2024 PAPARAN PENYUSUNAN KM BERBASIS INDUSTRI- SMK.pptx
AhmadUdin19
7 views
55 slides
Sep 18, 2025
Slide 1 of 55
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
About This Presentation
ok
Size: 12.85 MB
Language: none
Added: Sep 18, 2025
Slides: 55 pages
Slide Content
PENYUSUNAN KURIKULUM BERBASIS INDUSTRI 4.0 DALAM KURIKULUM MERDEKA PADA SMK BERBASIS INDUSTRI 4.0 KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN. Disusun Oleh: Tim Pengembang SMK Berbasis Industri 4.0 Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan
CV NARASUMBER NOTE TIM PRAKTISI PENGEMBANGAN SMK BERBASIS INDUSTRI 4.0
KURIKULUM MERDEKA TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL: UU No. 20/2003, Sisdiknas, Pasal 3 beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung-jawab. Berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang:
PROFIL PELAJAR PANCASILA Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila
KERANGKA KURIKULUM MERDEKA
SPEKTRUM KEAHLIAN
Spektrum Keahlian SMK Keputusan Kepala BSKAP Nomor 024/H/KR/2022 1. Konsentrasi Keahlian SMK/MAK pada Kurikulum Merdeka meliputi: konsentrasi keahlian SMK/MAK; dan konversi konsentrasi keahlian SMK/MAK dari Kompetensi Keahlian 2. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan kompetensi keahlian yang dikonversi wajib melaporkan ke Disdik Provinsi/Kanwil Kemenang.
A SPEKTRUM KEAHLIAN DAN STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA SMK
SPEKTRUM KEAHLIAN BERDASARKAN KEPMENDIKBUD RISTEK NO 244/M/2024
STRUKTUR KURIKULUM FASE E PROGRAM 3 TAHUN
STRUKTUR KURIKULUM FASE F PROGRAM 3 TAHUN
Kelas XI
Kelas XII
STRUKTUR KURIKULUM FASE F PROGRAM 4 TAHUN
Kelas XII
Kelas XII Kelas XIII
B UKA RAPOR PENDIDIKAN
B. PENGEMBANGAN KSP
Kurikulum Satuan Pendidikan K SP dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan, mengacu kepada struktur kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah. Pemerintah menyediakan contoh-contoh K SP yang dapat dimodifikasi, dijadikan contoh, atau rujukan. Komponen KS P : karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional Dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum satuan pendidikan.
Proses Penyusunan Kurikulum di Satuan Pendidikan Secara Umum 5 Melakukan Pendampingan, evaluasi dan Pengembangan Profesional
Komponen 1 - Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan. Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: ● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan ● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan ● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data ● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan pendidikan: ● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? ● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? ● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? ● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai profil Pelajar Pancasila? ● Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?
CONTOH ANALISIS SWOT
CONTOH MATRIK SWOT Matrik SWOT Strengths - S Weakness - W Opportunities - O Strategi S-O Strategi W-O Threats - T Strategi S-T Strategi W-T Ancaman (Threats) 04 Faktor-faktor eksternal yang dapat membahayakan kemajuan sekolah. Peluang (Opportunities) 03 Faktor-faktor eksternal yang dapat memberikan keuntungan bagi sekolah. Kelemahan (Weakness) 02 Faktor-faktor internal yang dapat menghambat kemajuan sekolah Kekuatan (Strengths) 01 Faktor-faktor internal yang memberikan keunggulan bagi sekolah dibandingkan dengan sekolah lain.
Contoh Analisis SWOT KEKUATAN & KELEMAHAN
Contoh Analisis SWOT PELUANG & ANCAMAN
Komponen 2 - Visi, Misi, dan Tujuan Visi, misi, dan tujuan menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan prioritas satuan pendidikan. Merumuskan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan merupakan langkah awal yang sangat penting sebagai acuan utama dalam merancang pembelajaran yang berkualitas. Untuk satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan harus berpusat pada peserta didik . Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. a. Visi merupakan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan. b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi. c. Visi harus tampak realistis , kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai visi. yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan. a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan. b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan , bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi. c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik. Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan atau program keahlian dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan. a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan. b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu (SMART). Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan evaluasi.
KARAKTERISTIK VISI SMK BERBASIS INDUSTRI 4.0
Karakteristik Visi SMK Berbasis Industri 4.0 Menekankan pada integrasi teknologi ke dalam semua aspek pendidikan dan pelatihan. Mempersiapkan peserta didik untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan menjadi pembelajar sepanjang hayat. Menekankan pentingnya kerjasama dengan industri 4.0 untuk memastikan bahwa kurikulum relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Berfokus pada masa depan dan mempersiapkan peserta didik untuk berhasil di era Industri 4.0.
KARAKTERISTIK MISI SMK BERBASIS INDUSTRI 4.0
Karakteristik Misi SMK Berbasis Industri 4.0 Menekankan pada pengembangan keterampilan teknis dan digital yang dibutuhkan peserta didik untuk berhasil di era Industri 4.0. Menumbuhkan jiwa wirausaha pada peserta didik agar mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Membangun kerjasama yang kuat dengan industri 4.0 untuk memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek, magang, dan penempatan kerja. Fokus pada pengembangan kurikulum yang berbasis industri dan selaras dengan kebutuhan Industri 4.0.
KARAKTERISTIK TUJUAN SMK BERBASIS INDUSTRI 4.0
Karakteristik Tujuan SMK Berbasis Industri 4.0 Meningkatkan jumlah lulusan yang berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi dan metodologi pembelajaran yang inovatif. Meningkatkan kerjasama dengan industri 4.0 untuk memastikan bahwa kurikulum dan pelatihan relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Fokus pada peningkatan persentase lulusan yang terserap kerja di industri yang relevan dengan Industri 4.0.
CONTOH VISI Menjadi SMK terdepan dalam menghasilkan lulusan yang kompeten, berkarakter, dan berdaya saing global di era Industri 4.0. CONTOH MISI Menyelenggarakan pendidikan vokasi yang berstandar industri dan berorientasi pada kebutuhan dunia kerja. Membekali peserta didik dengan keterampilan teknis, digital, dan soft skill yang dibutuhkan di era Industri 4.0. Menumbuhkan jiwa wirausaha dan kemandirian pada peserta didik. Membangun kerjasama yang kuat dengan industri untuk mendukung pembelajaran dan penempatan kerja.
Contoh Tujuan Meningkatkan persentase lulusan yang terserap kerja di industri yang relevan dengan Industri 4.0 menjadi 80% dalam 3 tahun 1 2 3 Meningkatkan jumlah lulusan yang berwirausaha menjadi 10% dalam 3 tahun Meningkatkan jumlah kerja sama dengan industri menjadi 20 perusahaan dalam 3 tahun
Komponen 3 - Pengorganisasian Pembelajaran untuk SMK
Komponen 4 - Perencanaan Pembelajaran Rencana Pembelajaran Meliputi: Ruang lingkup satuan pendidikan (Silabus), ruang lingkup kelas (RPP). Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP) berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan, agar CP dicapai secara sistematis, konsisten, dan terukur. Dalam menyusun perangkat ajar untuk suatu mata pelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut. Capaian Pembelajaran Penyusunan TP dan ATP Pengembangan Perencanaan Pembelajaran (MA) Ditetapkan oleh Pemerintah, disusun dalam fase-fase. Alur pembelajaran adalah rangkaian TP yang disusun secara logis menurut urutan pembelajaran, disusun secara linier sebagai urutan kegiatan pembelajaran. Prinsip ATP: esensial, berkesinambungan, kontekstual, sederhana. Memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, langkah kegiatan, dan asesmen untuk memeriksa apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN KEP KA BSKAP NO 031/H/KR/2024
CONTOH ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (DAPAT DIAKSES DI PMM)
Komponen Minimum dalam Modul Ajar 01. TP Salah satu dari tujuan dalam alur tujuan pembelajaran. 02. Langkah Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan. 03. Asesmen Awal Beserta instrumen dan cara penilaiannya. 04. Asesmen Akhir Untuk mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara penilaiannya. 05. Media Misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu dipelajari peserta didik.
Komponen Lengkap dalam Modul Ajar
CONTOH MODUL AJAR PLATFORM MERDEKA MENGAJAR PERANGKAT AJAR
PENYELARASAN KURIKULUM DENGAN DUNIA INDUSTRI
STRATEGI PENYUSUNAN KURIKULUM Tentukan tujuan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan industri 1 2 3 Bangun pemahaman yang sama dalam menilai standar mutu kompetensi kebutuhan Dunia Kerja yang disiapkan oleh SMK Analisis kesenjangan yang menjadi akar masalah link and match antara SMK dengan Dunia Kerja
Strategi Penyelarasan Kurikulum Pemetaan Kebutuhan Industri Melakukan Riset Pasar : Lakukan riset pasar untuk mengidentifikasi kebutuhan industri terhadap lulusan SMK di berbagai bidang. Hal ini dapat dilakukan melalui survei, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pelaku industri. Analisis Kompetensi : Analisis kompetensi yang dibutuhkan oleh industri untuk berbagai jenis pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari deskripsi pekerjaan, standar kompetensi nasional, dan tren perkembangan industry Melibatkan Industri : Libatkan perwakilan industri dalam proses pemetaan kebutuhan. Industri dapat memberikan masukan dan saran terkait kompetensi yang dibutuhkan dan profil lulusan SMK yang ideal
Strategi Penyelarasan Kurikulum Pengembangan Kurikulum Menyusun Tujuan Pembelajaran : Rumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur untuk setiap mata pelajaran, sesuai dengan kebutuhan industri yang telah dipetakan. Memilih Materi Pembelajaran Pilih materi pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi terkini. Pastikan materi pembelajaran bersifat aplikatif dan dapat dipraktikkan langsung di dunia kerja. Mengembangkan Metode Pembelajaran : Gunakan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan efektivitas pembelajaran. Metode pembelajaran berbasis proyek, simulasi, dan magang dapat menjadi pilihan yang tepat Melibatkan Industri dalam Pengembangan Kurikulum : Libatkan perwakilan industri dalam proses pengembangan kurikulum. Industri dapat memberikan masukan dan saran terkait materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian.
Tabel Penyelarasan Kurikulum
Komponen 5 - pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional Pendampingan Evaluasi Pengembangan Profesional Pengembangan Karakter Pengembangan Profesional Bersama Industri 4.0
PENDAMPINGAN PEDAGOGIS Pendampingan Pembelajaran berupa In House Training 1 2 3 Pendampingan Profesi Pendampingan bersama Industri 4.0
EVALUASI Evaluasi Pedagogis (tindak lanjut dari IHT, atau lainnya) 1 2 Evaluasi bersama Industri 4.0, dilakukan secara berkala setiap tahunnya. Setiap akhir semester tim evaluasi kurikulum melakukan evaluasi terhadap pencapaian pembelajaran.
PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERSAMA INDUSTRI MAGANG INDUSTRI 4.0 BAGI GURU 1 2 3 SERTIFIKASI KEAHLIAN GURU MAGANG MANDIRI BAGI GURU