3. Eksperimen Sifilis Tuskegee yang menjelaskan tentang percobaan pada zaman perang.pptx

yasser28484 0 views 9 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 9
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9

About This Presentation

3. Eksperimen Sifilis Tuskegee yang menjelaskan tentang percobaan pada zaman perang


Slide Content

Eksperimen Sifilis Tuskegee dan Aspek Etikomedikolegal Tugas Etik Kedokteran Disusun oleh: dr. Moh. Anfasa Giffari Makkaraka Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Pendahuluan Eksperimen Sifilis Tuskegee dimulai pada tahun 1931 dengan tujuan mencatat riwayat alami sifilis. Melibatkan 600 orang kulit hitam, 399 dengan sifilis, dan 201 tanpa sifilis. Penelitian dilakukan tanpa persetujuan (informed consent) dan tidak memberikan pengobatan yang benar. Penisilin ditemukan pada 1943, namun tidak diberikan kepada peserta penelitian.

Proses Penelitian Penelitian dilakukan oleh USPHS dan Tuskegee Institute. Peserta diberi pemeriksaan kesehatan gratis, makanan, dan asuransi penguburan sebagai imbalan. Penelitian ini tidak memberi pengobatan yang tepat meski penemuan penisilin pada tahun 1943.

Dampak Sosial dan Etis Penelitian Tuskegee mengabaikan hak asasi manusia dan etika medis. Tidak ada persetujuan yang diberikan, dan subjek penelitian tidak diberikan informasi tentang eksperimen. Eksperimen ini dilakukan dengan diskriminasi rasial yang jelas terhadap orang kulit hitam.

Penutupan Penelitian Pada tahun 1972, penelitian ini dihentikan setelah dipublikasikan oleh Associated Press. Pada tahun 1973, peserta dan keluarga mereka diberikan kompensasi finansial. Pada 1997, Presiden Bill Clinton mengeluarkan permintaan maaf resmi atas eksperimen ini.

Pelanggaran Etika Eksperimen ini melanggar prinsip etika medis seperti : 1. Otonomi : Tidak memberi hak bagi subjek untuk memilih . 2. Beneficence: Tidak ada kebaikan yang diberikan kepada subjek . 3. Non-maleficence: Menyebabkan kerugian dan penderitaan pada subjek .

Kebutuhan Persetujuan Etis Penelitian klinis harus memperoleh persetujuan yang jelas dan rinci dari subjek. Persetujuan ini penting untuk memastikan bahwa subjek mengerti risiko dan manfaat. Tanpa persetujuan yang benar, penelitian tidak sah secara etis dan hukum.

Kesimpulan Eksperimen Sifilis Tuskegee adalah contoh utama pelanggaran etika dalam penelitian medis. Pentingnya informed consent dan perlindungan hak asasi manusia dalam penelitian medis. Penelitian ini mempengaruhi kebijakan etika penelitian di seluruh dunia.

Referensi 1. Brandt, A. M. (1978). Racism and Research: The Case of the Tuskegee Syphilis Study. 2. CDC. (2022, November 3). The Tuskegee Timeline. 3. Darwin, E. (2014). Etik Penelitian Kedokteran /Kesehatan. 4. Katz, J. (2013). The Nuremberg Code and the Nuremberg Trial. 5. Khairani . (2011). Membentuk Karakter Anak.
Tags