500118898-Uji-Validitas-dan-Reabilitas-Kuesioner.pptx

fitriahariwibawati 0 views 33 slides Sep 20, 2025
Slide 1
Slide 1 of 33
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33

About This Presentation

valid


Slide Content

Uji Validitas dan Reabilitas Kuesioner Oleh : Alvian Pristy Windiramadhan , S.Kep ., Ns., M.Kep

Pendahuluan Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner merupakan salah satu masalah dalam suatu penelitian adalah bagaimana data yang diperoleh adalah akurat dan objektif . Hal ini sangat penting dalam penelitian karena kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya ( akurat ). Data yang kita kumpulkan tidak akan berguna bilamana alat pengukur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak mempunyai validitas dan reliabilitas yang tinggi .

Apa itu validitas ?

Validitas Validitas berasal dari kata “Validity” Artinya sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data

Untuk mengetahui validitas suatu instrumen ( dalam hal ini kuesioner ) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya . Suatu variabel ( pertanyaan ) dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya Teknik korelasi yang digunakan → korelasi Pearson Product Moment:

Korelasi Pearson Product Moment:

Keputusan uji Bila r hitung lebih besar dari r tabel → artinya variabel valid. Bila r hitung lebih kecil atau sama dengan r tabel → artinya variabel tidak valid Rumus Df = n-2 Df = nilai r tabel n = banyaknya responden

Reliabillitas Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama Contoh : S eseorang ingin mengukur jarak dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan dua jenis alat ukur . Alat ukur pertama dengan meteran yang dibuat dari logam , sedangkan alat ukur kedua dengan menghitung langkah kaki. Pengukuran dengan meteran logam akan mendapatkan hasil yang sama kalau pengukurannya diulang dua kali atau lebih . Sebaliknya pengukuran yang dilakukan dengan kaki, besar kemungkinan akan didapatkan hasil yang herbeda kalau pengukurannya diulang dua kali atau lebih .

Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu . Jadi jika misalnya responden menjawab " tidak setuju " terhadap perilaku merokok dapat mempertinggi kepercayaan diri , maka jika beberapa waktu kemudian ia ditanya lagi untuk hal yang sama , maka seharusnya tetap konsisten pacla jawaban semula yaitu tidak setuju

Pengukuran Reliabilitas Repeated Measure atau ukur ulang . Pertanyaan ditanyakan pada reponden berulang pada waktu yang berbeda ( misal sebulan kemudian ), dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya One Shot atau diukur sekali saja . Di sini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Pada umumnya pengukuran dilakukan dengan One Shot dengan beberapa pertanyaan

Pengujian reliabilitas dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu . Jadi jika pertanyaan tidak valid, maka pertanyaan tersebut dibuang . Pertanyaan-pertanyaan yang sudah valid kemudian baru secara bersama-sama diukur reliabilitasnya Untuk mengetahui reliabilitas dilakukan dengan cara melakukan uji Crombach Alpha. Keputusan uji : Bila Crombach Alpha ≥ 0,6 → artinya variabel reliabel . Bila Crombach alpha < 0,6 → artinya variabel tidak reliabel

Cara Melakukan Uji Validitas di Program SPSS Contoh Kasus : Lakukan uji validitas dan reabilitas kuesioner untuk mengetahui tingkat stress pada perawat di ruang perawatan X. Untuk mengukur stress digunakan 5 pertanyaan . Uji coba dilakukan pada 15 responden dengan pertanyaan sebagai berikut :

Apakah anda sering terpaksa double shift / lembur ? Menurut anda , apakah dalam hidup ini perlu bersaing ? Apakah anda mudah marah ? Apakah anda sering terjadi konflik dengan keluarga ? Apakah anda sering terjadi konflik dengan teman kerja ? Jawaban No 1 dan 1 Tidak pernah Jarang Kadang-kadang Sering selalu Jawaban No 3-4 Tidak Jarang Kadang-kadang Sering Ya

Hasil pretest pada 15 responden No P1 P2 P3 P4 P5 1 4 3 4 4 4 2   1 1 1 1 1 3   1 2 1 1 1 4   4 4 3 4 4 5   2 4 2 2 2 6   3 3 3 3 3 7   4 1 4 4 4 8   1 1 1 1 1 9   3 3 3 3 3 10   2 3 2 2 2 11   1 1 1 1 1 12   2 2 2 2 2 13   4 2 4 3 4 14   3 1 3 3 3 15   2 3 2 2 2

Penyelesaian : Masukan data tersebut ke SPSS Klik ‘analyze’ Pilih ‘scale’ Pilih ‘ reability analysis’ Masukan semua variable kedalam kotak item ( inngat variable yang dimasukan hanya variable yang diuji saja yaitu P1, P2, P3, P4 dan P5 Pada model biarkan pilihan pada ‘Alpha’ Klik ‘Option statitics ’ Pada bagian “ Descriptife for, klik pilihan ‘item, scale, scale if item delected Klik Continue Klik Ok.

Uji Validitas Terlihat dari 5 pertanyaan , ada satu pertanyaan yaitu P2 (r=0,3275) yang nilainya lebih rendah dari r tabel (r=0,553). Sehingga pertanyaan P2 tidak valid, sedangkan untuk pertanyaan P1, P3, P4 dan P5 dinyatakan valid. Langkah selanjutnya melakukan analisis lagi dengan mengeluarkan pertanyaan yang tidak valid.

Uji Reliabilitas Setelah semua pertanyaan valid, semua analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas . Untuk mengetahui reliabilitas caranya adalah ; membandingkan nilai Crombach Alpha dengan nilai standar yaitu 0,6. Ketentuannya : bila Crombach Alpha > 0,6 maka pertanyaan tersebut reliable. Dari hasil uji di atas ternyata , nilai r Alpha (0,9935) lebih besar dibandingkan dengan nilai 0,6, maka keempat pertanyaan di atas dinyatakan reliabel

Uji Interrater Reliability Dalam melakukan penelitian dengan metode observasi sering kali antara peneliti dengan numerator ( pengumpul data) terjadi perbedaan persepsi terhadap kejadian yang diamati . Agar data yang dihasilkannya valid, maka harus ada penyamaan persepsi antara peneliti dengan petugas pengumpul data (numerator). Uji interrater reliability merupakan jenis uji yang digunakan untuk menyamakan persepsi antara peneliti dengan petugas pengumpul data. Alat yang digunakan untuk uji Interrater adalah uji statistik Карра

Prinsip Uji B ila hasil uji Kappa signifikan / bermakna maka persepsi antara peneliti dengan numerator sama . Sebaliknya bila hasil uji Kappa tidak signifikan / bermakna , maka persepsi antara peneliti dengan numerator terjadi perbedaan .

Contoh kasus Suatu penelitian praktik keperawatan keluarga terdapat instrumen yang berbentuk observasi terhadap perilaku perawat merawat pasien . Pertanyaannya : Apakah dalam melakukan komunikasi dengan pasien bersifat ramah ? Jawaban : 1. Ya 2. Tidak

No Pasien Peneliti Numerator 1 1 2 2   2 2 3   1 1 4   2 1 5   1 1 6   2 2 7   1 1 8   2 2 9   2 2 10   2 2

Cara Melakukan Uji Interriter Langkah : D ata di entry di SPSS Klik analysis, sorot Descriptif , sorot dan klik Crostab . Masukkan variabel ' peneliti ' ke bagian Row dan masukkan variabel 'numerator' ke bagian Kolom . Klik tombol Statistik , klik Kappa. Klik Continue. Klik OK, dan hasilnya .

Hasil uji didapatkan nilai koefisien Kapaa sebesar 0,583 dan p valuenya sebesar 0,065. Dengan hasil ini berarti p value > alpha berarti hasil uji Kappa tidak signifikan / bermakna , sehingga kesimpulannya : ada perbedaan persepsi mengenai aspek yang diamati antara peneliti dengan numerator.

Terima Kasih