251172376-Sistem-Muskuloskeletal-ppt.ppt

dyahmubarokah 0 views 49 slides Sep 26, 2025
Slide 1
Slide 1 of 49
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49

About This Presentation

Ppt 2


Slide Content

Sistem Muskuloskeletal
Gadis Meinar Sari, dr., MKes
Departemen Ilmu Faal
Fakultas Kedokteran Unair

Pendahuluan
Sistem Muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk
tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan
Komponen utama sistem muskuloskeletal adalah jaringan
ikat: tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligamen, dan
jaringan khusus penghubung

1. TULANG
Fungsi : - Rangka penunjang
- Pelindung tubuh
- Tempat melekatnya otot
- Ruang tengah berisi jaringan hematopoietik
(pembentuk sel darah)
- Tempat menyimpan dan mengatur kalsium dan
fosfat

STRUKTUR TULANG PANJANG
Anatomi tulang panjang

Permukaan luar dan dalam tulang dilapisi oleh lapisan sel
pembentuk tulang (osteogenik):
Periosteum,
lapisan luar tulang
sebelah dalam terdiri dari sel osteoprogenitor yang akan menjadi
osteoblas.
Endosteum,
melapisi semua permukaan rongga di dalam tulang, terdiri dari selapis
sel osteoprogenitor
Fungsi utama periosteum dan endosteum:
Nutrisi jaringan tulang
Persediaan osteoblas baru untuk perbaikan dan pertumbuhan
tulang

Jaringan Tulang
Jaringan Tulang Primer/ Imatur/ Woven bone:
Pertama kali dibentuk selama perkembangan embrional
Dibentuk pada fraktur dan proses penyembuhan yang lain
Bersifat sementara, pada orang dewasa diganti jaringan
tulang sekunder, kecuali dekat sutura tengkorak, insersi
tendo
Kandungan mineral lebih sedikit dan dominan osteosit

Jaringan Tulang Sekunder/ Matur/ Lamelar:
Umumnya pada orang dewasa
Serat kolagen tersusun dalam lamela secara konsentris
mengelilingi kanal vaskular yang mengandung pembuluh
darah, saraf dan jaringan ikat longgar  Sistem Havers
(Osteon)

Gambar Sistem Havers

Histogenesis (Pembentukan
tulang)
Osifikasi intramembranosa :
Mineralisasi langsung pada matriks yang disekresi oleh
osteoblas
Hampir pada semua tulang pipih
Osifikasi endokondral:
Penimbunan matriks tulang (kalsium) pada matriks tulang
rawan sebelumnya  kalsifikasi

Pertumbuhan tulang panjang:
Epifisis membesar akibat pertumbuhan tulang rawan secara
radial, diikuti oleh osifikasi endokondral.
Diafisis memanjang terutama karena aktivitas osteogenik
lempeng epifisis; melebar karena penambahan tulang oleh
periosteum luar; dan pada saat yang sama tulang diresorpsi
dari permukaan dalam, sehingga diameter rongga sumsum
semakin besar
Bila tulang rawan lempeng epifisis berhenti tumbuh, diganti
oleh jaringan tulang melalui proses osifikasi. Penutupan
epifisis berjalan kronologis pada setiap tulang dan selesai
pada usia 20 tahun.
Sekali epifisis menutup, tidak mungkin lagi terjadi
pertumbuhan memanjang, tetapi pertumbuhan melebar
masih dapat terjadi

Osifikasi Endokondral

Komponen Tulang
I. Non seluler :
- Matriks organik (osteoid) : Kolagen dan Proteoglikan
- Mineral : Kalsium dan Fosfat,
Membentuk garam kristal (hidroksiapatit,
Ca10(PO4)6(OH)2);
Tertimbun dalam matriks;
Memampatkan kekuatan tulang
II. Sel tulang :
Osteoblas; Osteosit; Osteoklas; Lining Cell

Sel Tulang
1. Osteoblas:
Berfungsi mensitesis komponen organik matriks tulang
(kolagen tipe I, proteoglikan, glikoprotein)
Terletak pada permukaan jaringan tulang, berdampingan,
dalam keadaan aktif berbentuk kuboid – silindris
Mempunyai juluran sitoplasma (kanalikuli) yang
berhubungan dengan sel lain
Sekresi matriks yang belum terkalsifikasi, disebut osteoid
Penimbunan garam kalsium ke dalam matriks , disebut
aposisi tulang

2. Osteosit:
Merupakan osteoblas yang terbenam dalam matriks
Secara aktif berfungsi mempertahankan matriks tulang
Terdapat di dalam lakuna diantara lamela-lamela;
berbentuk gepeng (kenari).
Mempunyai juluran sitoplasma yang berhubungan dengan
sel lain melalui tight junction

3. Osteoklas
Sel motil, berinti banyak (5-50), berbagai bentuk dan
ukuran, berasal dari penggabungan beberapa monosit
sehingga termasuk bagian dari sistem fagosit mononuklear,
Pada proses resorpsi, terletak dalam lekukan (lakuna
Howship) yang terbentuk secara enzimatik
Permukaan osteoklas yang aktif, berlipat-lipat tak
beraturan, terdapat tonjolan, menghadap matriks tulang 
proses resorpsi
Menghasilkan asam, kolagenase, dan enzim proteolitik
untuk proses resorpsi

4. Lining Cell
Merupakan osteoblas yang pasif (resting cell of
osteoblast), berbentuk gepeng, berjajar di permukaan
jaringan tulang

Remodeling Tulang
Proses resorpsi parsial dari jaringan yang telah dibentuk
sebelumnya dan sekaligus peletakan tulang yang baru
(formasi)
Tidak hanya terjadi pada tulang yang sedang tumbuh
tetapi juga sepanjang hidup orang dewasa tetapi
kecepatannya lebih lambat.
Kecepatan remodeling pada anak-anak sangat aktif

Remodeling tulang

Siklus remodeling tulang

Perbaikan Fraktur
Selama perbaikan, bekuan darah, sel-sel dan matriks tulang
yang rusak akan dibersihkan oleh makrofag.
Periosteum dan endosteum di sekitar daerah fraktur memberi
respon berupa proliferasi hebat sel-sel osteoprogenitor, yang
membentuk jaringan selular sekeliling dan diantara ujung-
ujung fraktur.
Kmd terbentuk tulang muda melalui osifikasi endokondral
maupun intramembranosa, sehingga terbentuk trabekel tidak
beraturan yang untuk sementara menyambung tulang yg
patah, disebut kalus
Kalus secara berangsur diserap dan diganti dengan tulang
sekunder.

Kelainan Tulang
Osteoporosis:
Penurunan massa tulang karena ketidakseimbangan proses resorpsi dan
formasi
Tumor jinak:
Osteoma, lesi tulang yang jinak ditandai pertumbuhan tulang
abnormal
Kondroblastoma, tumor jinak pada epifisis dg gejala nyeri sendi yg
timbul dari jaringan tulang rawan
Tumor ganas:
Multiple myeloma: akibat proliferasi ganas sel-sel plasma
Sarkoma osteogenik/ osteosarkoma: neoplasma ganas, tumor
tumbuh di metafisis, sering di ujung tulang panjang, lutut.

2. SENDI
Merupakan daerah dimana tulang ditutupi dan dikelilingi
oleh jaringan ikat yang mempertahankan tulang dan
menentukan jenis dan derajat pergerakan
Macam:
Diartrosis : gerakan bebas, co: sendi siku, lutut
Sinartrosis: sedikit atau sama sekali tak ada gerakan :
Sinostosis  disatukan oleh jaringan tulang, co: tengkorak
Sinkondrosis  disatukan oleh tulang rawan hialin, co: lempeng
epifisis
Sindesmosis  disatukan oleh ligamen interoseus terdiri dari
jaringan ikat, co: simfisis pubis

Gambar Sendi

Diartrosis
Kontak ujung tulang dipertahankan oleh ligamen dan
simpai jaringan ikat yang melingkupi sebuah rongga sendi
yang berisi cairan sinovial
Cairan sinovial sebagai : pelumas, membawa nutrisi oksigen

Kelainan
Osteoartritis
Gangguan pada sendi yang bergerak
Bersifat kronik, progresif lambat, ditandai deteriorasi dan
abrasi sendi dan pembentukan tulang baru pd permukaan
persendian

3. OTOT SKELET
= Otot Rangka/ Lurik/ Bergaris
Fungsi :
 kontraksi / gerakan anggota tubuh
 melindungi organ yang lebih dalam
 memberi bentuk tubuh
 menghasilkan panas tubuh

Neuro muscular junction:
Hubungan antara saraf motorik dan serabut otot

Saraf motorik A
Saraf motorik A
Muscle
spindle
Muscle fiber

Di dalam suatu otot / musculus/ muscle, terdapat:
Muscle fibers :
peran utama untuk kontraksi
Inervasi : Saraf motorik A
Muscle spindles
berfungsi :
- Receptor reflex regang
- menghaluskan kontraksi
Inervasi : Saraf motorik A
Saraf sensorik IA & II
Jaringan ikat / fascia / tendon
Sistem vaskular
Sistem saraf yang menginervasi
Sel lemak
dll

Gambar otot skelet

Otot, serabut, jaringan kontraktil

Proses Kontraksi & Relaksasi
Kontraksi : sliding antara filamen aktin dengan myosin,
ok. Melekatnya kepala myosin pada aktin
Relaksasi : Lepasnya kepala myosin  terpisahnya filamen aktin
terhadap myosin

Proses Kontraksi & Relaksasi
•Calsium keluar dari sisternaCalsium keluar dari sisterna
•Ca berikatan dgn Troponin - CCa berikatan dgn Troponin - C
•Actin binding site Actin binding site terbukaterbuka
•Kepala myosin menempel Kepala myosin menempel  kontraksi kontraksi
•Pompa kalsium bekerja memasukkan Ca kembali ke SRPompa kalsium bekerja memasukkan Ca kembali ke SR
•Kepala myosin lepas Kepala myosin lepas  relaksasi relaksasi

Boron 2005
Triad
Sarcolemma
T tub

Cortex motorik primer
Tractus pyramidalis
Motor neuron
A 
Muscle fiber

Receptor

Tahapan perambatan impuls dari saraf motorik Aα
sampai dengan terjadinya kontraksi otot skelet
1.Pelepasan impuls dari alpha motor neuron
2.Konduksi secara saltatory melalui saraf motorik A α
3.Impuls sampai ujung akson (axon knob) di neuromuscular junction
4.Impuls menyebabkan terbukanya voltage-gated Ca channels
5.Influx Ca kedalam sitosol axson knob merangsang terjadinya
docking dan selanjutnya eksositosis vesikel serta keluarnya
neurotransmiter (asetil kolin) ke celah sinap
6.Asetil kolin akan berikatan dengan reseptor kolinergik tipe
nikotonik yang ada pada sarkolema sinap
7.Terangsangnya reseptor kolinergik menyebabkan terbukanya
saluran Na sehingga ion Na influx, akibatnya timbul EPSP. Bila
EPSP nilai ambang maka akan terjadi suatu potensial aksi (impuls)
di sarkolema (membran serabut otot)

8. Impuls yang terjadi akan dirambatkan ke semua arah (propagasi)
sepanjang sarkolema juga masuk ke dalam sel otot melalui membran
saluran sistem sarkotubuler (sarkotubuler retikulum/SR + transverse
tubules)
9. Impuls yang dihantarkan melalui sistem sarkotubuler akan mencapai triad
yang menyebabkan terangsangnya sisterna (ujung SR) sehingga terjadi
pengeluaran ion Ca. Sisterna merupakan depo ion Ca
10. Ion Ca berikatan dg Troponin-C, yang mengakibatkan active site actin
terbuka, selanjutnya kepala (cross-bridge) myosin akan menempel dan
akan menarik filamen aktin untuk lebih mendekat ke arah filamen myosin,
ini disebut sliding antara aktin dan myosin. Pada saat sliding tersebut
sarkomer akan memendek, disebut kontraksi. Makin banyak sarkomer
yang aktif berarti makin kuat kontraksinya
11. Ion Ca akan masuk kembali ke dalam SR melalui transpor aktif, sehingga
ion Ca akan terlepas dari Troponin C, serta terlepasnya kepala myosin dari
active site, selanjutnya troponin akan menutupi active site lagi, ini disebut
relaksasi

Filament Aktin = filamen tipis
= thin filament
Tropomyosin
Actin globular
Troponin

Filamen tebal
= myosin filament
= thick filament

Siklus – tahapan
Penempelan & lepasnya head myosin pada actin
( kontraksi – relaksasi )

Troponin
T : melekat pada tropomyosin
I : menutupi binding site actin
C : berikatan dengan ion Ca
++

Gangguan kontraksi otot rangka
Spasme Otot Rangka (muscle cramp):
Otot berkontraksi maksimal tanpa diikuti relaksasi
Akibat kekurangan ATP untuk transpor Ca ke SR, penumpukan Ca sitosol
menghalangi proses relaksasi
Atropi
Otot lama tidak berkontraksi
Akibat kerusakan sistem saraf motorik: Aα, motorneuron
Paralise
Gangguan inervasi otot sehingga tjd kelumpuhan
Akibat kerusakan sistem saraf motorik: Aα, Tr.Pyramidalis, Pusat motorik
Gyrus precentralis
Myasthenia Gravis
Kontraksi makin lama makin lemah
Akibat gangguan transmisi impuls di NMJ, krn berkurangnya asetil kolin
atau reseptor kolinergik di NMJ
Rigor Mortis
Kekakuan otot pada mayat krn ATP habis sehingga tidak ada relaksasi.
Tags