SEMI CRITICAL
Alat medis yg masuk kedalam jaringan steril tubuh
atau masuk kedalam sistem sirkulasi darah
Alat medis yg kontak dng membran mukosa tubuh
Alat medis yg kontak dng permukaan kulit saja

Pengertian…
Suatu usaha / proses yang
dilakukan untuk
memelihara dan merawat
instrumen yang
memerlukan kepedulian
spesifik, pilihan yang
selektif dalam
pencucihamaan untuk
mencapai proses sterilisasi
yang efektif

TUJUAN :
Menghilangkan sisa - sisa kotoran
yang terlihat, tdk terlihat, dan
mikroba sebanyak mungkin pada
instrumen yang akan disterilkan

Kenapa ???
1.Mempertahankan instrument agar
tahan lama.
2.Membutuhkan ketelitian dan
pemahaman petugas sehubungan
dengan banyak & kompleksitas
penggunaan instrument
3.Banyaknya jenis dan kesulitan
pembedahan
4.Perawatan dan pemeliharaan yang
baik dan benar akan
memperpanjang usia instrument
>10 tahun

PRINSIP PERAWATAN INSTRUMENT
1. Gunakan instrumen sesuai dengan
fungsinya
2. Pisahkan instrumen tajam – halus - kasar
3. Buat tempat khusus / beri lapisan waktu
sterilisasi
4. Segera bersihkan instrumen dari darah,
pada permukaan / celah celah
instrument
5.Jangan biarkan darah mengering pada
instrumen

Instrumen bedah
HARUS
DIPERLAKUKAN
SAMA
baik yang berpotensi
atau tidak berpotensi
HIV AIDS

TAHAP PEMROSESAN

APD

DEKONTAMINASI
Merupakan tahap pertama dan
penting dari proses sterilisasi
Dekontaminasi adalah:
Suatu Proses melemahkan
microorganisme yang terdapat
pada instrumen dengan cara
merendam menggunakan
mengunakan desinfektan dan
dianjurkan yang mengandung
enzime

PROSES PEMBERSIHANPROSES PEMBERSIHAN
Lakukan SEGERA setelah instrumen dipakai dengan
cara merendam untuk mencegah cairan , darah dan
sisa jaringan mengering pada instrumen dengan tujuan
menghilangkan :
1.Mikroorganisme yang mungkin terinfeksi
2.Materi organik dimana mikroorganisme tumbuh
dengan pesat
3.Bahan yang melindungi mikroorganisme selama
sterilisasi dan desinfeksi
4.Bahan yang mungkin dapat menonaktifkan proses
pembunuhan kuman

METODE
PENCUCIAN/PEMBERSIHAN
1. Pencucian Manual
a. Pisahkan instrumen yang tajam dan
halus
b. Rendam semua instrumen bekas
pakai menggunakan
larutan enzimatik (Protease, lipase,
amilase) selama 10 menit
C. Buka instrumen membentuk sudut
90 derajat
d. Cuci tangan dan kenakan sarung
tangan plastik
e. Keluarkan semua instrumen dari
larutan perendam

f.Setiap alat yg dapat
dibongkar pasang harus
dibongkar sebelum
dibersihkan.
g.Sikat setiap bagian
permukaan dengan sikat
yang lunak
h.Bilas secara sempurna
dengan air mengalir
(Deionisasi / air suling)
i.Keringkan dengan pemanas
khusus / Lap halus

Mechanical Cleaning
Pencucian menggunakan Mesin (Washer)

Mechanical Cleaning

Mechanical Cleaning
with ultrasonic cleaner
a.Rendam instrumen seperti pada
pembersihan manual
b.Cuci tangan dan kenakan sarung
tangan plastic
c.Tuangkan tangki dengan larutan
desinfektan
d.Angkat instrumen dari rendaman,
lepaskan bagian bagian yang dapat
dilepas

e.Letakan instrumen dalam keranjang /
basket dan celupkan kedalam
desinfektan
f.Tutup tabung untuk mencegah
proses aerosol
g.Gunakan alat pencatat waktu sesuai
dengan yang telah ditetapkan
h.Setelah putaran selesai dengan
sempurna angkat keranjang dari
tangki
i.Bilas dengan air Deionisasi dan
biarkan instrumen hingga kering

PERHATIAN KHUSUS !!
Harus membiasakan diri mempelajari petunjuk
/ cara penggunaan dan perawatan instrument /
asesoris yang telah ditetapkan dari produk
Perawatan instrumen mikro, fiber optik,
lensa, bor, kabel harus lebih teliti

1. Instrumen umum
- Tahu nama dan fungsi setiap Instrumen
- Periksa kondisi instrumen dengan melakukan
pengetesan (kunci-kunci, ujung - ujung,
kelurusan)
- Penempatan secara benar
- Pemisahan dan pembersihan
HAL-HAL Yang Harus
diperhatikan !!

2. Instrumen Micro
- Penyusunan
- Periksakelurusan
- Lindungi ujung-ujungnya
- Pemisahan dan pembersihan
Yang Harus diperhatikan !!

Yang Harus diperhatikan !!
- Cara memegang
- Hindari penanganan kasar
- Hindari pelipatan - ditekuk pada fiber optik
- Pastikan kondisi fiber optic dan lensa baik
2. Instrumen Lensa

Yang Harus diperhatikan !!
- Bersihkan ujung depan lensa dan bagian belakang eyepiece
- Bersihkan bagian masuknya light source
- Bersihkan tabung lensa
- Perhatikan distorsi mekanik (bengkok)
- Lihat melalui telescope: Lapang pandang, Kejernihan

5. Instrumen Tenaga Listrik
- Pastikan switch dalam posisi “OFF”
- Jauhkan alat dari obat – obat anestesi
- Jangan direndam
- Ikuti pentunjuk : penggunaan
4. Instrumen dengan tenaga udara
Ikuti petunjuk dari pabrik → perawatan dan sterilisasi

Fungsi Utamanya adalah untuk memastikan semua instrumen bersih
dari sisa sisa kotoran dan desinfektan dengan sempurna untuk
menghindari terjadinya korosip pada instrumen.
PEMBILASAN

PENGERINGAN
Fungsi utamanya adalah
untuk memastikan secara
benar pengeringan telah
dilakukan untuk mencegah
terjadinya pengkaratan
pada instrumen

Fungsi Utamanya adalah melumasi instrumen dengan minyak khusus
untuk mencegah terjadinya kerusakan, pengkaratan, penuaan dan
diharapkan instrumen dapat berfungsi dengan baik dan bertahan lebih lama.

LUBRIKASI

Tehnik Pengemasan

SUSUNAN INSTRUMEN DALAM
CONTAINER

SUSUNAN INSTRUMEN DALAM
CONTAINER

TRAY SISTEM

PRINSIP PENGEMASAN
Tiga prinsip dasar pengemasan :
1.Bahan harus membiarkan penetrasi sterilan
efektif keseluruh permukaan kemasan dan
isinya.
2.Bahan harus dapat menjaga sterilitas isinya
hingga kemasan dibuka.
3.Isinya harus mudah dipindahkan tanpa
terjadi kontaminasi.

Packing
 PENGEMASAN
Meliputi semua jenis bahan yang tersedia dalam sarana
yang didisain untuk membungkus / mengemas barang /
alat medis ( disposible / re-use) untuk disterilkan, disimpan
dan dipakai.
 TUJUAN DAN FUNGSI
Tujuan dan fungsi utama dari bahan pengemas (linen,
kertas, plastik, steripouches) adalah utk membungkus
peralatan medik yg akan disterilkan dan menjaga menjaga
sterilitas barang tersebut.

PRINSIP PENGEMASAN
Syarat Bahan Pengemas
1.Sesuai dengan metoda sterilisasi yg dipakai
2.Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri
3.Kuat dan tahan lama
4.Mudah digunakan
5.Tidak mengandung racun
6.Segel yg baik
7.Aman dan mudah dibuka
8.Masa kadaluarsa.

Hal-hal yg harus
diperhatikan dlm Packing
Material yang digunakan untuk mengemas : Kertas, Plastik,
Kertas+Plastik, Kain atau Kontainer
Indikator Sterilisasi Internal & Eksternal
Labeling: Nama Instrument, Masa Kadaluwarsa, Identitas
pengemas
Dokumentasi

PRINSIP PENGEMASAN
Tiga prinsip dasar pengemasan :
1.Bahan harus membiarkan penetrasi sterilan
efektif keseluruh permukaan kemasan dan
isinya.
2.Bahan harus dapat menjaga sterilitas isinya
hingga kemasan dibuka.
3.Isinya harus mudah dipindahkan tanpa
terjadi kontaminasi.

Packing
 PENGEMASAN
Meliputi semua jenis bahan yang tersedia dalam sarana
yang didisain untuk membungkus / mengemas barang /
alat medis ( disposible / re-use) untuk disterilkan, disimpan
dan dipakai.
 TUJUAN DAN FUNGSI
Tujuan dan fungsi utama dari bahan pengemas (linen,
kertas, plastik, steripouches) adalah utk membungkus
peralatan medik yg akan disterilkan dan menjaga menjaga
sterilitas barang tersebut.

PRINSIP PENGEMASAN
Syarat Bahan Pengemas
1.Sesuai dengan metoda sterilisasi yg dipakai
2.Dapat menahan mikroorganisme dan bakteri
3.Kuat dan tahan lama
4.Mudah digunakan
5.Tidak mengandung racun
6.Segel yg baik
7.Aman dan mudah dibuka
8.Masa kadaluarsa.

SteriliZ
ER
L
ow & High temperature

METODE STERILISASI
Proses sterilisasi dapat terjadi dengan cara memaparkan energi
termal dalam bentuk panas kering / panas basah, zat kimia dalam
wujud cair / gas maupun bentuk radiasi terhadap suatu benda dalam
waktu tertentu.
 Sterilisasi dengan suhu tinggi
1. Sterilisasi uap (steam)
2. Sterilisasi panas kering (dry heat)
 Sterilisasi dng suhu rendah / sterilisasi kimia
1. Ethylene Oxide
2. Glutaraldehyde / Fomaldehyde
3. Hydrogen peroksida

Sterilizer
Low Temperature
ETHYLENE OXIDE
HYDROGEN PEROKSIDA
GLUTARALDEHYDE/
FORMALDEHYDE

Sterilizer
Low Temperature
Glutaraldehyde/Formaldehyde : Aman digunakan, Suhu
yang dibutuhkan selama proses sterilisasi ± 60⁰C, dapat
mensterilkan semua jenis alat, proses sterilisasinya ± 6 jam
Hydrogen Peroksida : Aman digunakan, Suhu yang
dibutuhkan selama proses sterilisasi ± 37⁰C, proses
sterilisasinya singkat ± 40 menit
Ethylene Oxide : Cukup toksik jadi harus dilengkapi dengan alat
Aerasi, Suhu yang dibutuhkan selama proses sterilisasi ± 37 - 55⁰C,
ditempatkan diruangan khusus, proses sterilisasinya ± 24 jam.

STERILISASI ETILEN OKSIDA (ETO)
TOKSISITAS
1.Resiko kesehatan bagi
pekerja
2.Iritasi mata dan saluran
nafas
3.Pada konsentrasi tinggi :
pusing, mual dan
muntah.
4.Penelitian NIOSH 1992
5.Gas tidak berbau &
mudah terbakar

PENYIMPANAN
1 Simpan dalam keadaan bersih dan kering
2 Jangan membuka kearah sinar matahari secara langsung
3 Simpanlah pada tempat yang telah di tentukan , gunakan
instrumen tray systems

Sterilisasi Suhu Rendah
Formaldehyde/Glutaraldehyde
FO Sterilizer aman
pemakaiannya
Proses membutuhkan waktu ±
6 jam
Suhu 60°C, Tekanan chamber
60mmBar
5 lt FO dg Konsentrasi
perbandingan sbb= 97%
Aquabidest : 3% FO cair
FO dapat digunakan utk
sterilisasi semua alat
FO sangat murah

STERILISATION WITH HYDROGEN
PYROXIDE
•Plasma Sterilizer aman
digunakan
•Proses sterilisasi singkat
± 40 mnt
•Suhu 37°C
•Semua alat yg tdk dapat
disterilkan dg Steam
dapat disterilkan dg
Plasma
•Kasa, Kapas Lidi, Linen,
Kayu tdk dpt disterilkan
dg plasma

Sterili
zer
Hig
h Temperature
Steam Sterilizer

Sterili
zer
Hig
h Temperature
Steam Sterilizer :
Semua alat yang tahan panas dapat disterilkan dengan
mesin type ini, suhu yang dibutuhkan ± 121 - 134⁰C,
Proses ± 45 – 60 menit.
Dry Heat Sterilizer :
Untuk saat ini sterilisasi type ini lebih banyak
digunakan untuk sterilisasi serbuk kering & minyak ,
suhu yang dibutuhkan ± 170⁰C, Proses ± 3 – 3½ Jam.

KONDISI STANDAR UNTUK
STERILISASI UAP (STEAM STERILIZER)
Suhu harus mencapai minimal 121⁰C
Tekanan 106 kPa
20 menit utk alat-alat yg tdk dibungkus
30 menit utk alat-alat yg dibungkus
Suhu 121ºC → 20 menit
Suhu 126ºC → 15 menit
Suhu 134⁰C  15 menit

STERILISASI UAP
Paling efektif sebagai carrier energi termal :
Relatif tidak mahal
Mudah dikendalikan
Bersifat non toxic
Barang-barang yg stabil thd suhu yg tinggi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STERILISASI
Suhu yang cukup, Tekanan dan Waktu yang tepat
Kejenuhan uap / kelembaban yang cukup
Kontak uap / paparan yang adekuat
Adanya udara dalam Chamber

STERILISASI PANAS KERING
170ºC (340F) selama 1 jam
 Seluruh waktu yg digunakan
letakan alat-alat dalam oven,
panaskan sampai 170ºC,
diamkan selama 1 jam
kemudian dinginkan selama 2 -
2½ jam atau 160ºC (320F)
selama 2 jam . Total waktu yg
dibutuhkan 3 sampai 3½ jam

STANDAR SUHU STERILISASI PANAS
KERING

Suhu 170ºC → 1 jam
 Suhu 160ºC → 2 jam
 Suhu 150ºC → 2,5 jam
 Suhu 140ºC → 3 jam

KEUNTUNGAN STERILISASI PANAS KERING
Dapat mensterilkan bahan yang tidak dapat ditembus
steam, seperti : serbuk kering dan bahan minyak.
Tidak memiliki sifat korosif pada logam.
Dapat mencapai seluruh permukaan alat dan tidak perlu
bongkar pasang, seperti : jarum suntik dan pisau.
KELEMAHAN PANAS KERING
Penetrasi terhadap material / bahan berjalan sangat
lambat dan tidak merata.
Diperlukan waktu pemaparan panas yang lama untuk
mencapai kondisi steril.
Suhu tinggi dapat merusak bahan dari karet dan beberapa
bahan kain.

PROSES STERILISASI

PROSES STERILISASI

•Storage & Di
stribution

Storage
•Harus dekat dengan ruang
steril (2 pintu)
•Penerangan harus cukup
•Suhu antara 18-22⁰C
•RH antara 35-75%
•Positive Pressure &
mengunakan Hepafilter (±
0,5 micron)
•Terhindar dari penumpukan
debu
•Jauh dari saluran air

RUANG PENYIMPANAN BARANG
STERILISASI
Dinding dan lantai ruangan terbuat dari bahan yang halus, kuat
sehingga mudah dibersihkan.
 Item steril disimpan pada jarak 19 – 24 cm dari lantai dan
minimum 43 cm dari langit-langit serta 5 cm dari dinding.
Bebas dari penyakit menular
 Menggunakan pakaian yang sesuai dengan persyaratan
(topi, masker, sarung tangan tahan panas, skort dan sepatu.
Lokasi ruang penyimpanan steril harus jauh dari lalulintas
utama, jendela dan pintu sesedikit mungkin dan terisolasi.
 Cek tiap hari batas waktu sterilisasi.

STORAGE

Di
stribution
•Gunakan trolly tertutup untuk
mendistribusikan alat steril agar
terhindar dari kontaminasi.
•Dokumentasi.

Penangganan yang salah

KESIMPULAN
Pemeliharaan dan perawatan instrumen penting
dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan guna
mempertahankan keutuhan dan memperlancar
jalannya pelayanan dikamar operasi
“INSTRUMENT ITU MAHAL”
Perawatan yang baik akan memperpanjang usia
instrument

Kesimpulan:
•Proses pencucian yg tidak baik akan mengakibatkan
alat/instrumen rusak.
•Tangani alat/instrumen medik sesuai dengan klasifikasinya
(critical/semi/non)
•Pilih proses sterilisasi yg tepat utk alat/instrumen, linen, glass
dsb.
•Lakukan dokumentasi proses dg baik dan benar (indikator,
labeling, daftar set).

Thank You
For Attention