2. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PERKEBUNAN.pptx
puanhabibah
11 views
17 slides
Sep 21, 2025
Slide 1 of 17
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
About This Presentation
ruang ligkup manajemen kebun
Size: 775.33 KB
Language: none
Added: Sep 21, 2025
Slides: 17 pages
Slide Content
Pengertian dan ruang lingkup Manajemen Perkebunan Arman Effendi AR M Amrul Khoiri ZAFITRA PUAN HABIBAH
Istilah manajemen perkebunan/pengelolaan perkebunan : Mulai 1972 sejak Kursus Manajemen Perkebunan (KMP) LPP Yogyakarta Dilanjutkan dengan Munas HIMAPPI 24 Maret 1980 Manajemen perkebunan adalah : Ilmu yang mempelajari kegiatan-kegiatan para manajer perkebunan di dalam usahanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Manajemen Perkebunan memeiliki Kekhususan di Indonesia: Spesifik ditinjau dari luas dan jenis tanaman yang dikelola Adanya konsep tri darma perkebunan padat karya Agroekologi yang khas Lokasi yang jauh dari pusat ekonomi
Perkebunan : suatu ekosistem dengan subsidi energi tindakan atau usaha manusia untuk merubah klimak alam (KA) menjadi klimak buatan (KB). KA = KB + Subsidi energi Perkebunan KB dan untuk mempertahankannya diperlukan subsidi energi tidak berubah menjadi KA : hutan belantara
Subsidi energi Manajemen materi energi : - energi otak ( manajerial skill , konsultan ) - energi fisik manusia (HK) - energi kimia ( pupuk , pestisida , stimulant) - energi mekanik ( mesin , traktor , alat transport). Besaran , efisiensi dan kombinasi subsidi energi ( masukan , input) menentukan output manajemen : produksi
Tak terkuasai Sebagian terkuasai Terkuasai Ekologi Iklim Cahaya Suhu(kinetik) Hujan/air (metabolisme) Tanah Angin Bahan Tanam Manajemen (Kultur teknis, biaya, organisasi, dll) Mekanisme fisiologi tanaman TEKNOLOGI memperluas wilayah yang terkuasai
Early Warning System (EWS) Ciri khas komoditas perkebunan: Investasi jangka panjang Keseimbangan permintaan penawaran tidak stabil produk merupakan bahan setengah jadi
Sektor Perkebunan (Produsen) Sektor Industri (Pasar) Kebun Storage Transport Proses Proses Penerimaan Agro industri HASIL Kecenderungan produsen : - Mengejar kuantitas tinggi - Mengabaikan stabiltias mutu -Harga stabil Tuntutan pasar: - Keteraturan - Mutu stabil - Harga fluktuatif
Kebun Kerapatan tanaman Pemupukan Aspek Panen Proteksi Tanaman Budidaya g/p/s Kg/penyadap/hari deres Jumlah tandan x berat rata-rata produksi pertumbuhan Produksi asimilasi Cadangan asimilat Bahan tanaman Genetik Lingkungan Tanah Iklim Kesuburan kimia dan fisik, topografi Matahari. Hujan, Suhu sosial
Kekuatan yang berperan dalam persaingan industri hasil perkebunan Potensial Entrants Economic scale Product Differentiation Capital requirments Daya saing antar perusahaan Jumlah perusahaan Tinggi rendahnya biaya produksi Tingkat pertumbuhan industri Daya beli Tantangan produk substitusi Daya penawaran
Agroindustri : Kecukupan jumlah dan keteraturan Mutu baik dan stabil Harga relatif rendah Manajemen perkebunan harus memperhatikan : - Bibit dan potensinya Agroekologi Dinamika produksi Efisiensi kegiatan Ketersediaan tenaga kerja Estimasi menjadi cermat Tolak ukur Lowest cost price < Rp/kg Paling berperan: produksi (kg) Kg/satuan luas
Homeostatik Berat kering daun Indeks luas daun Faktor tajuk Faktor umur pohon Daun tua Curah hujan g/p/s Tunas baru N P K Mg daun Umur daun N P K Mg daun Daun gugur Enansiostatik Lama alir lateks Volume lateks KKK N P K Mg lateks Lateks g/p/s Curah hujan Juni April Agustus Oktober Desember Sukrosa lateks g/p/s Februari
SDM industri Kerja mental dominan Disiplin sangat tinggi Ada kepuasan lain selain imbalan uang Kemangkiran sangat mengganggu Inisiatif harus mengandung unsur penghargaan disamping uang SDM perkebunan Kerja fisik dominan Disiplin lentur Imbalan uang sangat prioritas Kemangkiran dapat diatasi Inisiatif harus mengandung unsur uang
Laurence J.Peter: hirarkhiologi = jenjang
Manajemen berbasis “ teritorial ” Manajer terendah : Berbeda menurut tanaman -cokelat 150 – 250 ha -karet 250 – 350 ha -kelapa sawit 500 – 750 ha SDM Teknis 50 – 150 org Administrasi 2 – 6 org