4.5.1.a bukti pencapaian indikator PTM 23.pdf

lumilamarthina 21 views 13 slides Sep 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Ptm


Slide Content

PEMERINTAH KOTA TUAL
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS OHOITAHIT
Jl. Jln. Hi.Sy.Husaen Desa Ohoitahit,Kec Pulau Dullah Utara Kota Tual
Email: [email protected]
NO INDIKAT
OR
TAR
GET
CAPAI
AN
GAP MASALAH ANALISIS TINDAK LANJUT EVALUASI
1 Pendetita
Hipertensi
mendapat
kan
pelayanan
sesuai
standart






target
100%
(481)
98 %
(469
pasie
n HT)
2
%
Masih
ada 2 %
penderita
HT yang
belum
di
tatalaksana
sesuai stan
dar
Dalam pelayanan pasien Hipetensi
dipuskesmas ohoitahit sudah baik,
mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya tahun 2021 70% dan tahun
2022 80%, dengan tren naik turun di tahun
2023 tingkat pencapaian target hipertensi ini
dipengaruhi oleh pelayanan dalam gedung
dan luar gedung, yang masih menjadi
kendala dalam kegiatan hipertensi adalah
pelayanan puskesmas atau posbindu pasien
dengan Hipertensi ada yang tidak rutin
periksa untuk memonitor tensi dan ketidak
patuhan minum obat sehingga pencapaian
pasien dengan hipertensi terkontrolpun
sedikit.
-Perlu meningkatkan
edukasi kepada pasien
tentang hipertensi
untuk pemeriksaan dan
pengobatan rutin rutin
- Giat melakukan
posbindu PTM dan
posyandu lansia yang
melibatkan stekolder
terkait, (perangakt
desa , linmas )dalam
pelayanan di maksud,
untuk mendeteksi
hipertensi diwilayah
kerja puskesmas
ohoitahit

Dilakukannya edukasi di tiap
posyandu
BUKTI CAPAIAN DAN ANALISIS INDIKATOR PROGRAM PENENDALIAN PENYAKIT P2PTM TAHUN 2023

2

penderi
ta
diabetes
mellitus
mendap
at
pelayan
an
sesuai
standar

target
100%
(110
pend
erita
DM)

95%
(105
pend
erita
DM)

5
%

Masih
ada 5 %
penderita
DM yang
belum
di
tatalaksana
sesuai stan
dar

Sama halnya dengan pelayanan hipertensi,
dalam pelayanan penderita diabetes melitus
di puskesmas Ohoitahit mengalami
peningkatan capaian dari tahun
sebelumnya, yang masih menjadi kendala
adalah dalam kegiatan prolanis, posbindu
dan posyandu lansia masih banyak yang
belum terdeteksi penderita karena masih
kurangnya kesadaran dalam periksa dan
pengobatan berkelanjutan serta
keterbatasan BHP terutama penyediaan stok
stik, GDS,AU, dan KOL. Ketersediaan alat
penunjang juga merupakan salah satu daya
tarik terlibat masyarakat dalam posbindu dan
skrining PTM, yang mengakibatkan masih
belum tercapainya pelayanan pasien diabetes
melitus sehingga perlu diadakan posbindu
dan posyandu lansia


meningkatkan
posbindu untuk
mendeteksi penyakit
tidak menular
Pengadaan BHP dari
dinas kesehatan dan
40% dana bpjs
Puskesmas





0
50
100
JAN
MAR MEI
JULI SEP
NOV
2023
JA
N
FE
B
M
AR
AP
R
ME
I
JU
NI
JUL
I
AG
ST
SE
P
OK
T
NO
V
DE
S
Series15461558134387287104648
CAPAIAN HT TAHUN 2023
Dokumentasi
posyandu
Posbindu dilaksanakan
di semua posyandu
dengan melibatkan
stekolder (linmas )

3
Persent
ase
penderi
ta
ODGJ
mendap
at
pelayan
an
sesuai
standar
100% 100% 0
penderita ODGJ sudah mendapat pelayanan
sesuai standar dan petugas selalu melakukan
pemeriksaan pada pasien post opname rs
dengan gangguan jiwa
namun tidak semua kontrol rutin
dipuskesmas




melakukan kunjungan
rumah untuk
menindaklanjuti pasien
yang tidak kontrol rutin



0
10
20
30
JA
N
FE
B
M
AR
AP
R
M
EI
JU
NI
JU
LI
AG
ST
SE
P
OK
T
N
O
V
DE
S
Series1152224110121164000
15
22
24
11
0
1211
6
4
000
CAPAIAN DM 2023
CAPAIAN DIABETES
MELITUS TAHUN
2023
JA
N
FE
B
M
AR
AP
R
M
EI
JU
NI
JU
LI
AG
ST
SE
P
OK
T
N
O
V
DE
S
Series11300000000000
0
2
4
6
8
10
12
14
ODGJB TAHUN 2023

4. Persent
ase usia
produkt
if yang
mendap
at
pelayan
an
sesuai
standar
target
100%
(469
8
usia
prod
uktif
)
75%
(361
6
usia
prod
uktif
yang
mend
apat
pelay
anan
sesua
i
stand
ar)
25
%
25%
usia
produktif
belum
mendapat
pelayanan
sesuai
standar

pemeriksaan usia produktif dipuskemas
belum mencapai sasaran , di karenakan
kurangnya tingkat kesadaran masyarakat
usia produktif untuk melakukan skrining
deteksi dini pada saat kondisi sehat dan
kerkendala kesibukan masyarakat






peningkatan
pengetahuan usia
produktif untuk deteksi
dini penyakit tidak
menular (edukasi ) dan
penentuan waktu
pelaksanaan posbindu,




JA
N
FE
B
M
AR
AP
R
M
EI
JU
NI
JU
LI
AG
ST
SE
P
OK
T
N
O
V
DE
S
Series1881730163245272315165859
0
100
200
300
400
500
600
700
2023
CAPAIAN USIA
PRODUKTIF 2023

Dilakukannya
edukasi di tiap
posyandu

Isu PTM

No Issu U S G
1 Pasien Hipertensi tidak rutin kontrol 5 3 3
2 kurangnya deteksi dini penyakit diabetes melitus di wilayah kerja puskesmas 5 3 4
3. Usia Produktif yang mendapatkan pelayanan masih ada dari luar wilayah
menjadikan masih adanya uspro wilayah yang belum pernah periksa
dipuskesmas
5 4 5

Main Isu
Usia produktif belum semua terdeteksi penyakit tidak menular seperti Diabetes melitus dan hipertensi oleh karena itu perlunya peningkatan
posbindu untuk mendeteksi penyakit tidak menular pada uspro yang ada diwilayah kerja puskesmas ohoitahit , kemudian memberdayakan kader
kesehatan untuk ikut berpartisipasi dan mengintergrasikan masyarakat yang terdeteksi penyakit di dampingi perangkat desa (linmas ).

ANALISIS SWOT PROGRAM P2PTM PUSKESMAS OHOITAHIT

ASPEK YANG DI
ANALISIS
STRENGTH (S)

WEAKNESS (W) OPPORTUNITY
(O)
THREATS (T)
Kebijakan  Adanya kebijakan
bidang kesehatan
baik ditingkat pusat
maupun daerah
yang mendukung
Program P2PTM.
 Belum ada kebijakan
khusus dari lintas
sektor terutama
kegiatan
POSBINDU PTM di
masyarakat
 Adanya
dukungan dari
pemerintah
daerah
terutama dinas
kesehatan kota
dalam
mendukung
kegiatan
program
P2PTM
 Kurangnya
dukungan lintas
sektor terhadap
kegiatan
POSBINDU PTM
SDM  Puskesmas
Ohoitahit memiliki
tenaga kesehatan
yang cukup
terutama tenaga
kesehatan yang
terlibat dalam
program P2PTM.

 Jumlah kader dengan
jumlah posbindu (9
posbindu, jumlah
kader 45 orang)
namun bekerja untuk
semua posyandu
bayi balita, lansia ,
ibu hamil dan
posbindu dihari yang
bersamaan
 Tugas rangkap
tenaga kesehatan
kadang menjadi
kendala pelaksanaan
 Kader lebih
memahami
lingkungan dan
menjadi lebih
mahir
dibidangnya
karena sering
mengikuti
kegiatan
POSBINDU
PTM dan
terlatih untuk
skrining faktor
resiko PTM .
 Kegiatan
POSBINDU PTM
sering tidak
maksimal karna
kehadiran kader
yang kadang tidak
lengkap

kegiatan lapangan
Dana  Transport kegiatan
POSBINDU PTM
di lapangan didanai
oleh anggaran BOK
Dak nonfisik
(petugas Puskesmas
dan kader
 Pengadaan Reagen
BHP dari anggaran
belanja JKN
mencukupi dalam
mendukung
Program P2PTM
 Transport kader
posbindu
dianggarkan dari
dana desa sering
terlambat

 Kegiatan
posbindu dapat
terlaksana oleh
adanya
dukungan dana
dari BOK Dak
Nonfisik
 Keterlambatan
juknis penggunaan
dana menghambat
penyediaan alat
penunjang
pelaksanaan
kegiatan.
Matode  Pencatatan dan
pelaporan kegiatan
PTM secara online
di bantu oleh
pengelola Program
P2PTM dinas
kesehatan
 Kader sudah terlatih
dalam menginput
hasil kegiatan
Posbindu PTM
asyik
 Kurangnya jumlah
kader yang terlatih
menginput hasil
kegiatan Posbindu
PTM kedalam Form
OFFLINE PTM


 Petugas
Puskesmas
lebih Fokus
dengan
tugasnya serta
laporan dan
pencatatan
hasil kegiatan
Posbindu PTM
selalu update

Sarana dan Prasarana  Puskesmas
memiliki 1 buah
Posbindu KIT
 Pengadaan Reagen
dan BHP hanya
bersumber dari
 Ketersediaan
KIT posbindu
dan reagen,
 Tidak ada
pengadaan laptop
atau sejesnisnya

pengadaan tahun
2019 dan dalam
kondisi baik
 Pengadaan Reagen
terpenuhi dan
mencukupi
anggaran JKN
Puskesmas yang
memiliki peraturan
ketat dalam
Berbelanja (dengan
batas masksimal)
 Pengadaan reagen
dan bhp dari dinas
kesehatan terbatas
.
BHP yang
mencukupi
mempermudah
pelaksanaan
kegiatan
secara khusus untuk
mendukung kegiatan
dilapangan
Lingkungan/masyarakat  Adanya dukungan
dari Tokoh
Masyarakat
setempat setiap kali
pelaksanaan
kegiatan Posnbindu
du lapanagan
terbukti dengan
antusias masyarakat
yang datang
 Masyarakat kurang
memahami tujuan
dan manfaat dari
kegiatan Posbindu
PTM
 Tidak semua
masyarakat bisa hadir
saat kegaiatan
Posbindu karena
sedang bekerja atau
merasa sehat dan
tidak memiliki
keluhan.
 Masyarakat yang
memiliki resiko PTM
tidak melakukan
pemeriksaan lanjutan
sesuai dengan arahan
tenaga kesehatan saat
 Kegiatan
Posbindu PTM
secara Mobile
memungkinkan
cakupan
kegiatan
POSBINDU
lbih meluas dan
membantu
dalam
memingkatkan
capaian
skrining
kesehatan.
 Masyarakat hanya
ingin tahu kondisi
kesehatannya saja
tanpa melakukan
pemeriksaan lebih
lanjut
 Masyarakat kadang
memilih-milih misal
apabila reagen
cholesterol kosong
atau terbatas maka
beberapa orang
memilih menunda
keikutsertaanya.

Pelayanan kesehatan pada usia
produktif belum mencapai target masih
ada kesenjangan, hanya mencapai
target sebesar 75%
dilapangan





Petugas kurang Kurang keterlibatan
toma Koordinasi dengan toma
(tugas rangkap)
Pencatatan & pelaporan membina hubungan dengan jejaring dan kader
belum akurat
Pembagian Tugas Krgnya Penyebaran Informasi


Kurangnya Peran kader Meningkatkan Frekuensi Penyuluhan
Kurangnya kesadaran masyarakat
Untuk hidup sehat

Sosialisasi kemasyarakat Melakukan pembinaan kader ptm

Keterbatasan media
pendukung sosialisasi usia produktif kurangnya dukungan
dari masyarakat untuk ikut
tidak ada maslah serta kegiatan skrining di Posbindu


cetak leaflet / brosur

masyarakat masih belum paham ttg manfaat
POSBINDU PTM












SARANA

DANA
LINGKUNGAN
MANUSIA METODE

Masih ada penderita hipertensi yang
belum mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar, hanya
mencapai target sebesar 98%






Tidak patuh minum
Obat dan jarang kontrol
Riwayat hipertensi dikeluaraga
Metode penyuluhan monoton dan kurang menarik
Krgnya Penyebaran Informasi


Meningkatkan Frekuensi Penyuluhan
Kurangnya kesadaran masyarakat
Untuk hidup sehat

Sosialisasi kemasyarakat

Keterbatasan media
pendukung sosialisasi malas berolahraga,gaya hidup
tidak sehat,

tidak ada masalah


cetak leaflet / brosur

masyarakat masih belum paham ttg manfaat
POSBINDU PTM












SARANA

DANA
LINGKUNGAN
MANUSIA METODE

Masih ada penderita DM belum
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar, hanya
mencapai target sebesar 95%



sikap acuh terhadap
pentingnya pengobatan rutin
pada penderita DM

Riwayat DM dikeluaraga
Metode penyuluhan monoton dan kurang menarik
Krgnya Penyebaran Informasi


Meningkatkan Frekuensi Penyuluhan
Kurangnya pengetahuan mengenai komplikasi
Yang timbul bila DM tidak diterapi secara rutin

Sosialisasi kemasyarakat

Keterbatasan media
,

Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai
perjalanan penyakit DM dan perlunya intervensi
cetak leaflet / brosur


masyarakat masih belum paham ttg manfaat
POSBINDU PTM





Mengetahui
Ohoitahit,
Kepala UPTD Puskesmas Ohoitahit
Petugas Pelaksanaan

Hi. Syarifudin Husein, S.Kep

SARANA

DANA
LINGKUNGAN
MANUSIA METODE

Lumila S Marthina Amd.Kep

Pj. UKM

PEMERINTAH KOTA TUAL
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS OHOITAHIT
Jl. Jln. Hi.Sy.Husaen Desa Ohoitahit,Kec Pulau Dullah Utara Kota TualEmail: [email protected]
NO INDIKA
TOR
TARGE
T
CAP
AIAN
GA
P
MASALAH ANALISIS TINDAK LANJUT EVALUASI
1 Pendetit
a
Hiperten
si
mendap
atkan
pelayana
n sesuai
standart
100
%
56% Masih 44
% capain
pasin
hipertensi
yg belum
mendapat
pelayanan
hipertensi
Cakupan pelayanan hipertensi pada
triwunan pertama sudah mencapai
seperdua target capaian


-tetap meningkatkan
edukasi kepada
pasien tentang
hipertensi untuk
pemeriksaan dan
pengobatan rutin
- Giat melakukan
posbindu PTM dan
posyandu lansia
yang melibatkan
stekolder terkait,
(perangakt desa ,
linmas )dalam
pelayanan di
maksud, untuk
mendeteksi
Pelasanaan
kegiatan
pelayanan PTM
pada triwulan
pertamah
berjalan dengan
baik, sasaran
yang datang
meningkat dari
triwulan pada
tahun
sebelumnya
Pelayanan di
lakukan di
dalam gedung
dan luar
gedung,
Pendetit
a
Hiperten
si
mendap
atkan
pelayana
n sesuai
standart
100
%
55% Masih 45
% capain
pasin
hipertensi
yg belum
mendapat
pelayanan
hipertensi
Cakupan pelayanan hipertensi pada
triwunan pertama sudah mencapai
seperdua target capaian


BUKTI CAPAIAN DAN ANALISIS INDIKATOR PROGRAM PENENDALIAN PENYAKIT P2PTM TAHUN 20 24

Pelayana
n usia
produkti
f
100
%
26% Masih
74 %
usia
produkt
if
belum
mendap
at
pelayan
an
sesuai
standart
Cakupan pelayanan pelayanan usia
produktif pada triwunan pertama
sudah mencapai seperdua target
capaian

hipertensi
diwilayah kerja
puskesmas
ohoitahit
Melakukan
pemberdayaan
kader posbindu
PTM
Integrasi dengan
kader dalam
melakukan
kunjungan rumah
dan skrining usia
produktif
Melakukan
scrining usia
produktif pada
OPD/ Instansi di
wilayah kerja
puskesmas

penderita
hipertensi di
berikan edukasi
pengobatan dan
kepatuhan
minum obat

Melakukan
scrining usia
produktif pada
OPD/ Instansi di
wilayah kerja
puskesmas
Tags