4. MODUL (1) PRINSIP PENGAJARNA DAN ASESMEN UMUM TOPIK (4) MENERAPKAN PENDEKATAN CRT.pdf

NurAini584093 152 views 15 slides Jan 28, 2025
Slide 1
Slide 1 of 15
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15

About This Presentation

Kumer


Slide Content

MODUL 1

Prinsip Pengajaran dan Asesmen (Umum)

TOPIK 4
Menerapkan Pendekatan Culturally Responsive Teaching
pada Pembelajaran

MATERI 1
Pengalaman Menjembatani Perbedaan Budaya Peserta Didik
- Melakukan refleksi dengan menjawab dua pertanyaan yang diajukan. Dalam menjawab
pertanyaan ini, Anda tidak perlu menulisnya. Cukup di jawab di dalam hati secara jujur.
Jika memang baru mendengar istilah ini, bahkan Anda bisa menjawabnya apa adanya.

MATERI 2
Penerapan CRT dalam Pembelajaran
- Memahami konsep Culturally Responsive Teaching (CRT) dalam pembelajaran melalui
sebuah teks yang disajikan.

MATERI 3
Contoh Aksi Nyata Penerapan CRT dalam Pembelajaran
- Membaca contoh aksi nyata yang sudah diterapkan dan dampaknya terhadap
pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dan guru.

MATERI 4
Culturally Responsive Teaching pada Pembelajaran
- Menyimak video yang berisi aksi nyata penerapan konsep CRT dalam pembelajaran di
kelas. Alur aksi nyata seperti ini, bisa Anda tiru, lalu tulis menjadi laporan aksi nyata Anda
yang nantinya dapat Anda unggah dalam Jurnal Pembelajaran di akhir modul 1.

MATERI 5
Studi Kasus Penerapan CRT
- Di sini Anda diminta untuk mendiskusikan studi kasus bersama rekan sejawat, bisa dengan
guru di sekolah Anda tentang dua kasus yang diberikan.
- Tugas ini untuk memastikan pemahaman Anda tentang konsep CRT dan menggali sisi
kreatif Anda dalam menerapkan CRT dalam berbagai pembelajaran.
- Anda bisa menuliskan jawaban di dalam kolom yang sudah disediakan dalam lembar
tugas. Tugas ini tidak untuk dikumpulkan, namun perlu Anda simpan dengan baik di
kompter atau Google Drive Anda.

CONTOH JAWABAN:


Bapak/Ibu guru telah mempelajari konsep pendekatan CRT. Kini saatnya

Bapak/Ibu guru mengajak rekan sesama guru/kepala sekolah/pengawas untuk dapat
melakukan studi kasus bersama. Diskusikan alternatif solusi kedua contoh kasus di
bawah ini dari sudut pandang penerapan CRT.
Contoh Kasus 1

Pak Surya adalah guru matematika. Pekan ini Pak Surya akan menyampaikan materi
mengenai perkalian. Sekolah Pak Surya berlokasi dekat dengan pasar dan sebagian
besar dari orang tua peserta didik merupakan pedagang. Bagaimana kegiatan
pembelajaran yang sebaiknya dirancang oleh Pak Surya dengan menerapkan
pendekatan CRT?

Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) yang bisa diterapkan oleh Pak Surya dalam
mengajarkan perkalian kepada siswa yang sebagian besar orang tuanya merupakan pedagang
adalah sebagai berikut:
1. Identitas Diri Peserta Didik:
o Pak Surya dapat memulai dengan menanyakan pengalaman siswa terkait
pekerjaan orang tua mereka sebagai pedagang. Misalnya, “Siapa di sini yang
pernah membantu orang tua di pasar? Apa saja yang kalian lakukan?”
2. Pemahaman Budaya:
o Pak Surya bisa mengaitkan konsep perkalian dengan aktivitas sehari-hari di pasar.
Misalnya, menghitung jumlah barang yang dijual atau total harga barang. Contoh:
“Jika ibu menjual 5 keranjang sayur, dan setiap keranjang berisi 3 ikat sayur,
berapa total ikat sayur yang ibu jual?”
3. Kolaborasi:
o Siswa dapat dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan skenario pasar.
Setiap kelompok diberi tugas untuk membuat masalah matematika berdasarkan
situasi pasar yang nyata, misalnya menghitung total penjualan dari beberapa
produk berbeda.
4. Berpikir Kritis untuk Refleksi:
o Setelah diskusi kelompok, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Pak Surya bisa membantu siswa membandingkan cara mereka menghitung dengan
konsep perkalian yang sudah mereka pelajari.
5. Konstruksi Transformatif:
o Sebagai proyek akhir, siswa dapat membuat tabel atau grafik penjualan mingguan
yang melibatkan perkalian. Misalnya, menghitung total pendapatan dari berbagai
produk yang dijual setiap hari selama seminggu.

Contoh rencana pelajaran yang dapat dibuat oleh Pak Surya:
Rencana Pelajaran Menggunakan Pendekatan CRT
Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat memahami dan menerapkan konsep perkalian dalam konteks
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan aktivitas di pasar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan (10 menit):
o Berdoa bersama sesuai kepercayaan masing-masing.
o Ice breaking: Diskusi ringan tentang pengalaman membantu orang tua di pasar.
o Pengantar singkat tentang pentingnya perkalian dalam kehidupan sehari-hari,
terutama di pasar.
2. Kegiatan Inti (30 menit):
o Identitas Diri Peserta Didik (5 menit):
§ Tanya jawab tentang kegiatan di pasar dan bagaimana mereka membantu
orang tua.
o Pemahaman Budaya (10 menit):
§ Menyampaikan contoh masalah perkalian yang terkait dengan aktivitas
pasar.
o Kolaborasi (10 menit):
§ Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat masalah perkalian yang
relevan dengan aktivitas pasar.
o Berpikir Kritis untuk Refleksi (5 menit):
§ Kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan membandingkan metode
penyelesaian dengan konsep yang diajarkan.
3. Penutup (10 menit):
o Konstruksi Transformatif (5 menit):
§ Siswa membuat proyek sederhana (tabel atau grafik) yang melibatkan
perkalian dalam konteks pasar.
o Refleksi: Tanya jawab tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
o Penutup dengan berdoa.

Contoh Kasus 2

Ibu Nisa adalah guru Bahasa Sunda. Ibu Nisa menemukan bahwa peserta didiknya
berasal dari berbagai suku dan hanya sebagian kecil yang merupakan Suku Sunda.
Sebagian besar mereka mengalami kesulitan untuk mengikuti pembelajaran tersebut.
Bagaimana strategi yang dapat dilakukan Ibu Nisa untuk dapat menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan pendekatan CRT?

Untuk menciptakan pembelajaran Bahasa Sunda yang menyenangkan dan efektif menggunakan
pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT), Ibu Nisa dapat menerapkan beberapa
strategi berikut:
1. Memahami Latar Belakang Budaya Peserta Didik:
o Ibu Nisa bisa melakukan survei atau diskusi singkat untuk mengetahui bahasa
dan budaya asal masing-masing siswa. Ini akan membantu dalam menyesuaikan
materi dengan konteks yang relevan bagi mereka.
2. Mengaitkan Materi dengan Budaya Lain:
o Melibatkan siswa dengan mengaitkan materi Bahasa Sunda dengan budaya
mereka sendiri. Misalnya, bandingkan kosakata Bahasa Sunda dengan bahasa
daerah siswa lainnya, atau ceritakan cerita rakyat Sunda yang memiliki kesamaan
dengan cerita dari budaya lain.
3. Menggunakan Materi Multikultural:
o Menggunakan bahan ajar yang mencerminkan keragaman budaya siswa. Ibu Nisa
bisa menyusun cerita atau dialog dalam Bahasa Sunda yang melibatkan karakter
dari berbagai latar belakang budaya.
4. Aktivitas Kolaboratif dan Interaktif:
o Membuat kegiatan yang memungkinkan siswa bekerja sama dalam kelompok
yang beragam. Misalnya, tugas membuat dialog atau skenario dalam Bahasa
Sunda yang melibatkan interaksi antarbudaya.
5. Integrasi Seni dan Budaya:
o Mengajak siswa untuk belajar Bahasa Sunda melalui seni dan budaya, seperti
musik, tari, atau seni rupa. Misalnya, belajar lagu-lagu Sunda, atau membuat
kerajinan tangan dengan instruksi dalam Bahasa Sunda.
6. Pemberdayaan Siswa sebagai Pengajar:
o Mengajajk siswa dari Suku Sunda untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan
mereka tentang bahasa dan budaya Sunda dengan teman-teman sekelas. Ini
akan memberikan mereka peran aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan
rasa percaya diri.
7. Pendekatan Kontekstual dan Praktis:

o Mengajarkan Bahasa Sunda melalui situasi nyata yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Misalnya, bermain peran sebagai penjual dan pembeli di pasar
menggunakan Bahasa Sunda.



Contoh rencana pelajaran menggunakan pendekatan CRT yang bisa dibuat oleh Bu Nisa:
Rencana Pelajaran Menggunakan Pendekatan CRT
Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat memahami dan menggunakan kosakata dasar Bahasa
Sunda dalam konteks yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan (10 menit):
o Berdoa bersama sesuai kepercayaan masing-masing.
o Ice breaking: Diskusi singkat tentang latar belakang budaya masing-masing siswa.
o Pengantar singkat tentang pentingnya belajar bahasa daerah, termasuk Bahasa
Sunda.
2. Kegiatan Inti (30 menit):
o Memahami Latar Belakang Budaya (5 menit):
§ Tanya jawab tentang bahasa dan budaya asal siswa.
o Mengaitkan Materi dengan Budaya Lain (10 menit):
§ Perbandingan kosakata dasar Bahasa Sunda dengan bahasa daerah lain.
o Aktivitas Kolaboratif (10 menit):
§ Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat dialog sederhana dalam
Bahasa Sunda yang mencerminkan interaksi antarbudaya.
o Integrasi Seni dan Budaya (5 menit):
§ Belajar lagu Sunda yang mudah diikuti, atau membuat kerajinan tangan
dengan instruksi dalam Bahasa Sunda.
3. Penutup (10 menit):
o Refleksi (5 menit):
§ Diskusi tentang pengalaman belajar hari ini dan bagaimana mereka bisa
menerapkan Bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari.
o Pemberdayaan Siswa (5 menit):
§ Mengajak siswa dari Suku Sunda untuk berbagi cerita atau pengetahuan
mereka tentang budaya Sunda.
o Penutup dengan berdoa.

MATERI 6
Hasil Telaah
- Anda bisa menunjukkan pemahaman Anda tentang konsep CRT dan
mempublikasikannya di media sosial seperti di Facebook, Grup WhatsApp rekan
guru di sekolah Anda, di blog pribadi dan lain sebagainya. Minta rekan Anda
untuk memberikan komentar terkait tulisan atau postingan Anda tersebut.
- Ini untuk memastikan bahwa pemahaman Anda tidak ada kesalahan.
- Anda bisa menyusun kata-kata atau redaksi yang akan Anda posting sesuai
kemampuan dan pemahaman Anda.

CONTOH HASIL TELAAH YANG AKAN DIPOSTING DI FACEBOOK

Apa itu CRT? Culturally Responsive Teaching (CRT) adalah pendekatan pengajaran yang
mengakui dan menghargai latar belakang budaya siswa sebagai bagian integral dari proses
belajar. Dengan CRT, guru mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalaman dan perspektif
budaya siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan relevan.
Mengapa CRT Penting?
• CRT membantu siswa merasa dihargai dan diakui identitas budayanya.
• Materi yang relevan dengan budaya siswa membuat mereka lebih tertarik dan aktif
dalam pembelajaran.
• Siswa yang merasa terhubung dengan materi belajar lebih termotivasi untuk mencapai
hasil yang baik.
Penerapan CRT dalam Pembelajaran Di Kelas 1 SD Mapel Bahasa Indonesia
1. Kenali Latar Belakang Siswa:
o Ajak siswa untuk berbagi cerita tentang budaya dan bahasa daerah mereka.
o Gunakan cerita rakyat dari berbagai daerah sebagai bahan bacaan.
2. Kaitkan Materi dengan Kehidupan Sehari-hari:
o Buat contoh kalimat atau paragraf yang mencerminkan kehidupan sehari-hari
siswa.
o Libatkan siswa dalam aktivitas yang mereka kenal, seperti permainan tradisional.
3. Gunakan Bahan Ajar Multikultural:
o Pilih buku cerita dan materi visual yang mencerminkan keragaman budaya di
Indonesia.
o Ajak siswa menggambar atau membuat kerajinan tangan dengan tema budaya
mereka.
4. Aktivitas Kolaboratif:
o Bentuk kelompok belajar yang beragam untuk mendiskusikan materi pelajaran.
o Ajak siswa untuk bekerja sama dalam proyek kelas yang melibatkan budaya
mereka, seperti membuat peta budaya Indonesia.

Dengan menerapkan CRT, kita tidak hanya mengajarkan bahasa Indonesia, tetapi juga
mengajarkan siswa untuk menghargai keragaman dan membangun keterampilan sosial yang
kuat. Mari kita ciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menyenangkan bagi semua siswa!
!" #GuruInspiratif #PendidikanInklusif #BelajarBersama


MATERI 7
Tantangan Merancang Pembelajaran Berbasis CRT
- Tugas mengidentifikasi apa yang anda pahami tentang CRT, apa yang belum
dipahami, apa yang harus dilakukan, dan apa yang didapatkan?
- Tugas ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman Anda terkait konsep CRT
ini.
- Tidak perlu dikumpulkan, namun Anda bisa menyimpan dokumen yang sudah
Anda isi di komputer atau Google Drive.

CONTOH JAWABAN



Untuk memperdalam pemahaman Bapak/Ibu terkait pendekatan CRT, pada
tahap ini Bapak/Ibu guru akan mengidentifikasi hal-hal yang belum dipahami disertai
tindak lanjutnya bersama teman sejawat/kepala sekolah/pengawas. Silakan
Bapak/Ibu guru menggunakan tabel berikut untuk mengidentifikasi hal-hal tersebut.
Tabel 4.1 Elaborasi Pemahaman Merancang Pembelajaran Berbasis CRT


Komponen
Pembelajaran

Apa yang
saya
ketahui

Apa yang
ingin saya
ketahui

Bagaimana
saya dapat
mengetahuinya

Apa yang
telah saya
pelajari

Tujuan
pembelajaran
Tujuan
pembelajaran
CRT adalah
mengaitkan
materi
dengan latar
belakang
budaya siswa

Bagaimana
menetapkan
tujuan
pembelajaran
yang spesifik
untuk CRT?

Membaca literatur
tentang CRT dan
tujuan
pembelajarannya.

Cara menetapkan
tujuan yang
spesifik dan
terukur untuk CRT.

Asesmen awal
Digunakan
untuk
memahami
latar belakang
budaya dan
kemampuan
awal siswa.

Metode
asesmen awal
yang paling
efektif untuk
CRT.

Melakukan riset
tentang asesmen
awal dalam CRT dan
bertukar pengalaman
dengan guru lain.

Metode survei,
wawancara, dan
observasi untuk
asesmen awal.


Asesmen formatif
Asesmen
formatif
membantu
memonitor
kemajuan
siswa dan
menyesuaika
n
pembelajaran

Teknik
asesmen
formatif yang
sesuai dengan
pendekatan
CRT.

Mempelajari praktik
terbaik CRT di
Youtube.
Cara melakukan
teknik asesmen
formatif seperti
refleksi harian,
diskusi kelompok,
dan jurnal belajar.


Asesmen sumatif
Asesmen
sumatif
mengevaluasi
pemahaman
akhir siswa
terhadap
materi.

Contoh
asesmen
sumatif yang
dapat
mencerminkan
pendekatan
CRT

Meneliti contoh
asesmen sumatif
dalam CRT

Contoh asesmen
sumatif seperti
proyek akhir,
portofolio, dan
presentasi budaya.


Kegiatan
pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran
dalam CRT
melibatkan
konteks
budaya siswa.

Kegiatan
spesifik yang
bisa diterapkan
dalam
pengajaran
Bahasa
Indonesia
dengan CRT.

Mencari ide dari
sumber-sumber CRT
dan mengadaptasi
dari praktik yang
pernah dilakukan
oleh guru lain.
Kegiatan seperti
cerita rakyat,
permainan
tradisional, dan
proyek kolaboratif
tentang budaya





MATERI 8
CRT, UbD, Pembelajaran Berdiferensiasi, dan TaRL
- Membuat peta konsep terkait CRT yang dikaitkan dengan rancangan pembelajaran.
- Anda bisa mengerjakan ini dengan mudah dengan template yang ada di Canva.

CONTOH



MATERI 9
Contoh Aksi Nyata Penerapan Pendekatan TaRL dan CRT pada Pembelajaran
- Anda diajak untuk melihat sebuah video yang berisi praktik baik atau aksi nyata
penerapan CRT dan TaRL dalam sebuah pembelajaran.
- Dari video ini, Anda bisa menjadikannya sebagai inspirasi dan juga format dalam
membuat laporan aksi nyata di topik ini—yang nantinya juga bisa diunggah ke dalam
Jurnal Pembelajaran di akhir modul 1.
- Seandaninya guru yang ada di video tersebut diminta untuk membuat aksi nyata seperti
Anda dan akan diuggah di Jurnal Pembelajaran di PMM, maka isinya akan menjadi
seperit berikut. Ini bisa menjadi wawasan bagi Anda ketika menyusun laporan aksi nyata
masing-masing.

Penerapan Pendekatan Teaching at the Level dan Culturally Responsive Teaching dalam
Pembelajaran Biologi
Dalam pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Krungu Barona Jaya, dimenemukan beberapa
masalah sebagai berikut:
• Pembelajaran yang seragam tidak memperhatikan perbedaan tingkat kemampuan siswa.
• Sumber belajar dan proses pembelajaran belum mengaitkan materi dengan latar belakang
budaya peserta didik.
• Siswa cenderung menggunakan teknologi untuk hiburan, bukan untuk pembelajaran.
• Tidak ada media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar dan minat siswa.
2. Konsep yang Digunakan untuk Mengatasi Masalah:
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, digunakan dua pendekatan utama:
• Teaching at the Level: Pendekatan ini menyesuaikan tingkat kesulitan materi dan
kegiatan pembelajaran dengan kemampuan masing-masing siswa, sehingga setiap siswa
dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.
• Culturally Responsive Teaching (CRT): Pendekatan ini mengaitkan materi pelajaran
dengan latar belakang budaya siswa. Dengan mengintegrasikan konteks budaya mereka,
diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi dan merasa lebih terlibat dalam
pembelajaran.
3. Rancangan Pembelajaran
• Pendahuluan: Pembelajaran dimulai dengan doa bersama, pemeriksaan kehadiran, dan
diskusi mengenai materi sebelumnya.
• Kegiatan Inti:
o Pengantar Materi: Menggunakan gambar dan contoh yang relevan dengan
budaya Aceh (misalnya, proses pembuatan telur asin dan minuman tradisional)
untuk menjelaskan konsep transport melalui membran.
o Kolaborasi Kelompok: Siswa bekerja dalam kelompok untuk menganalisis
mekanisme difusi, osmosis, dan transport aktif menggunakan LKPD online di
platform Kanvas.
o Presentasi dan Asesmen: Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dan
mengikuti asesmen menggunakan Quizizz.
o Refleksi: Diskusi kelas mengenai pengalaman pembelajaran dan proses yang
telah dilakukan.
• Penutup: Pembelajaran diakhiri dengan bacaan Hamdalah dan refleksi tentang
keberhasilan kegiatan dan pemahaman siswa.
*Masing-masing dari kegiatan yang disebutkan di atas, dapat didokumentasikan dan disertakan
dalam dokumen Aksi Nyata yang akan diunggah di PMM.

Dengan penerapan rancangan pembelajran di atas, siswa menunjukkan minat yang lebih besar
terhadap materi yang dikaitkan dengan budaya mereka. Aktivitas kolaboratif dan penggunaan
teknologi dalam pembelajaran meningkatkan keterlibatan siswa. Siswa juga menyatakan bahwa
mengaitkan materi dengan budaya mereka membuat pembelajaran lebih bermakna dan relevan.
5. Refleksi:
Penerapan pendekatan Teaching at the Level dan CRT dalam pembelajaran biologi terbukti
efektif dalam mengatasi perbedaan kemampuan siswa dan meningkatkan keterlibatan mereka.
Dengan mengaitkan materi pelajaran dengan budaya lokal, siswa lebih mudah memahami konsep
dan merasa lebih terhubung dengan materi.
Ke depan, perlu terus diterapkan dan dikembangkan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa
dan memastikan bahwa pembelajaran tetap relevan dengan kebutuhan dan konteks mereka.
6. Umpan Balik
*Di sini berisi dokumentasi umpan balik dari peserta didik yang dapat disesuaikan dengan
komentar siswa.


MATERI 10
Aksi Nyata: Merancang Pembelajaran Berbasis CRT
- Tugas melakukan aksi nyata sesuai dengan instruksi yang diberikan.
- Laporan aksi nyata ini dapat Anda jadikan salah satu aksi nyata terbaik yang diunggah di
Jurnal Pembelajaran

CONTOH

Penerapan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)
dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 1 SD
Setelah mempelajari topik tentang Culturally Responsive Teaching (CRT), hal pertama yang
akan saya lakukan adalah melakukan evaluasi terhadap latar belakang budaya dan kebutuhan
belajar siswa di kelas 1 yang saya ajar.
Hal tersebut termasuk:
• Mengumpulkan informasi tentang latar belakang budaya siswa.
• Menilai gaya belajar dan minat siswa melalui observasi atau wawancara singkat.
• Mengidentifikasi materi pelajaran yang relevan dengan konteks budaya siswa.

A. LANGKAH-LANGKAH KONKRET DALAM MENGEMBANGKAN
RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN CRT
Untuk menerapkan pembelajaran berbasis CRT diperlukan sejumlah langkah yang harus
dilakukan
Langkah 1: MelakukanPenilaian Awal
• Mengadakan diskusi dengan siswa atau orang tua untuk memahami latar belakang
budaya mereka.
• Melakukan observasi dan menyebarkan kuesioner sederhana kepada siswa untuk
mengetahui gaya belajar dan minat mereka.
Langkah 2: Integrasi Budaya dalam Materi
• Mengumpulkan bahan ajar yang mencerminkan budaya lokal seperti cerita rakyat, lagu-
lagu daerah, dan bahan visual yang relevan.
• Mengadaptasi materi pelajaran Bahasa Indonesia dengan memasukkan elemen budaya
lokal, misalnya, menggunakan cerita rakyat sebagai teks bacaan.
Langkah 3: Pengembangan Kegiatan Pembelajaran
• Mendesain kegiatan kelompok yang melibatkan diskusi tentang budaya lokal dan
bagaimana budaya tersebut tercermin dalam teks yang dibaca.
• Menyediakan media pembelajaran yang variatif seperti gambar, video, dan alat peraga
yang berkaitan dengan budaya siswa.
• Menyusun asesmen yang mencakup pemahaman materi dalam konteks budaya siswa.
Langkah 4: Implementasi dan Evaluasi
• Mengimplementasikan rancangan pembelajaran di kelas dengan memperhatikan adaptasi
untuk setiap gaya belajar siswa.
• Mengumpulkan umpan balik dari siswa dan mengevaluasi efektivitas pembelajaran
dalam konteks CRT.

B. PETA KONSEP CRT DALAM MERANCANG PEMBELAJARAN


C. RANCANGAN PEMBELAJARAN MAPEL BAHASA INDONESIA KELAS 1
Sekolah: [Nama Sekolah]
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester: 1 / [Semester]
Tema: Mengenal Cerita Rakyat
Alokasi Waktu: 2 x 30 menit
1. Tujuan Pembelajaran:
• Siswa dapat membaca dan memahami teks cerita rakyat.
• Siswa dapat mendiskusikan elemen budaya dalam cerita rakyat.

• Siswa dapat mengidentifikasi dan menjelaskan nilai-nilai budaya yang ada dalam cerita
rakyat.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran:
Pendahuluan (10 menit):
• Mengajak siswa berdoa sesuai keperayaan masing-masing.
• Memperkenalkan tema hari ini: cerita rakyat.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan relevansi materi dengan budaya
lokal.
Kegiatan Inti (45 menit):
• Membaca bersama teks cerita rakyat yang relevan dengan budaya siswa.
• Siswa dibagi dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan elemen budaya dalam cerita.
• Siswa menggambar atau membuat boneka tangan untuk menggambarkan karakter dari
cerita.
• Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kreasi mereka.
Penutup (5 menit):
• Refleksi singkat mengenai apa yang telah dipelajari.
• Tanya jawab dengan siswa tentang cerita dan nilai-nilai budaya yang telah dipelajari.
• Bacaan Hamdalah.
D. REFLEKSI

Pelaksanaan RPP ini menunjukkan bahwa pendekatan Culturally Responsive Teaching dapat
meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama ketika materi
diajarkan dengan mengaitkan budaya lokal. Namun, perlu adanya penyesuaian dalam kegiatan
kelompok dan presentasi agar siswa lebih memahami dan dapat menghubungkan materi dengan
budaya mereka secara mendalam. Evaluasi terus-menerus dan umpan balik dari siswa sangat
penting untuk menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran di masa depan.

E. UMPAN BALIK

[*Taruh dokumentasi umpan balik dari siswa di sini berisi komentar mereka terkait
pembelajaran berbasis CRT yang sudah dilakukan]



LATIHAN PEMAHAMAN
- Kerjakan sesuai kemampuan. Anda dapat mengulang dan ini tidak berpengaruh pada
hasil kelulusan Anda sebagai peserta PPG 2024

CERITA REFLEKTIF
- Isi perntayaan yang muncul lalu jawab sesuai dengan pemahaman Anda. Tidak ada salah
atau benar dalam menjawab pertanyaan ini.
Tags