4. Mekanisme dari Perbankan Konvensional.ppt

ArnoldusThomasLD 1 views 11 slides Oct 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 11
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11

About This Presentation

Hukum Perbankan


Slide Content

HUKUM PERBANKAN
MATERI 4

Mekanisme dari Perbankan
Konvensional
Melibatkan penghimpunan dana dari
masyarakat melalui produk seperti giro,
tabungan, dan deposito, serta penyaluran dana
kepada nasabah dalam bentuk kredit dengan
dasar suku bunga tetap dan transaksi sesuai
prinsip ekonomi umum, bukan syariah.
Keuntungan bank berasal dari selisih bunga
antara dana yang dipinjamkan dan dana yang
disimpan, dengan hubungan antara nasabah dan
bank umumnya bersifat debitor dan kredito

1. Penghimpunan Dana Funding
Produk Simpanan: Bank konvensional
menghimpun dana dari masyarakat melalui
berbagai produk simpanan.
Giro: Memberikan kemudahan transaksi harian
dengan akses mudah melalui ATM, kartu debit,
dan cek, dengan suku bunga yang umumnya
rendah.

1. Penghimpunan Dana Funding
Tabungan: Simpanan dengan suku bunga lebih
tinggi dari giro, namun dengan batasan akses
dana yang lebih terstruktur.
Deposito: Simpanan dana untuk jangka waktu
tertentu (beberapa bulan atau tahun) dengan
imbalan suku bunga yang lebih tinggi
dibandingkan tabungan.

2. Penyaluran Dana
(Lending/Pembiayaan)
Pemberian Kredit: Dana yang dihimpun
kemudian disalurkan kepada nasabah yang
membutuhkan, seperti individu atau badan
usaha, dalam bentuk kredit.
Sistem Bunga: Transaksi penyaluran dana ini
dilakukan berdasarkan prinsip ekonomi umum
dan menggunakan sistem bunga. Nasabah yang
menerima kredit akan membayar bunga, yang
besarnya ditentukan secara sepihak oleh bank
dan mengikuti aturan nasional.

3. Pembentukkan Keuntungan
Margin Bunga: Keuntungan utama bank
konvensional berasal dari selisih atau spread
antara suku bunga yang dibebankan kepada
peminjam (kreditur) dan suku bunga yang
diberikan kepada penyimpan dana (deposan).
Hubungan Debitor-Kreditor: Hubungan
antara bank dan nasabah bersifat debitor-
kreditor, di mana nasabah yang meminjam
uang adalah debitor dan bank adalah
kreditor.

4. Operasional dan Pengawasan
Prinsip Umum: Operasional bank
konvensional didasarkan pada prinsip
ekonomi umum dan aturan hukum nasional
yang berlaku di negara tersebut.
Pengawasan: Bank umum di Indonesia
diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
yang memastikan kegiatan usaha bank sesuai
dengan hukum dan fungsinya sebagai
penunjang pembangunan nasional.

5. Resiko Perbankan
Dalam menjalankan mekanismenya,
perbankan konvensional menghadapi
berbagai risiko, antara lain:
Risiko kredit: Risiko di mana nasabah
peminjam tidak dapat mengembalikan
pinjamannya.
Risiko likuiditas: Risiko bank tidak dapat
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

5. Resiko Perbankan
Risiko pasar: Risiko akibat pergerakan harga
pasar, seperti perubahan suku bunga.
Risiko operasional: Risiko kerugian akibat
kegagalan proses internal, kesalahan
manusia, atau masalah sistem.
Risiko reputasi: Risiko akibat menurunnya
kepercayaan publik terhadap bank karena
persepsi negatif.

Perbedaan dengan Perbankan Syariah
Perlu dicatat, mekanisme ini sangat berbeda
dengan perbankan syariah yang beroperasi
tanpa bunga (anti-riba) dan menggunakan
skema bagi hasil (nisbah), jual-beli, atau sewa
dalam transaksinya.
Tags