4. Pinoti 2024_Manajemen Produksi dan SCM.pptx

RioM7 0 views 30 slides Oct 01, 2025
Slide 1
Slide 1 of 30
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30

About This Presentation

pemahaman manajemen produksi


Slide Content

Manajemen Produksi dan SCM Muchamad Sugarindra BOOTCAMP PINOTI 2024 FASILITASI PENGUATAN INDUSTRI MELALUI DIAGNOSIS & PENYELESAIAN PERMASALAHAN TEKNOLOGI

Untuk apa kita hadir…..

Lean Manufacturing Konsep pe kerja dan ke kendaraan J Dalam TPS, dipandang s kandidat un 2 konsep T Just in T yang te mikiran Lean menggambarkan filosofi rja dan praktik- praktik produsen epang dan khususnya Toyota Production ). penggunaan sumber daya yang tidak ebagai nilai oleh klien harus menjadi tuk dieliminasi. PS ime | memasok dengan tepat jumlah pat, pada waktu yang tepat, dan di lokasi yang tepat Jidoka |membuat lini produksi menciptakan output berkualitas tinggi. Manufaktur ramping adalah program yang ditujukan terutama untuk meningkatkan efisiensi System (TPS operasi (Hallgren dan Olhager, 2009)Lean berarti "manufaktur tanpa pemborosan." Pendekatan leandifokuskan pada pengurangan pemborosan secara sistematis (Muda)dalam aliran nilai (Taj dan Berro, 2006)

Lean Manufacturing Seperangkat teknik komprehensif yang, jika digabungkan dan dimatangkan, akan memungkinkan mengurangi dan kemudian menghilangkan ketujuh pemborosan. Sistem ini akan membuat perusahaan menjadi lebih ramping, lebih fleksibel dan lebih responsif dengan mengurangi pemborosan. Disebut lean karena berjalan dengan : Using less material Requiring less investment Using less inventory Consuming less space Using less people

5 element Lean Manufacturing Manufacturing Flow, Organization, Process Control, Metrics, and Logistics

7 (8) waste of Lean Production

7 waste of Lean Production Transportation : Pergerakan aliran fisik yang berlebihan pada proses pelayanan dan adanya pemborosan waktu karena jarak dari gudang raw material ke mesin produksi atau pemindahan material lainnya. Transportasi bisa disebut sebuah pemborosan karena tidak menambahkan nilai terhadap barang. Transportasi barang yang terlampau jauh akan memakan waktu yang lebih banyak yang membuat hal itu tidak efisien. Transportasi yang baik adalah transportasi dimana barang setelah proses bisa langsung digunakan.

7 waste of Lean Production Inventory: Terdapat penyimpanan melebihi volume gudang yang telah ditentukan, kemudian adanya material rusak saat disimpan atau kadaluarsa Motion : Terdapat prosses menunggu kedatangan material, informasi, peralatan, dan perlengkapan. Pergerakan pegawai yang tidak produktif ketika berjalan dan berpindah tempat seperti double handling layout yang tidak sesuai standard lalu adanya operator yang membungkuk.

7 waste of Lean Production Waiting: menunggu kedatangan material, informasi, peralatan, dan perlengkapan. Kemudian para pekerja hanya mengamati mesin yang sedang berjalan kemudian menunggu langkah proses selanjutnya Over production : memproduksi bareng lebih dari permintaan Over processing : aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah Defect : product yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.

7 waste of Lean Production Overproduction (Produksi Berlebihan): Pengukuran: Bandingkan jumlah produk yang dihasilkan dengan permintaan aktual pelanggan. Teknik: Gunakan perencanaan produksi yang lebih tepat berdasarkan permintaan pelanggan dan praktik just-in-time. Alat Dukung: Value Stream Mapping (Pemetaan Aliran Nilai), Kanban.

7 (8) of Lean Production Non utilized talent: menemukan dan menempatkan talenta atau potensi manusia pada tempat yang tepat. Penyebab: Pelatihan yang buruk Manajemen tidak melibatkan pekerja di garis depan untuk memanfaatkan keahlian mereka Tidak melibatkan semua karyawan dalam pengembangan atau perubahan proses Karyawan tidak memiliki waktu untuk mengembangkan keterampilan baru Karyawan terus- menerus harus " fight fires " daripada menggunakan keterampilan untuk perbaikan berkelanjutan

7 (8) waste of Lean Production

Manajemen produksi Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengoordinasikan penggunaan berbagai sumber daya; sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan sebuah barang atau jasa( Sofyan Assauri ). Manajemen produksi atau nama lainnya manajemen operasi berkaitan dengan perancangan dan pengendalian produksi barang atau jasa, memastikan bahwa bisnis efisien dalam menggunakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan ( wikipedia ). Tujuan Mencapai produksi yang berkualitas Efisien dan tepat waktu Memenuhi kebutuhan pelanggan

Manajemen produksi Menyiapkan bahan baku Meninjau forecast dari marketing Menghitung dan memastikan keperluan produksi Melakukan Penjadwalan Proses Produksi Memproduksi barang berkualitas

Menyiapkan bahan baku Memastikan ketersediaan bahan baku Memastikan kualitas bahan baku Memastikan kecukupan bahan baku Memastikan harga bahan baku yang layak Memastikan “sustainabilitas” bahan baku …….

Peramalan…. Dengan marketing mengenai data forecast untuk menentukan jumlah estimasi barang. Data forecast berisi perkiraan informasi yang bersifat prediktif untuk masa depan, dengan menggunakan data historis sebagai acuan. Meninjau dan melaksanakan kegiatan produksi sesuai data tersebut, agar produk yang dihasilkan terjaga kualitas dan kuantitasnya. Produksi Persediaan / Stok Jumlah personel (SDM) Fasilitas (Mesin)

KEGUNAAN FORECASTING 1 AKUNTING 2 KEUANGAN 3 SDM 4 MARKETING 5 SISTEM INFORMASI 6 OPERASIONAL 7 PRODUK / SERVIS Untuk mengestimasi biaya yang diperlukan dan potensi profit yang dihasilkan. Apakah kondisi kas usaha cukup untuk kebutuhan yang datang. Apakah harus menambah tim dengan rekruitment atau alokasi SDM divisi lain atau cutup dengan memberikan training tambahan dengan SDM yang ada. Harga, cara promosi dan strategi pemasaran apa yang harus direncanakan. Sistem apa yang harus dipersiapkan. Penjadwalan, beban kerja, kebutuhan mesin, bahan baku,dll Produk baru atau layanan yang berbeda kepada konsumen.

POLA DATA PRODUK DALAM METODE FORECASTING Pola jenis berulang- ula dipengaruhi faktor dari liburan d DATA MU Pola ini dapat dilihat ketika kecenderungan urun dari waktu aktu. ini bergerak Pada pola ini data bergerak di data memiliki ng dan biasanya sekitar rata- rata secara stabil. yang naik atau t oleh cuaca dan Pola semacam ini cenderung ke w manusia (seperti terjadi pada periode waktu Pola ini dipenga ruhi oleh faktor erubahan an perubahan an hari besar). yang pendek sampai budaya, p menengah. pendapatan, d pop ulasi. ERPOLA BERPOLA DATA BERPOLA DATA B SIMAN KONSTAN TR END Economic Cycles Trend Irregular variation Random variations 2003 2002 2001 Seasonality

Langkah- langkah implementasi lean manufacturing Identifikasi pemborosan Pemborosan yang ada dalam organisasi dapat terdiri dari berbagai jenis Langkah selanjutnya adalah menemukan solusi untuk akar penyebabnya Implementasi dan evaluasi solusi.

PENDEKATAN FORECASTING METODE KUALITATIF METODE KUANTITATIF Peramalan yang menggunakan pendapat dan analisis yang deskriptif. Digunakan ketika situasi tidak stabil dan tidak ada /sedikit data contoh : New products, new technology Melibatkan intuisi dan pengalaman. Peramalan peramalan yang berkaitan dengan hitungan matematis. Digunakan ketika situasi stabil Tersedia data masa lalu dan dalam bentuk angka/numerik. Pola data akan berulang di masa yang akan datang.

JENIS FORECASTING 1 EKONOMI 2 TEKNOLOGI 3 PERMINTAAN Menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan modal, dana yang dibutuhkan untuk membangun perencanaan indokator yang lain. Memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru. Proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan. Peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, dimana mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia. Faktor yang mempengaruhi: Variasi, Kualitas, Rencana pelanggan, Siklus hidup produk, Siklus bisnis, Pesaing, Sikap Pelanggan, Periklanan, Upaya penjualan, Reputasi untuk layanan, Produk desain dan Kebijakan kredit.

Menghitung dan Memastikan Keperluan Produksi…. Mengoperasikan dan memastikan kelancaran proses produksi secara menyeluruh, tak terkecuali dengan menghitung dan memastikan apa saja yang diperlukan dalam proses produksi. Apa yang harus dipertimbangkan? Hasil peramalan Menyiapkan bahan baku Memastikan kapasitas produksi ….

Penjadwalan produksi Penjadwalan adalah pelaksanaan dan penyelesaian suatu kegiatan pengerjaan tertentu. Penjadwalan adalah penetapan tenaga kerja, fasilitas, dan peralatan yang diperlukan dalam menyelesaikan penciptaan suatu produk atau jasa tertentu Penjadwalan proses produksi agar berjalan sesuai waktu yang telah ditentukan.

Perencanaan Produksi Perencanaan produksi melibatkan penetapan tujuan produksi , estimasi permintaan pasar , alokasi sumber daya , dan jadwal produksi. Dalam perencanaan ini, faktor- faktor seperti ketersediaan bahan baku, kapasitas produksi, dan tenaga kerja harus dipertimbangkan secara cermat. https://vcloudproperty.com/blog/ruang- lingkup-manajemen-produksi/#1_Perencanaan_Produksi

Penjadwalan Metode Line balancing Due date Sequecing Teknik Penjadwalan maju Penjadwalan mundur

Penjadwalan Teknik Penjadwalan maju Memulai aktivitas segera mungkin sehingga pekerjaan dapat selesai sebelum batas waktu yang telah dijanjikan, memperhitungkan penyediaan bahan dan proses di mulai setelah menerima pesanan. Penjadwalan maju ini memiliki pengaruh terhadap penimbunan persediaan akibatnya memerlukan pekerja berikutnya. Penjadwalan maju ini sering di gunakan dalam perusahaan sehingga proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan dan pengirimannya dilakukan setelah selesai pekerjaannya Penjadwalan mundur mendahulukan aktivitas operasi yang terakhir di jadwalkan, kemudian diikuti dengan penjadwalan aktivitas sebelumnya satu per satu secara mundur. Penjadwalan mundur ini dapat meminimalisir persediaannya.

Strategi Terbaru dalam Manajemen Produksi Manufaktur berbasis teknologi Manajemen rantai pasok terintegrasi Penerapan analitik dan kecerdasan buatan Sutainability dalam manajemen produksi Pengenalan teknologi seperti Internet of Things (IoT), otomatisasi, dan analitik produksi telah membuka pintu untuk manufaktur berbasis teknologi. Mesin yang terhubung dan berbagi data memungkinkan pemantauan real- time dan optimisasi proses produksi.

Manufaktur berbasis teknologi Manajemen rantai pasok terintegrasi Penerapan analitik dan kecerdasan buatan Sutainability dalam manajemen produksi Keterhubungan yang lebih erat antara berbagai tahap dalam rantai pasokan memungkinkan visibilitas yang lebih baik dan koordinasi yang lebih efisien. Ini membantu dalam merespons perubahan permintaan dengan lebih cepat dan mengurangi risiko gangguan produksi. Strategi Terbaru dalam Manajemen Produksi

Manufaktur berbasis teknologi Manajemen rantai pasok terintegrasi Penerapan analitik dan kecerdasan buatan Sutainability dalam manajemen produksi Analitik produksi dan kecerdasan buatan memberikan wawasan mendalam tentang kinerja produksi. Dari prediksi permintaan hingga deteksi dini masalah produksi, teknologi ini membantu pengambilan keputusan yang lebih informasional. Strategi Terbaru dalam Manajemen Produksi

Manufaktur berbasis teknologi Manajemen rantai pasok terintegrasi Penerapan analitik dan kecerdasan buatan Sutainability dalam manajemen produksi Keberlanjutan telah menjadi perhatian utama, bahkan dalam manajemen produksi. Banyak perusahaan beralih ke praktik produksi ramah lingkungan, mengurangi limbah, dan menggunakan sumber daya terbarukan. Strategi Terbaru dalam Manajemen Produksi