Hukum Dasar Ilmu Kimia Kekekalan Massa: Antonie Lavoiser Perbandingan Tetap: Joseph Louis Proust Perbandingan Berganda: John Dalton Perbandingan Volume: Joseph Louis Gay Lussac Hukum Avogadro: Amadeo Avogadro 1905 1911 1804 1799 1774 KIMIA DASAR
Antonie Lavoiser 1774 KIMIA DASAR “ Massa zat dalam sistem tertutup sebelum dan sesudah reaksi adalah sama ( tetap / konstan ). ” Hukum Kekekalan Massa
Joseph Louis Proust KIMIA DASAR “ suatu senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur dengan perbandingan massa yang selalu tepat sama . Dengan kata lain, setiap sampel suatu senyawa memiliki komposisi unsur-unsur yang tetap . ” Hukum Perbandingan Tetap 1799
John Dalton KIMIA DASAR “ apabila dua unsur bereaksi membentuk dua atau lebih senyawa , maka perbandingan berat salah satu unsur yang bereaksi dengan berat tertentu dari unsur yang lain pada kedua senyawa selalu merupakan perbandingan bilangan bulat sederhana . ” Hukum Perbandingan Berganda 1804
Joseph-Louis Gay-Lussac KIMIA DASAR “ Pada suhu dan tekanan yang sama , perbandingan volume gas pereaksi dengan volume gas hasil reaksi merupakan bilangan bulat dan sederhana ( sama dengan perbandingan koefisien reaksinya ) ” Hukum Perbandingan Volume 1905
Amadeo Avogadro KIMIA DASAR “ Gas-gas yang memiliki volume yang sama , pada suhu dan tekanan yang sama , memiliki jumlah molekul yang sama pula. ” Hukum Perbandingan Volume 1911
KIMIA DASAR 1 mol 12 C murni = 12 g. 1 mol = 6,023 x 10 23 partikel 1 mol = 22,4 dm 3 gas STP KONSEP MOL
KIMIA DASAR BILANGAN OKSIDASI Sebuah unsur dalam bentuk bebas memiliki biloks = 0. Dalam senyawa atau ion, jumlah bilangan oksidasi sama dengan muatan total senyawa atau ionnya . Fluorin dalam senyawa memiliki biloks = −1; ini berlaku ke klorin dan bromin hanya jika tidak terikat pada oksigen , nitrogen, atau halogen yang lebih ringan . Logam golongan 1 dan golongan 2 dalam senyawa masing-masing memiliki biloks = +1 dan +2. Hidrogen memiliki biloks = +1 tetapi menjadi −1 ketika terikat sebagai hidrida dengan logam atau metaloid . Oksigen dalam senyawa memiliki biloks = −2 tetapi hanya jika tidak terikat pada oksigen ( misalnya dalam peroksida ) atau fluorin . Penentuan Bilangan Oksidasi
KIMIA DASAR PENGELOMPOKAN REAKSI KIMIA Empat Reaksi Dasar 1. Reaksi Sintesis N 2 + 3H 2 → 2NH 3 2. Dekomposisi 2H 2 O → 2H 2 + O 2 3. Pergantian Tunggal 2Na(s) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H 2 (g) 4. Pergantian Ganda Pb(NO 3 ) 2 + 2KI → PbI 2 + 2KNO 3 Reaksi Oksidasi -R eduksi (Redoks) Reduksi : Oksidasi : Reaksi Asam-Basa
KIMIA DASAR PENYETARAAN REAKSI KIMIA Contoh Persamaan Reaksi Kimia Setara Contoh Penyetaraan Reaksi Kimia Al(s) + HNO 3 ( aq ) → Al(NO 3 ) 3 ( aq ) + H 2 O(l) + NO 2 (g) (belum setara) a Al (s) + b HNO 3 ( aq ) → c Al (NO 3 ) 3 ( aq ) + d H 2 O(l) + e NO 2 (g) atom Al : a = c atom H : b = 2d atom N : b = 3c + e atom O : 3b = 9c + d + 2e Misalkan, a = 1; maka c = 1; b = 6; d = 3; dan e = 3 Jadi, persamaan reaksi setaranya adalah: Al(s) + 6HNO 3 ( aq ) → Al(NO 3 ) 3 ( aq ) + 3H 2 O(l) + 3NO 2 (g) “Persamaan reaksi dikatakan setara, bila jumlah atom-atom zat-zat pereaksi (pada ruas kiri) sama dengan zat-zat hasil reaksi (pada ruas kanan). Apabila jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi belum sama, maka perlu disetarakan dengan cara membubuhkan koefisien reaksi, namun indeks tidak boleh diubah.”