2-Teknik Sampling dan Pengumpulan Data.ppt

Deviana25 0 views 43 slides Sep 26, 2025
Slide 1
Slide 1 of 43
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43

About This Presentation

pembahasan tentang teknik pengumpulan data pada penelitian


Slide Content

Penentuan populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi bisa terdiri dari orang atau benda
lainnya.
Populasi bukan sekedar jumlah dari
obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh
obyek/subyek yang diteliti.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Oleh karena apa yang
dipelajari dari sampel diberlakukan untuk populasi,
maka pengambilan sampel harus representatif
(mewakili)
Sampel yang tidak representatif tidak menggambarkan
populasi yang diteliti.
TEKNIK SAMPLING
Non Probability Sampling
Probability Sampling

Probability Sampling terdiri atas:
1. Simple random sampling: pengambilan sampel secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasinya.
2. Proportioned Stratified Random Samping: pengambilan
sampel dari populasi yang tidak homogen dengan
memperhatikan starta secara porposional.
3. Disproportioned Stratified Random Samping:
pengambilan sampel dari populasi yang tidak homogen
dengan kondisi starta yang tidak porposional.
4. Cluster sampling (Area Sampling): pengambilan sampel
dari populasi dengan wilayah yang sangat luas, dengan
menetapkan wilayah yang paling kecil, kemudian dipilih
secara acak.

Non Probability Sampling terdiri atas:
1. Samping sistematis : pengambilan sampel dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.
2. Sampling kuota: pengambilan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlahnya
memenuhi kuota yang ditentukan.
3. Samping insidental: pengambilan sampel dari anggota
populasi yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dan dipandang cocok sebagai sumber data.
4. Sampling purposive: pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu (hanya cocok untuk kualitatif).
5. Sampling jenuh: pengambilan sampel terhadap seluruh
populasi (bila populasi kecil), istilah lain: sensus.
6. Sampling snowball: pengambilan sampel yang pada
mulanya kecil menjadi besar, ibarat bola salju.

Semakin besar jumlah sampel mendekati populasi
semakin kecil peluang kesalahan generalisasinya.
Semakin kecil jumlah sampel yang jauh dari populasi
semakin besar kesalahan dalam menggeneralisasikan
hasil penelitiannya.
Isaac dan Michael membuat ketentuan jumlah sampel
dari populasi dengan tingkat kesalahan: 1%, 5 % dan
10 % sebagaimana tabel berikut:
Ketentuan tersebut dengan asumsi populasi
berdistribusi normal. Jika distribusi tidak normal,
misalnya populasi homogen, maka ketentuan tersebut
tidak berlaku.

Contoh penentuan sampel:
Penelitian tentang etos kerja guru di kabupaten Ponorogo.
Jumlah populasi guru = 1500 orang, terdiri atas guru SD/MI = 800
orang, SMP/MTs = 400 orang dan MA/SMK/MA = 300 orang.
Dengan asumsi tingkat kesalahan 10 % maka jumlah sampel = 229
orang.
Agar sampel representatif maka penentuan sampel harus dihitung
sbb:
800
Guru SD/MI = -------- X 229 = 122,13, dibulatkan 122
1500
400
Guru SMP/MITs = -------- X 229 = 61,06, dibulatkan 61
1500
300
Guru SMA/MA = -------- X 229 = 45,8 dibulatkan 46
1500
Jumlah sampel seluruhnya = 122 + 61 + 49 = 229

Pengujian Normalitas Data
Statistik parametrik digunakan bila
variabel yang akan dianalisis
berdistribusi normal, bila tidak
maka harus menggunakan
statistik non parametrik.
Variabel yang berdistribusi normal
dapat dihitung sebagaimana
contoh berikut:
Data tentang hasil ujian PAI siswa
SMA Ponorogo:
Interval f
90 – 95 3
84 – 89 21
78 – 83 56
72 – 77 45
66 – 71 21
60 - 65 4
∑ 150

Data yang berdistribusi normal dapat digambarkan dengan
kurve seperti berikut:
1 2 3 4 5 6
Kurve normal yang baku luasnya mendekati 100 % dibagi
menjadi 6 bidang berdasarkan standar deviasinya. 3 bidang
dibawah rata-rata (mean) dan 3 bidang lainnya di atas rata-
rata. Luas bidang dalam kurve normal dibagi per bidang
dengan prosentasi sebagai berikut: 2.27%; 13.53%; 34.20%,
34.20%; 13.53%; 2.27%.

Teknik pengujian normalitas data dengan teknik Chi Kwadrat.
(fo – fh)
2
Rumus: X
2
= ∑ --------------
fh
Interval fo fh fo-fh(fo-fh)
2
(fo-fh)
2
-------------
fh
90 – 95 3 3,4 -0,4 0,16 0.014
84 – 89 21 20,3 +0,7 0,49 0.024
78 – 83 56 51,3 +4,7 22,09 0.431
72 – 77 45 51,3 -6,3 39,69 0.774
66 – 71 21 20,3 +0,7 0,49 0.024
60 - 65 4 3,4 +0,6 0,36 0,106
∑ 150 150 1.373
Cara menghitung fh = prosentasi tiap bidang
x jumlah sampel
Contoh : bidang 1 =2,27 % x 150 = 3,4

Cara menguji normalitas data dengan membandingkan
antara harga chi kwadrad hasil perhitungan dengan chi
kwadrat dalam tabel . Jika chi kwadrat hasil hitungan
lebih kecil dari chi kwadrat dalam tabel, maka distribusi
data dinyatakan normal, jika lebih besar dinyatakan
tidak normal.
Contoh : Chi kwadrat hasil hitungan = 1,37.
Chi kwadrat dalam tabel dengan db.
(6-1) = 5 dan taraf signifikansi 5 % = 11.07.
Oleh karena chi kwadrat hasil perhitungan lebih kecil
dari chi kwadrat dalam tabel (1.37 < 11.07), maka
berarti data tersebut dinyatakan berdistribusi normal.

Apakah data berikut berdistribusi normal ?
Silahkan diuji (latihan) !
Interval fo fh fo-fh (fo-fh)
2
(fo-fh)
2
-------------
fh
80 – 87 5
72 – 79 20
64 – 71 30
56 – 63 40
48 – 55 15
40 - 47 10
∑ 120

Beberapa teknik pengumpulan data
Untuk penelitian kuantitatif:
1. Angket, yaitu pengumpulan data melalui
pengajuan pertanyaan secara tertulis kepada
responden yang jawabannya tinggal
menentukan pilihan dari option yang diajukan.
Angket dibedakan menjadi dua: Terbuka dan
Tertutup (terstruktur)
Untuk penelitian kuantitatif gunakan angket
tertutup

Contoh Instrumen (alat) angket tertutup:
1. Apakah bapak memberi bimbingan agama dalam
praktek kehidupan sehari-hari kepada putra
putrinya?
a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak
Scoring:
Setelah diisi jawaban tersebut diberi score,
misalnya jawaban ya dengan score 2, kadang-
kadang score 1, tidak score 0.
Jika 10 pertanyaan, dijawab ya 5 scorenya 10, kadang-
kadang 2 scorenya 2 dan jawaban tidak 3, scorenya 0.
Jadi jumlah score responden ini = 12. Selanjutnya angka
12 ini adalah data kuantitatif.

2. Teknik Observasi.
Observasi adalah pengumpulan data dengan
cara mengamati kepada obyek penelitian, baik
langsung atau tidak langsung.
Observasi ada dua macam: Partisipan dan non
partisipan
Untuk penelitian kuantitatif gunakan teknik
observasi non partisipan, dengan intrument
“Check List” seperti contoh berikut:

LEMBAR OBSERVASI
TENTANG PROSES PEMBELAJARAN
Nama Subject: ………………………………

NoUraian Ya Tidak
1Sebelum pelajaran dimulai berdo’a bersama √
2Memberika pretest √
3Menjelaskan kompetensi dasar dan indikatornya √
Scoring : jawaban ya =1; tidak = 0
Misalnya pengamatan ini menggunakan 10 indikator, 8
indikator diamati “ya” dan 2 indikator diamati “tidak”, maka
scrore semua dari responden ini adalah : 8. Angka 8 adalah
data kuantitatif.

LEMBAR OBSERVASI
TENTANG PENDIDIKAN AGAMA
Nama Subject: ………………………..
Scoring : jawaban SS=5, S=4, N=3, TS=2, STS=1
Misalnya pengamatan ini menggunakan 10 indikator, 5=SS
3=N dan 2= TS, maka jumlah score= 5x5+3x3+2x2= 38
Jadi jumlah score yang diperoleh = 38
N0 Pernyataan Sikap
SSSNTSSTS
1Penddikan agama
tanggungjawab orang tua
1Tidak perlu ada pelajaran
PAI di sekolah

3. Test, pengukuran data dengan mengukur
kemampuan responden sesuai dengan standar
yang berlaku.
Misalnya: mengukur hasil belajar PAI dengan
memberikan soal sesuai kemampuan siswa
(responden), umpamanya siswa SMP klas VII.
Soal harus dibuat sesuai dengan silabus klas VII.
Penilaian menggunakan pedoman yang berlaku.
Hasil penilaian berupa angka, misal: 75. Angka
tersebut dinamakan data kuatitatif.

4. Dokumentasi, yakni pengambilan data
melalui salinan (copy) data yang sudah
disimpan (didokumentasikan), misalnya:
Daftar Nilai Guru, Daftar Kumpulan Nilai,
Raport atau arsip lain yang berbentuk angka

Sebelum peneliti mengumpulkan data,
instrumen yang sudah dibuat harus diuji
validitas, reliabilitas dan obyektifitasnya.

Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data sesuai dengan tujuan
penelitian.
Penelitian kualitatif instrumen melekat pada
peneliti, artinya penelitia secara spontan bisa
mengamati atau bertanya sesuai dengan kondisi
yang dialami penelitinya.
Penelitian kuantitatif, instrumennya sesuai dengan
teknik pengumpulan data yang digunakan,
misalnya: Daftar Angket, Lembar Observasi.

Instrumen perlu diuji Validitas
dan Reliabilitasnya
Instrumen yang valid adalah alat ukur yang dapat
digunakan untuk mengukur sesuai dengan apa
yang hendak diukur.
Instrumen yang reliabel adalah alat ukur yang
digunakan beberapa kali mengukur hasilnya sama
Intrumen sebagai alat yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data sebelumnya harus diuji
validitas dan reliabilitasnya, sehingga dapat
mengumpulkan data yang valid dan reliabel.

Validitas Instrumen
Ada beberapa cara menguji validitas instrumen, yaitu:
Validitas Konstruk: penyusunan instrumen
disesuaikan dengan landasan teori dan aspek-
aspek yang akan diukur, kemudian dikonsultasikan
kepada para ahli minimal tiga orang yang bergelar
doktor sesuai dengan bidangnya.
Validitas Isi: membandingkan antara isi instrumen
dengan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya
instrumen tes sebuah mata pelajaran harus sesuai
dengan kurikulum yang diajarkan, dengan bobot
yang seimbang antara soal mudah, sedang dan
sulit.

3. Validitas empiris, yaitu menguji alat ukur dengan cara
membandingkan kondisi instrumen tersebut dengan
kriteria tertentu yang sudah ada ukurannya atau
kriteria yang diramalkan akan terjadi.
Misalnya: penelitian tentang prestasi belajar siswa sebuah sekolah yang
dibandingkan dengan prestasi yang diperoleh siswa sebelumnya seperti
hasil ulangan harian.
Validitas empiris dapat dihitung dengan teknik statistik, yakni Teknik
Korelasi Product Moment, dengan rumus:
X = Pretasi hasil pengukuran
Y = Prestasi yang diperoleh sebelumnya.
rxy = Korelasi antara variabel X dan Y
∑xy = jumlah perkalian antara variabel X dan Y
X
2
= kuadrat deviasi variabel X
Y
2
= kuadrat variabel Y
π
xy
=

No Nama X Y
1 Hasan 12 14
2 Hasyim 10 11
3 Jaenal 16 16
4 Lahuri 18 16
5 Miswanto 12 12
6 Mawardi 14 13
7 Nurhadi 16 15
8 Parwoto 15 17
9 Rosid 17 18
10 Yasin 12 12
Jumlah 142 144
Contoh menghitung validitas sebuah Daftar Angket:
X = Data dari score hasil angket yang pertama
Y = Data dari score hasil angket yang kedua

Cara menghitung:
No X Y x y x
2
y
2
xy
1 12 14 -2,2 -0,4 4,84 0,16 0,88
2 10 11 -4,2 -3,4 17,64 11,56 14,28
3 16 16 +1,8 +1,6 3,24 2,56 2,88
4 18 16 +3,8 +1,6 14,44 2,56 6,08
5 12 12 -2,2 -2,4 4,84 5,76 5,28
6 14 13 -0,2 -1,4 0,04 1,96 0,28
7 16 15 +1,8 +0,6 3,24 0,36 1,08
8 15 17 +0,8 +2,6 0,64 6,76 2,08
9 17 18 +2,8 +3,6 7,84 12,96 10,08
10 12 12 -2,2 -2,4 4,84 5,76 5,28
∑ 142 144 61,6 50,4 48,20
x = X – Mx
y = Y - My
∑X 142
Mx = ------- = --------- =
14,2
N 10
∑Y 144
My = ------- = --------- = 14,4
N 10
Buat Tabel Kerja seperti berikut:

π
xy
=


=

=
=
= 0,865

Analisis validitas instrumen:
- Jiika hasil hitungan ≥ (lebih besar atau sama) dengan
angka pada tabel kritik maka instrumen tersebut
dinyatakan valid.
- Jika hasil hitungan < (lebih kecil) dibanding angka pada
tabel maka instrumen tersebut tidak valid
Contoh:
Hasil hitungan 0,865
Apabila dilihat angka pada tabel korelasi Pruduct Moment, dengan
db. 8 pada taraf signifikansi 5%= 0,707 dan 1% = 0,834.
Jika menggunakan taraf signifikansi 5%= 0,865 > 0,707,
maka instrumen tersebut adalah: valid.
Jika menggunakan taraf signifikansi 1% = 0,865 > 0,834,
maka instrumen tersebut adalah valid
Instrument (Dafatar Angket) ini valid untuk pengumpulan data

Reliabilitas Instrument
Instrumen yang reliabel adalah alat ukur yang dapat
mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten
dari waktu ke waktu, ajeg dan tidak berubah-
ubah.Ajeg tidak harus sama, tetapi selalu mengikuti
perubahan dengan posisi yang sama.
Teknik pengujian reliabilitas:
1- Stabilitas
2- Equivalensi

Teknik Stabilitas dilakukan dengan mengujicobakan
sebuah instrumen dua kali dalam waktu yang
berbeda dengan subyek yang sama. Hasilnya
dihitung dengan teknik korelasi product moment.
Jika hasil perhitungan lebih besar atau sama (≥)
dengan angka pada tabel korelai product moment
berarti instrumen tersebut reliabel.(lihat contoh
diatas)
Jika sebuah instrumen diujicobakan dua kali dengan
subjek yang beda maka disebut teknik Equivalensi

Teknik statistik sebagai Analisis Data Kuantitatif
STATISTIK
Deskriptif
Inferensial
Non Parametrik
Parametrik

Penjelasan:
-Statistik: alat untuk analisis atau alat untuk menjelaskan
angka-angka sebagai simbul sebuah data
-Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu
hasil penelitian, tidak untuk membuat kesimpulan yang lebih
luas.
-Statistik inferensial digunakan untuk menganalisis data dari
sebuah sampel yang hasilnya digeneralisasikan
(diinferensikan) untuk seluruh populasi dari sampel tersebut.
-Statistik parametrik digunakan untuk menganalisis data
interval atau rasio dari sampel yang berditribusi normal.
-Statistik non parametrik digunakan untuk menganalisis data
nominal dan ordinal dari sampel atau populasi yang bebas
distribusi.

Data penelitian dan teknik pengukurannya
Data
Kuantitatif
Kualitatif
Diskrit
Kontinum
Skala Rasio
Skala Interval
Skala Ordinal
SkalaNominal

Penjelasan
Skala adalah hasil pendefinisian variabel penelitian
kuantitatif dalam bentuk angka (scale) Macam-
macamnya:
1. Skala nominal adalah data angka yang disusun
menurut jenis atau fungsi bilangan dan hanya
sebagai simbol (penanda) untuk membedakan satu
karakteristik dengan karakteristik lainnya.
- Skala nominal yang sebenarnya, misalnya:
Suku bangsa: Jawa (1), Madura (2), Sunda (3), Bali (4), dst.
Agama : Islam (1), Kristen (2), Hindu (3), Buda (4) dst

- Skala nominal tidak sebenarnya, misalnya:
Tingkat pendidikan: SD (1), SMP (2), SMA(3) dst.
Pekerjaan : Petani (1), Pedagang (2), PNS (3), dst.

2.Skala ordinal adalah data angka yang berjenjang
atau berperingkat, tetapi jaraknya tidak harus
sama, misalnya:
Data hasil belajar : 8,6 (I); 7,5 (II); 6,8 (III); dst
Status sosial: kaya (1); cukup (2); miskin (3); dst.
3. Skala interval adalah data yang jaraknya sama,
tetapi tidak mempunyai nol absolut, data ini bisa
dibuat ordinal, misalnya:
Nilai Ujian : 4, 3, 2, 1, 0
Kualitas pelayanan; Sangat Baik (5); Baik (4);
Sedang (3); Kurang (2); Sangat Kurang (1)

4. Skala rasio adalah skala pengukuran yang
mempunyai jarak yang sama dan tetapi
mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya:
Data tentang umur manusia: Pak Ali berumur
50 tahun. Ahmad berumur 25 tahun. Umur
Ahmad separonya umur Ali.
Data tentang timbangan: Hasan beratnya 60
kg, Ani beratnya 40 kg. Berat Ani dua pertiga
beratnya Hasan.

Model Pengukuran Skala :
1. Skala Guttman
Skala yang digunakan untuk mengukur
jawaban yang jelas (tegas) dan konsisten
dari responden, Misalnya: Ya – Tidak,
Setuju – Tidak setuju dan seterusnya.

Contoh:
Apakah Anda selalu hadir dalam setiap
kegiatan sekolah?
a. Ya b. Tidak
Ya mendapat skor 1 dan Tidak skornya 0.

2. Skala Likert
Skala ini digunakan untuk mengukur pendapat
dan persepsi seseorang tentang kejadian atau
gejala sosial.Responden menjawab dalam
bentuk pernyataan dukungan yang
diuangkapkan dengan kata-kata berikut:
Sangat Setuju (SS); Setuju (S); Netral (N); Tidak Setuju
(TS); Sangat Tidak Setuju (STS).
Score untuk pernyataan positif : 5 – 4 – 3 – 2 – 1
Score untuk pernyataan negatif: 1 – 2 – 3 – 4 – 5
Contoh:
N0 Pernyataan Sikap
SSSNTSSTS
1Penddikan agama
tanggungjawab orang tua

3. Skala Diferensiasi Semantik
Skala perbedaan semantik untuk mengukur
serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti:
panas – dingin; baik – tidak baik dst..
Contoh:
Kontrol orangtua terhadap pergaulan putrinya
54321
54321
54321
54321
Ketat
Baik Buruk
Longgar
Aktif Pasif
Sering
Jarang

4. Rating scale
Rating scale adalah pengukuran data dalam
bentuk angka yang kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif.
Contoh: Penelitian tentang kualitas guru
Nama Responden : Ruhani
NoKriteria kualitas guru SBBS KSK
543 2 1
1 Pendidikan sesuai dengan tugas5
2 Pembuatan RPP 3
3 Disiplin 4
4 Komunikasi 5
5 Pengembangan Profesi 3

Dari data tersebut Ruhani mendapat score 20.
Sedangkan kriteria guru berkualitas adalah: 5 x 5
= 25, sehingga kualitas Ruhani sebagai seorang
guru = 20 : 25 X 100% = 80 %. Angka 80%
termasuk kriteria guru yang baik, sebagaimana
katagori berikut:
Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik
0 -------20-------40---------------60------80--------100

Penggunaan rumus statistik
Statistik Deskriptif
Penyajian data : Tabel, Grafik
Pengukuran gejala pusat: Mode, Mean,
Median
Pengukuran Variabilitas data : Range
(rentangan nilai), Deviasi dan Varians

Teknik Korelasional
Data Teknik
Nominal Koofisien Kontingensi
Ordinal Sperman Rank
Kendal Tau
Interval dan
Rasio
Korelasi Product Moment
Korelasi Ganda
Korelasi Parsial

Teknik Komparasional
Sumber: Statistika untuk Penelitian, Sugiono, halaman 120
Data
Bentuk Komparasi
Dua sampel K Sampel
Korelasi IndependentKorelasi Indenendent
Interval
Rasio
t test t test Anova Anova
Nominal Mc Nemar Fisher Exatct
Chi Kuadrat
Chi Kuadrat
Cochran Q
Chi Kuadrat
Ordinal Sign test
Wilcoxon
Matced Pairs
Median Test
Man Whiney-
U Test
Kolomogorov
Smirnov
Wald-
Wolfowitz
Friedman
Anova
Median
Extenstion
Kruskal-Walls
Anova

Menghitung data statistik dapat
menggunakan program komputer yang
disebut : SPSS (Statistical Product and
Service Solutions for Windows)
Tags