2. PPT IPAS 6 Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia [modulguruku.com].pptx

septianadwi2836 0 views 58 slides Oct 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 58
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58

About This Presentation

Perjuangan Kemerdekaan Bangsa Indonesia


Slide Content

MEDIA MENGAJAR UNTUK SD/MI KELAS 6 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial

PERJUANGAN KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA BAB 8 TUJUAN PEMBELAJARAN: Menjelaskan perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia. Menjelaskan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Menceritakan cara untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Sumber: www.shutterstock.com Sumber: shutterstock.com

A. Perjuangan Merebut Kemerdekaan Sumber: shutterstock.com 1. Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia

Berikut bangsa-bangsa Eropa yang mendatangi wilayah Indo nesia . Bangsa asing pertama yang datang ke Indonesia adalah Portugis, yaitu pada tahun 1511. Portugis tiba di Maluku pada tahun 1522 dan disambut baik oleh Kerajaan Ternate . Pada tahun 1521, Spanyol tiba di Maluku dan disambut baik oleh Kerajaan Tidore yang merupakan lawan dari kerajaan Ternate. Pada tahun 1529, ditandatangani Perjanjian Saragosa yang menyebabkan Spanyol harus meninggalkan Maluku. Pada tahun 1596, Belanda mulai memasuki wilayah Indonesi a, serta mengusir Portugis dari wilayah Indonesia . Sumber: commons.wikimedia.org Lukisan yang menggambarkan Alfonso de Albuquerque , pemimpin rombongan bangsa Portugis ke Malaka dan wilayah lainnya di Indonesia. a. Bangsa Portugis dan Spanyol

Belanda merupakan bangsa Eropa yang paling lama menjajah Indonesia. Berikut adalah lini masa kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia. Belanda tiba di Banten di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Namun, mereka terusir dari Banten . Belanda tiba di Maluku di bawah pimpinan Jacob Corneliszoon van Neck. Ekspedisi ini mengawali berbagai ekspedisi Belanda selanjutnya. Belanda membentuk Persatuan Dagang Hindia Timur atau VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada 20 Maret 1602. VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) mengalami kebangkrutan dan resmi dibubarkan, tepatnya pada 31 Desember 1799. Inggris mulai menguasai Indonesia dan membuat Belanda harus angkat kaki dari Indonesia. Inggris meninggalkan Indonesia dan Belanda kembali memasuki dan menjajah wilayah Indonesia. 1596 1598 1602 1799 1811 1816 b. Bangsa Belanda

Belanda membentuk Persatuan Dagang Hindia Timur atau VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada 20 Maret 1602 dengan tujuan sebagai berikut . a. Memperkuat para pedagang Belanda menghadapi persaingan dengan pedagang dari negara-negara Eropa lain. b. Menghindari munculnya persaingan yang tidak sehat antar pedagang Belanda . c. Membantu pemerintah Belanda yang sedang berjuang melawan pendudukan Spanyol. d. Mendukung keinginan Belanda menguasai perdagangan rempah-rempah di Nusantara. VOC Sumber: commons.wikimedia.org Jan Pieterszoon Coen. Dua kebijakan Coen yang paling terkenal adalah politik ekstirpasi dan pelayaran hongi.

VOC diberikan hak istimewa (hak oktroi) oleh pemerintah Belanda. VOC Hak monopoli dagang karena menjadi wakil sah pemerintah Belanda di Asia. Hak membuat perjanjian, menyatakan perang, dan mengadakan perdamaian dengan raja-raja. Hak menyelenggarakan pemerintahan sendiri . Hak membuat dan mencetak uang, serta memungut pajak. Hak membuat senjata dan memiliki angkatan perang sendiri. Hak mendirikan benteng pertahanan dan membuat pengadilan sendiri. Pada 31 Desember 1799, VOC dinyatakan bangkrut dan dibubarkan dengan alasan : a. Banyaknya korupsi yang dilakukan pegawai VOC. b. Biaya kepegawaian yang sangat besa r. c. Besarnya biaya perang akibat banyaknya perlawanan. d. Persaingan dengan perserikatan dagang negara lain .

Sumber: shutterstock.com c. Bangsa Inggris Selama memimpin, Raffles membuat kebijakan, antara lain sebagai berikut. a. Menghapus sistem kerja rodi. b. Mengganti sistem tanam paksa dengan sewa tanah. c. Petani bebas menentukan jenis tanaman yang mereka tanam asalkan laku di pasar dunia. d. Membagi wilayah di Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan. e. Mengenalkan sistem pembayaran pajak dengan uang. f. Membantu pengembangan ilmu pengetahuan . Bangsa Inggris telah berdagang ke Indonesia sejak tahun 1577. Inggris baru berhasil menguasai Indonesia sepenuhnya pada tahun 1811 hingga 1816. Pimpinan tertinggi Inggris di Indonesia saat itu adalah Thomas Stanford Raffles . Inggris meninggalkan Indonesia pada tahun 1816 sebagai dampak disepakatinya Konvensi London.

2. Perjuangan Melawan Kolonialisme Bangsa Eropa a. Perlawanan rakyat Sumatra Monopoli perdagangan rempah-rempah yang dilakukan oleh Bangsa Erop a , menimbulkan perlawanan di berbagai daerah di Indonesia. Perjuangan rakyat Aceh dipimpin oleh Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Panglima Polim, dan Cut Nyak Dien menggunakan taktik perang gerilya. Sisingamangaraja XII merupakan Raja Tapanuli yang memimpin Perang Tapanuli. Peperangan ini disebabkan keinginan Belanda untuk menguasai wilayah Tapanuli. Kaum Paderi dan Kaum Adat telah terlibat konflik berkepanjangan. Pada tahun 1821, Belanda mencampuri konflik tersebut dengan melakukan adu domba. Lalu, kedua kaum bersatu melawan Belanda. Salah satu perlawanan yang mereka lakukan dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol. Aceh Sumatra Barat Sumatra Utara

Yogyakarta b . Perlawanan rakyat Jawa Perlawanan rakyat Banten dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Perlawanan terjadi karena adanya campur tangan VOC dalam Kesultanan Banten. Sultan Ageng Tirtayasa menghadapi VOC melalui kerja sama dengan pedagang asing lain, seperti pedagang Inggris. Banten berhasil melakukan berbagai penyerangan kepada VOC pada tahun 1658–1659. Namun, kekuatan rakyat Banten melemah setelah VOC menggunakan taktik divide et impera (adu domba). Banten Perlawanan rakyat Yogyakarta dipimpin oleh Pangeran Diponegoro, yaitu tahun 1825–1830. Latar belakangnya adalah Belanda mencampuri urusan pemerintahan Kesultanan Yogyakarta dan memasang patok-patok batas pembangunan jalan melewati tanah Pangeran Diponegoro di Tegalrejo tanpa seizinnya. Awalnya , Pangeran Diponegoro memperoleh kemenangan. Namun, Belanda menerapkan strategi benteng stelsel untuk mempersempit ruang gerak perlawanan beliau.

c. Perlawanan rakyat Kalimantan Selatan (Banjar) d . Perlawanan rakyat Maluku e. Perlawanan rakyat Bali Perlawanan rakyat Kalimantan Selatan dipimpin oleh Pangeran Antasari. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh sikap Belanda yang memonopoli perdagangan dan mencampuri urusan kerajaan. Sultan Antasari melawan Belanda dengan taktik perang gerilya. Perlawanan dipimpin oleh Thomas Mattulessia (Pattimura) pada tahun 1817. Pattimura beberapa kali berhasil mengalahkan pasukan Belanda, salah satunya dengan menghancurkan Benteng Duurstede . Pattimura sempat membuat Belanda kewalahan hingga meminta bala bantuan pasukan dari beberapa wilayah di Indonesia. Kerajaan-kerajaan di Bali memiliki hak tawan karang, yaitu hak istimewa untuk merampas kapal-kapal yang karam di perairan Bali. Pada tahun 1844, Raja Buleleng merampas kapal Belanda yang karam di wilayah perairannya. Belanda tidak menerima tindakan ini sehingga terjadi ketegangan yang berujung perang dua tahun kemudian. Belanda menyerang dan berhasil merebut Istana Buleleng.

Setelah ratusan tahun, p erjuangan bersenjata dan bersifat kedaerahan berganti dengan perjuangan yang bersifat nasional seiring dengan munculnya kaum terpelajar. Tujuan mereka pun semakin jelas, yaitu meraih kemerdekaan. Bentuk perjuangan ini disebut sebagai pergerakan nasional, yang ditandai dengan didirikannya organisasi-organisasi yang bersifat nasional. 3. Pergerakan Nasional

No Nama Organisasi Tokoh Pendiri Tujuan Bentuk Perjuangan 1 Budi Utomo (didirikan pada 20 Mei 1908) Sutomo a. Meningkatkan derajat dan martabat bangsa melalui pendidikan. b. Meningkatkan ekonomi rakyat dan mempererat kehidupan sosial. Bekerja sama dengan Belanda untuk memperjuangkan kemerdekaan. 2 Sarekat Islam (didirikan pada tahun 1912) H. Samanhudi Tujuan organisasi ini untuk mengembangkan jiwa berdagang kaum muslimin, melepas ketergantungan ekonomi dari bangsa asing, dan berjuang mengangkat derajat bumiputera. Membela petani yang tertindas, menaikkan upah pekerja. 3 Indische Partij ( didirikan pada 25 Desember 1912) Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara, dan dr. Cipto Mangunkusumo. Membangun rasa nasionalisme agar terbina persatuan dan kesatuan bangsa tanpa bekerja sama dengan Belanda (nonkooperatif). Menumbuhkan nasionalisme dan patriotisme melalui tulisan di koran yang disebarkan kepada rakyat. Pergerakan Nasional

Serangan militer Jepang ke Pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour telah merusak berbagai kapal perang milik Amerika Serikat. Keberhasilan Jepang saat menyerang Pearl Harbour membuat Jepang terus ingin melakukan ekspansi ke wilayah lain di Asia Tenggara, salah satunya ke wilayah Indonesia. Jepang kemudian berhasil menguasai dan mengusir Belanda dari wilayah Indonesia. 4. Kedatangan Bangsa Jepang ke Indonesia Sumber: commons.wikimedia.org

Jepang berupaya menarik simpati bangsa Indonesia agar dapat menguasai kekayaan alamnya serta memperoleh bantuan untuk melawan Sekutu dalam Perang Asia Pasifik. Cara-cara yang digunakan Jepang untuk meraih simpati rakyat Indonesia adalah sebagai berikut . Mengizinkan pengibaran bendera Merah Putih. Mengizinkan rakyat menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Memperbolehkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.

P enjajahan Jepang di Indonesia ternyata lebih kejam dari Belanda. Jepang merampas seluruh hasil bumi Indonesia sehingga rakyat mengalami kelaparan. Kedatangan Bangsa Jepang ke Indonesia Jepang menerapkan kerja paksa yang disebut romusa . Rakyat diminta melakukan pekerjaan berat tanpa diberi upah. Mereka tidak hanya bekerja di Indonesia, tetapi juga dikirim ke luar negeri sebagai tenaga perkebunan.

Kemenangan Jepang dalam Perang Asia Pasifik tidak bertahan lama. Dua kota di Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Sekutu pada 6 dan 9 Agustus 1945. Akibat kedua serangan tersebut, Jepang menyatakan kekalahannya dari Sekutu pada 15 Agustus 1945 . Sumber: commons.wikimedia.org Awan jamur bom atom di langit Kota Nagasaki.

Jepang merupakan negara terakhir yang menjajah Indonesia sebelum proklamasi. Jepang mengalami banyak kekalahan menjelang akhir Perang Dunia II. Jepang melakukan berbagai cara untuk menarik simpati rakyat Indonesia agar mau membantu Jepang melawan Sekutu. Salah satunya adalah memberikan janji kemerdekaan melalui pembentukan BPUPKI. 5. Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia a. Pembentukan BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodningrat yang merupakan Ketua BPUPKI. BPUPKI adalah singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dalam bahasa Jepang, BPUPKI disebut Dokuritsu Junbi Cosakai . BPUPKI dibentuk oleh Jepang pada 1 Maret 1945 . Tujuan pembentukan BPUPKI adalah mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang dibutuhkan dalam pembentukan Negara Indonesia merdeka.

b. Sidang Pertama BPUPKI BPUPKI mengadakan sidang yang pertama pada 29 Mei–1 Juni 1945. Tujuan utama sidang tersebut adalah menyusun dasar negara Indonesia merdeka. Lima dasar negara yang diusulkan oleh Soekarno bernama Pancasila . Hari disampaikannya pidato penyampaian rancangan dasar negara oleh Soekarno tersebut dinamakan hari lahirnya Pancasila.

Dalam sidang ini, terdapat tiga tokoh yang menyampaikan pandangannya mengenai rumusan dasar negara Indonesia . Moh. Yamin Mengusulkan asas dasar negara pada 29 Mei 1945. 1. Peri kebangsaan. 2. Peri kemanusiaan. 3. Peri ketuhanan. 4. Peri kerakyatan. 5. Kesejahteraan rakyat. Soepomo Mengusulkan asas dasar negara pada 30 Mei 1945 . a. Persatuan. b. Kekeluargaan. c. Keseimbangan lahir dan batin. d. Musyawarah. e. Keadilan rakyat. S oe karno Mengusulkan asas dasar negara pada 1 Juni 1945. a. Kebangsaan Indonesia. b. Internasionalisme atau peri kemanusiaan. c. Mufakat atau demokrasi. d. Kesejahteraan sosial. e. Ketuhanan Yang Maha Esa

c. Panitia Sembilan BPUPKI membentuk panitia kecil yang disebut Panitia Sembilan. Tugas Panitia Sembilan adalah menampung dan membahas berbagai aspirasi, lalu menyempurnakan dan merumuskannya menjadi dasar negara . Soekarno (Ketua) Mohammad Hatta (Wakil Ketua) Ahmad Soebardjo (Anggota) Wachid Hasyim (Anggota) Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota) Agus Salim (Anggota) Moh. Yamin (Anggota) Abdul Kahar Muzakir (Anggota) A. A. Maramis (Anggota)

Panitia Sembilan Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan dasar negara yang disebut Piagam Jakarta (Jakarta Charter) yang isinya sebagai berikut. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Piagam Jakarta selanjutnya menjadi Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Naskah Piagam Jakarta atau “Jakarta Charter”. Sumber: id.wikipedia.org Untuk menjaga persatuan dan kesatuan , kalimat pertama Piagam Jakarta yang semula berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

d. Sidang Kedua BPUPKI BPUPKI melaksanakan sidang kedua pada 10–16 Juli 1945. Sidang kedua BPUPKI bertujuan membahas bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang dasar, ekonomi, keuangan, dan pendidikan. Pada sidang 16 Juli 1945, BPUPKI menyetujui rancangan undang-undang dasar untuk Indonesia merdeka. Isi rancangan tersebut meliputi pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan yang memuat Pancasila, dan batang tubuh (isi) undang-undang dasar negara yang tersusun atas pasal-pasal. Sumber: commons.wikimedia.org Suasana sidang kedua BPUPKI.

Sidang Kedua BPUPKI Konsep pernyataan Indonesia Merdeka disusun dengan mengambil tiga alinea pertama Piagam Jakarta. Sementara itu, konsep pembukaan UUD diambil dari alinea keempat Piagam Jakarta. Setelah BPUPKI mengesahkan Rancangan Dasar Negara dan Undang-Undang Dasar Negara, Indonesia dapat dikatakan telah siap merdeka. Atas dasar hal tersebut, BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah berhasil menyelesaikan tugasnya. Sumber: commons.wikimedia.org Gedung Chuo Sangi In merupakan tempat dilaksanakannya sidang BPUPKI. Gedung itu kini bernama Gedung Pancasila.

e. Pembentukan PPKI Setelah BPUPKI dibubarkan, dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 7 Agustus 1945. PPKI dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Inkai . Tugas PPKI adalah menetapkan dan mengesahkan rancangan dasar negara yang telah dibuat oleh BPUPKI.

Ketua PPKI adalah Soekarno dan wakilnya adalah Mohammad Hatta . Saat awal terbentuk, PPKI beranggotakan 21 orang yang dianggap mewakili seluruh golongan masyarakat Indonesia. Di antara para anggotanya, 12 orang merupakan wakil dari Jawa, tiga orang wakil dari Sumatra, dua orang wakil dari Sulawesi, satu orang wakil dari Kalimantan, satu orang wakil dari Nusa Tenggara, satu orang wakil dari Maluku, dan satu orang wakil dari keturunan Tiongkok. Soekarno (Ketua) Mohammad Hatta (Wakil Ketua)

f. Peristiwa Rengasdengklok Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat kembali ke Indonesia pada 14 Agustus 1945. Pada hari yang sama, Sutan Syahrir dari golongan muda mendengar berita kekalahan Jepang terhadap Sekutu. Beliau pun menemui Soekarno untuk mendesak beliau melakukan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namun, Soekarno menolak usulan tersebut karena ingin membahas pelaksanaan proklamasi kemerdekaan dalam rapat PPKI. Sutan Syahrir mengetahui kekalahan Jepang terhadap Sekutu dan bersama golongan muda mendesak Soekarno untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Pada 9 Agustus 1945, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat berangkat ke Dalat, Vietnam. Tujuan keberangkatan mereka adalah memenuhi undangan penguasa perang tertinggi di Asia Tenggara, yaitu Marsekal Terauchi. Pihak Jepang menyatakan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia melalui PPKI.

Peristiwa Rengasdengklok Rumah milik Djiauw Kie Song di Rengasdengklok yang digunakan oleh golongan muda untuk mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI. Sesampainya di Rengasdengklok, para pemuda mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ahmad Soebardjo sebagai perwakilan golongan tua akhirnya berhasil menyatukan perbedaan pendapat antara golongan muda dan Soekarno–Hatta. Musyawarah antara kedua golongan tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sumber: shutterstock.com Pada 16 Agustus 1945, Golongan muda menjemput dan membawa Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok, Jawa Barat. Tujuannya adalah menjauhkan kedua tokoh tersebut dari pengaruh Jepang sehingga mau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secepat mungkin.

g. Penyusunan naskah proklamasi Gedung bekas kediaman Laksamana Tadashi Maeda kini dijadikan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Sumber: id. w ikipedia.org Setelah adanya kesepakatan antara golongan muda dan golongan tua tentang waktu pelaksanaan proklamasi kemerdekaan . Soekarno kemudian memimpin rapat PPKI di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jl. Imam Bonjol No. 1, Jakarta. Tujuan rapat tersebut adalah menyusun naskah proklamasi kemerdekaan.

Penyusunan naskah proklamasi Teks proklamasi berhasil dirumuskan dengan bunyi sebagai berikut . Kalimat pertama diusulkan oleh Ahmad Soebardjo . Naskah ditulis oleh Soekarno. Kalimat kedua diusulkan oleh Muhammad Hatta. Naskah ditanda tangani oleh Soekarno- Hatta atas usulan Sukarni . Naskah diketik oleh Sayuti Melik Perumusan naskah dilakukan oleh Soekarno, Muhammad Hatta, dan Ahmad Soebrdjo . Perumusan naskah disaksikan oleh Sayuti Melik, Sukarni , B.M. Diah, dan Sudiro .

h. Proklamasi kemerdekaan Indonesia Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno didampingi Mohammad Hatta. Sumber: id. w ikipedia.org Proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan di kediaman Soekarno, yaitu Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB. Pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Mohammad Hatta, dan para tokoh nasional lainnya. Setelah naskah proklamasi dibacakan, diadakan upacara pengibaran bendera Merah Putih yang sudah dijahit oleh Fatmawati, istri Soekarno. Latief Hendradiningrat dan S. Suhud bertugas mengibarkan bendera Merah Putih. Upacara bendera saat itu diiringi lagu “Indonesia Raya” karya W.R. Supratman yang dinyanyikan oleh seluruh peserta upacara.

Proklamasi K emerdekaan Indonesia Suasana pengibaran bendera merah putih yang diiringi lagu “Indonesia Raya” setelah pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno dengan didampingi Mohammad Hatta. Sumber: id. w ikipedia.org Dengan dibacakannya teks proklamasi, bangsa Indonesia resmi dianggap sebagai negara yang merdeka. Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebar ke seluruh wilayah Indonesia dalam waktu singkat. Rakyat di berbagai daerah menyambut gembira berita tersebut.

Proklamasi kemerdekaan Indonesia B erita proklamasi di sebar luaskan melalui media-media berikut. Para utusan yang dikirim ke berbagai daerah adalah Teuku Muhammad Hasan ke Sumatra, Sam Ratulangi ke Sulawesi, Ketut Puja ke Nusa Tenggara, dan A. A. Hamidhan ke Kalimantan. Kantor Berita Domei (sekarang ANTARA) adalah salah satu media yang menyebarluaskan berita kemerdekaan Indonesia. Sumber: shutterstock.com

i . Sidang PPKI Sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, PPKI mengadakan beberapa kali sidang. S idang tersebut menghasilkan berbagai keputusan penting untuk membentuk alat kelengkapan negara. Sidang Pertama 18 Agustus 1945 Sidang Kedua 19 Agustus 1945 Sidang Ketiga 20 Agustus 1945 Sidang Keempat 22 Agustus 1945 Keputusan 1. Pengesahan dan penetapan UUD NRI Tahun 1945. 2. Pengangkatan Soekarno sebagai presiden dan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden. 3. Penetapan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai pembantu presiden sebelum MPR dan DPR dibentuk. Keputusan 1. Penetapan kabinet pertama Republik Indonesia. 2. Pembagian daerah Republik Indonesia menjadi delapan provinsi. Keputusan Pembentukan Barisan Keamanan Rakyat (BKR) yang pada 5 Oktober 1945 diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Keputusan 1. Pembentukan Komite Nasional Indonesia di seluruh Indonesia dengan pusatnya di Jakarta. 2. Pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Proklamasi kemerdekaan Indonesia memiliki makna sebagai berikut. Lahirnya Negara Republik Indonesia. Puncak perjuangan bangsa Indonesia. Pelaksanaan amanat penderitaan rakyat. Dihapusnya tata hukum kolonial. Berlakunya tata hukum Indonesia. Disusunnya pemerintahan oleh bangsa Indonesia sendiri.

Soekarno menunjukkan sikap kepemimpinan yang baik . Beliau mengutamakan musyawarah mufakat dalam menyusun dasar negara Indonesia merdeka dan naskah proklamasi. Mohammad Hatta menunjukkan sikap yang cerdas melalui ide dan gagasan. Beliau juga memiliki sikap toleran yang tinggi terhadap perbedaan agama di Indonesia . Mohammad Yamin memiliki kecerdasan dan wawasan yang luas dalam merumuskan dasar negara. Sutan Syahrir mengajak para pemuda mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. T okoh bangsa rela berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara Indonesia. Mereka memiliki sifat teladan yang patut ditiru oleh para generasi muda .

B. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Proklamasi kemerdekaan yang dilakukan pada 17 Agustus 1945 seharusnya menjadikan bangsa Indonesia bebas dari belenggu penjajahan. Pemerintah Jepang pada saat itu sudah menyatakan kalah tanpa syarat kepada Sekutu. K ekalahan Jepang justru membuat Belanda yang tergabung dalam NICA ( Netherlands Indies Civil Administration) kembali ke Indonesia dengan membonceng pasukan Sekutu yang telah memenangkan perang melawan Jepang. Mereka berusaha untuk kembali berkuasa di Indonesia dengan melakukan serangan militer di berbagai daerah.

1. Perjuangan Fisik ( Konfrontasi ) Sumber: opac.perpusnas.go.id Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Sebagai negara merdeka, Indonesia memiliki tentara yang bertugas untuk mempertahankan keutuhan wilayah negaranya. Tentara Indonesia saat itu disebut Tentara Keamanan Rakyat (TKR) .

a. Pertempuran Lima Hari di Semarang Pada Oktober 1945, para tawanan Jepang yang kabur melakukan penyerangan dengan tujuan membebaskan tentara Jepang yang masih ditahan oleh pihak Indonesia. Selain itu, beredar isu di kalangan masyarakat bahwa Jepang meracuni sumber air minum di daerah Candi, Semarang. Dr. Kariadi gugur akibat penembakan oleh Jepang saat hendak melakukan pemeriksaan terhadap sumber air yang diduga terkontaminasi. Dr. Kariadi

Sumber: www.shutterstock.com Tugu Muda dibangun di Simpang Lima, Semarang, untuk mengenang para pejuang yang gugur pada Pertempuran Lima Hari di Semarang. Gugurnya dr. Kariadi menyulut kemarahan rakyat sehingga terjadi pertempuran pada 15–19 Oktober 1945 di Simpang Lima (Tugu Muda) Semarang. Pertempuran terjadi antara pasukan TKR melawan tentara Jepang yang dipimpin oleh Mayor Kido. Pertempuran ini dihentikan setelah pasukan Sekutu mendarat pada 20 Oktober 1945 dan melucuti senjata para tentara Jepang.

b. Pertempuran Medan Area Pada 1 Desember 1945, Sekutu memasang papan bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (Batas Resmi Daerah Medan) di berbagai pinggiran Kota Medan. Sekutu menetapkan secara sepihak batas kekuasaan mereka. Akibatnya, pada 10 Desember 1945 terjadilah pertempuran yang dikenal sebagai Pertempuran Medan Area. Pada 9 Oktober 1945 Pasukan Sekutu , bersama tentara Nederlands Indie Civil Administration (NICA) Belanda mendarat di Belawan, Medan. Tujuan kedatangan mereka adalah mengambil alih kekuasaan dan membebaskan tentara Belanda yang ditawan oleh Jepang. Pada 13 Oktober 1945, s eorang anggota NICA menginjak-injak lencana Merah Putih yang dirampas dari seorang pemuda Indonesia. Hal ini menyebabkan terjadinya pertempuran antara tentara Indonesia bersama barisan pemuda dengan tentara NICA bersama Sekutu. Pada 18 Oktober 1945, Sekutu menuntut agar rakyat Indonesia menghentikan pertempuran dan menyerahkan senjatanya. Namun, rakyat Indonesia menolak tuntutan tersebut.

c. Peristiwa Bandung Lautan Api Demi keselamatan rakyat dan kepentingan politik pemerintah Republik Indonesia, para pejuang mematuhi peringatan tersebut. Namun, sebelum meninggalkan Kota Bandung, para pejuang dan penduduk membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan. Tujuannya agar Sekutu tidak berhasil menguasai keseluruhan Kota Bandung dan tidak dapat menggunakan berbagai fasilitas yang ada. Bandung bagian selatan dibakar oleh para pejuang dan penduduknya agar tidak dapat dikuasai oleh Sekutu. Pada Oktober 1945, tentara Sekutu bersama NICA memasuki Kota Bandung . Mereka kemudian mengeluarkan peringatan kepada penduduk untuk menyerahkan senjata yang dirampas dari Jepang dan berhasil menduduki Kota Bandung bagian Utara . Pada 23 Maret 1946, Sekutu mengeluarkan peringatan untuk mengosongkan Kota Bandung bagian selatan . Perintah serupa pun dikeluarkan pemerintah RI kepada rakyat dan tentara di Bandung.

d. Pertempuran Ambarawa Pada 12–15 Desember 1945, Kolonel Soedirman memimpin pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dalam pertempuran sengit yang disebut “Palagan Ambarawa”. Pasukan Indonesia menggunakan siasat perang, yaitu mengadakan serangan serentak dari berbagai jurusan pada saat yang sama (taktik supit urang). Dalam pertempuran tersebut, tentara Sekutu berhasil dikalahkan. Bangsa Indonesia pun berhasil mempertahankan Ambarawa . Berkat taktik gerilya Kolonel Soedirman, tentara Sekutu dapat diusir dari Ambarawa. P ada 20 Oktober 1945 , P asukan Sekutu datang ke Semarang untuk mengurus tawanan perang yang berada di penjara Ambarawa. Namun, pasukan Sekutu membebaskan serta memberikan senjata kepada tentara Belanda yang ditawan Jepang. Akibatnya, terjadilah pertempuran pada 20 November 1945.

e. Pertempuran 10 November di Surabaya Tentara Sekutu pertama kali mendarat di Surabaya dipimpin oleh Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby. Tentara Sekutu menyerbu Penjara Kalisosok untuk membebaskan para perwira Belanda. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya. Tentara Sekutu menduduki Kantor Pos Besar, Gedung Bank Internasional, Pangkalan Udara Morokrembangan, dan Pelabuhan Tanjung Perak. Terjadi perundingan antara Presiden Soekarno, Moh. Hatta, dan Amir Syarifuddin dengan A.W.S. Mallaby yang hasilnya berupa kesepakatan gencatan senjata. Sekutu mengeluarkan ultimatum agar pihak Indonesia menyerahkan semua senjata yang dimiliki. Meletusnya pertempuran antara rakyat Surabaya dengan Sekutu. 25 Oktober 1945 26 Oktober 1945 2 7 Oktober 1945 30 Oktober 1945 9 November 1945 10 November 1945 Tentara Sekutu pertama kali mendarat di Surabaya pada 25 Oktober 1945. Berikut adalah lini masa peristiwa perlawanan rakyat Surabaya terhadap Sekutu.

Pertempuran 10 November di Surabaya Pada 30 Oktober 1945, Soekarno membuat perundingan dan disepakatilah gencatan senjata. S etelah rombongan Presiden Soekarno kembali ke Jakarta, pertempuran kembali terjadi dan menewaskan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby . Pada 9 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum yang berisi “Pemimpin dan pemuda Surabaya berkumpul di tempat yang ditentukan dengan tangan di atas kepala selambat-lambatnya pukul 6 pada 10 November 1945 untuk menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Apabila tidak dilaksanakan, Surabaya akan digempur, baik dari darat, laut, maupun udara.”

Ultimatum Belanda ditolak oleh rakyat Surabaya . Rakyat Surabaya bertekad mempertahankan Kota Surabaya sampai titik darah penghabisan. Dalam peristiwa ini, Bung Tomo ikut mengobarkan semangat rakyat Surabaya melalui siaran radio. Pertempuran berjalan dengan sengit. Namun, Sekutu dapat menduduki Surabaya karena menang dalam persenjataan. Bung Tomo mengobarkan semangat rakyat Surabaya melalui siaran radio.

2. Perjuangan Diplomasi ( Perundingan ) a. Perundingan Linggajati dan Pengingkaran Belanda Setelah Indonesia merdeka, Jepang menetapkan “status quo” di Indonesia. Akibatnya, AFNEI (Sekutu) yang diboncengi tentara NICA masuk ke Indonesia untuk melucuti tentara Jepang. Tindakan ini menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dan Belanda. Indonesia dan Belanda mengadakan perundingan yang disebut Perundingan Linggajati pada 11–15 November 1946 dan ditandatangani secara sah pada 25 Maret 1947. 1) Perundingan Linggajati

Sutan Syahrir berjabat tangan dengan delegasi Belanda saat Perundingan Linggajati. Sumber: id.wikipedia.org

Belanda mengingkari hasil Perundingan Linggajati karena ingin menjadikan Indonesia sebagai negara persemakmuran (commonwealth) yang berbentuk federasi. Pada 21 Juli 1947, Belanda melakukan Agresi Militer I ke wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra. Iring-iringan truk pasukan Belanda saat Agresi Militer I. Agresi Militer Belanda I mendapat protes dari dunia internasional . Pada 1 Agustus 1947, PBB mengeluarkan perintah gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda. Pada 4 Agustus 1947, Indonesia dan Belanda menyetujui penghentian tembak-menembak sehingga berakhirlah Agresi Militer Belanda I. 2) Agresi Militer Belanda I Sumber: id.wikipedia.org

b. Perundingan Renville dan Pengingkaran Belanda Pada 11 Agustus 1947, PBB mengusulkan untuk dibentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang bertugas menengahi masalah antara Indonesia dan Belanda. KTN mengusulkan perundingan antara Indonesia dan Belanda dilakukan di atas kapal Renville. USS Renville merupakan kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang sedang berlabuh di Teluk Jakarta. Perundingan ini ditandatangani pada 17 Januari 1948 dan disebut Perjanjian Renville. 1) Perundingan Renville

Wilayah kedaulatan Indonesia di Pulau Jawa (berwarna merah) setelah Perjanjian Renville. Area berwarna merah adalah milik Indonesia , sedangkan area berwarna kuning adalah milik Belanda . Perjanjian Renville sangat merugikan Indonesia karena wilayahnya menjadi semakin sempit.

2) Agresi Militer Belanda I I Pada 19 Desember 1948, Belanda mengumumkan bahwa mereka tidak lagi terikat dengan Perjanjian Renville. Belanda melancarkan Agresi Militer II ke I bu K ota Republik Indonesia saat itu, yaitu Yogyakarta. Belanda kemudian menangkap Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan tokoh lainnya.

Syafruddin Prawiranegara, tokoh yang memimpin Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) saat terjadi Agresi Militer Belanda II. Kolonel Abdul Haris Nasution menyusun rencana pertahanan rakyat totaliter saat Agresi Militer Belanda II. Agresi Militer Belanda II mendapat berbagai kecaman dari dalam maupun luar negeri. Indonesia melaporkan Agresi Militer II kepada Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Setelah itu , dibentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittinggi, Sumatra Barat yang dipi mpin oleh Syafruddin Prawiranegara ata s mandat Presiden Soekarno. Sementara itu, pasukan RI di bawah pimpinan Jenderal Soedirman melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan taktik gerilya yang dilakukan dari luar kota.

c. Perjanjian Roem-Royen Agresi Militer II yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia menimbulkan pergerakan rakyat dan tekanan dari dunia internasional. Untuk meredakannya, Indonesia dan Belanda mengadakan Perundingan Roem-Royen yang dimulai pada 14 April 1949. Perundingan Roem-Royen juga bertujuan menyelesaikan beberapa masalah mengenai Kemerdekaan Indonesia sebelum diadakannya Konferensi Meja Bundar . Suasa na Perundingan Roem-Royen Sumber: id.wikipedia.org

Perjanjian Roem-Royen ditandatangani di Jakarta pada 7 Mei 1949. Pihak Indonesia dipimpin oleh Mohammad Roem dengan anggota Mohammad Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX . Sementara itu , Belanda diwakili oleh Jan Herman van Royen. Oleh karena itu, perjanjian ini disebut Perjanjian Roem-Royen.

d. Konferensi Meja Bundar (KMB) Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen. Delegasi Negara Federal dipimpin oleh Sultan Hamid II. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mohammad Hatta. United Nations Commisions for Indonesia (UNCI) sebagai pengawas dan penengah diwakili oleh Chritchley. Konferensi Meja Bundar (KMB) dilaksanakan pada 23 Agustus-2 November 1949 di Den Haag, Belanda.

3. Pengakuan Kedaulatan Indonesia Dengan disepakatinya KMB, maka bentuk negara Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari tujuh negara bagian dan sembilan daerah otonom. Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) dipimpin oleh Soekarno sebagai presiden dan Mohammad Hatta sebagai wakil presidennya . Sumber: id.wikipedia.org Mohammad Hatta, Ratu Juliana, dan para tokoh lain saat pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda di Amsterdam, Belanda

Upacara pengakuan kedaulatan Negara Indonesia dilakukan pada 27 Desember 1949 di dua negara, yaitu sebagai berikut . N askah pengakuan kedaulatan di Belanda ditandatangani oleh Mohammad Hatta dan Ratu Belanda, yaitu Ratu Juliana di Amsterdam, Belanda . N askah pengakuan kedaulatan di Jakarta ditandatangani oleh A.H.J. Lovink dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Pada 17 Agustus 1950 , Republik Indonesia Serikat (RIS) dibubarkan dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ibu kota negara pun dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta
Tags