Buku Ajar Public Speaking
106
Sebagai pemandu acara dari suat u kegiatan, dia harus merancang
bagaimana menghadapai berbagai pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan sebelum
memulai kegiatan atau tugas, merupakan pedoman bekerja, untuk mencapai
keberhasilan. Menguntip karya Rudyard Kipling yaitu “The Elephant Child”. Ia
mengungkapkan bahwa ia mempunyai 6 (enam) orang pembantu, yang selalu
mengingatkannya. Katannya: I keep six honest serving men (they taught me all
knew)” they names are What and Whay and When and How and where and who.”
Rumus dari Rudyard Kipling mwnjadi bahan rancangan dari pemandu acara untuk
melangkah mencapai tujuan dari kegiatan yang merupakan beban tugas. Dasar
perpikir ini untuk mengetahui ragam kegiatan yang akan dihadapi.
Pola pikir 5 W + 1 H
Sebagai pemandu acara, hal pertama yang menjadi bahan pemikirannya
adalah kata “What” apa peristiwanya, apakah resmi atau tidak resmi. Peristiwa-
peristiwa yang resmi, diantaranya meyangkut pelantikan, serah terima jabatan,
penandatanganan naskah kerja sama, seminar, peringatan HUT kemerdekaan RI,
pembukaan PON, Sea Games Konverens i Nasional/Internasional, Rapat
pimpinan/nasional. Peristiwa-peristwa yang tidak resmi diantaranya, kegiatan
lomba, festival, tari, nyanyi atau budaya.
Dengan mengetahui, “ Apa peristiwanya “, pemandu acara akan menyusun
kata, kalimat dam ungkapan yang sesuai dengan peristiwanya, dan bagaimana
menyajikannya, secara khidmat, meriah atau secara cepat. Semuanya disesuaikan
dengan keadaan peristiwaitu. Masalah “tempat peristiwa” , menjadi perhatian
pemandu acara, apakah peristiwa itu di ruang tertutup atau di ruang terbuka, atau
dekat pantai, dekat pabrik. Pemilihan “tempat peristiwa” menjadi perhatian
pemandu acara. Tempat dapat memengaruhi suara, busana dan cara penyajian
pemandu acara dalam menyajikan acaranya, apakah dengan suara keras. Kata
“When” juga mendapat perhatian pemandu ac ara, apakah peristiwa itu pagi,
siang, sore dan malam.