4. P5 PPRA_28.09.2023-LUd pada Sekiolah di kementreian agama

WinNarno1 7 views 48 slides Sep 10, 2025
Slide 1
Slide 1 of 48
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48

About This Presentation

beberapa contoh dimensi Pelajar Profil Pancasila pada Madrasah


Slide Content

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN A TRAINING OF FACILITATOR KURIKULUM MERDEKA 25 s.d 30 September 2023

Projek Lintas Disiplin Ilmu merupakan paradigma baru dalam Kurikulum Merdeka dengan pendekatan projek yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Salah satu kekhasan projek lintas disiplin ilmu di madrasah adalah menambahkan nilai Rahmatan lil Alamin. Nilai Rahmatan lil Alamin merupakan prinsip-prinsip sikap dan cara pandang dalam mengamalkan agama agar pola keberagamaan dalam konteks berbangsa dan bernegara berjalan semestinya sehingga kemaslahatan umum tetap terjaga seiring dengan perlindungan kemanusiaan dalam beragama. Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5 PPRA) memastikan cara beragama lulusan madrasah bersifat moderat (tawassuṭ). P5 PPRA bertujuan mewujudkan tatanan dunia yang penuh kedamaian dan kasih sayang. Selalu mengajak untuk merealisasikan kedamaian, kebahagiaan, dan keselamatan baik di dunia maupun akhirat bagi semua golongan umat manusia, bahkan seluruh alam semesta . Latar Belakang

Tujuan Unit Setelah pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan dapat : Memahami dimensi dan nilai profil pelajar Menganalisis Desain P5 PPRA Menyusun Modul Projek Mengolah dan melaporkan Hasil Asesmen P5 PPRA

Alur Kegiatan Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Alur Kegiatan Kegiatan Inti Curah Pendapat Analisis Desain P5 PPRA Menyusun Modul Projek Pengelolaan dan Pelaporan Hasil Asesmen Projek Penutup Refleksi RTL

P5 PPRA Di madrasah Projek Penguatan Profil Pancasila ditambahkan dengan nilai-nilai Profil Pelajar Rahmatan lil alamin . Projek lintas disiplin ilmu dengan pendekatan projek yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan pendidikan. Integrasi nilai-nilai Rahmatan lil alamin adalah seebuah ikhtiar untuk merawat tradisi dan menyemai gagasan beragama yang ramah dan moderat. Pardigma baru dalam pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

6 Pentingnya P5 PPRA dalam pembelajaran ? Kegiatan Projek merupakan suatu petualangan investigasi dengan pendampingan guru tentang suatu hal yang menarik minatnya dan peserta didik akan mengalami proses mencari tahu . Kegiatan Projek memberi kesempatan peserta didik untuk “ mengalami pengetahuan ” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya Pembelajaran yang kontekstual akan membangun kepekaan pelajar akan kondisi lingkungan dan masyarakat , yang akhirnya membangun kompetensi global yang dibutuhkan di Abad ke-21 , termasuk untuk menguatkan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) Peserta didik mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim , anti radikalisme , kesehatan mental, budaya , wirausaha , teknologi , dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya . Projek penguatan profil pelajar diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya .

Profil Pelajar Pancasila Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berkaitan dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan dengan konteks kehidupan dan tantangan bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang menghadapi masa revolusi industri 4.0. Diharapkan Pelajar Indonesia dapat menjadi warga negara yang demokratis, menjadi manusia unggul dan produktif di Abad ke-21. Oleh karenanya, Pelajar Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan. 7 Profil pelajar Pancasila memiliki enam dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan. Keenam dimensi tersebut adalah: Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Berkebinekaan global. Bergotong-royong. Mandiri. Bernalar kritis. Kreatif. Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif , tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia . “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”

Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin Sebuah ikhtiar untuk merawat tradisi dan menyemai gagasan beragama yang ramah dan moderat.. Gagasan Rahmatan lil Alamin sesungguhnya adalah salah satu opsi merawat kebhinnekaan Indonesia tanpa harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada. . Mengembangkan konsep agama moderat di tengah umat sangatlah penting, khususnya di Indonesia. Karena di negara ini terdapat banyak aliran dalam agama, pola pikir yang beragam, dan multi-etnis. Sebagai negara yang berlandaskan falsafah Pancasila, Pancasila dapat dipandang sebagai salah satu perwujudan dari Rahmatan lil Alamin. Banyak nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila selaras dengan ajaran agama. Agama dan Pancasila yang terbangun harmonis dalam sistem demokrasi Indonesia, terbukti dan diharapkan akan terus mampu menangkal virus radikalisme politik, agama, etnis dan lain sebagainya 8 Profil pelajar rahmatan lil alamin didasarkan pada 10 nilai. Kesepuluh nilai tersebut adalah: Berkeadaban (Ta’addub). Keteladanan (Qudwah) Kewarganegaraan dan kebangsaan (Muwaṭanah) Toleransi (Tasāmuh) Syura Adil wa I`tidal (konsisten) Tawazun Tawasuth Kesetaraan (Musawwa) Dinamis dan Inovatif (Tathawwur wa Ibtikar) Nilai-nilai tersebut mengandung nilai-nilai karakter dan perilaku yang bisa diamati, dibiasakan, dan dievaluasi oleh guru sehingga bisa membentuk profil pelajar yang berakhlak terpuji, toleran, dan menjadi warga negara yang baik. Pelajar yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan memiliki pandangan global, serta sikap moderat dalam beragama

Gambaran Pencapaian Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin di Satuan Pendidikan Profil pelajar Pancasila dan pelajar Rahmatan lil Alamin adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap individu peserta didik melalui budaya satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar , dan ekstrakurikuler. 9

Kedudukan P5-PPRA Merupakan dua nilai yang dalam kegiatannya menjadi satu dan penilaiannya terdeskripsikan masing-masing. Dilaksanakan di dalam Kokurikuler yang mengacu pada Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan Nilai-Nilai PPRA P5-PPRA dapat juga dilaksanan terintegrasi Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler Intrakurikuler integrasi dengan subtansi pelajaran Ko-kurikuler dirancang kolaboratif multidisiplin Ekstrakurikuler integrasi dalam pengembangan minat bakat P5 PPRA Pro y ek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pro y ek Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin

Strategi Pelaksanaan P5-PPRA

ALUR PERKEMBANGAN PROFIL PELAJAR PANCASILADI SETIAP FASE

No Nilai PPRA Sub Nilai PPRA Indikator PPRA 1 Berkeadaban (Taaddub) Kesalehan dan Berbudi Pekerti Mulia Menunjukkan sikap sopan santun kepada siapapun, menghormati dan menghargai yang lebih tua, serta menyayangi yang lebih muda 2 Keteladanan (Qudwah) Menjadi contoh, mengajak kebaikan, dan menginspirasi Mengambil inisiatif, mengajak, dan mendorong orang lain dalam kebaikan 3 Kewarganegaraan dan Kebangsaan (Muwaṭanah) Nasionalisme, Patriotisme, dan Akomodatif terhadap Budaya Lokal Menunjukkan sikap cinta dan bangga sebagai warga negara Indonesia; mendahulukan kepentingan bangsa dan negara, serta melestarikan warisan leluhur berupa norma dan budaya 4 Mengambil jalan tengah (Tawassuṭ) Anti Radikalisme dan Kekerasan serta bijaksana dalam bersikap dan bertindak Memiliki sikap terbuka dengan tetap mempertimbangkan ajaran agama, peraturan, dan budaya lokal. 5 Berimbang (Tawāzun) Seimbang dalam pemikiran, idealisme, realisme, serta duniawi dan ukhrawi Menentukan tindakan berdasarkan pertimbangan konseptual-ideologis dan praktis-pragmatis serta menyeimbangkan kepentingan duniawi dan ukhrawi 6 Adil dan Konsisten (I’tidāl) Bertindak proporsional dan teguh dalam pendirian Memperlakukan orang secara proporsional sesuai antara hak dan kewajiban, serta teguh pendirian dalam menegakkan peraturan yang berlaku secara bijaksana 7 Kesetaraan (Musāwah) Tidak diskriminatif dan inklusif Memperlakukan orang lain setara tanpa membedakan jenis kelamin, keyakinan, golongan dan status sosial lainnya serta menghormati keragaman 8 Musyawarah (Syūra) Demokratis dan menjunjung tinggi keputusan mufakat/konsesnsus Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan serta menjunjung tinggi konsensus 9 Toleransi (tasāmuh) Menghargai keberagaman Menerima, menghormati, dan menghargai perbedaan 10 Dinamis dan inovatif ( Tathawwur wa Ibtikâr Kritis, kreatif, inovatif, dan mandiri Berfikir sistematis , berani mengambil keputusan , serta mengembangkan gagasan baru yang berdaya saing untuk kemanfaatan yang lebih tinggi NILAI-NILAI PPRA

No Nilai PPRA Sub Nilai PPRA Indikator PPRA Alur Perkembangan Di Akhir Fase PAUD Di Akhir Fase A (Kelas I dan II) Di Akhir Fase B (Kelas III-IV) Di Akhir Fase C (Kelas V-VI) Di Akhir Fase D (Fase VI-IX) Di Akhir Fase E (Kelas X-XII) 1 Berkeadaban (Taaddub) Kesalehan dan Berbudi Pekerti Mulia Menunjukkan sikap sopan santun kepada siapapun, menghormati dan menghargai yang lebih tua, serta menyayangi yang lebih muda Mengenali ungkapan dan perilaku yang sopan untuk menghormati orangtua, guru, dan siapapun Mengenali peraturan dan adab yang berlaku di rumah dan di madrasah dalam menghormati, menghargai yang lebih tua, serta menyayangi yang lebih muda Mengenali berbagai peraturan dan adab yang berlaku di masyarakat dalam menghargai, menghormati yang lebih tua serta menyayangi yang lebih muda Mengaktualisasikan sikap menghargai , menghormati yang lebih tua serta menyayangi yang lebih muda sesuai dengan peraturan dan adab yang berlaku dalam lingkup keluarga , madrasah, dan masyarakat Mengaktualisasikan sikap sopan, menghargai, dan menghormati yang lebih tua, serta menyayangi yang lebih muda sesuai dengan nilai, hak, dan prinsip dalam peraturan serta adab yang berlaku di lingkungan madrasah, masyarakat, dan negara Mengaktualisasikan sikap sopan, menghargai, dan menghormati yang lebih tua, serta menyayangi yang lebih muda sesuai dengan nilai, hak, dan prinsip dalam peraturan serta adab yang berlaku di lingkungan madrasah, masyarakat, negara, dan dunia 2 Keteladanan (Qudwah) Menjadi contoh, mengajak kebaikan, dan menginspirasi Mengambil inisiatif, mengajak, dan mendorong orang lain dalam kebaikan Melakukan suatu aksi keteladanan dengan bimbingan guru Melakukan suatu aksi keteladanan secara mandiri Menjadi teladan dalam berbagai kegiatan, baik di lingkungan madrasah Menjadi teladan dalam berbagai kegiatan, baik di lingkungan madrasah maupun di luar lingkungan madrasah Mengajak orang lain melakukan kebaikan di lingkungan madrasah maupun di luar madrasah Melakukan diseminasi berbagai kebaikan yang telah dilakukan di lingkungan madrasah maupun di luar madrasah ALUR PERKEMBANGAN PROFIL PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN DI SETIAP FASE

Desain P5 PPRA 2

Contoh pemetaan dimensi , tema , dan alokasi waktu P5-PPRA Projek 1 Projek 2 Projek 3 Dimensi P5 Berkebinekaan Global Bergotong-Royong Berkebinekaan Global Bergotong-Royong Bernalar Kritis Bergotong-Royong Bernalar Kritis Dimensi PPRA Berkeadaban-Keteladanan Toleran-Dinamis Inovatif Dinamis, Inovatif, Keteladanan Tema* Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal Ika Kewirausahaan Subtema/Topik …. …. … Alokasi Waktu** 100 JP 120 JP 140 JP LEMBAR KERJA 1

Tim fasilitator P5 PPRA di sebuah Madrasah Tsanawiyah menentukan 3 kegiatan P5 PPRA dalam satu tahun dengan tema 1) Gaya Hidup Berkelanjutan , 2) Kearifan Lokal , dan 3) Kewirausahaan . Setelah menentukan tema tim fasilitator , akan menentukan dimensi , elemen , dan sub elemen untuk profil Pelajar Pacasila serta nilai , subnilai , dan indikator dari Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin . Tim fasilitator juga menghitung alokasi waktu kegiatan P5 PPRA dalam 1 tahun pelajaran dengan hitungan 25-30% dari total beban belajar satu tahun . Projek 1 Projek 2 Projek 3 Dimensi P5 Nilai PPRA Tema* Subtema/Topik …. …. … Alokasi Waktu** *Tingkat MTs dan sederajat wajib memilih minimal 3 tema dalam satu tahun ajaran . **Total alokasi waktu projek di kelas 7 MTs dalam satu tahun ajaran adalah 360 JP. Analisis Kasus Desain P5 PPRA: Pemetaan Dimensi -Nilai, Tema, dan Alokasi Waktu P5-PPRA (LKP 1)

Penguatan

Ketentuan Merancang Alokasi Waktu P5-PPRA (KMA 347) Penghitungan alokasi waktu kegiatan P5-PPRA dengan menambah 20-30% dari total Jam Pelajaran (JP) Intrakurikuler selama 1 ( satu ) tahun . Contoh pada MI Kelas 1. Pada intrakurikuler tersedia 1152 JP pertahun dengan menambahkan 25 persen , yakni 288 dengan pengitungan pada tabel disamping .

Ketentuan Merancang Alokasi Waktu P5-PPRA (KMA 347) Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Tahun VII -VIII IX Pendidikan Agama Islam*; a. Al Quran Hadis 72 (2) 64 (2) b. Akidah Akhlak 72 (2) 64 (2) c. Fikih 72 (2) 64 (2) d. SKI 72 (2) 64 (2) Bahasa Arab 108 (3) 96 (3) Pendidikan Pancasila 72 (2) 96 (3) Bahasa Indonesia 180 (5) 192 (6) Matematika 144 (4) 160 (5) Ilmu Pengetahuan Alam 144 (4) 160 (5) Ilmu Pengetahuan Sosial 108 (3) 128 (4) Bahasa Inggris 108 (3) 128 (4) Penjas, Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 96 (3) Informatika 72 (2) 96 (3) Mata pelajaran Seni dan Prakarya **: (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, Prakarya (Budidaya, Kerajinan, Rekayasa, atau Pengolahan) 72 (2) 96 (3) Muatan Lokal 72 (2) 64 (2) Total****: 1440 (40) 1568 (49) Projek penguatan profil Menambah 20-30% dari dari total jam pelajaran intrakurikuler selama 1 ( satu ) tahun , misal kita alokasikan 25% maka MTs: kelas VII dan VIII tersedia 360 dan kelas IX tersedia 392 .

1. Membentuk Tim Fasilitator P5-PPRA 21 Pimpinan satuan pendidikan menentukan seora ng koordinator p rojek , bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola projek . Apabila mempunyai SDM yang cukup , koordinator projek sekolah dapat membentuk koordinator di level kelas . Misalnya satu orang koordinator kelas 1, satu orang koordinator kelas 2, dan seterusnya . Untuk pendidikan khusus , koordinator dapat dipilih berdasarkan jenis kekhususan . 1 2 Pimpinan satuan pendidikan bersama k oordinator projek memetakan pendidik dari setiap kelas ( atau apabila SDM terbatas , perwakilan dari masing-masing f ase ) untuk menjadi tim fasilita tor projek . Koordinator mengumpulkan dan memberikan arahan kepada tim fasilitator projek untuk merencanakan dan membuat modul projek bagi setiap kelas atau fase . 3 4 Tim fasilitator projek terdiri dari sejumlah pendidik yang berperan merencanakan , menjalankan , dan mengevaluasi projek . Tim fasilitator dibentuk dan dikelola oleh kepala satuan pendidikan dan koordinator projek . Jumlah tim fasilitator projek dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan , dilihat dari : jumlah peserta didik dalam satu satuan pendidikan , banyaknya tema yang dipilih dalam satu tahun ajaran , jumlah jam mengajar pendidik yang belum terpenuhi atau dialihkan untuk projek , atau pertimbangan lain sesuai kebutuhan masing-masing satuan pendidikan .

2. Mengidentifikasi Tahapan Kesiapan Satuan Pendidikan dalam Menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahman Lil Alamin 22 Dalam hal ini, satuan pendidikan melakukan refleksi awal mengenai penguasaan terhadap pembelajaran berbasis projek untuk mengidentifikasi kesiapan awal dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek penguatan profil pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin didasarkan pada kemampuan satuan Pendidikan. P5-PPRA adalah pendekatan kelas yang dinamis di mana peserta didik secara aktif mengeksplorasi masalah dan tantangan dunia nyata untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. P5-PPRA bukan hanya kegiatan membuat produk atau karya, namun kegiatan yang mendasarkan seluruh rangkaian aktivitasnya pada sebuah persoalan yang kontekstual. Oleh karenanya, P5-PPRA biasanya mencakup beragam aktivitas yang tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu yang pendek.

3. Menentukan Dimensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Nilai Rahmatan LilAlamin 23 Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila dan nilai Rahmatan lil Alamin atau nilai moderasi beragama yang akan menjadi fokus untuk dikembangkan pada tahun ajaran berjalan . Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut . Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila dan nilai moderasi beragama yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan pencapaian projek jelas dan terarah . Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub- elemen dan nilai dan sub- nilai moderasi beragama yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek . Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek , jumlah dimensi yang dipilih dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan .

02 Tema-Tema P5-PPRA Tema-Tema P5-PPRA pada RA Aku Sayang Bumi Aku Cinta Indonesia Kita semua bersaudara Imajinasiku / Imajinasi dan Kreativitasku Hidup Berkelanjutan Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal Ika Bangunlah Jiwa dan Raganya Demokrasi Pancasila Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI Kewirausahaan Kebekerjaan khusus MAK Tema-Tema P5-PPRA pada MI, MTs, MA dan MAK

02 Tema P5-PPRA pada MI, MTs, MA dan MAK 1. Hidup Berkelanjutan Peserta didik menyadari adanya generasi masa lalu dan masa yang akan datang , dampak aktivitas manusia baik jangka pendek maupun panjang terhadap kelangsungan kehidupan . Peserta didik membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan , mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di sekitarnya , serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya . Mereka memerankan diri sebagai khalifah di bumi yang berkewajikan menjaga kelestarian bumi untuk kehidupan umat manusia dan generasi penerus . Contoh kontektualisasi tema : Pemanfaatan sampah organik di madrasah Hutan dan paru-paru dunia 2. Kearifan Lokal Peserta didik memahami keragaman tradisi, budaya dan kearifan lokal yang beragam yang menjadi kekayaan budaya bangsa. Peserta didik membangun rasa ingin tahu melaui pendekatan inkuiri dan eksplorasi budaya dan kearifan lokal serta beperan untuk menjaga kelestariaannya. Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/daerah berkembang seperti yang ada, mempelajari konsep dan nilai di balik kesenian dan tradisi lokal kemudian merefleksikan nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupannya. Contoh kontektualisasi tema: Sistem masyarakat adat di tengah modernisasi 3.Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik memahami perbedaan suku, ras, agama dan budaya di Indonesia sebagai sebuah keniscayaan. Setiap peserta didik menerima keragaman sebagai kekayaan bangsa. Peserta didik dapat mempromosikan kekayaan budaya bangsa, menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghindarkan terjadinya konflik dan kekerasan . Contoh kontektualisasi tema: Isu-isu keberagaman di lingkungan sekitar 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya Bangunlah jiwanya dan bangunlah badannya merupakan amanat para pendiri bangsa sejak Indonesia merdeka . Peserta didik memahami bahwa pembangunan itu menyangkut aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh yang sehat . Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya . Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya . Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba , pornografi , dan kesehatan reproduksi . Memahami akan adanya kehidupan akhirat atau yaumul hisab yang terefleksi menjadi manusia yang taat beragama dan taat pada negara. Contoh kontektualisasi tema : Bullying media sosial

02 5.Demokrasi Pancasila Peserta didik memahami demokrasi secara umum dan demokrasi Pancasila yang bersumber dari nilai-nilai luhur sila ke-4. Mengedepankan musyawarah untuk mufakat untuk mengambil keputusan, keputusan dengan suara terbanyak sebagai pilihan berikutnya. Menerima keputusan yang diambil dari proses yang demokratis dan ikut bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat. Peserta didik juga memahami makna dan peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila . Melalui pembelajaran demokrasi, peserta didik merefleksikan dan memahami tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi madrasah, dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia kerja. Contoh kontektualisasi tema: Pilkades dan proses demokrasi di desa 7. Kewirausahaan Peserta didik mengidentifikasikan potensi ekonomi lokal dan upaya-upanya untuk mengembangkannya yang berkaitan dengan aspek lingkungan , sosial dan kesejahteraan masyarakat . Melalui Kegiatan kewirausahaan dapat menumbuhkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan peserta didik . Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan , peka akan kebutuhan masyarakat , menjadi problem solver yang terampil , serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas . Tema ini ditujukan untuk jenjang MI, MTs, MA. Karena jenjang MAK sudah memiliki mata pelajaran Projek Kreatif dan Kewirausahaan menuju pelajar yang berbagi dan bermanfaat bagi orang lain, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk jenjang MAK. Contoh kontektualisasi tema : Membuat Produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual . 6. Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI Peserta didik melatih untuk memiliki kecakapan bernalar kritis, kreatif dan inovatif untuk mencipta produk berbasis teknologi guna memudahkan aktivitas diri dan berempati untuk masyarakat sekitar berdasarkan karyanya . Peserta didik terus-menerus mengembangkan inovasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat. Peserta didik menerapkan teknologi dan mensinergikan aspek sosial untuk membangun budaya smart society dalam membangun NKRI dan rasa cinta tanah air. Contoh kontektualisasi tema: Kalkulator Faraid dengan Program Excel Sederhana   8. Kebekerjaan Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja . Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan , peluang kerja , serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya , mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini . Dalam Projeknya , peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja . Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus jenjang MAK. Contoh kontektualisasi tema : Potensi porang dalam meningkatkan ekonomi keluarga . Budidaya ikan air tawar dan pengolahan hasilnya Tema P5-PPRA pada MI, MTs, MA dan MAK

02 1. Aku Sayang Bumi (Gaya Hidup Berkelanjutan) Tema ini bertujuan untuk mengenalkan peserta didik pada isu lingkungan, eksplorasi dalam mencari solusi kreatif yang dapat dilakukan oleh peserta didik, serta memupuk kepedulian terhadap alam sebagai perwujudan rasa sayang dan syukur terhadap ciptaan Allah Swt., yang harus mereka jaga dan rawat kelestariannya. Contoh kontektualisasi tema/topik: Kebersihan lingkungan - projek membersihkan lingkungan. Tanaman kesayangan - projek merawat tanaman Air bersih - projek penyaringan air 2. Aku Cinta Indonesia ( Kearifan Lokal ) Tema ini bertujuan agar peserta didik mengenal identitas dan karakteristik negara, keberagaman budaya dan ciri khas lainnya tentang Indonesia sehingga mereka memahami identitas dirinya sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi anak Indonesia, memiliki sifat hubbul wathon minal iman . Contoh kontektualisasi tema / topik : Mainan di kampungku - projek membuat atau memainkan mainan tradisional . Perayaan hari kemerdekaan - projek karnaval dengan pakaian adat / budaya nusantara . Pahlawanku - merefleksi tokoh pahlawan yang ada di daerah setempat . Melakukan kunjungan ke museum setempat dan mengeksplorasinya . 3. Kita semua bersaudara (Bhinneka Tunggal Ika) Tema ini bertujuan untuk mengajak peserta didik untuk mampu berinteraksi dengan teman sebaya, menghargai perbedaan, mau berbagi, dan mampu bekerja sama. Tema ini selaras dengan Tema Kearifan Lokal yang digunakan di jenjang pendidikan di atasnya. Contoh kontektualisasi tema/topik: Aku sayang teman - menghasilkan karya untuk diberikan kepada teman. Tolong menolong teman - menunjukkan perilaku menolong kepada teman. Selamat hari raya - melakukan kunjungan ke teman yang merayakan hari raya 4. Imajinasi & Kreativitasku ( Rekayasa dan Teknologi ) Tema ini bertujuan untuk mengajak peserta didik belajar mengenali dunianya melalui imajinasi , eksplorasi , dan eksperimen . Pada tema Imajinasiku ini peserta didik distimulasi dengan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu , memperkaya pengalamannya dan menguatkan kreativitasnya . Contoh kontektualisasi tema / topik : Lukisan - menghasilkan karya lukis bersama untuk hiasan kelas Aku kreatif - mengembangkan berbagai kreativitas sesuai ide anak Ekplorasi membuat pesawat terbang dari kertas , lalu bermain peran tentang terbang dengan pesawat tersebut . Tema P5-PPRA pada RA

Ketentuan Waktu P5-PPRA pada madrasah Jenjang Ketentuan Jumlah Tema RA 1 s.d. 2 projek profil dengan tema berbeda MI 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda MTs 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda MA Kelas X 3 s.d. 4 projek profil dengan tema berbeda MA Kelas XI dan XII 2 s.d. 3 projek profil dengan tema berbeda MAK Kelas X 3 Projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan MAK Kelas XI 2 Projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema kebekerjaan MAK Kelas XII 1 Projek dengan tema kebekerjaan Dalam 1 tahun ajaran P5-PPRA pada setiap jenjang dilakukan sekurang-kurangnya: Pada jenjang MI, MTs, MA, dan MAK ini, madrasah menyediakan waktu 20-30% dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun. Sedangkan pada RA, pemerintah tidak menentukan waktunya.

Contoh Jadwal P5-PPRA Harian Mingguan Bulanan Semesteran Satuan Pendidikan dapat merancang jadwal projek menggunakan opsi/pilihan pola berikut:

Contoh Desain Waktu Pelaksanaan P5-PPRA Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek (misalnya hari Jumat). Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan untuk projek. 30 Catatan: Contoh pilihan waktu berikut hanya simulasi pilihan waktu pelaksanaan projek. Untuk periode waktu belajar dapat disesuaikan dengan jenjang masing-masing. Pilihan waktu pelaksanaan berikut dapat dipilih sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan, tidak terikat pada tahapan kesiapan satuan pendidikan. M A R E T 2 0 2 2 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 UPACARA 2 3 4 5 P5-PPRA 6 7 8 UPACARA 9 10 11 12 Isra Mi'raj 13 CUTI BERSAMA 14 HARI RAYA NYEPI 15 UPACARA 16 17 18 19 P5-PPRA 20 21 22 UPACARA 23 24 25 26 P5-PPRA 27 28 29 UPACARA 30 31

Mengalokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir hari, khusus untuk mengerjakan projek. Bisa digunakan untuk eksplorasi di sekitar satuan pendidikan sebelum peserta didik pulang. 31 No/ Kelas Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 I 07.15-07.50 Upacara 2 07.50-08.25 Upacara 3 08.25-09.00 09.00-09.15 I S T I R A H A T 4 09.15-09.50 Projek penguatan profil pelajar Pancasila 5 09.50--10.25 Projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek penguatan profil pelajar Pancasila - 6 10.25-11.00 Projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek penguatan profil pelajar Pancasila Projek penguatan profil pelajar Pancasila - Projek penguatan profil pelajar Pancasila 7 11.00-11.35 - Projek penguatan profil pelajar Pancasila - Projek penguatan profil pelajar Pancasila - Projek penguatan profil pelajar Pancasila

Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2 minggu atau 1 bulan - tergantung jumlah jam tatap muka projek yang dialokasikan pada setiap projeknya), di mana semua Tenaga Pendidik berkolaborasi mengajar projek setiap hari selama durasi waktu yang ditentukan. 32 M A R E T 2 0 2 2 Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu 1 UPACARA 2 3 4 5 6 7 8 UPACARA 9 10 11 12 Isra Mi'raj 13 CUTI BERSAMA 14 HARI RAYA NYEPI 15 UPACARA Pelaksanaan P5-PPRA 16 Pelaksanaan P5-PPRA 17 Pelaksanaan P5-PPRA 18 Pelaksanaan P5-PPRA 19 Pelaksanaan P5-PPRA 20 Pelaksanaan P5-PPRA 21 22 UPACARA Pelaksanaan P5-PPRA 23 Pelaksanaan P5-PPRA 24 Pelaksanaan P5-PPRA 25 Pelaksanaan P5-PPRA 26 Pelaksanaan P5-PPRA 27 Pelaksanaan P5-PPRA 28 29 UPACARA 30 31

Penyusunan Modul Projek 3

Mengadaptasi Modul yang Sudah Ada Mengadaptasi modul yang sudah tersedia adalah pilihan awal bagi sekolah yang belum terbiasa melaksanakan pembelajaran berbasis projek yang integratif dan kolaboratif. Membuat Modul secara Mandiri Membuat modul secara mandiri adalah pilihan lanjutan bagi sekolah yang sudah terbiasa melaksanakan pembelajaran berbasis projek yang integratif dan kolaboratif. Menyusun Modul P5-PPRA Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek. Pada tahap awal guru diharapkan dapat mengadaptasi modul tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan sekolah, sementara pada tahap lanjutan guru diharapkan dapat merancangnya secara mandiri.

Komponen Modul P5-PPRA Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek setidaknya memiliki komponen sebagai berikut: Profil Modul Tujuan Aktivitas Asesmen Tema dan topik atau judul modul Fase atau jenjang sasaran Durasi kegiatan Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila dan Nilai, Subnilai, dan indicator Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin yang menjadi tujuan projek Rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta didik (Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah) Alur aktivitas projek secara umum Penjelasan detail tahapan kegiatan dan asesmennya Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk menyimpulkan pencapaian projek Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek, untuk menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen berikut: Deskripsi singkat projek Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan Referensi pendukung

Contoh Menyusun Tujuan P5-PPRA Tema, Dimensi -Nilai dan Subelemen / Indikator Target Pencapaian Fase E Fase : E Tema : Kewirausahaan Durasi : 85 JP Dimensi P5 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME Kreatif  d. Elemen : Akhlak terhadap Alam Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal e. Subelemen yang disasar : Menjaga Lingkungan Alam Sekitar M enghasilkan karya dan tindakan yang orisinal Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan alam sekitarnya dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai menerapkan solusi tersebut. Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif. f. Nilai Rahmatan Lil Alamin : Berkeadaban ( Ta’addub ) Dinamis dan inovatif ( Tathawwur wa Ibtikâr ). g. Sub- nilai : Keshalehan dan berbudi pekerti mulia Kritis , kreatif , inovatif , dan mandiri Mengaktualisasikan sikap sopan , menghargai , dan menghormati yang lebih tua , serta menyayangi yang lebih muda sesuai dengan nilai , hak , dan prinsip dalam peraturan serta adab yang berlaku di lingkungan madrasah, masyarakat , negara, dan dunia Mampu mengekspresikan , ide serta mengembangkan gagasan baru dalam bentuk lisan , tulisan, dan karya lainnya yang dipublikasikan sehingga bisa diakses dan dimanfaatkan orang lain.

ALUR AKTIVITAS P5-PPRA 1. Pengenalan mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap tema yang dipelajari 2. Kontektualisasi Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan 3. Aksi Merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata 4. Refleksi Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi. 5. Tindak lanjut Menyusun langkah strategis Temukan Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim. Bayangkan Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan Lakukan Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata Bagikan Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi Contoh 3: Mengamati Apa yang terjadi ? • Mempersiapkan observasi . • Mengenal dan mendekati persoalannya ( mencerap ). • Mencari inspirasi . Mendefinisikan Oh, ternyata itu yang hendak dicapai • Mende nisikan tujuan dari temuan. • Membuat kerangka konteks. Menggagas Bagaimana aku bisa menjadi bagian dari solusi? • Melontarkan dan mengembangkan gagasan. • Membuat alternatif solusi Memilih Bagaimana aku bisa mewujudkannya tujuan? • Memilih solusi yang sesuai dengan tujuan. • Membuat purwarupa Merefleksikan Bagaimana supaya ide ini menjadi lebih baik ? • Membagi pengetahuan . • Meminta masukan . • Mengembangkan ide lebih lanjut dari masukan Contoh 2: Contoh 1 : Ini merupakan contoh dan satuan pendidikan dapat mengembangkan secara mandiri alur projek yang akan dikerjakan

Contoh Modul Projek Temukan Bayangkan Lakukan Bagikan 1. Jenis-jenis sayur (6JP) 6. Diajak ke kebun sayur belajar dengan Pak Tani (8JP) 9. Menyiapkan lahan (16JP) 13. Memasak sayur (2JP) 2. Manfaat sayuran (2JP) 7. Tahapan dalam menanan sayur (8JP) 10. Menanam sayur (8JP) 14. Pameran karya (2JP) 3. Cara menanam sayur (8JP) 8. Menyiapkan bahan-bahan (8JP) 11. Merawat sayur (24JP) 15. Makan bersama (2JP) 4. Cara merawat tanaman sayur (8JP) 12. Memanen sayur (8JP) 16. Refleksi (2JP) 5. Cara memasak sayur yang enak (8JP) 34JP 24JP 56JP 8JP 122 Latar Belakang : Anak Tidak Suka Sayuran Tema : Kearifan Lokal Judul : Sayuran KesukaanKu Demensi P5 : Mandiri Nilai PPRA : Al Qudwa / Keteladanan Waktu : 122 JP

Lembar Kerja (LK) 2 Buatlah Modul Ajar dengan format berikut ini: No Tahapan Aktivitas Kegiatan Waktu Asesmen ( Subelemen P5 & Indikator PPRA) 1. Profil Modul Tema- Judul Fase Kelas Alokasi Waktu 2. Tujuan Latar Belakang Dimensi , Elemen , Sub elemen P5 Nilai, Sub Nilai, Indikator PPRA

Pengelolaan dan Pelaporan Hasil Asesmen P5 PPRA 4

41 Prinsip Rancangan Rapor P5-PPRA Tidak menjadi beban administrasi yang berat Aspirasinya , penulisan rapor akan lebih sederhana , terlebih apabila dibantu teknologi . Teknologi " Report generator " di mana pendidik memasukkan judul projek , deskripsi singkat , dan seluruh elemen Profil Pelajar Pancasila, dan hanya memberikan penilaian pilihan elemen profil yang berkaitan dengan projek tanpa harus menuliskannya . Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar fokus pada hal unik dan istimewa yang layak direfleksikan , misalnya situasi di mana peserta didik mengambil keputusan yang bijak , perkembangan suatu karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu tertentu , dsb . Menunjukkan keterpaduan Rapor terdiri dari hasil penilaian terhadap performa peserta didik dalam projek . Meskipun ada beberapa disiplin ilmu terintegrasi dalam projek , namun bagian projek fokus pada keterpaduan pembelajaran dan perkembangan karakter dan kompetensi sesuai profil pelajar Pancasila Kompetensi utuh Penilaian dalam rapor projek memadukan pengetahuan , sikap , dan keterampilan sebagai satu komponen . Deskripsi juga disampaikan secara utuh tanpa membedakan aspek tersebut . Rapor bersifat informatif dalam menyampaikan perkembangan peserta didik , namun tidak merepotkan pendidik dalam pengerjaannya . Menyusun Rapor P5-PPRA

Contoh Rubrik Asesmen P5-PPRA

02 Dokumentasi Kegiatan P5-PPRA

02 Dokumentasi Kegiatan P5-PPRA; Contoh Rubrik Portofolio

02 Rubrik Intrumen Perkembangan Fase

46 Keterangan: MB: Mulai Berkembang, B: Berkembang, BSH: Berkembang Sesuai Harapan, SB: Sangat Berkembang

Lembar Kerja (LK) 3: Pengelolaan dan Pelaporan hasil Asesmen P5 PPRA Peserta didik bernama Firman memperoleh nilai berikut , buatlah rapor P5 PPRA berdasarkan data berikut : A. Profil Pelajar Pancasila MB B BSH SB 1. Menjaga Lingkungan Alam Sekitar : Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan alam sekitarnya dengan mengajukan alternatif solusi dan mulai menerapkan solusi tersebut . √       2. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal: Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif.   √     B. Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin         1. Berkeadaban (Taaddub): Mengaktualisasikan sikap sopan, menghargai, dan menghormati yang lebih tua, serta menyayangi yang lebih muda sesuai dengan nilai, hak, dan prinsip dalam peraturan serta adab yang berlaku di lingkungan madrasah, masyarakat, negara, dan dunia     √     Keteladanan (Qudwah) Melakukan diseminasi berbagai kebaikan yang telah dilakukan di lingkungan madrasah maupun di luar madrasah.       √
Tags