DEFINISI KANKER TIROID Menurut De Lellis et al.,2004 Kanker tiroid merupakan neoplasma ganas sel epitel folikel tiroid yang membentuk pola pertumbuhan papiler atau didertai dengan pola folikuler dan utamanya ditandai oleh karakteristik inti khas karsinoma tiroid.
Identitas P asien dan P enanggung Jawab Nama /RM Tn. U Usia 66 tahun Agama Islam Pekerjaan Montir bengkel Jenis kelamin Laki laki Alamat Jakarta Diagnosa medis CA TIROID residif T4 N1Mx
Riwayat Kesehatan Keluhan utama Nyeri pada leher Riwayat kesehatan saat ini Awalnya klien merasakan sesak yang hebat pada saat menjalanni radiasi di ruang radioterapi dan akhirnya dibawa ke igd untuk diobservasi, keluhan sesak sudah dirasakan sejak 2 minggu yang lalu, jika bernafas berbunyi, tidak ada nyeri dada,demam. makan minum lewat NGT, tetapi terlepas pada saat pasien gelisah. kemudian dilakukan cito trakeostomi keluhan benjolan di anterior servikalis, benjolan dirasa bergerak saat menelan dan bertambah banyak , benjolan seperti ada yang mengganjal, benjolan teraba kenyal. Sudah beberapa kali dicoba pemasangan NGT tetapi tidak bisa dilakukan karena terdesak oleh massa tumor Riwayat operasi / kemoterapi / radioterapi 1.Klien menjalani operasi tiroidektomi 6-7-2017 2.Klien menjalani program radiasi sampai dengan sekarang
Riwayat penyakit dahulu Klien mengatakan benjolan ada sejak 10 tahun yang lalu tapi tidak terlalu dirasa dan mengganggu , benjolan semakin lama semakin membesar hingga mencapai 15x15x15 cm . Benjolan tidak sakit dan tidak mengeluarkan darah , warna benjolan memerah . Dua tahun yang lalu klien mengeluh benjolan disebelah kanan meluas kebagian samping., tidak ada sesak, perubahan suara,telinga berdengung, hidung mimisan,gangguan menelan.Klien membiarkan penyakitnya,bulan Maret klien mengeluh benjolannya semakin membesar . Baru setelah dirasakan tidak nyaman akhirnya Klien berobat ke rumah sakit bagian poli bedah, dilakukan pemeriksaan FNAB dengan hasil ganas.
Dilakukan pengangkatan kelenjar tiroid pada tanggal 6 Juli 2017 dan dilakukan pemberian thyrax 1x 200mcg. Sebulan pasca operasi benjolan tumbuh kembali makin besar, nafas semakin sesak dan berbunyi. Setelah kontrol ke poli bedah disarankan untuk radiasi sebanyak 25 kali
Riwayat Penyakit Keluarga Faktor Resiko Klien menderita hipertensi sejak beberapa tahun yang lalu Klien mengatakan tidak punya penyakit Diabetes, asma Klien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita kanker -Merokok Lingkungan pekerjaan di bengkel, Asap benzepiren Usia
Pemeriksaan Diagnostik -CT larynx massa pada orofaryng , limfadenopati colli bilateral, kesan residif tumor di retrofaryng -USG Tiroid 25-4-2017 massa padat heterogen pada lobus thyroid kanan yang meluas ke supraklavikula dan regio colli kanan dan menembus trakea ke sebelah kiri sugestif maligna. Tak tampak kelainan pada thyroid kiri, kelenjar submandibula di parotis kanan tidak tampak meluas. -Ct kepala / leher struma tiroid kanan dengan massa padat pada kistik -Thorax Infiltrat noduler dilapanan atas paru kiri dd/ metastase pau Soft tissue leher = penebalan jaringan lunak di regio retrofaryng, retro trakea dan penebalan jaringan lunak di regio colli . Obstruksi trakea di segmen C5-6, relatif stqa.
Hasil laboratorium PH=7,4 -PCO2=28,2 -PO2=183 BE=-5,5 –HCO3 17,7 Natrium=125 Kalium=4,7 Clorida=87 Albunin 2,9 Ureum/ Creatinin =27,8/ 0,5 Gula darah sewaktu 156 Hasil tanggal 11-April TSH 1,54 Calsium 8,9 calsium ion 1,00
Pemeriksaan Fisik Mata,konjungtiva anemis , tidak ada ikterik Kepala dan leher kelenjar getah bening teraba di anterior servikal besar biji kelereng, tampak benjolan massa di bagian anterior cervikalis, konsistensi padat , warna benjolan berbeda dari sekitar (hitam, merah), benjolan ireguler. tampak scar post operasi, trakeostomi, tidak dapat mengeluarakan suara saat berbicara. Paru vesikuler , stridor pada saat ekspirasi. Slem banyak warna putih kental Bunyi jantung reguler tidak ada suara jantung tambahan Tekanan Darah 140/80mmhg. Nadi 124x /menit respirasi 30x /menit Abdomen supel , ada nyeri tekan daerah hipogastrik, bising usus 12 x permenit , palpasi hepar dan lien tidak teraba.
Berat badan 40 kg, Tinggi badan 157cm imt 16,2 status gizi kurang . Hb= 9, 6. Albumin 2,9. natrium 129. kalium 4,1 Terpasang kateter urin produksi kuning pekat, jumlah 0,9 cc/kgbb/jam Terpasang infus via femoralis kanan Tidak ada oedem pada ekstremitas.
Pathway Makanan berpengawet nitrosamin Displasia sel Merangsang sel tiroid Inti sel kanker membesar secara tdk proporsional Lingkungan pekerjaan benzypyrene Tar/nikotin Riwayat merokok Usia benzypyrene Asap terhirup Teori menua Teori pemakaian dan rusak Replikasi sel yang sudah tua Ukuran membesar Pembelahan sel abnormal Sel kanker tumbuh dan memperbanyak diri Kanker tiroid Stimulus ke ujung saraf nosiseptor Kompresi ke trakea dan esofagus Nyeri saat menelan gg. menelan Jalan nafas menyempit Bersihan jalan nafas tidak efektif Intake tdk adekuat gg.pemenuhan nutrisi: kurang dari keb.tubuh Hipermetabolik sel kanker (glikolisis ↑) BB ↓drastis gg.rasa nyaman : Nyeri Rencana gastrostomi (ps tdk dapat dipasang NGT krn obstruksi) Prosedur gastrostomi, kurang pengetahuan ttg prosedur tindakan Cemas
Masalah Keperawatan Inefektif bersihan jalan nafas Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Nyeri Cemas
Analisa Data dan diagnosa Keperawatan Data Masalah keperawatan Etiologi DS= Klien mengatakan nafas terasa sesak, tidak nyaman, klien tidak bisa mengeluarkan suara . DO= kesadaran komposmentis, tampak sesak , tampak scar post op dan benjolan di tiroid kiri yang tidak rata, bunyi nafas stridor saat ekspirasi, slem banyak warna putih tekanan darah 100/60 mmhg, nadi 100x/menit, respirasi 22 x/menit, Gangguan bernafas normal ( inefektif bersihan jalan nafas). Massa menginfiltrasi jalan nafas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC Gangguan bernafas normal. Inefektif bersihan jalan nafas berhubungan dengan massa mengilfiltrasi jalan nafas Kepatenan jalan nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan menunjukan jalan nafas yang paten diharapkan dengan kriteria hasil : Suara nafas vesikuler Vital sign dalam batas normal Klien menunjukan jalan nafas yang paten , tidak merasa tercekik , frekuensi pernafasan dalam rentang normal. Kepatenan jalan nafas Monitor respirasi dan Status oksigen Auskultasi suara nafas , cata adanya suara nafas tambahan Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Lakukan suction pada trakeostomi Anjurkan klien untuk nafas dalam setelah dilakukan suction (setelah kateter suctin dikeluarkan). Berikan bronkodilator bila perlu Posisikan pasein untuk memaksimalkan ventilasi Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur
Data Masalah Keperawatan Etiologi DS: K lien mengeluh lapar Klien mengatakan tidak bisa makan lewat mulut dan sudah tidak terpasang selang makan . DO: Klien tampak kurus Berat badan 40 kg, Tinggi badan 157cm imt 16,2 status gizi kurang . Hb= 9, 6. Albumin 2,9. natrium 129. kalium 4,1 Klien selalu bertanya-tanya rencana pemasangan selang makan Terdapat trakeostomi , tidak dapat makan melalui mulut Gangguan kebutuhan makan dan minum Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Intake tidak adekuat, hipermetabolisme
DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC Gangguan kebutuhan makan dan minum Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Nutrisi terpenuhi Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nutrisi pasien terpenuhi dengan kriteria hasil : Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti Adanya peningkatan berat badan sesuai degan tujuan. Monitor adanya penurunan berat badan Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori Berikan makanan yang terpilih Monitor kalori dan intake nutrisi Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi enteral dan parenteral Kolaborasi dengan dokter dalam pemenuhan nutrisi melalui gastrostomi.
DATA MASALAH KEPERAWATAN ETIOLOGI DS: Pasien mengatakan nyeri di daerah hipogastrik Pasien mengatakan nyeri seperti tersayat-sayat, nyeri bertambah jika bergerak, skala nyeri 3, nyeri muncul tak terduga dirasakan 1 menit (hilang timbul) Pasien mengatakan nyeri dirasakan jika efek obat analgetik hilang DO: Pasien tambah meringis kesakitan Td 130/90 mmHg, Nadi 92 x/menit, Suhu 36,5 oC, RR 18 x/menit Pasien post trakestomi Gangguan rasa aman dan nyaman (nyeri akut) Kompresi massa kanker ke serabut saraf nyeri
Rencana Tindakan Keperawatan Diagnosa Keperawatan NOC NIC Nyeri kronis berhubungan dengan Kompresi massa kanker ke serabut saraf nyeri Skala nyeri , tingkat kenyamanan , nyeri ter k ontrol Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri pasien dapat diatasi dengan kriteria hasil : Pasien mampu mengontrol nyeri ( tahu penyebab nyeri , mampu menggunakan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri ) Mampu mengenali nyeri ( skala , intensitas , frekuensi dan tanda nyeri ) Melaporkan nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Tanda vital dalam rentang normal Manajemen nyeri Monitor TTV Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Evaluasi pengalaman nyeri Kontrol / modifikasi lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan , pencahayaan dan kebisingan Ajarkan teknik non farmakologi Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik Observasi respon penerimaan pasien tentang manajemen nyeri . Kolaborasi dalam pemberian kemoterapi/radiasi.
Data Masalah Keperawatan Etiologi DS: K lien mengeluh khawatir karena akan menjalani tindakan pengobatan selanjutnya Klien mengatakan belum mengetahui tindakan yang akan dilakukan. DO: Klien tampak cemas Klien selalu bertanya-tanya tentang kondisi penyakitnya. Klien lebih banyak diam Terdapat pertumbuhan massa pada daerah anterior servikalis, massa statis, kenyal Gangguan rasa aman dan nyaman (cemas) Rencana tindakan operatif (gastrostomi)
DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC Gangguan rasa aman dan nyaman (cemas) berhubungan dengan kondisi penyakit Kontrol kecemasan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan cemas berkurang dapat diatasi dengan kriteria hasil : Vital sign dalam batas normal Klien mampu mengungkapkan gejala cemasnya dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemasnya. Penurunan Kecemasan Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Anjurkan pasien menggunakan teknik relkasasi untuk mengurangi cemas Gunakan pendekatan yang menenangkan Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Nyatakan dengan jelas harapan terhadap prilaku pasien Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi