Nadia Yovani
Fitri Soulina
Praktik kerja paksa awak kapal penangkap
ikan migran Indonesia di kapal berbendera
Taiwan? Perlunya transformasi kerangka
kognitif
Jil. 16. No. 2 (2020), hlm.157-182, doi: 10.21831/jss.v16i2.32260. 157-182
Jurnal Ilmu Sosial (JSS), ISSN: 1858-2656 (p); 2721-4036 (e)
Surel:
[email protected]
Pasar tenaga kerja asing menyediakan tenaga kerja Indonesia dengan kualifikasi rendah
untuk bekerja di sektor perikanan informal sebagai anak buah kapal penangkap ikan (AKP).
Di satu sisi, penggunaan tenaga kerja Indonesia membantu meningkatkan penyerapan tenaga
kerja dalam negeri. Namun, dalam kondisi nyata, para pekerja tersebut dihadapkan pada
praktik-praktik pelanggaran hak-hak ketenagakerjaan. Lebih dari itu, di tempat asal, para
pekerja migran mengalami pengabaian hak-hak ketenagakerjaan dan hak asasi manusia.
Berdasarkan pemetaan studi-studi sebelumnya, fenomena 'eksploitasi tenaga kerja' dikaitkan
dengan dimensi-dimensi fungsional kebijakan dan regulasi serta hubungannya dengan
tindakan rasional dalam konteks ekonomi. Studi-studi kasus awak kapal penangkap ikan
Taiwan tersebut belum menangkap kompleksitas praktik berkelanjutan pada migran Indonesia
mulai dari prosedur perekrutan hingga sepenuhnya mematuhi penyebab-penyebab
ketidakamanan migran. Dengan menggunakan analisis kelembagaan, temuan-temuan
menunjukkan dinamika antara lembaga-lembaga dan aktor-aktor dalam
Indonesia
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia
Email:
[email protected]
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia,
157
Abstrak
Machine Translated by Google